Maumere punya pelabuhan terbesar di Pulau Flores. Kota ini memang tampaknya yang paling maju dibandingkan kota-kota lain di pulau itu. Empat universitas terdapat di sana, bandara perintis pun ada, yaitu Bandara Frans Seda.
Sebuah Pagi di Tepi Laut Flores
Di Maumere bisa dilihat bagaimana geliat mentari menyapa permukaan laut dan memulas langit dengan warna jingga yang lembut. Beranjak siang, terik mentari akan mengguyur siapa saja. Lengas pun meraja dan angin berhembus kencang menerbangkan debu.
Kering dan gersang barangkali adalah kesan pertama saat tiba di kota ini. Biar begitu, tak usah khawatir karena air tetap tersedia dan tak sampai kekeringan. Apabila haus, air kelapa yang menyegarkan pun bisa diteguk dan menyegarkan tenggorokan.
Bila senja menyapa, duduklah di tepi pelabuhan sembari menikmati aneka ragam ikan dan kepiting, udang sampai lobster yang digoreng. Layangkanlah pandanganmu ke lautan, maka bisa kau lihat kerlip lampu di kapal yang sedang bersandar. Nikmatilah semuanya, perut kenyang dan mata benderang.
Maumere menawarkan jeda bagi warga Jakarta, di sana nafas bisa dihela dengan bebas.
Danau Kalimutu
Sebuah obyek wisata di Pulau Flores, terletak di Kabupaten Ende, sekitar dua setengah jam perjalanan darat dari Maumere. Sebenarnya ini adalah tiga buah kawah gunung berapi. Di sini disebut juga dengan Danau Tiga Warna karena warna airnya yang berbeda di masing-masing danau. Sayang saya lupa mencatat apa nama danau ini dalam bahasa Flores. Namun, syukurlah masih saya ingat nama lainnya, yaitu Danau Orang Jahat, Danau Muda Mudi, dan Danau Orang Tua.
Apa pasalnya, maka danau-danau itu bernama begitu unik?
Bagi masyarakat di sekitar Kalimutu, dataran tinggi tempat danau berada adalah tempat kembalinya arwah-arwah. Di sana, arwah-arwah itu kemudian akan masuk ke suatu danau tertentu berdasarkan usia dan perbuatan di masa hidupnya.
Untuk mencapai danau kawah itu, pengunjung harus mengikuti jalan setapak yang telah disediakan. Jalan berbatu dengan pepohonan di kanan kiri dan bunyi nyanyian burung dari kejauhan di tengah hutan. Datanglah ke sana pagi-pagi agar bisa menyaksikan bagaimana matahari muncul di balik perbukitan. Usahakan tetap di jalur yang telah disediakan, begitu bunyi peringatan yang terdapat di puncak gunung.
Prasasti di Puncak KalimutuAh ya, puncak gunung itu adalah tujuan akhir. Sebelumnya, setelah menyusuri jalan setapak pengunjung pertama kali akan bertemu dengan Danau Orang Jahat. Kemudian menuruni sedikit lembah dan dilanjutkan dengan menaiki tangga berundak yang lumayan berhasil membuat nafas ngos-ngosan. Nah, di puncak nanti bisa dilihat bagaimana tiga buah danau saling bersanding dalam diamnya masing-masing. Di sini, bisa dilihat lagi Danau Orang Jahat, Danau Muda Mudi dan Danau Orang Tua.
Di kejauhan Danau Orang Jahat, tampak dekat Danau Muda Mudi
Dari cerita penduduk sana, baru saja di Danau Muda Mudi seorang remaja putri bunuh diri. Dari catatan mereka, sejauh ini sudah delapan orang yang menceburkan diri di danau. Sebuah tindakan konyol untuk mengakhiri hidup karena dua danau—Danau Orang Jahat dan Muda Mudi—adalah kawah aktif yang masih panas. Kondisi yang berbeda ditemui di Danau Orang Tua, karena di sini airnya bisa digunakan untuk cuci muka dan lain-lain.
Ditilik dari ilmu geologi, maka danau ini menunjukkan aktivitas vulkanik di bawah kulit bumi Pulau Flores. Danau-danau itu akan berubah bentuknya manakala gempa terjadi di sekitar pulau karena terjadi longsor di dinding tebingnya. Perubahan juga terjadi pada warna air di danau. Selain akan berubah seiring perjalanan hari, manakala gempa terjadi konon warna air di danau pun akan berganti.
Di Kalimutu semoga arwah yang bersemayam di sana memperoleh ketenangan, setenang air permukaan danau.
Gunung Kimang BolengMaumere di sebuah siang yang terik, saat angin dari Gunung Kimang Buleng menyentuh debu dan menerbangkannya dalam bentuk pusaran seperti topan kecil. Tarian Hegong yang diiringi musik Gong Waning begitu rancak dibawakan oleh warga. Saya berdiri di Pantai Grass Track dengan membelakangi Laut Flores dan menghadap ke gunung, merasa begitu kerdil sekaligus kagum pada keindahan dan keperkasaan alam yang tersaji di sana.
Ada yang mau ke sana? Boleh lah saya pun diajak :D
by: unclegoop(http://unclegoop.com/2011/10/05/pulau-flores-suatu-waktu/)
www.inimaumere.com