Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 18 February 2012

Maumere In Love, Basah Dimalam Pertama

17-21 Februari
Kota Maumere kembali berseri. Sebuah konsep acara yang menawarkan satu cita rasa budaya yang dikemas menarik sedang berlangsung. Yupz, Pekan Pesona Flores dalam tema Maumere In Love. Dan Lapangan Gereja St. Yoseph Maumere disulap menjadi arena pameran dan panggung festival. Berbagai atraksi pesona seni budaya Flores dan ajang pameran berbagai macam produk kerajinan usaha rakyat digelar. Iven gawean Keuskupan Maumere ini direncanakan berlangsung dari tanggal 17-21 Februari 2012. Acara ini selain menghadirkan festival budaya juga menawarkan berbagai kegiatan menarik, seperti, parade budaya, lomba mewarnai tenun, expo produk unggulan Flores, festival ikan bakar dan moke coctail, workshop fotografi bareng komunitas jurnalis foto nasional dan lain-lain. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu juga dipastikan turut hadir. Kehadiran Maumere In Love ditengah masyarakat Kabupaten Sikka disambut baik. Banyak orang muda Sikka yang turut terlibat. Namun banyak pula yang bahkan tak tahu keberadaan iven nasional tersebut.

Beberapa hari sebelumnya, ponsel saya menerima beberapa sms dan telepon. Maklum saja, lapangan katedral yang cukup strategis terlihat berbeda dengan penataan sana sini. Pada intinya mereka menanyakan akan ada kegiatan apa disana.

Maumere In Love sepi dari publikasi? Entah. Kenyataannya, tak ada jumpa pers atau pers rilis bagi media lokal.

Hari pertama MIL alias Maumere In Love sepi dari pengunjung. Menampilkan berbagai atraksi etnik budaya lokal diatas panggung yang cukup luas, kehadirannya hanya dinikmati segelintir pengunjung. Hujan yang membasahi Lapangan Katedral St. Yoseph usai magrib menjadi alasan.
Hujan bahkan terus turun hingga malam, meski sempat berhenti beberapa saat sebelumnya.

Kehadiran MIL ditengah galaunya dunia pariwisata dan kewirausahaan masyarakat Flores khususnya Sikka menjadi harapan besar. Peluang ini sebenarnya bisa diambil masyarakat. Namun expo produk unggulan Flores ini hanya diikuti segelintir dunia usaha kecil dan menengah. Bahkan, meski judulnya ada embel-embel Flores, Kabupatn Flores Timur, dengan tenda yang terlihat mencolok diujung arena menjadi kabupaten yang hadir. Lah, kabupaten lain mana? Mungkin di hari kedua?


Di panggung pertunjukan etnik Flores, sejumlah sanggar etnik dari berbagai kabupaten ikut meramaikan malam pertama MIL. Meski judulnya Pekan Pesona Flores, sanggar budaya dari Kabupten Sumba Timur tak ketinggalan unjuk kebolehan. Segelintir penonton terlihat rileks memberi dukungan aplaus ditengah gerimis yang tak berhenti turun.

Sayang juga, sejumlah pengunjung yang datang dan berada dibawah tenda yang disediakan, menonton dengan tak nyaman. Tenda yang cukup besar dan luas untuk menyaksikan festival budaya bocor sana sini. Alhasil, kursi-kursipun basah. Pengunjung lain jadi ekstra waspada meski mndapatkan tempat aman. Yang lain pindah sana sini menghindar tetesan air yang jatuh dari balik atap tenda. Nonton pun jadi tak nyaman.


Bagaimana dengan hari kedua, Sabtu, (18/2/2012)? Nah ini dia. Ibu Menteri Pariwisata dan konomi Kreatif direncanakan akan membuka secara resmi MIL. Dimulai dari depan Polres Sikka, pukul 15.00 Wita, akan diadakan defile menampilkan warna warni tenun khas dari 9 etnik di Flores. Rencananya peserta parade berjumlah 600 orang dan akan berjalan sepanjang 2 Km menuju komplek katedral, ah menarik.. (Oss).

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Lampu Bandara Dirusak

Empat lampu di ujung utara landasan Bandara Frans Seda Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (14/2/2012) dini hari dirusakkan oleh oknum tidak dikenal. Empat lampu itu terdiri dari, tiga lampu pendaratan (Treshold light) dan satu lampu isyarat belok pesawat atau turning light. Treshold light adalah lampu isyarat bagi pilot saat mendaratkan pesawat. Lampu itu dipasang di ujung, pada awal landasan. Memberikan kepastian kepada pilot, batas landasan saat mendaratkan pesawat.
Tiga lampu itu rusak bersama dengan satu turning light di sisinya. Penutup turning light pecah. Seperti diremukkan oleh batu atau benda keras semacamnya.
Serpihan kaca lampu pun berserakan di batas landasan. Sedangkan tujuh treshold light yang lainnya belum sempat dirusakkan oleh oknum itu.

Tidak diketahui pasti apakah itu masyarakat sekitar atau orang lain yang sengaja menginginkan terjadinya kecelakaan pesawat di Frans Seda Maumere.

Kepala Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, Wisma Florianus dan Komandan Security, Leonardus Levi di sela-sela pemeriksaan terhadap empat lampu landasan tersebut, Selasa (14/2/2012) siang mengatakan pihak Bandara Frans Seda akan menyerahkan penyelidikan kasus itu kepada polisi di Polres Sikka.

Terkait kerusakan itu, kepala Bandara Frans Seda Maumere, Leonardus Paseli Soba melalui Kepala Keamangan dan Keselamatan Bandara, Wisma Florianus mengatakan akan memproses oknum yang bersangkutan.(Tribunnews).


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Saturday, February 18 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---