Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Friday 30 May 2008

Reformasi Administrasi Publik untuk Membangun Daya Saing Daerah: Kajian Perspektif Resource Based

A. Pendahuluan

Reformasi administrasi publik sebagai salah satu bidang kajian administrasi yang selalu menarik untuk dikritisi. Secara teoritis, lahirnya gejala ini sebagai akibat logis dari adanya kecenderungan pergeseran perkembangan ilmu administrasi publik yang beralih dari normative science ke pendekatan behavioral–ekologis. Secara empiris, gejala perkembangan masyarakat sebagai akibat dari adanya globalisasi, memaksa semua pihak, terutama birokrasi pemerintah melakukan revisi,perbaikan,dan mencari alternatif baru tentang sistem administrasi yang lebih cocok dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan zaman. There is not the best, but the better. Begitu juga dengan adanya kebijakan otonomi daerah, yang otomatis masing-masing daerah harus pandai-pandai mencari setiap potensi dan peluang yang terdapat di daerahnya. Meskipun istilah ’daya saing daerah’ seringkali digunakan dalam konteks ekonomi dan diartikan sebagai ‘kemampuan bersaing, sehingga berkonotasi negatif’. Kecenderungan lebih lanjut, pengambil kebijakan yang over protective dan keengganan bekerja sama (Abdullah, 2002).



Namun reformasi administrasi juga secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap para pelaku ekonomi (investor), baik dari daerah itu sendiri maupun investor nasional dalam rencana investasinya di dalam suatu daerah tertentu. Misalnya para pelaku ekonomi mungkin akan berinvestasi di daerah A saja karena administrasi pemerintah daerah tersebut cukup baik, dibandingkan apabila harus berinvestasi di daerah B,C,D, dan seterusnya disebabkan administrasi pemerintah daerahnya yang kurang menguntungkan, bahkan sangat amburadul yang boleh jadi akan menjadikan adanya high cost economic di kemudian hari.

Selain itu, daya saing daerah juga lebih banyak diartikan sebagai suatu potensi yang bersifat tunggal, sehingga dengan demikian tidak ada upaya pemahaman bagaimana kompleksitas faktor-faktor yang membentuk daya saing daerah tersebut. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila didalam pembicaraan mengenai daya saing daerah, opini yang berkembang dapat menjadi sangat beragam dikarenakan masing-masing pihak, baik individu atau pun lembaga melihatnya dari perspektif atau faktor yang berbeda.

Karenanya dalam tulisan ini mencoba untuk memberikan perspektif yang berbeda, yaitu dengan menguraikan daya saing daerah tersebut dengan pendekatan reformasi administrasi dari perspektif resource based yang jarang ada individu atau pun lembaga yang menggunakannya

B. Reformasi Administrasi: Pengertian dan Ruang Lingkup

Akhir-akhir ini tampak adanya pandangan yang mendua terhadap sosok dan cara kerja aparatur pemerintah di beberapa negara dan daerah.

Pandangan pertama, menganggap bahwa birokrasi pemerintah ibarat sebuah perahu besar yang dapat menyelamatkan seluruh warga dari ‘bencana’ banjir ekonomi maupun politik. Dengan dilengkapi militer dan partai politik yang kuat, organisasi pemerintah sebagai dewa penyelamat dan satu-satunya organ yang dikagumi masyarakat. Pandangan ini didasarkan atas asumsi bahwa didalam mengolah sumberdaya yang dimiliki, organisasi ini mengerahkan para intelektual dari beragam latar belakang pendidikan, sehingga keberhasilannya lebih dapat terjamin. Oleh karena itu, mereka berkesimpulan bahwa birokrasi pemerintah memegang peran utama, bahkan peran tunggal, dalam pembangunan suatu negara maupun daerah.

Pandangan kedua, menganggap birokrasi pemerintah sering menunjukkan gejala yang kurang menyenangkan. Sering, bahkan hampir selalu, birokrasi pemerintah bertindak canggung, kurang terorganisir dan jelek koordinasinya, menyeleweng, otokritik, bahkan sering bertindak KORUP. Para aparatnya kurang dapat menyesuaikan diri dengan modernisasi orientasi pembangunan dan perilakunya kurang inovatif, serta tidak dinamis. Keadaan semacam ini akan menyebabkan birokrasi pemerintah mendominasi seluruh organ politik dan menjauhkan diri dari masyarakat.

Pandangan pertama mungkin diilhami suatu pengharapan yangberlebihan, yang dewasa ini mungkin sudah sangat jarang ditemukan,sedangkan pandangan kedua mungkin merupakan pandangan yang berlebihan, yang didasarkan pada prasangka buruk. Bisa juga terjadi kedua pandangan yang secara diametral bertentangan satu sama lain itu sama-sama didasarkan pada pengamatan yang mendalam, dan evaluasi terhadap kondisi nyata aparatur pemerintah. Sudah barang tentu kritik dan ketidakpuasan yang berlebih terhadap peran birokrasi dalam pambangunan sangatlah tidak adil. Selalu saja kalau terjadi kegagalan dalam usaha pembangunan, birokrasi dipandang sebagai biang keladinya. Kegagalan pembangunan, memang sebagian merupakan tanggung jawab birokrasi, namun bukanlah semuanya. Bahkan di beberapa negara dan daerah, kekurangefisienan administrasi tidak dianggap sebagai ‘dosa besar’ terhadap ketidakmampuan pemerintah, baik daerah maupun pusat didalam memenuhi harapan pembangunan ataupun realisasi tujuan sebagaimana telah ditetapkan didalam rencana pembangunan. Penting diperhatikan, bagaimana caranya agar ketidaksempurnaan administrasi itu dapat dikurangi, kalau tidak bisa dihilangkan sama sekali. Ketidaksempurnaan administrasi ini tidak akan dipandang sebagai situasi yang suram, jika seandainya kondisi kesemrawutan administrasi ini tidak merebak ke seluruh pelosok negeri, baik pada arah regional maupun arah nasional. Kondisinya dipersuram lagi dengan adanya keinginan dari birokrasi pemerintah untuk mempertahankan status quo dan menerapkan pola otokratik dan otoriter. Peran pemerintah yang amat dominan dalam pembangunan sosial dan ekonomi, membuat semuanya menjadi lebih parah.

Keadaan di negara sedang berkembang sudah demikian tak memungkinkan untuk melakukan reformasi administrasi dengan baik. Daerah bekas jajahan diperintah dengan tangan besi dan kurang fleksibel, meminjam istilah Leemans (1971), yang kebanyakan struktur politiknya diisi dengan orang-orang yang mempunyai latar belakang pendidikan hukum dengan pendekatan yang sangat legalistik. Negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaan di daerah Asia dan Afrika, didalam konteks yang agak berbeda juga di Amerika Latin, sangat menderita dibawah rezim yang otokratik dan yang berorientasi pada hukum dan ketertiban. Di daerah bekas negara jajahan ini, terjadi perubahan yang menggebu atau turbulent, menurut istilah Waldo. Pada masa perubahan yang demikian gencar ini, lahir harapan masyarakat yang muluk-muluk, suatu harapan yang tak dijumpai dalam masyarakat maju. Kemerdekaan yang diperoleh negara-negara bekas jajahan itu, menyebabkan keberadaan administrasi asing sangat mengganggu cara kerja aparatur pemerintah. Hal ini selain disebabkan tak sesuainya administrasi asing dengan sistem administrasi lokal, membengkaknya tugas-tugas menyebabkan sistem administrasi kolonial tak mampu menyelesaikan persoalan yang muncul dalam masyarakat.

Olehkarena itu, yang diperlukan bukan hanya ekspansi, tetapi juga reorientasi yang komplit. Perubahan sosial yang fundamental menyebabkan lahirnya tuntutan dan tekanan baru. Menjalarnya urbanisasi dan sekularisasi yang cepat, serta kebutuhan akan demokratisasi pemerintahan dan administrasi, menyebabkan beban aparatur pemerintah bertambah besar, dan mau tidak mau adpatabilitas menjadi sangat penting dan menjadi kebutuhan. Semua perubahan dan transformasi ini menyebabkan timbulnya pertentangan antara nilai lama dan baru, antara nilai yang tradisional dan yang modern. Tekanan dan pertentangan ini tidak hanya terbatas pada tubuh birokrasi, melainkan juga dikalangan masyarakat. Di kalangan intelektual, yang diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap kebobrokan birokrasi, malah mereka, utamanya yang konservatif, menjadi stigma birokrasi, sehingga sifat birokrasi yang elitis, terlalu menyenangi sikap otoriter dan kurang komunikasi dengan masyarakat semakin hari semakin parah keadaannya.

Dengan latar belakang dan kondisi demikian, maka kebutuhan akan perubahan dan adaptasi aparatur pemerintah sangatlah mendesak, walaupun masalah yang mengitarinya terlalu kompleks dan rumit. Sebagai konsekuensi logisnya, maka reformasi administrasi di negara sedang berkembang menjadi keharusan (condition sine quanon) dan menjadi perhatian utama pemerintah negara sedang berkembang, termasuk pemerintahan daerah di Indonesia. Reformasi administrasi merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan di negara berkembang,terlepas dari tingkat perkembangan,arah,dan tujuannya. Semata hanya karena kemampuan administratif dipandang semakin penting artinya bagiterlaksananya kebijaksanaan dan rencana pembangunan. Penyempurnaan kemampuan administratif, meliputi usaha-usaha untuk mengatasi masalah lingkungan, perubahan struktural, dan institusi tradisional atau perubahan tingkah laku individu dan atau kelompok, ataupun kombinasi dari keduanya.

Istilah reformasi administrasi mengandung begitu banyak makna, mempunyai fungsi yang beragam, menimbulkan banyak begitu harapan,tetapi juga membawa ‘pertengkaran’ yang tak kunjung usai di kalangan praktisi, pemerhati, masyarakat, dan kaum teoritisi. Apapun makna dan tujuan yang melekat atau yang dilekatkan pada istilah itu,senantiasa ada nilai positif yang diberikan kepadanya. Istilah ini semakin hari semakin ‘ngepop’ laksana mukjizat, dan ia dianggap sebagai mitos yang banyak mendatangkan berkah dan rezeki. Hampir tidak ada yang mengatakan bahwa reformasi administarsi itu jelek. Sebaliknya hampir semua orang mengatakan reformasi administrasi itu baik dan bermanfaat. Padahal jika diperhatikan lebih jauh, maka akan mempunyai makna dan dampak yang positif maupun negatif, tergantung dari apa, siapa dan bagaimana pembaruan itu dilakukan. Hal ini sangat penting karena ada cara, strategi maupun bentuk reformasi administrasi, yang dalam perjalanan sejarah,terbukti tidak membawa berkah akan tetapi justru mendatangkan bencana bagi masyarakat.

Seperti halnya dengan kebanyakan didalam ilmu sosial, konsep reformasi administrasi diartikan berbeda antara sarjana yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada takrif (definisi) yang dapat diterima secara umum. Caiden (1969: 43) menyatakan bahwa perbedaan pemakaian terhadap istilah ini telah menyebabkan kebingungan dan kesulitan baik didalam menentukan parameter dalam penelitian maupun didalam pengembangan teori.

Dewasa ini istilah reformasi administrasi digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang sebenarnya jauh melampaui makna yang dikandungnya. Sebagai implikasinya, maka setiap reformasi terhadap aparatur administrasi, baik pada arah lokal maupun arah nasional, dipandang sebagai perubahan terencana. Dror mengatakan bahwa reformasi administrasi adalah perubahan yang terencana terhadap aspek utama administrasi. Sedangkan Caiden (1969: 69) mendefinisikan reformasi administrasi sebagai ‘the artificial inducement of administrative transformation againts resistance’. Definisi Caiden ini mengandung beberapa implikasi:

(1) Reformasi administrasi merupakan kegiatan yang dibuat oleh manusia
(manmade), tidak bersifat eksidental, otomatis maupun alamiah;

(2) Reformasi administrasi merupakan suatu proses;

(3) Resistensi beriringan dengan proses reformasi administrasi.

Caiden juga dengan tegas membedakan antara administrative reform dan administrative change. Perubahan administrasi bermakna sebagai respons keorganisasian yang sifatnya otomatis terhadap fluktuasi atau perubahan kondisi (Caiden, 1969: 57-58). Lebih lanjut dikatakan bahwa munculnya kebutuhan akan reformasi administrasi sebagai akibat dari adanya perubahan administrasi. Tidak berfungsinya perubahan administrasi yang alamiah ini menyebabkan diperlukannya reformasi administrasi (Caiden, 1969:65).(bersambung)

posting by boim
www.inimaumere.blogspot.com

merupakan bagian pertama dari 4 (empat) tulisan yang disadur dari Sasli Rais dan Dance Y. Flassy (yang masing-masing adalah Tenaga Teknis Pengembangan Sektor Swasta/ Penanganan P2DTK NAD-Nias PMU P2DTK-Bappenas dan Kandidat Doktor Administrasi Univeritas Indonesia
Selengkapnya...

Thursday 29 May 2008

Paket TULUS Akan Bebaskan Biaya Pendidikan dan Kesehatan

Paket TULUS menjelang sore tadi tanggal 28 mei 2008 mengadakan rapat akbar di lapangan milik Keuskupan Maumere.Lapangan yang dulunya merupakan bekas asrama Smpk Frater Maumere menjadi saksi bisu berkumpulnya massa sekabupaten Sikka untuk mendengarkan kampanye dari paket yang menjagokan Drs.Ibrahim Agustinus Medah sebagai calon Gubernus NTT dan Drs.Paulus Moa sebagai calon Wakil Gubernus NTT untuk masa bakti 2008-2013.Kedua pasangan ini memasuki kawasan kampenyae sekitar pukul 15.00 dengan iringan konvoi yang menyertai mobil bak terbuka yang membawa paket Tulus.Pasangan tersebut langsung disambut secara adat oleh tetua adat sikka dan tarian-tarian tradisional rakyat Sikka dikawasan depan Gereja Katedral.Massa yang cukup banyak sempat juga mengelu-ngelukan kedua calon pemimpin rakyat NTT tersebut.



Dalam orasi kampanye tersebut,Drs.Paulus Moa yang menjadi juru kampanye pertama menyatakan bahwa mereka berdua telah teruji dan berpengalaman serta matang dalam dunia pemerintahan birokrasi.Bapak Paulus Moa yang menjadi camat saat berumur 24 tahun juga menyatakan bahwa mereka berdua siap membebaskan biaya pendidikan bagi semua masyarakat NTT yang bersekolah.Paket Tulus,lanjut Bapak Moa juga siap menjadikan provinsi Flores berdiri sendiri lepas dari pemerintahan NTT untuk memberikan kemudahan dan efisiensi pelayanan bagi rakyat Flores dan Lembata karena menurut pak Moa yang asli kelahiran tanah Sikka(Bola)seharusnya Flores sudah menjadi Provinsi sendiri sejak tahun 1958 karena wacana itu sebenarnya sudah mengemuka saat itu.

Bapak Medah yang tampil setelah Pak Paulus Moa kembali menegaskan program-program yang akan dilakukan jika terpilih nanti.Dengan slogan mewujudkan masyarakat cerdas,sehat dan kuat ekomomi di era otonomi mereka berdua akan menjalankan 3 program penting jika berkuasa.Yang pertama adalah di bidang Pendidikan yakni membebaskan biaya pendidikan bagi masyarakat NTT,yang kedua membebaskan biaya kesehatan bagi masyarakat dan ketiga akan memberdayakan ekonomi kerakyatan.Khusus untuk program pertama dan kedua,paket Tulus akan mendorong,memotivasi serta memberiakan intensif bagi para bupati untuk membebaskan biaya pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat NTT termasuk di kabupaten Sikka ini.Program ini lanjut Medah bukan omong kosong seperti didengung-dengungkan orang karena dikabupaten Kupang program ini dibawah pemerintahannya sebagai Bupati sudah berjalan dan mereka berdua akan menerapkan bagi masyarakat NTT secara keseluruhan jika dipilih oleh masyarakat. Bapak Medah juga menegaskan bahwa mereka berdua telah secara nyata terbukti bertindak bagi rakyat kabupaten dimana mereka memerintah sebagai bupati dan secara hukum mereka berdua bersih dari kasus korupsi.Jadi untuk apa memilih pemimpin yang belum teruji,lanjut Medah.

Kampanye sore itu berlangsung meriah meski massa yang datang tak sebanyak saat kampanye Pilkada kabupaten Sikka lalu.Apakah masyarakat Sikka telah anti klimaks untuk memeriahkan pemilihan pemimpin NTT kali ini?
Sebelum pulang,Paket Tulus sempat berdialog secara akrab denagn massa pendukungnya diringi nyanyian-nyanyian dan musik gambus yang meriah.

www.inimaumere.blogspot.com
Selengkapnya...

Tuesday 27 May 2008

KELEMBAGAAN DAERAH DITINJAU DARI SISI KEUANGAN DAERAH

BERBICARA masalah kelembagaan Daerah selalu menarik untuk disimak, karena sejak otonomi Daerah diberlakukan Januari 2001, apalagi dengan dikeluarkan PP Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, sudah sering kali terjadi perombakan struktur organisasi, baik menyangkut jumlah, bentuk dan nama Dinas/Instansi.

Hal lainnya yang membuat perubahan (perombakan,red) struktur organisasi ini menjadi menarik adalah karena hal tersebut, akan berpengaruh langsung terhadap posisi/jabatan pegawai yang ada. Perombakan struktur organisasi seharusnya tidak hanya dilihat dari sudut kepentingan jabatan seseorang, tetapi jauh lebih penting adalah untuk kepentingan mendongkrak kinerja pemerintahan daerah, keperluan akan efisiensi, kewenangan, dan penggalian potensi Daerah dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang muaranya untuk mempercepat tercapainya kesejateraan masyarakat.



Jadi yang perlu dipahami baik oleh pegawai yang ada maupun semua komponen masyarakat, bahwa semua lembaga Daerah atau Dinas/lnstansi yang ada adalah milik dan kepentingan semua komponen masyarakat. Gonta ganti struktur organisasi ini sepertinya belum menunjukkan signifikansi terhadap kinerja Pemerintahan Daerah. Untuk level Provinsi, sepertinya sampai saat ini masih terkesan hati-hati untuk melakukan perombakan struktur organisasi,seperti yang diamanatkan oleh PP 8 tersebut. Kehati-hatian Pemerintah Provinsi untuk melakukan perombakan struktur organisasi ini, sepertinya sekarang dinilai cukup beralasan. Kenapa? Belum lagi selesai sosialisasi penerapan PP 8,isu revisi terhadap PP tersebut sudah sangat santer terdengar. Semoga PP yang baru tersebut dapat memberikan pencerahan dan pedoman pembentukan Dinas/Instansi yang agak permanen, sehingga tidak akan membebani Daerah untuk membiayai perobahan struktur organisasi dan dapat meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ditinjau dari sisi keuangan, maka kelembagaan Daerah dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu:pertama,kelembagaan yang diklasifikasikan sebagai Profit Centre(pusat keuntungan).Kelembagaan yang masuk ke kategori ini adalah yang bertugas untuk mencari pendapatan daerah(Profit Motif), dalam artian bukan mencari laba yang sebesar-besarnya dan tidak pula harus mengalami kerugian. Kelembagaan yang termasuk pada kategori ini adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD),PDAM dan BUMD lainnya.

Bank Pembangunan Daerah diharapkan dapat mem 'back up' pendapatan daerah, untuk itu harus bekerja secara efisien dan efektif. Begitu pula dengan PDAM sebagai salah satu BUMD yang ada. Sebagaimana diamati masih sangat banyak BUMD, terutama PDAM yang setiap tahunnya mendapat suntikan dana dari APBD. Hal ini semestinya tidak terjadi, mana kala PDAM menerapkan sistem manajemen profesional yang selalu bertindak efisien dan efektif, walaupun PDAM, disamping mengejar keuntungan secara finansial, juga dituntut untuk meningkatkan kebutuhan dasar (basic need) masyarakat.

Sebagaimana diketahui bahwa air termasuk salah satu komponen kebutuhan dasar masyarakat. PDAM harus menerapkan prinsip manajemen swasta, tanpa mengenyampingkan prinsip "Social Benefit" (keuntungan sosial), yang salah satunya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sehingga keberadaan BPD dan PDAM akan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).Dalam jangka waktu tertentu diharapkan tidak lagi mendapatkan subsidi dari Pemda.

Selanjutnya mungkin menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana dengan posisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Fungsi RSUD, sosialnya lebih besar dibandingkan dengan PDAM, karena menyangkut dengan derajat kesehatan, namun bagi daerah yang telah menjadikan RSUD-nya menjadi RSUD swadana, ternyata dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PAD dan tentunya dapat pula memberikan pelayanan yang lebih besar terhadap masyarakat. Dengan harapan RSUD tidak akan membebani APBD dalam hal subsidi.

Klasifikasi yang kedua: adalah kelembagaan yang masuk pada kategori Revenue Centre (Pusat Penerimaan). Yang termasuk pada kategori ini adalah Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Dispenda merupakan ujung tombak pendapatan dalam menggali, mencari dan mengumpulkan penerimaan daerah dari dinas/instansi lainnya, terutama dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dengan demikian untuk menganalisis kelembagaan ini salah satu metode yang sangat sederhana adalah melalui penerapan prinsip efisiensi yaitu dengan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan oleh Dispenda dengan pendapatan yang diperoleh.

Biaya disini termasuk biaya rutin kantor, peralatan dan proyek yang ada. Pendapatan adalah pendapatan yang betul-betul menjadi tanggung jawab Dispenda dalam mengelolanya (dalam berbagai penelitian biasanya digunakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah). Metoda yang lainnya adalah prinsip efektivitas yaitu perbandingan antara realisasi PAD (terutama Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) dengan potensi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Perlu dicatat di sini bahwa prinsip efektivitas yang diterapkan selama ini adalah perbandingan antara realisasi PAD dengan target PAD. Hal ini secara teori sangat keliru.

Target PAD dapat dirancang sedemikian rupa, tetapi kalau potensi PAD,betul-betul terukur. Jadi besar kecilnya realisasi PAD sangat tergantung kepada besar kecilnya potensi PAD yang dimiliki.

Bila ditinjau dari sisi manajemen keuangan swasta, maka tugas seorang manejer keuangan adalah bagaimana menyeimbangkan antara Aktiva di sisi kiri, lalu Utang dan Modal di sisi kanan, atau yang dikenal dengan istilah kerennya AUM (Aktiva = Utang + Modal).
Dari tinjauan singkat ini, maka yang dapat dipetik adalah bahwa sebenarnya tugas seorang manejer keuangan baik swasta maupun pemerintah adalah mencari uang (termasuk mencari pinjaman) dan mengeluarkan uang. Kenyataannya di Pemda manejer keuangan ada 2 (dua) orang yaitu Kepala Dispenda yang bertugas mencari uang dan Kepala Biro/Bagian Keuangan bertugas mengeluarkan uang. Secara teori sangat sulit akan tercapai prinsip efisiensi dan skala prioritas pemanfaatan dana. Dengan demikian ide untuk menggabungkan kedua lembaga ini menjadi sebuah Dinas atau Badan, dipandang sangat tepat dan sudah selayaknya didukung oleh semua komponen masyarakat. Dengan adanya penggabungan kedua lembaga ini, misalnya menjadi Badan/Dinas Keuangan Daerah, sehingga pengelolaan keuangan daerah menjadi terpusat dan memudahkan didalam melakukan pengawasan serta dapat mengurangi pemborosan.

Klasifikasi kelembagaan yang ketiga adalah apa yang disebut dengan Expense Centre (pusat biaya). Kelembagaan yang masuk pada klasifikasi inilah yang sangat banyak ragam dan jumlahnya. Kelembagaan yang termasuk kategori ini antara lain: Sekretariat Daerah, Sekretariat DPR, seluruh Badan/kantor yang ada dan hampir seluruh Dinas, kecuali Dispenda. Kelembagaan yang masuk pada klasifikasi yang ketiga ini dibentuk pada dasarnya dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menggali potensi daerah. Diakui memang ada sebagian dinas yang menghasilkan PAD, namun jumlahnya tidak terlalu besar, hal ini memang sesuai dengan fungsinya bukan dituntut untuk memberikan kontribusi PAD yang sebesar-besarnya.

Dengan demikian untuk menganalisis kinerja kelembagaan ini, bukan berdasarkan besar kecilnya PAD yang diperoteh, namun banyak aspek yang harus diperhatikan, antara lain tugas pokok dan fungsinya, kewenangannya, alokasi anggaran, kemampuan memberikan pelayanan, ketersediaan sarana, SDM, kemampuan manajerial, disiplin dan motivasi pegawai, serta output yang dihasilkan.

Dengan demikian untuk mencapai efisiensi keuangan daerah, maka untuk membentuk kelembagaan yang termasuk pada klasifikasi Expense Centre ini harus betul-betul berdasarkan pada kajian yang mendalam, terutama dari sisi kewenangan yang dimiliki, potensi daerah dan ketersediaan SDM, sehingga keberadaannya betul-betul bermanfaat, terutama untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan tidak memberatkan keuangan daerah, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

posting by boim
www.inimaumere.com
disadur dari Yannizar, SE, M.Si (JAMBI EXPRESS)

Selengkapnya...

Monday 26 May 2008

Sopir Angkutan Mogok

Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan pemerintah, Jumat (23/5/2008) malam, langsung terlihat. Salah satunya adalah mogoknya angkutan kota (angkota).Pada hari Sabtu (24/5/2008), sopir angkota di Maumere dan Kalabahi mogok beroperasi.Mereka menuntut kenaikan tarif angkota menyusul kenaikan BBM.
Di Maumere,Ibu kota Kabupaten Sikka, aksi mogok itu dilakukan puluhan sopir dan kondektur.Mereka mendatangi Dinas Perhubungan (Dishub) dan Organda menuntut kenaikan tarif penumpang angkota.Mereka juga meminta Dishub mengatur operasi ojek untuk tidak masuk ke terminal kota,angkutan pedesaan (angdes) tidak beroperasi di dalam kota. Selain itu, para sopir dan kondektur juga minta ada kenaikan gaji untuk kesejahteraan mereka.



Aksi damai para sopir dan kondektur angkota di Maumere itu dimulai sejak pukul 09.00 Wita. Satu persatu para sopir dan kondektur mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka menggunakan angkota masing-masing.
Di Kantor Disbub, wakil para sopir, yakni Petrus Pinanjo, Jainal dan Yan bertemu dengan Kasubdin Lalu Lintas, Farid Ladapase. Kepada Ladapase mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka. Mereka meminta Dishub segera mengeluarkan peraturan mengenai tarif penumpang angkota yang baru yang disesuaikan dengan kenaikan harga BBM. Mereka menyarankan, tarif penumpang angkota yang baru itu, bagi orang dewasa Rp 3.000,00 (sebelumnya Rp 2.000,00) dan bagi anak sekolah Rp 2.000,00 (sebelumnya Rp 1.000,00).
Petrus menambahkan, selain kenaikan tarif penumpang angkota, mereka juga meminta pemerintah menertibkan ojek dan angdes.
Setelah menyampaikan aspirasi di Dishub, puluhan sopir itu langsung menuju ke Kantor Organda. Di sana mereka bertemu dengan Ketua Organda Kabupaten Sikka, Drs. Polce Paulus. Kepada Polce, para sopir dan kondektur menyampaikan aspirasi yang sama.
Setelah berdialog dengan Organda, puluhan sopir dan kondektur itu melakukan aksi damai berupa pawai keliling Kota Maumere. Dalam aksinya mereka menyerukan aspirasi atau tuntutan mereka. Aksi itu berlangsung sejak pukul 09.00 Wita hingga pukul 12.30 Wita dan mendapat perhatian masyarakat Kota Maumere dan sekitarnya.

Lima Tuntutan Sopir :
1. Naikkan tarif penumpang
2. Ojek jangan masuk terminal kota
3. Angkutan pedesaan (angdes) jangan masuk kota
4. Naikkan gaji sopir dan kondektur
5. Sebelum ada tarif angkota baru,angkota tidak beroperasi

Sumber:Poskup
Selengkapnya...

Kedatangan Tamu Dari Jakarta...

Bunyi ponsel bernada gong waning berdering dari ponsel saya.Yang telpon Depar salah seorang sahabat dari tim inimaumere juga. Katanya gini,’epae?saya di warnet tapi tutup.Ada sahabat kita dari Jakarta datang dan mau kula babong dgn kita’.Saya balas,’saya lagi mete di perumahan dinas Lembaga Pemasyarakatan,ada tetangga yang meninggal tadi siang.Miu datang poi embaung,depan hotel benggoan 3.’Tak berapa lama mereka datang.Saya menjemput di luar halaman.Kami berjabat tangan erat sekali.Rupanya sahabat dari Jakarta ini sering online di www.inimaumereblogspot.com hampir setiap hari. Depar Tanya,’Boim epae?Saya sudah coba menghubungi dari tadi tapi tak diangkat’.
Ah si Boim,kalo tak diangkat berarti nimu du’e ia hehehe,’coba saja kita cek dirumahnya,'kata saya.


Berangkatlah kami menuju jalan Brai membelah malam hari kota Maumere yang gelap gulita(jangan tanya,kenapa?).Bener saja,si Boim baru saja bangun tidur,matanya merah kelopak matanya menggantung hehehe .Boim menyambut sahabat dari Jakarta tersebut dengan ramah.Kopi abc yang menjadi minuman favorit setiap malam kami bertiga menjadi hidangan pembuka.Dikamar Boim yang bersebelahan dengan ruang kerja yang diisi beberapa komputer terjadilah kula babong sebentar di iringi asap rokok dan musik blues yang keluar dari cabikan si jenius Eric Clapton.Ada ide-ide menarik dari sahabat Jakarta ini yang kalau online di www.inimaumereblogspot.com sering menggunakan nick Suarez.

Ide-ide tersebut berkaitan dengan masa depan www.inimaumereblogspot.com.Ada beberapa usul saran yang bagus dari Suarez yang kami anggap sebagai hal yang menarik untuk pengembangan blog ini kedepan. Suarez yang kalau di Jakarta bekerja di kantor pengecara bapak Petrus Selestinus mengungkapan perasaan senangnya ketika pertama kali menemukan blog ini.Bagi kami hubungan seperti ini bisa menjadi hal yang penting.Banyak ide-ide anak maumere di luar yang bisa membuat kami untuk terus mengembangkan blog ini dengan perasaan bahwa kami tidak berjalan sendiri lagi. Adanya dukungan dari sobat-sobat membuat kami tak ingin melepaskan blog ini stagnan tanpa adanya terobosan-terobosan cemerlang yang membawa blog ini menjadi tempatnya apa saja bagi orang Maumere.Dukungan Suarez adalah dukungan moril yang selanjutnya akan membawa kami tetap selalu mengawal blog ini meski dengan segala keterbatasan yang kami miliki.

Suarez yang untuk sementara berada di Maumere karena ada urusan keluarga telah berencana untuk menemui kami kalau sudah berada di kota Maumere.Kebetulan dia mengantongi nomor ponsel yang kami sertakan diblog ini.Jadi tak ada salahnya dia menghubungi kami meski untuk sekedar bertemu kula babong sana sini.
Setelah duduk sebentar Suarez mengajak kami keluar menikmati dinginya malam hari kota ini.Eh,baru saja gas motor,lampu padam sekota Maumere.Lengkaplah sudah penderitaan orang Maumere(mana BBM naik lagi,beler deh).

Meski jarum jam menunjukan 11 malam dan suasana begitu gelap gulita tapi kota ini tetap saja ramai dengan hilir mudiknya kendaraan,orang-orang yang nongkrong dipinggir jalan dan warung-warung yang masih tetap saja buka di kawasan utama kota meski penerangannya cuma beberapa lilin(tabah sajalah).Suarez yang cukup lama merantau dan baru pulang kembali ke tanah kelahiran rupanya rindu berat dengan minuman moke hehehe(tanya kenapa).Kami pun memesan satu botol moke merah yang harganya Rp 20.000/btl di sebuah sudut kota Maumere.Mhhhh..pasangan moke jelas ikan bakar,wajib! Dikawasan Kabor depan kantor PLN,bau harum ikan bakar menggoda kami.Ikan merah segar yang lumayan bodynya langsung dipesan,seorang gadis asli maumere menyambut kami ramah dan langsung cekatan membungkus pesanan kami.Duit Rp 15 ribu jelas bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kerinduan seorang Suarez mencicipi masakan jalanan kampung kelahirannya.

Laju Motor membawa kami ke warnet.Untungnya sesampai di depan warnet lampu listrik menyala.Suarez berteriak kesenangan.
Di dalam warnet kami meneruskan kula babong tadi yang sempat terputus dengan mencicipi moke serta ikan bakar tersebut.Banyak yang kami bicarakan,apa saja yang terjadi diMaumere maupun di Jakarta.Banyak hal yang kami dapat dari Suarez,masukan-masukan dari dia bahkan sampai kula babong tentang isu-isu perpolitikan di tanah kabupaten ini.Setelah sebentar menceburkan diri ke dalam dunia cyber menjelang jam 3 pagi kami pun walong.Suarez berjanji untuk bertemu kami lagi serta mengundang kami kerumahnya dilain waktu.
Pagi hari yang dingin membawa kami menuju ke peraduan.Ternyata kami tak bisa menipu diri kami bahwa kami pun merasa senang bertemu dengan sahabat dari Jakarta.

www.inimaumere.blogspot.com
Selengkapnya...

Saturday 24 May 2008

Damianus Wera sang tabib asal Maumere, Flores

"Saya bangga dengan Saudara Damianus Wera. Sekolahnya tidak tinggi, sejak kecil berjuang untuk survive. Ketekunannya membawa keberhasilan dan melalui keberhasilannya justru mengangkat harkat orang Flores khususnya dan NTT umumnya."

Prof Dr Philipus Mandiri Hadjon, guru besar hukum tata negara Universitas Airlangga.

Siapa tak kenal Damianus Wera di Surabaya? Orang Flores satu ini [lahir di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, 27 Januari 1960] punya karunia penyembuhan yang sangat langka. Om Dami dikenal sebagai penyembuh alternatif nan unik. Orang geleng-geleng kepala melihat cara dia mengobati pasiennya.


Damianus Wera bukan dokter, buta huruf, tak makan sekolah, tapi buka praktik layaknya dokter profesional. Bahkan, tak sedikit dokter yang datang ke tempat praktik Om Dami karena penyakitnya tidak bisa ditangani tenaga medis konvensional. Jangan terkejut! Damianus Wera cukup menggunakan pisau dapur atau cutter untuk mengoperasi pasiennya.

Saya kebetulan beberapa kali melihat dari dekat Damianus Wera mengoperasi pasien. Tak pakai bius, pasien tidur, lalu... hrrrp: Om Dami membuka bagian tubuh yang dianggap ada benda asingnya. "Ya, seperti ada bisik. Saya langsung tahu di mana saya harus bedah di bagian mana. Bisa perut, dada, leher, punggung, pinggang, kaki," kata Om Dami.

Tak sampai 10 menit operasi kelar. Selesai. Lalu, perban dibuka. Sama sekali tak ada bekas luka. "Rasanya geli-geli gimana gitu," ujar seorang pasien kepada saya beberapa waktu lalu.

Dibantu dua asistennya, operasi superkilat ala Damianus Wera ibarat show yang mencengangkan. Aneh tapi nyata! Beberapa orang bule pun geleng-geleng kepala. Toh, tak sedikit bule--yang rasional, cerdas, modern--itu pun berserah diri menjadi pasien Om Dami. Namanya juga ingin sehat, bukan?

Nah, usai membuka perut pasien, biasanya Om Dami mengeluarkan paku atau benda-benda logam. Artinya, si pasien tadi disantet alias diguna-gunai. Pasien macam ini paling banyak di kediaman Damianus Wera. Dan paling mudah diatasi. "Ini lihat ada paku," kata Om Dami. Wah, kami para pengunjung ngeri tapi juga kagum dengan kehebatan om asal Sikka, Flores, ini.

Usai operasi, pihak keluarga dan pasien sama-sama berdoa mengucap syukur kepada Tuhan. Mudah-mudahan si pasien sehat walafiat, bekerja lagi seperti biasa. Doa sesuai dengan agama masing-masing karena pasien Om Dami ini dari berbagai macam agama, etnis, taraf sosial ekonomi. Tak sedikit pejabat, istri pejabat, selebritas, pun diam-diam datang ke tempatnya Om Dami kalau penyakitnya sangat berat dan gawat.

Apa saja penyakit yang ditangani Damianus Wera, yang bekas petinju juara Indonesia tahun 1980-an? Boleh dikata, hampir semua lah. Menurut Om Dami, ada tiga jenis penyakit yang dikeluhkan para pasiennya sejak buka praktik tahun 1992.

Pertama, penyakit nonmedis atawa gampanya santet atau guna-guna. Hehehe.... Indonesia, khususnya Pulau Jawa, sudah sangat maju dan modern, tapi praktik santet sebetulnya masih sangat banyak. Karena iri pada orang lain, dukun santet bertindak. Cewek ditolak dukun bertindak! Biasanya tubuh korban dirusak dengan paku, lidi, kawat, beling, jarum, silet, benang kusut.

Kedua, penyakit medis seperti jantung koroner, batu ginjal, tumor, kanker, kemandulan, dan penyakit-penyakit dalam lainnya. Biasanya dokter sudah angkat tangan dan pasien sudah kehabisan uang dan harapan. Menurut Om Dami, operasi sangat efektif untuk mengangkat biang penyakit-penyakit ini. Khusus penyakit jantung selain operasi, juga disedot darah melalui selang.

Ketiga, sakit psikologis, misalnya banyak utang, stres, sulit hamil, konflik rumah tangga, hingga sulit jodoh. Om Dami mengingatkan, kunci sehat itu sebenarnya ada di pikiran yang sehat. Kalau kau punya pikiran sehat, tenang, tidak stres, tubuh akan sehat. Sebaliknya, pikiran yang ruwet, penuh beban dan tekanan, justru memicu munculnya penyakit-penyakit dalam tubuh manusia.

"Banyak-banyak berdoa dan bersyukur. Kalau kau Katolik, sempatkan diri ke gereja, ikut misa dan kegiatan-kegiatan paroki. Malu kalau orang Flores malas ke gereja," begitu nasihat Damianus Wera kepada anak-anak muda Flores di Jawa Timur.

Om Dami lahir di Palue, pulau kecil di Laut Flores. Tidak air tawar, budidaya tanaman pun sulit. Tapi Palue memang dikenal luas di NTT sebagai "tempatnya orang pintar", dukun-dukun sakti. Ayahnya, Ware ratu, diakui sebagai orang paling sakti di Pulau Palue. Saking saktinya, Bapa Ware hidup sampai 120 tahun.

Suatu ketika, 1985, Bapa Ware yang sudah meninggal "mendatangi" Om Dami, anaknya. Ini bukan mimpi atau halusinasi, tapi seperti peristiwa nyata. "Bapa datang siang hari dan kami bicara pakai bahasa daerah. Saya bikin kopi dan makan bersama," tutur Om Dami.

Wuih, ceritanya memang rada-rada gak masuk akal, tapi biasa buat orang Palue. Sang Bapa kemudian memberikan gelang kepada Dami. "Bapa juga minta saya beli tiket pesawat jurusan Pontianak, Jakarta, Maumere," kenangnya.

Dami mengantar bapanya sampai di bandara, eh, beliau hilang. "Saya baru sadar kalau bapa sudah tidak ada. Yah, saya kembalikan tiket bapa meskipun dipotong," ujar Om Dami seperti dikutip dalam buku KARUNIA PENYEMBUHAN DAMIANUS WERA. Buku ini ditulis oleh Yosef Tor Tulis, wartawan plus komentator sepakbola di ANTV, yang asal Manggarai, Flores Barat.

Malamnya Dami bermimpi. Ada bisikan bahwa ia akan beroleh karunia penyembuhan. Pagi-pagi ia menemukan sebuah pisau [pisau wasiat namanya] di bawah bantal. Dami yang tinggal di Pontianak pun langsung pulang ke Palue untuk bikin upacara adat setelah beroleh penglihatan serta pisau. Nah, di kampung Om Dami mendapat bisikan: pisau itu untuk mengoperasi orang sakit.

Di Pontianak Damianus Wera mengetes pisau wasiat itu pada seekor kambing. Saat dibedah, kata Dami, ternyata si kambing tetap nyenyak. "Saya yakin benar juga pisau ini," ujar bapa dua anak ini. Dami sempat panik melihat luka-luka yang menganga di tubuh kambing. Dia berdoa sejenak, dan ehmmm luka itu hilang tak berbekas.

Pada 1984 Damianus Wera bekerja sebagai tukang kebun SMA Sugyapranata di Pontianak. Seorang korban santet datang ke Om Dami minta disembuhkan. "Dia mimpi katanya santet itu hanya bisa disembuhkan oleh Damianus Wera," tuturnya.

Maka, mulailah operasi pertama ala Damianus Wera. Orang itu berbaring di tempat tidur. Dami memotong perut pasien perdananya. Darah muncrat. Dami lalu mengeluarkan benda santet. Luka tadi diusap, dibalut perban, lalu dibuka. Ternyata sembuh tanpa bekas sedikit pun.

Mulai 1992 Damianus Wera bolak-balik Pontianak-Jakarta untuk mengobati orang sakit. Kemudian ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada 1992 itu pula Om Dami menetap di Malang, Jawa Timur. Dia pernah mengobati 500 pasien sehari. Sejak 1998 dia buka praktik di Surabaya setelah mendapat izin dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur per 14 Maret 1998.

Nama Damianus Wera semakin terkenal karena diliput media cetak dan televisi. Televisi CNN bahkan mengundangnya ke Amerika Serikat untuk wawancara khusus dan menggelar pengobatan di sana. Om Dami didampingi Desy Anwar, waktu itu wartawan RCTI Jakarta. "Saya praktik operasi di California," ujar pria murah senyum ini.

Makin tenar saja paman kita dari Palue ini. Ia diajak keliling Asia-Pasifik, Belanda, Belgia, Hongkong, Malaysia, Australia, untuk menyembuhkan sesama manusia. Pakai bahasa apa? Wong sekolah dasar saja hanya sampai kelas satu? "Pakai bahasa setempat. Yang omong itu bukan saya, tapi bapa saya. Jadi, saya tidak kesulitan berinteraksi dengan siapa pun," katanya.

Berkat karunia penyembuhan, Damianus Wera sudah bisa hidup makmur. [Om Dami sendiri tak pernah memasang tarif, ongkos bebas ikhlas!] Rumahnya di Surabaya berlantai dua, 1.000 meter lebih. Ada tiga mobil di garasi: mercy, panther, sedan timor. Yang menarik, Om Dami sengaja tidak membuat pagar di rumah mentereng itu. Pintu garasi pun tak ada.

Bagaimana kalau ada pencuri? "Hehehe... Kalau ada yang berani maling pasti lengket terus, tidak bisa ke mana-mana," kata seorang staf Om Dami.

Hingga akhir 2007 Damianus Wera sudah menangani 86.382 pasien. Tahun 2007 saja pasien ada 1.939. Sebanyak 119 operasi, 1.820 non-operasi. Dia bekerja hampir 24 jam tujuh hari sepekan. Operasi paling banyak pada tahun 2003, yakni 311 orang.

"Pasien saya datang dari berbagai suku bangsa, agama, kelas sosial. Di mata saya, mereka semua sama. Ciptaan Tuhan yang sakit dan membutuhkan petolongan. Karena saya dapat anugerah menyembuhkan, ya, saya wajib membantu sesama," kata Om Dami.

Om Dami punya tujuh metode untuk mengatasi penyakit-penyakit pasiennya. Ini perlu dibeberkan karena selama ini masyarakat hanya tahu "metode operasi" yang heboh dan unik itu. Padahal, operasi hanya kira-kira 5-6 persen saja yang dilakukan Om Dami.

1.DOA. Ini dilakukan sebelum dan sesudah pengobatan. Pasien berdoa menurut agamanya.

2.AIR PUTIH. Pasien diminta membawa air putih dalam botol 1,5 liter. Setelah didoakan Om Dami, pasien minum di rumah masing-masing. Kalau mau habis, tambahkan dengan air yang baru.

3.KAPSUL AJAIB. Saya pernah menyaksikan sendiri. Di ruang konsultasi, di atas meja, ada bunga, daun, atau tisu.

Om Dami ambil salah satu lalu berputar-putar di hadapan pasien. Hup! Dalam hitungan detik bunga [yang saya lihat] jadi kapsul/tablet. Pasien diminta minum seperti obat biasa. "Saat saya putar-putar itu saya berdoa," katanya.

4.PIJAT REFLEKSI. Om Dami terlihat seperti memetik gitar di kaki atau bagian tubuh lain pasien. Pasien biasanya menjerit kesakitan karena "disetrum" listrik tegangan tinggi.

5.SUNTIK. Metode ini sudah lama ditinggalkan Om Dami karena pasien jijik. Kenapa? Jarum suntik diperoleh dengan cara muntah. Cairan "obat" pun diperoleh lewat doa-doa tertentu.

6.TELUR AYAM [KAMPUNG] DAN GELAS. Dipegang, diletakkan di atas kepala pasien. Selain mendeteksi penyakit, telur ayam kampung itu juga untuk mengobati penyakit. Om Dami kerap mengambil benda-benda santet seperti jarum, benang, silet, beling, paku lewat telur ayam.

7.OPERASI ATAU BEDAH. Metode ini paling populer karena kerap ditayangkan di media massa, khususnya televisi. Pekan lalu TVONE menyiarkan profil Damianus Wera di acara ANEH TAPI ADA. Operasi atau bedah bisa untuk penyakit medis maupun nonmedis. Metode ini membuat nama Damianus Wera tersebar ke seluruh dunia.

BIODATA

Nama penuh : Damianus Wera Vinsentius
Lahir : Flores, 27 Januari 1960
Pendidikan : Sekolah Dasar kelas satu [tidak tamat]
Bapa/Mama : Ware Ratu/Maria Lanu
Istri : Selvia
Anak kandung : Daniel Don Bosco Ware
Veronika Lanu
Anak angkat : Eka Santiago
Yovita Renata Sobu

Alamat rumah :
Perum YKP Medokan Asri Tengah Blok IO/11 Surabaya
Telepon: 031 872 0365
Alamat praktik: Pondok Candra, Jalan Rambutan Blok D/215 Waru, Sidoarjo


REFERENSI:
Buku karya Yosef Tor Tulis.

Selengkapnya...

Thursday 22 May 2008

Herlin, Percaya Diri Adalah Kuncinya..

Ia disapa dengan panggilan akrab, Herlin. Sosok jangkung ini dikenal hampir semua warga kota Maumere. Pemilik 'Herlin Salon' dijalan Dr.Wahidin Kota Maumere menceritakan pada kami tentang pahit getirnya membangun kehidupan hingga layak seperti sekarang. Hidup tenang mengelolah salon tata rias dan kecantikan miliknya serta rental play station yang menyatu dengan warnet yang berada di halaman rumahnya, Herlin bercerita pada kami tentang lika dan liku saat menelusuri belantara Jakarta. Katanya, pengelaman ini semoga bisa dijadikan motivasi bagi anak-anak muda sekarang, apa salahnya.

Ia berpandangan bahwa setiap manusia punya cara masing-masing untuk menempuh hidup. Ada yang memulai kariernya dari sudut pendidikan dan ada yang hanya bermodalkan pengalaman. Tapi pemilik murah senyum yang bernama lengkap Fransiskus Yuvensius Herlin punya kunci menggapai hidup dan untuk menentang arus godaan dan cobaan hanyalah bermodalkan "percaya diri".

"Saya sampai tangguh dan mandiri ini, berkat doa Ibu Soay dan Ibu Nafsia Mboi yang kala itu melakukan kunjungan kerja di Maumere mendampingi suami mereka selaku Ketua DPRD NTT dan Gubernur NTT. Dua ibu ini sempat mampir digubuk saya dan sebelum saya sanggul rambut mereka, kedua beliau mengajak kami doa bersama, khusus untuk petualangan hidup saya, karena maklumlah orang seperti kami selalu menjadi cemohan dan olokan publik," ceritanya perlahan.

Anak ke dua dari tujuh bersaudara ini, lahir di Maumere 24 Agustus 1960 dari buah perkawinan Helena Bere (almarhuma) asal Belu dengan Matias Tiu (almarhum) asal Kecamatan Lela, Maumere. Tanpa malu-malu ia menuturkan perjalanan kariernya sampai sekarang memiliki sebuah salon ternama dan terlengkap di Maumere.

"Setelah menamatkan SD dan SMP di Maumere saya berangkat ke kota metropolitan Jakarta ikut kakak saya Drs. Fransiskus Meak Parera. Saya drop out kelas satu SMA 24 Senayan Jakarta. Motivasi awal ikut Kakak, hanya satu tujuan yakni mencari rejeki untuk membiayai mama dan adik-adik. Maklumlah ayah saya beristri dua. Jadi sebagai pengganti tiang rumah tangga saya bertekad untuk merantau," kenang Herlin.

Penyuka busana merah-hitam itu mengisahkan lepas SLTA, dia bercita-cita menjadi penggunting rambut.

"Ini memang bakat alam. Suatu hari pembantu di rumah kakak, ia meminta saya untuk menggunting rambutnya.Padahal saya baru pertama kali pegang alat gunting. Tapi karena rasa percaya diri, maka saya berani menggunting dan hasilnya bagus. Akhirnya menjadi ceritaan tetangga. Dan sejak itu bukan hanya para pembantu, malah ibu-ibu, rumah tangga dan wanita karier di lingkungan itu meminta saya untuk menggunting rambut mereka, " ungkap Herlin.

Dilanjutkan, karena sudah menjadi pembicaraan orang, maka atas anjuran kakaknya Frans Parera, Herlin ikut kursus salon di salon Rudy Hadi Suwarno sampai tamat dari tingkat dasar, andal, even dan negara. Dalam seleksi tiap tingkatan, Herlina selalu keluar sebagai peserta terbaik dengan juara umum dua dari 250 peserta.
“Karena itu Rudy Hadi Suwarno mengangkat saya sebagai asistennya," ungkap Herlin. Saat itu pula Parfi, Persatuan Artis Film Nasional mengadakan seleksi untuk mencari penata rias bagi artis perfilman. Melihat peluang, Herlin mendaftarkan dirinya dan akhirnya keluar sebagai salah satu peserta yang dinyatakan lolos. Dengan bakat yang luar biasa sebagai penata rias tak ayal lagi kehidupan Herlin sangat begitu dekat dan akrab dengan hampir semua kalangan insan perfilman yang bernaung dibawah bendera Parfi. Keluarga alhmarum Dicky Zulkarnaen (salah satu bintang besar era 80-an) pun menganggapnya sebagai anggota keluarga mereka sampai dengan saat ini.

Herlin yang berprinsip tidak mau repot dengan urusan orang, betul-betul naik daun. Setelah kembali ke Maumere, hanya bermodalkan gunting dan sisir dia berani buka usaha tanpa modal. Anehnya banyak peminat termasuk Ibu Soay dan Ibu Nafsia Mboi. Kedua ibu ini memberikan hadiah kepada saya yakni doa. Doa Ibu Soay bagi Herlin adalah modal abadi, hingga sekarang Herlin mampu membuka salon yang terlengkap dengan perabot dan fasilitasnya.

Ketika di goda mengenai segala hartanya akan dihibahkan kepada siapa, seandainya Herlin sudah tua, menurutnya, ia sudah mempersiapkan rumah mewah lengkap dengan perabotnya akan dihibahkan pada keponakan tersayangnya Irma yang kini tinggal di Kupang bersama suami dan anak.
Mengenai penghasilan perbulan, dengan rendah hati Herlin mengakui, tergantung rejeki. "Lumayan, apa lagi banyak orang sudah kenal.Semuanya tergantung kemurahan Tuhan.Saya tidak kecewa apabila terkadang kempis," ujarnya.

Kembali pada dunia waria yang pernah disoroti, khususnya di Maumere, dengan nada lantang Herlin menepis bahwa tidak semua banci seperti itu.
"Itukan orang perorangan. Bagi saya selalu bersyukur pada Tuhan karena dibelakang saya masih ada sesama yang lebih lain dari saya. Terus terang, tidak semua banci seperti itu. Itu karena tidak ada kerja dan kerdil iman" akui Herlin. Herlin yang kalo bicara selalu diiringi gelak tawa berprinsip kalau kita ingin berhasil kuncinya tetap selalu percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki kita, jangan selalu tergantung pada orang lain dan selalu melihat kebawa meski kita telah menjadi ’orang’.
Apapapun yang kita miliki didunia pada akhirnya tak akan kita bawa kelak ketika kita telah di panggil Yang Kuasa.




www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Wednesday 21 May 2008

Yudisium Program Akta Mengajar di SMKN 1 MAUMERE

Kemarin, tanggal 20 Mei 2008 bertepatan satu abad Hari Kebangkitan Nasional di SMKN1 Maumere berlangsung Yudisium Program Akta Mengajar. Acara yang dimulai pukul 09.00 sampai 12.00 WITA tersebut dihadiri oleh Civitas Akademisi dari Universitas Muhammadyah Gresik yang diwakili oleh Pembantu Rektor III Bapak Drs. Sarwo Edy, M.Pd yang juga Pengelolah Program Akta Mengajar, Koordinator Panitia Pelaksana Program Akta Mangajar di Maumere Bapak Drs. Yoseph Ruben beserta panitia, Komite Sekolah SMKN1 Maumere, para Mahasiswa Program Akta Mengajar yang berjumlah 98 orang sedangkan dari Pemkab Sikka diwakili oleh Kasubdin Pengembangan SDM yaitu Bapak Drs. Stefanus Bajo.



Program Akta Mengajar ini merupakan kerjasama antara Pemkab DATI II Sikka dengan Rektor Universitas Muhammadyah Gresik dan SMKN 1 Maumere dipercaya sebagai Koordinator Pelaksana Program Akta Mengajar di Maumere dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung. Program ini merupakan yang ketiga kali dilaksanakan di SMKN 1 Maumere dan telah meluluskan kurang lebih 350 tenaga guru baru. Peserta-peserta yang ikut dalam program ini berasal dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur. Sebagian dari mereka telah menjadi guru namun belum memiliki kualifikasi minimum berupa Akta, adapula calon guru dari sarjana non kependidikan.

Dalam sambutan Bapak Sarwo Edy, menghimbau segala perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Bahwa sudah ada niat baik dari para peserta mengikuti program akta mengajar ini, seyogyanya begitu menjadi guru jadilah guru yang baik di lingkungan keluarga dahulu, terbawa ke sekolah dan akan menghasilkan perubahan dalam lingkup yang lebih luas.Ditambahkan pula, profesi guru adalah tulus memberi dengan hati. Ketulusan menjalani profesi guru merupakan modal dasar menjadi guru yang baik juga merupakan benang merah menjadi guru yang profesional.


Disamping itu, Bapak Stefanus Bajo mengatakan di Kabupaten Sikka sendiri masih kekurangan sekitar 800 tenaga pendidik bahkan kondisi sekarang ini sebagian besar dari guru-guru yang telah mengajar belum memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar. Oleh karena itu beliau sangat mendukung berlangsungnya program ini mengingat kebutuhan akan tenaga kependidikan dari berbagai disiplin ilmu untuk memenuhi kekurangan tenaga guru di sekolah-sekolah negeri maupun swasta dari berbagai jenjang dan jenis di Kabupaten Sikka masih sangat kurang. Pada kesempatan itu juga, secara simbolis beliau menyerahkan Sertifikat Akta Mengajar kepada 5 (lima) orang peserta.


Di akhir acara, Kepala Sekolah SMKN 1 Maumere selaku Koordinator Panitia Pelaksana Program Akta Mengajar di Maumere menegaskan kembali bahwa kegiatan ini merupakan program kerjasama antara Pemkab Sikka dan Rektor Universitas Muhammadyah Gresik sebagai Perguruan Tinggi khususnya Fakultas Keguruan & Ilmu Kependidikan untuk menyelenggarakan Program Akta Mengajar bagi lulusan Sarjan non Kependidikan, akan meneruskan kerjasama yang telah berlangsung selama ini dan tidak tertutup kemungkinan Program Akta Gelombang IV segera dibuka. Ayo...ayo....ayo... siapa yang tertarik jadi ibu dan bapak guru?

para peserta merayakan kelulusan

posting by boim
www.inimaumere.blogspot.com
Selengkapnya...

Mahasiswa Kabupaten Sikka Tolak Rencana Kenaikan BBM..

Ratusan mahasiswa di Kabupaten Sikka yang tergabung dalam beberapa elemen kemahasiswaan seperti GMNI DPC Sikka, PMKRI Cab. Maumere, SEMA STFK Ledalero, SEMA UNIPA Maumere & KPA Nian Tana Sikka siang tadi tanggal 21 mei 2008 berunjuk rasa dalam aksi demo yang dimulai dari patung selamat datang Nangameting dan berakhir di dalam gedung DPRD Kabupaten Sikka.Dalam tuntutannya para mahasiswa secara tegas menolak rencana pemerintah pusat menaikan harga BBM secara nasional dan menuntut dicabutnya sistem Bantuan Langsung Tunai(BLT) yang tidak bermanfaat bagi rakyat miskin.Elemen mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Rakyat Kabupaten Sikka dalam akhir demonya sempat berdialog langsung dengan pimpinan perlemen kabupaten bersama wakilnya dan beberapa anggota DPRD.Para Mahasiswa dalam dialog juga menuntut sikap dewan agar peduli terhadap nasib rakyat Kabupaten Sikka pada khusunya serta mengambil sikap tegas menolak rencana kenaikan BBM.Parlemen berjanji akan meneruskan sikap mahasiswa Kabupaten Sikka ke pemerintah pusat dan segera melakukan rapat dewan pada tanggal 23 mei mendatang guna mengambil sikap mayoritas menolak rencana kenaikan BBM.



PERNYATAAN S1KAP

Kami para mahasiswa/i yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Rakyat Kabupaten dalam kegelisahan dan keprihatinan mendalam akan dampak Penarikan Subsidi BBM dan kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat, menyerukan dengan tegas PENOLAKAN TERHADAP RENCANA KENAIKAN BBM ATAS ALASAN DAN UNTUK MAKSUD/TUJUAN APA PUN.
Pernyataan sikap dan seruan tegas ini kami sampaikan melalui Perwakilan Rakyat Kabupaten Sikka sebagai desakan untuk diteruskan dan ditindaklanjuti ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah kabupaten Sikka.

Pernyataan sikap ini kami tuangkan dalam delapan butir tuntutan sebagai berikut:
1. Menolak secara tegas rencana pemerintah untuk menarik subsidi BBM dan rencana kenaikan harga BBM

2. Menolak secara tegas ide pemberian BLT sebagai proyek kompensasi kenaikan BBM

3. Mendesak pemerintah daerah untuk melakukan dan memperketat pengontolan harga barang di pasar dan ekses penimbunan BBM yang dilakukan pihak-pihak tertentu menyusul RENCAN kenaikan harga BBM

4. Menuntut adanya renegosiasi pembayaran hutang luar negeri sebagai salah satu alternatif solutif pemerintah pusat untuk merigatasi kemelut perekonomian nasional

5.Menuntut diberlakukannya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terutama pajak kepemilikan barang mewah sebagai salah satu alternatif solutif pemerintah pusat untuk mcngatasi kemelut perekonomian nasional

6.Menuntut pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan penghematan Belanja Aparatur Negara, yaitu, pengurangan tingkat perjalanan dinas aparatur dan anggaran belenja/penggunaan kendaraan operasional antara lain untuk menghemat bea pemeliharaan dan bea penyusutan.

7.Menuntut diberlakukannya pelangsingan jalur impor migas dari produsen minyak ke negara sebagai upaya menghindar tindakan pencaloan importer

8.Menuntut diadakannya renegoisasi dengan investor asing dan pihak pengusaha tentang peningkatan pajak progresif pendapatan sebagai salah satu alternatif.






www.inimaumere.blogspot.com
Selengkapnya...

TJARK CORNEILE HILLERS, Bapak Rumah Sakit TC.HILLERS

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC.Hillers  tanggal 16 mei kemarin baru saja merayakan hari jadinya 55 tahun. Semarak perayaan di Aula RS.TC.Hillers melibatkan seluruh karyawan rumah sakit dan masyarakat umum telah berlangsung sepekan dan berakhir 20 Mei 2008. Dalam perjalanannya, rumah sakit pemerintah ini telah mengalami banyak kendala dalam menghadapi tantangan menuju perbaikan pelayaanan. yang profesional.  Upaya RS. T.C.Hiller mewujudkan keprofesionalisannya terus berjalan meski klaim masyarakat tentang pelayanannya sampai hari ini masih saja terdengar. .Rumah Sakit yang dulunya berada di jalan Kesehatan, ahun 1999 pindah dan menempati gedung barunya di Wairklau Maumere.  Rumah sakit ini menyandang nama seorang dokter legendaris di Kabupaten Sikka, TJARK CORNEILE HILERS, berikut kami sajikan sedikit mengenai riwayat hidup dr.TC Hillers.


Dokter.TC Hillers lahir di Nwinikirie, Paramarino, Suriname suatu wilayah jajahan Belanda pada tanggal 16 Mey 1916. Pada 1947 tepatnya tanggal 8 maret T.C Hillers datang ke Indonesia sebagai mahasiswa kedokteran. Ia menamatkan pendidikan dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Selang beberapa hari tepatnya tanggal 17 maret 1947 pemuda Hillers diangkat sebagai dokter pemerintah yang kemudian ditempatkan di Putusibu, Kalimantan Barat.Tahun 1948.

Lantas beliau dipindahtugaskan ke Sintang dan tahun 1953 pindah lagi untuk bertugas di Pontianak.
Sebagai dokter muda yang ulet, tahun 1954 sang dokter dipindahkan ke Pemangkat merangkap Mempawah masih di wilayah Kalimantan Barat.

Didaerah Kalimantan inilah dia bertemu dengan seorang gadis yang bernama Maria Unu yang kemudian dijadikan istri untuk mendampingi suka duka perjalanan hidupnya

Tahun 1955,dokter TC.Hillers untuk yang pertama kalinya ditugaskan di Flores dan bertempat tinggal di Larantuka. Tahun 1957 bertugas di Ende sebagai Kepala Jawatan Kesehatan Daerah Flores yang mempunyai wilayah tugas dari Manggarai hingga Flores Timur sampai saat pembubaran daerah Flores.

TC.Hillers akhirnya dipindahtugaskan ke Maumere sebagai Kepala Rumah Sakit Umum Maumere.

Tahun 1960 sampai tahun 1973 ia diangkat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Ia mendapat pangkat terakhirnya tahun 1979 dengan golongan III D. Selama mendedikasikan dirinya sebagai seorang dokter ia telag bekerja dan dicintai masyarakat Kabupaten Sikka dan Indonesia umumnya dimana dia bertugas.

Tahun 1980 dokter TC.Hillers berhenti sebagai Kepala R.S.U dan diperbantukan sebagai staf ahli pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.

Setelah bertugas sekian lama di bumi pertiwi,akhirnya dokter yang menurut ceritera orangtua sangat dekat dengan berbagai kalangan warga Kabupaten ini mendapatkan kewarganegaraan Indonesia pada tanggal 1 April 1982.

Opa Hillers akhirnya dipanggil kepangkuan Tuhan untuk selamanya pada tanggal 30 Mei 1983 satu tahun setelah menjadi warga negara Indonesia dan pada tanggal 1 Juni 1983 ia dikebumikan di tanah Maumere ini.
Alm.dr.TC.Hillers meninggalkan seorang istri,sepuluh anak dan menantu serta tigapuluh delapan(39) orang cucu.Selamat Jalan opa dokter...!!

Sekelumit Cerita

Banyak ceritera menarik tentang kehidupan Mo'at Hillers selama bertugas di Maumere.

Menurut ceritera orang-orang tua, Dokter Hillers merupakan dokter yang sangat dekat sekali dengan kalangan masyarakat bawah. Ia bahkan sering mengoperasi pasien cuma mengandalkan perangkat medis seadanya. Resep obat yang dikasihpun tidak pernah meleset meski sang pasien tidak pernah berhadapan muka dengan dia.

Om Boby salah seorang mantunya bercerita,pernah suatu suatu malam ketika dokter akan mengoperasi seorang pasien Om Boby disuruh memegang lampu gas untuk menerangi sang pasien yang sedang dijahit.

Karena tidak sanggup memegang terlalu lama lampu gas pun jatuh sehingga ruanganpun berubah menjadi gelap.Dokter Hiller menyuruh Om boby mengambil senter di laci meja,beberapa saat kemudian senter pun didapat dan segera dinyalakan untuk menerangi sang pasien yang sedang dijahit. Pas saat senter dinyalakan operasi baru selesai dengan sukses.Jadi selama mati lampu itu,Mo'at dokter Hillers terus saja menjahit bagian tubuh pasien dalam keadaan gelap. Ah,ada-ada saja..

Ada lagi yang berceritera kalau dokter Hillres ini adalah seorang pecinta moke Maumere. Kadang sebelum melakukan operasi ia sering minum dulu dan semua operasi selalu berjalan dengan sukses...

Yang pasti TJARK CORNEILE HILERS tetap ada di hati orang-orang Maumere yang pernah mengalami pengobatan medis dari sang dokter.

Sampai kapanpun namanya tetap dikenang oleh generasi Kabupaten Sikka. Namanya telah terpatri sebagai nama Rumah Sakit Daerah ini. Dokter legendaris telah pergi tapi namanya tidak pernah hilang.

Terimah kasih buat Ibu Flora Hillers yang telah memberikan 'Daftar Riwayat Hidup' sang Bapak.
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Asal Mula AIDS,BAGAIMANA VIRUS HIV BISA MUNCUL DI KABUPATEN SIKKA?

Oleh:Asep Purnama,Elisabet Harianti

Meninggalnya 2 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam waktu kurang dari satu bulan di RSUD dr.TC Hillers-Maumere menjadi berita utama harian Flores Pos. Bahkan Redaktur Flores Pos edisi 19 Mei 2005 menganggap perlu untuk mengulas HIV/AIDS dalam tajuk rencananya (baca: Bentara) dengan judul “Pertanyaan HIV/AIDS”. Redaktur bahkan mencoba membuat penerkaan tentang mekanisme dan jalur tibanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) ke Wilayah Sikka. Dikatakan ada 4 kemungkinan virus HIV bisa sampai ke bumi Sikka tercinta. Pertama, dikatakan bahwa virus HIV ditebarkan oleh angin. Kedua, tanpa sebab musabab virus tersebut muncul dengan tiba-tiba di Kabupaten Sikka. Ketiga, penularan terjadi lewat jarum suntik yang terkontaminasi virus HIV. Keempat, semaraknya perilaku seks bebas alias gonta-ganti pasangan.


Memang, perdebatan seputar asal-usul HIV/AIDS telah sangat menarik perhatian dan sengketa sejak awal epidemi. Namun, ada risiko yang harus ditanggung jika kita mencoba untuk mengenali dari mana AIDS berasal. Orang-orang dapat menggunakannya sebagai bahan perdebatan untuk menyalahkan kelompok atau gaya hidup tertentu. Meskipun demikian, ilmu pengetahuan memang tidak mungkin dibendung. Para ilmuwan tetap berusaha sekuat tenaga untuk mencari dari mana AIDS berasal. Sementara antisipasi kemungkinan dampak buruk berupa stigmatisasi atau diskriminasi terhadap kelompok tertentu juga diupayakan semaksimal mungkin.

Benarkah masih sulit untuk menentukan asal-usul HIV saat ini?. Apakah di era milenium ini, HIV/AIDS masih merupakan sesuatu yang misterius, seperti yang disampaikan dalam ”Bentara” harian Flores Pos ?

KASUS HIV/AIDS ’PERTAMA’

Kejadian ini berawal pada musim panas di Amerika Serikat tahun 1981, ketika itu untuk pertama kalinya oleh Centers for Disease Control and Prevention dilaporkan bahwa ditemukannya suatu peristiwa yang tidak dapat dijelaskan sebelumnya dimana ditemukan penyakit Pneumocystis Carinii Pneumonia (infeksi paru-paru yang mematikan) yang mengenai 5 orang homosexual di Los Angeles, kemudian berlanjut ditemukannnya ’penyakit’ Sarkoma Kaposi yang menyerang sejumlah 26 orang homosexsual di New York dan Los Angeles. Beberapa bulan kemudian penyakit tersebut ditemukan pada pengguna narkoba suntik, segera hal itu juga menimpa para penerima transfusi darah.

Sesuai perkembangan pola epidemiologi penyakit ini, semakin jelaslah bahwa penyebab proses penularan yang paling sering adalah melalui kontak sexual, darah dan produk darah serta cairan tubuh lainnya.

Pada tahun 1983, ditemukan virus HIV pada penderita dan selanjutnya pada tahun 1984 HIV dinyatakan sebagai faktor penyebab terjadinya Aquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS).

ASAL-USUL VIRUS HIV

Penemuan kasus AIDS untuk pertama kalinya di Amerika Serikat pada tahun 1981, ternyata hanya sedikit memberi informasi tentang sumber penyakit ini. Sekarang sudah terbukti bahwa AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan HIV. Jadi untuk menemukan sumber AIDS kita perlu mencari asal-usul HIV.

HIV adalah bagian dari keluarga atau kelompok lentivirus. Lentivirus seperti HIV dapat ditemukan dalam lingkup luas primata non-manusia. Lentivirus yang lain, diketahui secara kolektif sebagai virus monyet yang dikenal dengan SIV (Simian Immunodeficiency Virus). Dan sekarang secara umum diterima bahwa HIV merupakan keturunan SIV.

Bagaimana HIV dapat menyeberang dari hewan ke manusia?

Telah lama diketahui secara pasti bahwa virus tertentu dapat menyeberang dari hewan kepada manusia dan proses ini dikenal dengan zoonosis. Bagaimana proses SIV menjadi HIV pada manusia?

(1) Teori Pemburu, merupakan teori yang paling banyak dianut. Di dalam teori ini dijelaskan bahwa, SIVcpz dapat berpindah ke manusia, ketika seseorang berburu simpanse kemudian membunuh serta memakan dagingnya. Terkadang virus yang masuk bisa tetap sebagai SIV, atau dalam suatu kesempatan akan berubah menjadi HIV.

(2) Teori Vaksin Polio, merupakan teori lain yang mengatakan bahwa HIV dapat berpindah secara tidak sengaja karena kealpaan pihak medis, misalnya melalui percobaan medis. Teori ini disebarluaskan secara baik dimana vaksin polio yang memainkan peranan dalam perpindahan ini, karena vaksin tersebut dibuat dengan menggunakan ginjal monyet.

(3) Teori Kontaminasi Jarum Suntik, merupakan lanjutan dari “Teori Pemburu”, dimana pada tahun 1950 sudah digalakkan untuk memakai jarum suntik yang hanya sekali pakai serta menerapkan penataan untuk mensterilkan peralatan medis, tetapi ini memakan banyak anggaran sehingga terkadang, satu jarum digunakan untuk beberapa orang tanpa disterilkan terlebih dahulu. Hal tersebut akan mempercepat terkontaminasinya dengan berbagai macam infeksi.

(4) Teori Penjajahan, dasar pemikiran teori ini mengacu pada teori pemburu. Pada akhir abad XIX hingga awal abad XX, sebagian besar negara Afrika mengalami penjajahan. Seperti layaknya warga yang terjajah, rakyat Afrika diwajibkan mengikuti kerja paksa, mereka ditempatkan dalam satu camp dimana sanitasinya sangat buruk, kerja fisik diluar batas serta kebutuhan makanan tidak terjamin bahkan tidak menutup kemungkinan mereka mendapatkan lauk berupa simpanse yang sedang mengidap SIV.

(5) Teori Konspirasi. Beberapa orang mengatakan bahwa virus HIV adalah rekayasa manusia. Dari survey yang dilakukan di Amerika Serikat, didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden berkulit hitam mempercayai bahwa virus HIV memang diciptakan untuk memusnahkan sebagian besar orang berkulit hitam serta para homoseksual. Beberapa bahkan meyakini bahwa virus HIV disebarkan di seluruh dunia melalui program imunisasi campak maupun melalui uji coba program vaksinasi Hepatitis B kepada kaum homosexsual.

Sejauh ini, masih belum ada satu teoripun yang mampu menjelaskan dengan memuaskan bagaimana SIV pada binatang bisa menyeberang menjadi HIV pada manusia.

Kapan perpindahan itu terjadi?

Perkembangan dunia kedokteran sejauh ini membuat kita mampu untuk mendeteksi HIV pada darah atau cairan tubuh lainnya, bahkan kita juga sudah mampu menentukan subtype virus HIV. Penelitian terhadap subtype virus HIV pada kasus-kasus awal dapat memberi petunjuk dalam menentukan kapan HIV pertama kali menyerang manusia dan perkembangan berikutnya.

Ada tiga kejadian yang dianggap sebagai infeksi HIV paling awal, yaitu:

1. Contoh plasma (cairan darah) yang diambil dari seorang pria dewasa yang hidup di Republik Demokratik Kongo tahun1959.

2. HIV ditemukan pada contoh jaringan tubuh dari seorang pemuda Amerika–Afrika yang meninggal dunia di St.Louis, AS, tahun 1969.

3. HIV ditemukan pada contoh jaringan tubuh dari seorang pelaut Norwegia yang meninggal dunia sekitar tahun1976.

Analisis yang dilakukan pada tahun 1998 tentang contoh plasma dari 1959 mengesankan bahwa HIV-1 memasuki manusia sekitar 1940-an atau awal 1950-an, lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dimana virus HIV pertama kali muncul pada manusia?

Karena HIV berkembang dari satu jenis SIV yang ditemukan pada tipe simpanse di Afrika Barat, banyak orang menganggap bahwa HIV pertama muncul pada manusia di sana. Kemudian dianggap bahwa HIV menyebar dari Afrika ke seluruh dunia.

Kita mungkin tidak akan pernah tahu secara pasti kapan dan dimana virus HIV muncul pertama kali, tetapi yang jelas pada suatu waktu di pertengahan abad 20-an ini, infeksi HIV pada manusia berkembang menjadi epidemi penyakit di seluruh dunia yang saat ini lebih dikenal sebagai AIDS.

Apa penyebab epidemi ini menyebar secara tiba-tiba?

Dipercayai ada 3 proses yang mempermudah penularan sehingga menyebabkan penyebaran secara luas :

Kemudahan transportasi, memegang peranan dalam penyebaran HIV disorot pada kasus yang sekarang dikenal sebagai ’Patient Zero’. Patient Zero adalah seorang pramugara pesawat terbang berkebangsaan Kanada dan bernama Gaetan Dugas yang sering mengadakan perjalanan ke seluruh dunia. Analisis terhadap beberapa kasus AIDS awal menunjukkan bahwa orang terinfeksi tersebut adalah orang yang berhubungan seksual baik langsung maupun tidak langsung dengan pramugara ini. Untuk lebih jelasnya bisa menonton film ”and the band played on”.

Industri darah. Ketika transfusi darah menjadi bagian yang rutin dalam praktek kedokteran, permintaan kebutuhan akan darah juga semakin meningkat. Di beberapa negara seperti Amerika, mereka yang bersedia menyumbangkan darahnya akan dibayar, termasuk pengguna narkoba suntik. Pada awal epidemi, para dokter belum menyadari akan mudahnya virus ini menyebar melalui donor darah tanpa screening sebelumnya. Akibatnya, banyak dari mereka yang mendapat transfusi dari seseorang yang terinfeksi HIV akan tertular HIV.

Penggunaan Narkoba. Meningkatnya ketersediaan heroin seiring dengan perang Vietnam tahun 1970-an, mendorong pertumbuhan penggunaan narkoba suntik. Bersamaan dengan hal tersebut, untuk menghemat biaya, pemakaian alat suntik oleh para pecandu dilakukan secara bersama-sama, satu jarum dipakai oleh banyak pecandu tanpa disterilkan terlebih dahulu. Ini merupakan jalan lain virus HIV berpindah dari pengidap yang satu ke pengidap lainnya.

KENYATAAN DI NEGARA KITA

Rupaya era globalisasi saat ini menyebabkan dunia tampak semakin kecil, negara tidak mempunyai batas-batas lagi. Perpindahan penduduk menjadi begitu mudah, demikian juga dengan HIV, bisa berpindah dari satu negara ke negara lainnya dengan leluasa hingga akhirnya sampai ke Indonesia. Kasus HIV/AIDS pertama di Indonesia diidentifikasi di Bali pada seorang laki-laki asing yang kemudian meninggal pada April 1987. Akan tetapi, penyebaran HIV di Indonesia meningkat setelah tahun 1995. Hal ini dapat dilihat pada tes penapisan (screening) darah donor yang positif HIV meningkat dari 3 per 100.000 kantong pada 1994 menjadi 16 per 100.000 kantong pada tahun 2000. Peningkatan 5 kali lebih tinggi dalam waktu 6 tahun.

Pada tahun 2000 terjadi peningkatan penyebaran epidemi HIV secara nyata melalui pekerja seks. Data dari Tanjung Balai Karimui Merauke, Propinsi Irian Jaya prevalensi HIV pada pekerja seks amat tinggi yaitu 26,5% sedangkan di Propinsi Jawa Barat 5,5% dan di DKI Jakarta 3,36%.

Sejak tahun 1999 terjadi fenomena baru penyebaran HIV/AIDS yaitu infeksi HIV mulai terlihat pada para pengguna Narkoba suntik. Penularan pada kelompok ini terjadi secara cepat karena penggunaan jarum suntik bersama. Sebagai contoh, pada tahun 1999 hanya 18% pengguna narkoba suntik yang dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta yang terinfeksi HIV. Akan tetapi pada tahun 2000 angka tersebut meningkat dengan cepat menjadi 40% dan pada tahun 2001 menjadi 48%.

Fakta baru pada 2002 menunjukkan bahwa penularan infeksi HIV juga telah meluas ke rumah tangga. Di beberapa wilayah di Jakarta dilaporkan bahwa sekitar 3% dari 500 ibu hamil yang dites secara sukarela dalam kegiatan VCT (Voluntary Counseling and Testing) sudah terinfeksi HIV.

Jadi, semua jenis penularan HIV ada di negara kita dan sudah mengenai siapa saja bahkan hingga ke ibu rumah tangga dan bayi yang dikandungnya.

BAGAIMANA DENGAN MAUMERE?

Sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbagai penduduk dari berbagai wilayah Indonesia akan datang dan pergi dari dan ke Maumere, Kabupaten Sikka. Disinilah virus HIV ikut numpang masuk ke Maumere dan menyebar ke Kabupaten Sikka.

Berdasarkan pengalaman penulis merawat dan menangani beberapa ODHA dalam waktu beberapa bulan bertugas di RSUD dr. TC Hillers, virus HIV masuk dari luar melalui warga Sikka yang bekerja atau belajar di luar kota, baik itu Denpasar, Batam, Bandung atau bahkan dari luar negeri, Malaysia. Dari mereka, virus HIV menyebar ke pasangannya (istri maupun suami), ke bayi yang dikandung oleh ibu hamil yang terinfeksi HIV, ke pekerja seks komersial yang selanjutnya meluas ke para pelanggannya.


Jadi, faktanya adalah virus HIV sudah ada di Kabupaten Sikka. Proses kedatangan sang virus tak diundang ini pun sudah sangat jelas. Pertanyaan selanjutnya, ”Apakah Anda punya risiko tertular HIV?” Bila ya, segera kunjungi klinik VCT RSUD Dr. TC Hillers untuk memastikan status HIV Anda dengan melakukan pemeriksaan tes darah secara sukarela, rahasia dan cuma-cuma (gratis). Jika hasilnya HIV positif, jangan berkecil hati, panitia penanggulangan HIV/AIDS RSUD Dr. TC Hillers siap membantu pengobatan ARV (Anti Retrovirus) secara cuma-cuma. Jika belum jelas, kami tunggu telfon Anda di 08123949514 atau Fax 0382-21314.


* Asep Purnama,Spesialis Penyakit Dalam bertugas di RSUD Dr. TC Hillers, Maumere

** Elisabet Harianti,Kepala Puskesmas Nita, Kab. Sikka

Selengkapnya...

Monday 19 May 2008

Forum Diskusi

Halo semua mogat sawe,sekarang kita sudah punya forum diskusi sendiri(klik di buton forum diskusi)untuk saling bertukar pikiran tentang topik apa saja yang ada dan sedang terjadi di Nian Tana Sikka tercinta.
Untuk masuk,silakan klik di forum diskusi dan mendaftarkan diri lewat Register dan ikuti petunjuk yang ada.Setelah ter-submitkita mendapat kiriman lewat email untuk mengatifasi ke account yang baru kita daftarkan.Anda telah terdaftar sebagai anggota.
Mari berdiskusi dan berdebat secara sehat untuk kemajuan Nian Tana Sikka tercinta,Epanggawan!!

Selengkapnya...

KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN DI KABUPATEN SIKKA

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.


Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.

Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.

Satu bentuk produk TIK adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya.

Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.

Internet sebagai Sumber Belajar

Bertolak dari kenyataan di atas, perkembangan internet di kota Maumere pada tahun 2008 ini semakin menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. ISP – ISP lokal seperti COMTEL, SMKN 1 Maumere, SMK Yohanes XIII, dan tentu saja Telkom dengan telkomnet-nya seakan bersaing merebut pangsa pasar. Dari sisi teknologi, dari keempat penyedia jasa layanan internet tersebut hanya Telkom yang menggunakan teknologi modem sedangkan ketiga ISP yang lain menggunakan teknologi broadband (pita lebar) dengan berlangganan Internet Broadband Access VSAT ke Indosat sebagai salah satu ISP Nasional di Indonesia. Masing-masing ISP lokal ini telah melayani pelanggan di berbagai instansi pemerintah, sekolah-sekolah, kalangan swasta daerah dan asing, bahkan membuka layanan umum Warung Telekomunikasi (WARNET) dan pemakai rumahan.

Pelanggan-pelanggan yang telah menikmati layanan tersebut adalah:

A.COMTEL telah melayani:
•Swish Contac, sebuah LSM dari luar negeri.
•Kantor ASKES
•Warnet COMTEL
•...

B.SMKN 1 Maumere telah melayani:
•Kantor BAPEDA Kabupaten Sikka
•SMAN 2 Maumere
•SMAN 1 Maumere
•Kantor DPRD Kabupaten Sikka
•Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sikka
•Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka
•Sekretariat Daerah Kabupaten Sikka,yaitu
-Kantor Bupati Sikka
-Kantor Wakil Bupati Sikka
-Rumah Jabatan Bupati Sikka
-Rumah Jabatan Wakil Bupati Sikka
•Universitas Nusa Nipa Maumere
•SMKN 1 Maumere sendiri sebagai penunjang program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan dan WARNET.

C.SMK Yohanes XIII telah melayani:
•Kantor Badan Pengelolah Aset dan Kekayaan Daerah Kabupaten Sikka
•Kantor PERINDAG Kabupaten Sikka
•SMK Yohanes XIII sendiri sebagai penunjang program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan dan WARNET 23.
Di samping memanfaatkan ketiga ISP lokal di atas, terdapat instansi pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi di kota Maumere juga telah berlangganan ke ISP Nasional seperti Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan serta Seminari Tinggi Ledalero.

Dari data-data di atas terlihat bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang memperoleh kesempatan berlangganan internet masih sangat minim. Padahal internet sebagai sumber informasi sangat dibutuhkan sebagai sumber belajar yang tak terbatas. Manfaat ini tidak saja berdampak pada siswa atau mahasiswa tetapi juga para pendidik termasuk guru dan dosen untuk menambah wawasan dan literatur. Hal ini menjadi sangat urgen karena minimnya sumber belajar berupa buku-buku karena belum tersedianya toko buku yang representatif yang menyiapkan berbagai buku yang menunjang fasilitas belajar apalagi sebuah perguruan tinggi Nusa Nipa telah didirikan. Bagaimana mahasiswa termotivasi belajarnya apabila fasilitas penunjang utama mereka untuk berkembang dan belajar sangat minim.

Tetapi para siswa dan mahasiswa sebagai generasi muda Sikka hendaknya tidak boleh patah arang apalagi menyerah begitu saja, manfaatkanlah WARNET-WARNET yang sudah membuka layanan umum yang menurut pengamatan kami cukup banyak didatangi kaum pelajar mulai dari tingkat SMP, SMA, dan para mahasiswa. Dari harga sewa per jam sebesar rata-rata Rp 5000,- bukan hal yang berat bila dibandingkan susahnya mencari buku-buku literatur di kota Maumere.

Saran kami untuk pemerintahan baru yang segera dilantik, semoga hal ini menjadi salah satu perhatian pemerintah. Kami sadar bahwa salah satu kendala yang dihadapi pemerintah daerah mungkin soal anggaran yang terbatas tetapi untuk kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Sikka kami kira tidak ada salahnya untuk berjuang. Bagaimana anggota DEWAN yang terhormat? Setuju dong.

posting by boim
www.inimaumere.blogspot.com

Selengkapnya...

Sunday 18 May 2008

Maumere Dari Udara..

Sebagian wajah Kota Maumere yang dilihat dari udara.Gambar diambil dengan menggunakan perangkat software google earth..

















































































www.inimaumere.blogspot.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 05.08 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---