Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 21 October 2013

Menikmati Gersangnya Nangarasong

Drama perjalanan berikutnya adalah merambah bukit tandus Nagarasong. Bersama Ferly, berdua berangkat keluar dari Kota Maumere sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu cuaca Maumere sedang panas-panasnya.Naganrasong adalah sebuah kawasan yang berada di jalur pantura Kabupaten Sikkka dan masuk wilayah Kecamatan Magepanda. Penduduknya masih hidup sederhana dan mengandalkan laut dan lahan tanah sebagai penyambung hidup. Menggunakan Land Rover putih, cuma membuthkan waktu tak sampai 30 menit untuk tiba diatas perbukitan tandusnya. Apa pasalnya higga kami mesti berada dilekuk tubuhnya yang gersang? Apa yang menarik? Refreshing dan menikmati gersangnya. Ataukah ada hal lain? Mari melihat Nangarasong!

Alhasil kami memasuki Nangarasong dengan melindas jalanan aspal mulus. Nangarasong yang berada dikawasan Pantura dikelilingi bukit tandus. Juga pantai yang bersih. Setiap hari libur, jalur ini menjadi sangat sibuk oleh berbagai kendaraan. Banyak warga kota yang berpegian menuju pantai-pantai teduh dan bersih di Kajuwulu, Tanjung, Waer Nokerua dan lainnya yang berada disekitar Nangarasong.

Setelah tiba, Ferly membujuk Land Rover berbelok kekiri. Jalan ini berada tepat disebelah sekolah SDN Nangarasong. Dengan derunya kami mencoba menerobos jalan rabat. Berbagai pasang mata warga sekitar menatap kami dengan sejuta tanya.
Tak sampai sekilo kami telah mencium lahan tandus.Gerakan mobil terus merambah bebatuan kecil, Sekitar 500 meter kami berhenti. Dan alamak. Dibelakang kami, tepat dibawah peraduannya, pemadangan yang disajikan sungguh menyejukan mata. Dari sini kita bisa menikmati pantai sekitar Tanjung serta bukit kecil yang mebentuk pulau. Indah.
Sedangkan di atas bukit ini pemadangan lain juga tak kalah menarik. Lahan yang tandus dengan bentangan savana yang luas nyatanya memberikan warna yang teduh. Batu-batu dengan ukuran sedang berserakan secara acak. Ada beberapa ekor kambing yang dilepas bebas. Kami berdecak kagum. Seandainya kamera layak dan bagus dimiliki kami mungkin saja pemandangan ini lebih proorsional tersaji. Alhasil foto-foto ini semua menggunakan kamera ponsel.
Land rover kembali bergerak. Kali ini mencoba turun ke tepian kali yang berada dibawah perbukitan tandus. Seorang bapak tua yang mengembala belasan sapi memberi kabar bahwa sekitar sejam dari tempat ini ada sebuah air terjun. Letaknya dibalik bukit. Kami mencoba mengamati lantas Ferly bergegas memmbawa kand rover mencari sang air terjun.
Mobil menyisir sepanjang kali. Tak berapa lama sebuah tebing tinggi dari sebuah bukit menghadang. Kami menyisir dari sebelah kakinya. Kami mencoba melihat celah untuk melewatinya. Terhadang.
Kebetulan ada seorang pemuda disekitar situ. Ia mengisaratkan perjalanan ini akan memakan waktu lama karena kondisi trek. Melihat langit pun mulai menghitam, akhirnya kami pun berdamai dengan kondisi. Namun ada satu janji yang akan kami penuhi nanti yakni mencapai air terjun Nangarasong.
Saat berpamitan pada sungainya setelah mandi dalam buaian air pegunungan yang sejuk, gerimis pun mulai jatuh. Mendung semakin hitam. Dari atas bukit kami menyaksikan lukisan kegelapan di sebelah timur hingga laut Flores.
Maka sebelum pulang kami menikmati sebentar pemadangan dibawah kaki bukit Nangarasong dan lantas beranjak pulang. Saat itulah hujan deras turun, tepat ketika roda-roda land rover mencium aspal mulus.
Menurut pengamatan kami, daerah ini bisa dijadikan kawasan treking wisata yang menjanjikan. Kolisia ataupun perbukitan pantura bagian barat menyajikan pemandangan yang aduhai. Otoritas wisata di Kab. Sikka bisa menggali potensi ini dan menjadikan kawasan perbukitan dan pantai sebagai kawasan padu pariwisata. Bukan apa-apa. Kabupaten Sikka sungguh memiliki berbagai tempat wisata yang menawan, namun bagaiaman dengan pengelolahannya?
Oke buat teman-teman petualang baik yang ingin menikmati pemadangan Flores menggunakan Land Rover, berpetualang ke tempat indah di flores khususnya di Kabupaten Sikka dan sekitarnya bisa hubungi kami: Flores Fantastic Tour dengan nomor HP: 082 146 37 58 32 (OSS). Dengan harga nego, kami siap membawa kalian menikmati alam Flores!
Selengkapnya...

Sinode Keuskupan Maumere Digelar

Utusan Paroki/foto L. Nale
Keuskupan Maumere sejak kemarin, Minggu (20/10/2013) hingga Kamis (25/10/2013) menggelar Sinode Keuskupan. Sinode yang dihadiri sekitar 350 peserta utusan dari 35 paroki di Keuskupan Maumere mengambil tema "Jadilah Saksi Kristus". Selain diikuti utusan paroki yang diwakili 4 hingga sepuluh orang, Sinode pertama Keuskupan Maumere ini diikuti undangan perwakilan biara dan utusan keuskupan se-flores. Pencananagan Sinode Keuskupan telah dimulai sejak 27 Juli 2013. Beberapa kegiatan telah dilakukan seperti sosialisasi tentang sinode, penggalian dan pengumpulan dana kegiatan serta pelatihan fasilitator sinode, persiapan modul panduan dan format pelaporan untuk kegiatan sinode kelompok umat basis (KUB), stasi dan paroki.

Untuk Sinode pertama ini, Paroki Sikka serta Paroki Wairpelit yang memiliki umat sekitar 2 ribu hingga 3 ribu mengirim utusan sebanyak empat orang. Sedangkan paroki dengan umat 8 ribu hingga 10 ribu diwakili 10 orang.
sinode juga dihadiri oleh 150 utusan dari biara – biara di keuskupan dan peninjau dari paroki – paroki dari keuskupan lainnya.
Sinode dibuka secara resmi dengan menggelar misa di Gereja Katedral Maumere, Minggu 20 Oktober 2013 pukul 17.00 wita. Dilanjutkan acara seremoni di Aula Mardiwiyata Maumere.
Menurut info, misa penutupan akan berlangsung di Gereja St.Thomas Morus. Dukungan dengan doa agar sinode yang akan digelar bisa terselenggara dengan baik dan lancar diharapkan oleh pihak keuskupan.

Uskup Kherubim 

Selengkapnya...

Tuesday 8 October 2013

PERSAMI Tersingkir di Piala Eltari

Gagal Raih Tiket Semifinal
Pemain Persami digotong keluar lapangan (foto:Wempy Wisang)
Labuhan Bajo, Dari perhelatan Eltari Memorial Cup XXIII di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kesebelasan PERSAMI Maumere harus mengakui keunggulan PSK Kupang dalam perebutan satu tiket menuju ke semifinal. Tim kebanggan warga Kabupaten Sikka tersebut takluk 1:2 lewat perpanjangan waktu 2x15 menit. Pertandingan yang digelar hari Senin (7/10/2013) pukul 15.00 wita tersebut memastikan Persami bersama tim Sumba Barat Daya, Manggarai Timur dan Belu tersingir di babak perempat final. Sedangkan sore ini, Selasa (8/10/2013) semifinal pertama antara tuan rumah Manggarai Barat melawan Nagakeo digelar dalam perebutan tiket menuju final Eltari.

Meski kalah, Persami tetap mendapat dukungan penuh warga Maumere di Manggarai. Seperti dilaporkan kontributor inimaumere.com, Moat Wempy Wisang dari Labuhan Bajo, Keluarga Besar Maumere menggelar pesta perjamuan yang disiapkan bagi tim Persami, kalah atau menang.Hal ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan pada tim Persami dan kerinduan pada Niang Sikka.

Dengan kekalahan tersebut, Persami Maumere hari ini, Selasa (8/10/2013) dipastikan akan kembali ke tanah Maumere.

Persami tersingkir dari perhelatan bergengsi tersebut setelah gol tambahan dari PSK Kupang di babak pertama perpanjangan waktu. Meski terus memborbadir pertahanan Kupang, namun gol penyama kedudukan tak juga lahir.

Pertarungan sengit membuat situasi dilapangan menjadi panas. Beberapa kali wasit perlu menghentikan pertandingan akibat protes dan keributan antar kedua tim.

Gol pertama lahir dari PSK kupang menit ke 59 awal babak kedua.Asik menyerang, Persami mendapat hukuman dengan serangan cepat PSK. Kupang 1 Persami 0. Pada menit 78, Persami mendapat keuntungan setelah serangan demi serangan Persami membuat panik pertahanan PSK sehingga terjadi pelanggaran di kotak Pinalti. Lewat titik putih, Persami akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Hingga akhir pertandingan belum ada yang memastikan kemenangan.

Pada babak perpanjangan waktu, PSK kupang akhirnya mampu memenangkan pertandingan setelah mencetak gol tambahan. PSK 2 Persami 1. Hingga pluit berakhir, serangan sporadis Persami tak mampu menyamakan kedudukan.

Persami akhirnya angkat koper kembali ke Maumere. Dengan demikian ada emapt tim yang maju ke semifinal Eltari yakni, PSK KUpang, PSN Ngada, Nagakeo dan Manggarai Barat.
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 7 October 2013

Tujuh Kepala Desa Dilantik

Pelantikan Kades Bloro, Soter Sani Nurak
Tujuh kepala desa di bumi Kabupaten Sikka di ambil sumpah dan dilantik Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera dalam sebulan ini. Mereka adalah para kepala desa yang telah memenangkan pemilihan umum secara demokratis. Dari tujuh kepala desa tersebut, satu merupakan kepala desa perempuan dan satu lagi merupakan kerpala desa yang dipilih kembali untuk periode kedua. Kepala desa perempuan tersebut adalah Ibu Klemensia yang memimpjn Desa Bola periode 2013-2019. Sedang warga Desa Waer Bleler kembali mempercayaan Mo'at Frans Bedi Bura sebagai pemimpin mereka untuk periode yang kedua. Dimulai dari Kecamatan Nelle, pada Selasa (3/9/2013), Bupati Ansar melantik Paulus Alus sebagai Kepala Desa Nelle Barat menggantikan Maria Vemilia yang telah berakhir masa jabatannya. Proses pelantikan dilaksanakan di Pelataran Lapangan Olahraga Desa Nelle Barat.

Pada kesempatan lain Bupati juga melantik Petrus Yohanes Fernadez menggantikan Wenseslaus Aleksius. Petrus diangkat sebagai Kepala Desa Manu Bura, Kecamatan Nelle sesuai pemungutan suara yang dilakukan masyarakat setempat pada tanggal 6 Juli 2013 lalu.

Selanjutnya pada Sabtu (21/9/2013), dalam sehari tiga desa di Kecamatan Nita digelar pelantikan kepala desa oleh Bupati Sikka. Desa Tilang mendapat kehormatan pertama. Pesta demokrasi beberapa waktu lalu memenangkan Florianus Inonsi Moa Luer. Maka orang Ribang ini pun dilantik menggantikan Yohanes D. Pareira, yg merupakan pejabat sementara menggantikan Kosmas Budi.
Di Desa Bloro, Kecamatan Nita, Soter Sani Nurak jadi orang muda kedua yang dilantik Bupati. Beliau memenangkan Pemilu Kades dan berhak menggantikan Yoh. Viktor Alloy Djana yang habis masa jabatannya. Pelantikan yang disesaki warga Bloro dipenuhi nuansa budaya Sikka berlangsung di SDK 017 Bloro.
Di Desa Nita, Kecamatan Nita tak kalah meriah. Seperti dua desa sebelumnya, huler waer dan tarian hegong menjadi awal pelantikan di halaman kantor desa yang dimulai pukul 4 sore. Di Desa Nita Bupati Ansar melantik Antonius B. Luju menggantikan Herman Romes. Luju berhak menjadi orang nomor satu Desa Nita setelah menang dalam pemilihan kepala desa.
Beberapa hari kemudian, Desa Bola, Kecamatan Bola Ibu Klemensia, Kamis (3/10/2013) resmi dilantik Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera menggantikan Oktovianus untuk masa jabatan selama 6 tahun ke depan. Upacara pelantikan digelar secara khidmat di Balai Gereja St. Martinus, Paroki Bola.
Sedangkan yang terakhir Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera mengambil sumpah dan melantik kepala desa di Kabupaten Sikka, Sabtu (5/10/2013). Kali ini beliau melantik Fransiscus Bedi Bura sebagai Kepala Desa Waer Bleler untuk masa jabatan enam tahun kedepan yang kedua (2013-2019). Pelantikan secara khidmat diikuti masyarakat setempat berlangsung di Balai Desa Waer Bleler, Kecamatan Waigete.
Sedangkan Desa Rubit dan Desa Wolokoli menjadi bagian selanjutnya dalam kegiatan pelantikan kepala desa bulan Oktober.
Yang menarik dalam setiap kesempatan pelantikan, Bupati Ansar selalu membuka lesempatan dalam dialog dengan masyarakat desa.
Searah Jarum Jam: Desa Tilang, Desa Bola, Nita,  Nelle Barat, Desa Manu Bura


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Adat dan Dialog,Warna Pedesaan yang Kental

Beberapa hari terakhir, Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera mengelilingi wilayah kabupaten dalam rangka melantik sejumlah kepala desa. Selain melakukan tugas pemerintahan beliau secara langsung bertemu masyarakat desa. Bupati yng baru dilantik Juli 2013 lalu membuka dialog dengan warga desa dari berbagai kalangan. Berbagai pertanyaan, kritik, saran dan permintaan dibeberkan dalam kaitan dengan pelayanan masyarakat. Kesempatan dialog ini menjadi warna tersendiri bagi pemerintahan Ansar-Nong Susar yang baru seumur jagung. Wadah dialog direspon masyarakat secara antusias. Terbukti ketika sesi dialog dibuka, hampir semua warga yang hadir mengacungkan tangan. Ini menjadi moment baru dalam babak pemerintahan keduanya dalam cita-cita Satu Sikka yang Mandiri dan Sejahtera.

Ansar-Nong Susar yang dilantik 6 Juli 2013 itu memiliki banyak PR yang tak mudah. Masalah kesehatan, pendidikan, air bersih, jalan dan pelayanan kantor pemerintahan menjadi warna paling terang dalam setiap kesempatan dialog bersama keduanya. 

Dalam pengamatan inimaumere.com, warga desa cukup antusias dengan sesi dialog yang dibuka. Sedangkan kedua pucuk pimpinan Kabupaten Sikka ini cukup terbuka dalam memberikan jawaban. Keduanya mencacat setiap masukan, saran, kritikan yang disampaikan. 

Ansar meminta masyarakat memberikan kesempatan bagi mereka untuk melakukan perbaikan serta dukungan dalam merealisaiskan Satu Sikka yang Mandiri dan Sejahtera lima tahun kedepan. Apalagi setiap kesempatan dialog secara khsus disiarkan langsung oleh Radio LPPL Suara Sikka FM. Sehingga forum dialog tersebut terbuka dan diketahui seluruh warga masyarakat di Kabupaten Sikka.

Pelantikan kepala desa merupakan babak baru dalam tata kelolah pemerintahan di Sikka. Sebelumnya pengambilan sumpah dan pelantikan dilakukan oleh camat. Namun kini Camat berkompeten sebagai pendamping rombongan Bupati serta moderator disetiap dialog yang dibuka.

Budaya Huler Waer 
Satu catatan lagi yang diamati inimaumere adalah mengenai antusiasnya warga masyarakat dalam menyambut tamu. Seperti biasanya, dalam budaya di Kabupaten Sikka, menyambut tamu adalah sebuah hal istimewa yang dituangkan dalam satu babak budaya yang indah.

Demikian juga saat rombongan bupati menjejakkan kakinya disetiap wilayah di Kabupaten Sikka. Secara khusus, warga menyambut dengan meriah. Nah, dalam kemeriahan tersebut, ada budaya Huler Waer yang ditunjukan sebagai indentitas setempat. Sebagai pembuka biasanya tarian hegong dalam iringan musik tradisional yang meriah. Baik dari anak-anak, remaja hingga orang tua menjadi penari dan pemain musik yang anggun.

Huler waer dan sapaan adat adalah moment special. Rombongan Bupati diberi pengaluangan salendang adat, diperciki air dan disapa menggunakan sapaan adat menyambut tamu. Iringan gong waning dan tarian hegong merupakan indentitas budaya yang menyertai perjalanan Nian Sikka dari jaman dulu hingga sekarang. Memang beruntung hinga kini budaya tersebut masih antusias dijalankan masyarakat kita.


Selengkapnya...

Dibangun Dermaga Feri di Pulau Pemana

Salah satu potensi wisata di Pemana
Pemerintah pusat tengah membangun sebuah dermaga fery di Desa Pemana, Pulau Pemana, Kecamatan Alok. Pembangunan dermaga feri tersebut dilakukan secara bertahap hingga selesai. Seperti dilansir Harian Pos Kupang (5/10) Kepala Desa Pemana La Ampo mengatakan jumlah dana untuk pembangunan dermaga feri untuk tahap sebesar Rp 4 Miliar lebih. Jumlah untuk pekerjaan tahap pertama atau untuk kegiatan reklamasi. Untuk kegiatan ini, kata La Ampo, alat berta dan sejumlah dump truk sudah ada di Pemana untuk melaksanakan pekerjaan proyek tersebut. Lanut, La Ampo, pekerjaan tahap pertama ini dilakukan hingga Desember 2013 ini. Setelah itu baru dilakukan pekerjaan tahap kedua dengan keguatan pemancangan tiang.

Menurut La Ampo, lokasi pembangunan dermaga feri ini sebelumnya telah disurvai. Letaknya di pantai tidak jauh dari Pos Polisi. La Ampo mengatakan pembangunan dermaga ini merupakan kerinduan masyarakat di Pulau ini. Pasalanya, selama ini di Pulau Pemana yang ramai dikunjungi kapal-kapal belum memiliki dermaga yang standart.
Selama ini, kata La Ampo. kapal yang datang sandar di bangun secara swadaya sejak 20117 lalu. Sedangkan sebuah dermaga yang dibangun pemerintah tahun 2005 didesa itu dengan dana PKPS BBM telah ambruk dihantam gelombang. Kerusakan dermaga ini sebelum masyarakat memanfaatkannya.
"Baru habis dibangun, dermaga itu ambrukdihantam gelombang. Diduga masalah kualitasnya rendah, karena mungkin keterbatasan dana. Padahal dermaga tersebut dibangun pemerintah," kata La Ampo.(pos kupang)
Selengkapnya...

Pemerintah Tetap Relokasi

Lahan Relokasi Pulau Besar

Pengungsi yang menolak relokasi ke Pulau Besar, Kabupaten Sikka, tidak membuat mundur dan pindah ke lokasi lain. Pemerintah tetap jalan terus membangun rumah warga Palue di Pulau Besar. Saat iniu alat berat sudah dikirim ke Pulau ini untuk menggusur lokasi perumahan. Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar mengatakan itu didepan kantor BPBD Sikka, Kamis (3/10/2013) siang. Dia menjelaskan, pihaknya kini sedang mencari kapal feri di Larantuka guna membawa alat berta ke Pulau Besar untuk melakukan pengusuran lokasi pembangunan pemukiman pengungsi. "Kami sedang cari kapal feri mau angkut alat berat ke Pulau Besar. Kami akan bangun pemukiman bagi pengungsi di Pulau Besar," kata Nong Susar.

Mengenai penolakan, Nong Susar mengaku pemerintah akan tetap berupaya melakukan pendekatan agar warga Palue bisa menghuni rumah yang dibangun. Jika tidak ada yang mau ke Pulau Besar dan kembali ke Palue dan menghuni zona merah pemerintah akan bersikap tegas dengan melarang warga menghuni zona merah.

"Jika ada yang mau ke zona merahlalu ada larangan tidak menghuni zona merah akan kita lakukan pendekatan. Kami tidak ingin ada korban lagi karena ada yang menghuni zona. Kalau untuk warga yang tidak menghuni daerah relokasi, pemerintah akan siapkan format berupa surat pernyataan bersedia pindah dan tidak pindah," kata Nong Susar.

Menegenai pengungsi yang meninggalkan kamp pengungsian, Nong Susar mengaku memang benar. Namun ada yang melapor ada yang tidak melapor. Yang melapor, lanjutnya, pergi ke Palue untuk melihat rumah, harta benda dan ternak mereka.

Sedangkan yang pergi tanpa melapor, katanya, sedang ditelusuri pemerintah. "Mereka yang berada di kamp sekitar seribu jiwa yang menempati kamp pemerintah akan tetap mengganggap mereka sebagai pengungsi. Kami akan tetap memberikanperhatian karena ini tugas pemerintah. Nanti akan kami lakukan pendekatan," papar Nong Susar.

Bangun 251 Rumah 

Nong Susar mengatakan di Keluarahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, sudah ada satu rumah contoh bagi pengungsi.
"Kami sudah bangun satu rumah contoh yang pembangunannya dilakukan pengungsi. Di Hewuli akan dibangun 251 rumah bagi pengungsi menggunakan dana tahap pertama Rp 4,6 Miliar. Yang lain akan dibangun di Pulau Besar," ujar Nong Susar.

Untuk di Hewuli tegas Nong Susar, akan dibangun secara swadaya oleh pengungsi per-KK Rp 15 juta dan diberikan bertahap. Dimana sekarang dalam proses pembuatan rekening para pengungsi.

"Pengungsi yang bangun secara swadaya pemerintah akan awasi. Pemerintah akan siapkan jalan masuk kelokasi relokasi,"papar Nong Susar.(ris/pos-kupang)
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 10.13 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---