Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 19 December 2011

PANGABATANG

Pangabatang, pulau kecil berpenduduk sekitar 80 jiwa, merupakan salah satu destinasi wisata penyelaman di Kabupaten Sikka, Flores NTT. Untuk mencapai pulau kecil berpasir putih ini, Anda bisa menggunakan kapal motor dengan rata-rata waktu perjalanan selama 30 menit dari Nangahale Gete di Kecamatan Talibura. Untuk menyewa perahu motor, Anda bisa merogoh kocek sekitar Rp 200-300 ribu tergantung tawaran. Pulau ini selain memiliki keindahan pasir putihnya, juga pemandangan alam yang mempesona. Air lautnya bening membiru. Serta beraneka keindahan terumbu karang dan aneka biota didasar laut. Pulau yang dihuni etnis Tidung Bajao adalah salah satu pulau dari rangkaian 17 buah pulau dalam wilayah Kabupaten Sikka. Masih dalam Gugus Teluk Maumere yang dihiasi tujuh pulau kecil unik dan indah memanjakan mata. Pulau Besar, Pulau Sukun, Pulau Kambing, Pulau Pangabatang, Pulau Babi, Pulau Pemana dan Pulau Kondo yang memiliki pantai berpasir putih. Keindahan kala senja ketika sunset turun dibatas samudera juga bisa Anda dinikmati.

Sejuta keindahan disana dipadu suasana nan sepi bisa menjadi tempat spesial memanjakan diri. Jarang Anda menemukan wisatawan lain. Yap pulau ini sepi dari kunjungan wisatawan.

Jika ingin ke Pangabatang, sama seperti destinasi wisata lainnya di Kabupaten Sikka, Anda mesti menyiapkan bekal perjalanan. Bisa air minum, makanan ringan atau apa saja. Maklum saja di sana Anda tak akan menemukan kios atau warung atau beraneka ragama jajanan.

Hingga kini, keindahan Pangabatang belum di optimalkan secara maksimal oleh otoritas wisata setempat. Jika Anda berada disana, usahakan menjadi raja dan ratu sejenak dalam pelukan bidadari Pangabtang, semoga..........


**Disarankan, mengunjungi Pangabatang dilakukan sebelum musim barat tiba (musim angin kencang) yang biasa melanda Flores (dan kawasan Indonesia umumnya) sekitar bulan desember hingga maret..

***Kesulitan menjelajahi keindahan alam dan budaya di Kab. Sikka, bisa hubungi: 082 135 024 996 atau email: disini


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Banjir Bandang, Satu Sekolah Rusak Berat di Pulau Palue

Dua Warga Hilang

Banjir bandang yang menerjang Pulau Palue di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/12/2011), mengakibatkan SD Inpres Langawai di Desa Lidi rusak berat.
Dari tujuh ruang yang ada, 4 ruang telah hancur rata dengan tanah, termasuk kantor guru, dan atap tiga ruang kelas yang lain meski atap masih utuh, tetapi semua kaca pecah dihantam banjir.
"Diperkirakan banjir yang melanda tingginya sekitar 5 meter, dengan membawa lumpur dan batu-batu besar," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kecamatan Palue Hermanus Pele, Minggu (18/12/2011), di Palue.
Menurut Hermanus, dari pendataan sementara, SDI Uwa di Desa Reruwaerere juga tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar karena seluruh ruangan dipenuhi lumpur.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Sikka Ajun Komisaris Besar Ghiri Prawijaya mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan di lapangan.

"Kami sudah menurunkan anggota dari Polres Sikka untuk membantu dua anggota pos polisi di Palue melakukan pendataan, juga membantu masyarakat. Pendataan juga tidak mudah sebab banyak badan jalan tertutup lumpur, dan daerah yang diterjang banjir dipenuhi lumpur," kata Ghiri.

Menurut Ghiri, dalam empat hari terakhir cuaca di Palue sangat buruk. "Saat ini masuk musim barat, cuaca juga tidak menentu. Selain angin kencang, gelombang tinggi di laut, juga terjadi hujan lebat," kata Ghiri.

Dalam kejadian ini, dua korban hilang. Mereka warga dari Desa Lidi, yakni Theresia Tia dan anak perempuannya, Zaskia Putri (7). Kedua korban diperkirakan tertimbun material lumpur dan batuan, atau turut hanyut dalam banjir hingga terbawa ke laut. Pencarian terhadap korban masih dilakukan.(kompas.com)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Memeras WNA, Pejabat Imigrasi Sikka Dilaporkan Ke Polri

Tiga warga negara asing asal India melaporkan dugaan pemerasan oleh oknum pejabat kantor Imigrasi Maumere, Kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur, ke Mabes Polri, Jumat (4/11).
Ketiga WNA India Peter Damien, Benjiman Vargheese dan Aloysius Paul, mendatangi Propam Mabes Polri. Tujuan kedatangan ketiganya untuk melaporkan Kapolres Sikka dan Kasatserse Polres, yang diduga melindungi Kepala Kantor Imigrasi Maumere, karena diduga memberi celah anak buahnya, memeras ketiga WNA asal India itu.
Pemeras ketiga Warga negara India yang juga Kepala Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Maumere, berinisial PST, akhirnya ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Sikka.

Seorang korban, Peter Damien menilai, dugaan pemerasan itu didasari atas perintah Kepala Kantor Imigrasi Maumere. Karena oknum pejabat kantor imigrasi Maumere meminta uang Rp. 20 juta, agar para korban yang dikarantina dapat dibebaskan. Setelah memberi uang Rp. 20 juta per orang, ketiga WNA India itu dapat dibebaskan. (K-5/Achiel/komhukum.com)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Monday, December 19 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---