Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Friday, 28 November 2008

Dalam Kenangan, Bapak L.Say

L.SAY, nama yang sangat tenar, terkenal dan akrab bagi rakyat Kabupaten Sikka, bahkan tidak asing di lingkungan pemerintahan, dunia usaha, perkoperasian dan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Bupati Sikka dua periode itu (1967-1977),kini telah pergi untuk selamanya meninggalkan kita semua,namun harum namanya masih diingat oleh banyak orang Sikka,berikut petikan kenangan akan Bapak Say yang disadur dari tulisan Bapak EP da Gomez dalam buku 'Menantang Badai Di Bumi Gempa Tsunami'.

Almahrum yang memiliki 8 anak (5 putra dan 3 putri) dari perkawinannya dengan HELENA PARERA (meninggal dunia 16 Maret 1992), terlahir dengan bakat dan kemampuan sebagai pemimpin, meski didukung oleh latar belakang pendidikan yang tidak luar biasa. Setelah tamat Schakelschool di Ndao/Ende (1939) beliau melanjutkan ke sekolah pertanian dan kehutanan di Bogor dan Yogyakarta. Di Yogya itulah, antara tahun 1946-1949, beliau turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan melalui wadah Laskar Sunda Kecil/TNI Batalyon "Paraja" bersama sejumlah kawan (antara lain : Daud Kelah, C.J. Kodiowa, El Tani, Amos Pah, Silvester Fernandez, Herman Fernandez, Frans Seda, Dion Lamury, Paulus Wangge, Is Tibuloeji, dlsb).

L. Say yang fasih berbahasa Belanda dan Inggris ini mulai bekerja sebagai Pegawai pada Balai Besar Penyelidikan Pertanian Cabang Makassar (1950-1956).Tahun 1954 mendapat tugas belajar selama 6 bulan pada Pest Control Ltd di Born Cambridge /Inggeris (kursus hama dan penyakit tanaman). Dalam usia 32 tahun beliau telah ditunjuk menjadi Kepala Yayasan Kopra Cabang Nusa Tenggara di Ende. Setelah Yayasan Kopra dilikuidasi, beliau dipercayakan sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Kopra (BUK) Daerah Flores (Ketuanya adalah Kepala Daerah Flores).

Berangkat dari BUK lahirlah konsep membangun Koperasi Kopra di Flores sebagai wadah dan alat perjuangan kepentingan petani kelapa. Selama dua tahun (1958-1959) beliau memimpin Tim Pembentukan Primair Koperasi Kopra, mulai dari Mauponggo sampai Pulau Adonara, disusul pembentukan Pusat Koperasi Kopra di Ende, Maumere dan Waiwerang untuk membawahi Primair-Primair Koperasi Kopra di Kabupaten masing-masing (Ende, Sikka dan Flores Timur).

Atas anjuran Frans Seda dan Yusuf Indradewa, dibentuk Gabungan Koperasi Kopra NTT berkedudukan di Maumere pada tahun 1960 untuk mengkoordinasi kegiatan dari ketiga Pusat Koperasi Kopra itu. Laurens Say terpilih menjadi Ketua Gabungan Koperasi Kopra NTT yang pertama (1960-1963).

Koperasi Kopra memikul tanggung jawab sebagai pengumpul/pembeli kopra tunggal berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1960 yang diperbaharui dengan Penetapan Presiden Nomor 11 tahun 1963, telah mencapai "kejayaan" selama lebih kurang 8 tahun dalam melayani kepentingan petani kelapa Flores. Masa kejayaan itu menjadi pudar, hilang tinggal nama setelah berlakunya SK Menteri Perdagangan Nomor 9 Tahun 1967 yang membebaskan hak pembelian dan perdagangan kopra.

Tahun 1959-1963, Veteran Pejuang Angkatan 1945 ini menetap di Maumere dengan tugas memimpin PT. Negara ex NV Moluchse Handelsvenootschap Ranting Maumere suatu perusahaan Belanda yang telah dinasionalisasi (kemudian dilebur menjadi PN. Budi Bhakti). Beliau juga mendirikan perusahaan jasa konstruksi, PT. WIRADHARMA, yang antara lain mengerjakan berbagai bangunan dan fasilitas Bandara Waioti ketika itu. Di samping itu beliau berhasil menghimpun semua pengusaha swasta di Kabupaten Sikka dalam wadah GAPENIM (Gabungan Pengusaha Nasional Indonesia Maumere) yang bergiat dalam sektor distribusi bahan-bahan kebutuhan pokok rakyat (sembako). Beliau juga mendirikan YAPEN USRA (Yayasan Pendidikan Usaha Rakyat) untuk menghimpun semua SLTP Swasta di Kabupaten Sikka yang ketika itu amat senin kamis dalam soal dana, fasilitas, tenaga guru dan pola pengelolaan/pembinaan pendidikan yang efektif.

Pada tahun 1963, dari unsur Induk Koperasi Kopra Indonesia (IKKI), beliau ditunjuk oleh Pemerintah sebagai salah satu dari lima orang mewakili Indonesia dalam badan kerja sama industri perkelapaan Philipina dan Indonesia (PICC = Philipine Indonesia Coconut Commision). Dua tahun lamanya beliau bertugas di Manila, lalu kembali ke Indonesia pada Sep¬tember 1965. Karena tidak mendapat meja kerja lagi di IKKI Jakarta, beliau mengambil keputusan kembali ke kampung halamannya sebagai rakyat biasa. Tanggal 1 Januari 1966 bersama keluarga menetap di Bola. Selama satu tahun lebih beliau bertekun dan bergumul sebagai petani yang produktif, sambil berperan dalam kehidupan sosial masyarakat melalui berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.

Sejarah berjalan terus. Dunia perpolitikan Kabupaten Sikka mulai hangat, bergelora setelah peristiwa G-30-S/PKI. Di seluruh Indonesia mulai terjadi perubahan dalam jabatan-jabatan politik, termasuk posisi Kepala Daerah di Kabupaten-Kabupaten. Naluri politik L. Say juga terangsang untuk turut "bertempur" dalam perebutan jabatan Bupati Sikka. Beliau berhasil diorbitkan oleh Partai Katolik menjadi salah satu calonnya. Meskipun kalah suara dalam pemilihan oleh Sidang DPRD Sikka pada Pthruari 1967,namun dengan rekomendasi Gubernur NTT dan DPP Partai Katolik, Menteri Dalam Negeri menetapkan L. SAY terpilih sebagai Bupati Sikka, dan dilantik pada tanggal 6 September 1967 oleh Gubernur El Tari, menggantikan Paulus Samador da Cunha pendahulunya (1960-1967).

Kehadiran L. Say di puncak pemerintahan Kabupaten Sikka, bukan sekedar merubah wajah pemimpin, tapi juga membawa warna dan karakteristik baru dalam gaya dan manajemen kepemerintahan. Apabila P.S. da Cunha, seorang pamong praja tulen tampil melakukan pembenahan dan peletakan dasar administrasi pemerintahan di saat Kabupaten-Kabupaten tidak punya dana yang memadai untuk menerapkan konsep pembangunan yang menyeluruh, maka L. Say datang dengan obsesi dan cita-cita besar untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat sebagai sumber daya pembangunan.

"Saga tidak mengandalkan APBD saja sebagai sumber dana pembangunan, karena sebetulnya masyarakat sendiri memiliki potensi cukup untuk maju, asal saja dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat", katanya kepada saya ketika berbincang¬bincang di hari Minggu pagi 4 Pebruari 2001.

Lebih lanjut beliau mengatakan: "Agar rakyat berhasil maksimal dalam membangun dirinya dengan kemandirian penuh,tugas utama pemerintah adalah menciptakan iklim ketenangan dan ketenteraman yang kondusif. Pembangunan fisik dan non fisik yang dilaksanakan penierintah dan lembaga-lembaga masyarakat, hanyalah faktor pendorong untuk merangsang dan memantapkan kesadaran masyarakat dalam upaya mencapai kemajuan lebih.

Pada awal masa kebupatiannya, L. Say mulai menggebrak langkah pembangunan dengan berbagai terobosan yang tidak lazim dalam administrasi pemerintahan dan birokrasi pembangunan. Selain pekerjaan rutin seperti pembenahan administrasi pemerintahan dan kepegawaian, beberapa pemikiran dan konsep pembangunan yang ada di benaknya mulai diterapkan. Berikut ini saya beberkan beberapa hal yang lahir dari gagasan, kreasi, inisiatif dan konsep L. Say untuk membangun Kabupaten Sikka. Beliau selalu berpikir pragmatis, efektif dan efisien, tanpa program yang muluk-muluk. Apalagi kalau soal uang, beliau sangat cermat dan hati-hati. Pada zamannya belum ada BAPPEDA.

Beliau bercita-cita membangun fasilitas dermaga pelabuhan laut Maumere yang representatif. Para pengusaha sebagai sumber daya dan dana dilibatkan. Pekerjaan itu dimulai saja tanpa perencanaan yang matang, baik gambarnya maupun dananya. Ini hanya satu gebrakan untuk menarik perhatian Pemerintah Pusat agar terbuka mata hatinya menyediakan anggaran pembangunan pelabuhan laut itu. Pada akhirnya sebuah dermaga yang luas dan kuat baru dibangun pada masa Bupati Dan Woda Palle, tapi gagasan itu muncul dengan tekad yang bulat dan kuat yang ditanam oleh L. Say. Begitu pula pembangunan landasan Bandara Waioti dengan fasilitasnya dimulai dengan keberanian melawan aturan birokrasi pemerintahan, khususnya sistim anggarannya. Beliau didukung oleh Drs. Frans Seda yang ketika itu menjabat Menteri Perhubungan.

Tambak ikan air payau Koliaduk Maumere, punya ceriteranya sendiri. Ketika Yosef da Cunha, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sikka mengajukan proposal untuk proyek ini dengan anggaran yang sangat besar, beliau anjurkan konsep lain. Katanya, Pemerintah Daerah tidak punya cukup uang. Yang memiliki potensi dan uang adalah masyarakat. Sebab itu masyarakat yang harus digerakkan dan dilibatkan unttik membangun tambak-tambak itu. Maka tanah negara di kawasan tambak

itu dibagi-bagi kepada petani tambak, pengusaha, instansi pemerintah yang berminat dan masyarakat untuk membangun tambak ikan dengan ukuran dan luas yang sama. Dinas Perikanan memandu, mendampingi dan memberikan penyuluhan tentang teknik pemeliharaan ikan air payau. Hasilnya memuaskan, produksi ikan naik memenuhi pasar kebutuhan masyarakat. Suatu saat, September 1969 Gubernur NTT El Tari dan para Bupati se NTT mengadakan Rapat Kerja di tambak ikan Koliaduk itu sambil menikmati basil ikan tangkapan dari "Konsep L. Say". Beliau sungguh puas dengan sukses yang dicapainya. Kini, kawasan tambak itu sudah amblas karena letaknya di muara kali yang banjirnya ganas setiap tahun.

Di pusat kota Maumere sekarang, berdiri sebuah bangunan pasar yang luas dan megah. Bangunan itu menelan biaya sekitar Rp. 2 milyar dari APBD Sikka Tahun Anggaran 1996/1997. Menurut ceritera, lokasi pasar itu sudah dimulai sejak tahun 1949 pada masa pemerintahan Raja Sikka Don Thomas. Sampai dengan akhir tahun enam puluhan di lokasi itu hanya terdapat beberapa bangunan los terbuka, sedangkan sebagian besarnya adalah tanah lapang yang kosong.

Tergerak hatinya melihat kondisi pasar yang fasilitasnya begitu sederhana, L. Say ingin berbuat sesuatu. Diinstruksikannya Kepala Dinas PU Guntoro membuat rancang bangun gardu-gardu untuk kios ukuran 4 x 5 meter. Kepala Desa Beru, Thomas Tandjung diminta mendaftarkan peminat yang akan memanfaatkan bidang tanah pasar untuk membangun kios sesuai ukuran yang diberikan Dinas PU.

Ternyata datang banyak peminat membangun kios dengan biaya sendiri dan seterusnya melakukan aktivitas jual beli. Sekitar 80 kios dibangun mengitari lokasi pasar itu. Pemda tidak mengeluarkan biaya satu sen pun, malahan kelak memetik retribusi pasar yang memadai untuk memasok Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, ketika datang gempa bumi 1992, semuanya hancur lebur, dan diatas puing itulah kini tegak berdiri bangunan pasar yang megah. Lepas dari soal bangunan pasar/kios-kios konsep L. Say itu telah hancur dilanda gempa, namun obsesi untuk memanfaatkan potensi masyarakat sebagai hakekat otonomi daerah (otda) bertumbuh dan berkembang.

Pada tanggal 11 September 1984 Kabupaten Sikka dengan bangga menerima petaka kehormatan PARASAMYA PURNAKARYA NUGRAHA,lambang supremasi keberhasilan pembangunan Kabupaten Sikka dalam Pelita III (1979-1984). Sukses Kabupaten Sikka ini dinilai oleh Pemerintah Pusat dalam Program LAMTORONISASI.

Program ini adalah gagasan murni L.Say dalam awal masa jabatannya yang kedua, tahun 1973, yang dilanjutkan oleh Bupati Dan Woda Palle. Bupati L. Say melaksanakan program ini dalam kerja sama dengan P.H. Bollen SVD, Delsos Maumere (Biro Sosial Maumere, tahun 1974 menjadi YASPEM, sebuah LSM pemula yang terkenal). Bentuk kerja samanya adalah Pemda Sikka menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam program ini dengan mengikuti pelatihan oleh Biro Sosial, menyiapkan lahannya dan menabur biji lamtoro diatasnya sesuai petunjuk teknis Dinas Pertanian dan Biro Sosial. Pemda menyiapkan juga dana perangsang Rp. 1 juta untuk hadiah perlombaan keberhasilan lamtoronisasi bagi Camat, Kepala Desa dan petani terbaik. Sementara itu Biro Sosial menyediakan bibit lamtoro dan mendistribusikan ke setiap desa untuk diteruskan kepada para petani.

Tidak kurang dari 100 ton bibit lamtoro telah ditanam diatas areal ribuan hektar di seluruh Kabupaten Sikka. Hasilnya sangat memuaskan dan diakui dunia internasional sebagai sistim pertanian lahan kering yang tepat dan mantap dengan menggunakan lamtoro sebagai upaya konservasi tanah dan penghijauan (sekaligus untuk makanan temak dan kayu bakar keperluan dapur rumah tangga).

Sekali lagi L. Say membuktikan bahwa menggunakan potensi yang dimiliki masyarakat dengan pendekatan persuasif, jauh lebih besar makna, hasil dan bobotnya, dari pada menghambur-hambur uang dengan proyekisme pola top down.

Kalau kita boleh bertanya: berapa capaian hasil dari program penghijauan yang menelan biaya ratusan juta rupiah bahkan dua milyaran rupiah setiap tahun anggaran selama kurang lebih 15 tahun terakhir ini ?? Tanpa mengecilkan hasil yang dicapai, namun tampaknya kurang meyakinkan. Buah karya L. Say jauh lebih mantap, merupakan proyek monumental dari gagasan membangun dengan kemampuan sendiri sebagai hakekat menerapkan prinsip otonomi daerah. LAMTORONISASI adalah sukses besar L. Say yang tercatat sebagai keberhasilan pembangunan yang bergaung luas dan berbobot sejarah.

Bersama Biro Sosial Maumere, L. Say juga menjalin kerja sama di bidang pengadaan air minum bersih untuk wilayah-wilayah yang rawan air minum seperti Kecamatan Kewapante, Bola dan Kota Maumere. Di samping itu dirancang pula pembukaan jalan baru ke lokasi-lokasi terpencil yang potensial sebagai daerah penghasil komoditi pertanian dan perkebunan. Sejauh pembukaan jalan yang dilakukan sekarang, lebih banyak adalah rancangan yang sudah digariskan pada awal tahun tujuh puluhan oleh Pemda yang didukung oleh Biro Sosial Maumere.

Masih ada banyak kegiatan lain yang bisa diangkat disini, seperti program penanaman kelapa dalam dengan dana CESS KOPRA, atau pembangunan kawasan Magepanda sebagai daerah persawahan untuk memasok kebutuhan beras dan bahan makanan lainnya bagi rakyat seluruh Kabupaten. Atau juga hasil kunjungannya ke belahan timur Kecamatan Talibura untuk memacu rakyat menanam tanaman per¬dagangan seperti kakao dan jambu mente. Atau bagaimana beliau menerobos kekakuan birokrasi untuk mencukupi tenaga guru di SLTP dan SLTA. Begitu banyak guru honorer diangkatnya sebagai Pegawai Daerah.

Yang spektakuler ketika beliau berlangkah untuk "menjual" indahnya matahari terbenam di balik tanjung Sadawatumanuk, jika ditonton/dipandang dari pantai Waiara. Itulah upaya mempromosikan Kabupaten Sikka di sektor industri pariwisata. Dimulai tahun 1974 dengan mengisinkan usaha wisata "Sea World Club" milik pengusaha Ny. Ambrosiana dari Italia. Usaha ini kemudian diteruskan oleh CV. YASPEM SARANA sampai kini. Dari gagasan ini pada medio tahun 1980 muncullah Hotel Permata Sari, Sao Wisata dan beberapa cottage/ home stay di kawasan pantai Wodong, yang berkembang memanfaatkan Taman Laut Gugus Pulau Teluk Maumere sebagai hamparan pesona wisata bahari.

Patut dicatat disini peran istrinya, Ny. Helena Say Parera, seorang berpendidikan perawat dan kebidanan jebolan Rumahsakit Carolus Boromeus Bandung. Pernah bekerja di Rumahsakit Stella Maris Makassar,Rumahsakit St. Elisabeth Lela dan Rumahsakit Pemerintah Ende.

Wanita anggun yang fasih berbahasa Belanda ini mendukung karya suaminya dengan tekun. Ia mendirikan YAYASAN BHAKTI 1BU untuk mengelola Gedung Wanita Maumere dan sebuah Taman Kanak-Kanak. Gedung Wanita itu hancur dimakan gempa, tapi Taman Kanak-Kanak itu masih berjalan terus dibawah urusan Nn. Ros da Cunha. Pada jam an Bupati L.Say belum ada lembaga Dharma Wanita dan PKK, sehingga kehadiran dan peran seorang istri Bupati tidak nampak menonjol seperti sekarang.

Berdasarkan keputusan KWI dan Para Uskup Nusa Tenggara,Maumere ditunjuk sebagai kota penyelenggara Perayaan Tahun Maria 1988. Dalam satu pertemuan tokoh umat di bulan Desember 1987, L. Say dipilih sebagai Ketua Umum Panitia mendampingi Frans Seda sebagai Koordinator Nasional. Pesta iman selama sepekan dengan menghimpun lebih kurang 3500 utusan dari 33 Keuskupan se Indonesia, sungguh membutuhkan suatu organisasi yang "raksasa".

Belum lagi mem bludaknya kehadiran umat Katolik dari seluruh Nusa Tenggara Timur. Dengan. segala kelebihan dan kekurangannya, perayaan yang berlangsung tanggal 24-30 Juli 1988 di Maumere itu telah berlangsung sukses, dan menjadi kenangan panjang dari semua orang yang meng¬hayatinya. Sekali lagi L. Say menunjukkan kebolehan dan ketangguhannya sebagai pemimpin dan organisator yang piawai.

Tulisan ini tidak bermaksud menokohkan seseorang secara berlebihan.Bagaimanapun dalam prestasi-prestasi yang dicapai, ada pula kegagalan. Itu suatu yang manusiawi. Namun, nukilan kenyataan diatas dikemukakan hanya untuk memacu dan mendorong setiap pemimpin otda untuk menerapkan konsep dan pelaksanaan pembangunan yang lebih kena, lebih dekat dengan kepentingan rakyat dan menjamah kebutuhan dasar rakyat. Kini, dana pembangunan otonomi daerah yang disebut DAU (Dana Alokasi Umum) dilimpahkan oleh pemerintah pusat ke daerah dalam jumlah cukup besar. Tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya dengan baik. Rakyat jangan dijadikan obyek dari konsep dan kebijakan pembangunan yang kaku dan birokratis, apalagi tidak aspiratif dan demokratis.

Apabila DON YOSEPHUS THOMAS XIMENES DA SILVA merupakan tokoh legendaris di antara deretan para Raja Sikka, maka tanpa mengurangkan penghargaan dan penghormatan atas karya dan prestasi para Bupati Sikka sejak awal sampai kini, sangatlah tepat kalau L. SAY diposisikan sebagai sosok Bupati Otda yang ideal bukan hanya pada zamannya.

EP da Gomez dalam Buku 'Menantang Badai Di Bumi Gempa Tsunami'.

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Thursday, 27 November 2008

Diluncurkan, Buku Hikayat Kerajaan Sikka

Hari ini, Kamis 27 November 2008 terjadi dua peristiwa penting di Kota Maumere. Satu peristiwa penting yang terjadi adalah untuk pertama kalinya sejak berdiri, Universita Nusa Nipa Maumere mewisuda 49 sarjana D3 Jurusan Keperawatan dan Bahasa Inggris. Peristiwa lain yang tak kalah penting adalah peristiwa peluncuran sebuah buku yang memuat tentang kisah-kisah sejarah Kerajaan Sikka. Buku ini berjudul mentereng, Hikayat Kerajaan Sikka. Ditulis lewat sebuah penelitian yang cukup lama dan mendalam oleh Sejarawan Sikka terkemuka Bapak Oscar Mandalangi Pareira.
Buku yang berhalaman 332 ini ditulis selama lebih dari 6 bulan dengan melewati proses penelitian dan pengumpulan tulisan yang memakan waktu bertahun-tahun. Penyusunan Buku Hikayat Kerajaan Sikka oleh Bapak Oscar Mandalangi Pareira ini bekerjasama dengan seorang pakar sejarah dari Australia bernama Dr.Douglas Lewis. Profesor Lewis meraih gelar profesor-nya lewat penelitian tentang Kerajaan Sikka yang kemudian dituangkan dalam buku Hikayat Kerajaan Sikka versi Ingris berjudul ‘The Stranger King’s Of Sikka.


Buku Hikayat Kerajaan Sikka ini merupakan tulisan yang sarat dengan segala hal mengenai Kerajaan Sikka yang berhasil diedit oleh Bapak Oscar dan Dr. Douglas Lewis dari berbagai literatur dan kumpulan tulisan dua sejarawan Sikka masa lampau yakni Dominicus Dionitius Pareira Kondi dan Alexius Boer Pareira. Dominicus Dionitius Pareira Kondi atau yang terkenal dengan panggilan D.D Kondi dan Alexius Boer Pareira atau biasa dipanggil dengan sebutan Moang (Bung) Boer,dua orang pintar yang menulis tentang sejarah Sikka meski tidak pernah menyandang gelar keserjanaan sebagaimana telah dipasang oleh standar-standar akademik masa kini.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut antara lain pejabat teras dari Pemda Propinsi NTT dan Pemda Kabupaten Sikka,Penerbit Ledalero,Keluarga Besar Oscar Mandalangi P,Kedua Keluarga Besar Bapak Kondi-Boer,Don da Silva,P.Budi Kleden,SVD, Daniel Woda Pale serta undangan lainnya dari masyarakat awam dan organisasi LSM.

Buku ini sebetulnya menyingkapkan suatu bobot pemikiran seorang sejarawan,budayawan dan malah sebagai cendikiawan lokal yang mencenggangkan,visioner dan sukar tertandingkan apalagi diera hypermoderen ini terobosan yang paling menggairahkan bukan karena teknologi dan bangunan gedung pencakar langit melainkan konsep yang meluas dari APA ARTINYA MENJADI MANUSIA SIKKA.Dan justru inilah visi paling akbar yang mau digalakkan dalam momen peluncuran buku Hikayat Kerajaan Sikka.

Kita cuma mau mengatakan bahwa sesungguhnya hasil karya mereka ini yang bertahun-tahun dikumpulkan dan dituliskannya dengan susah payah dengan tidak mengharapkan bagaimana dan kepada siapa kumpulan karya mereka ini diteruskan.Kita hanya mau mengatakan bahwa sesungguhnya karya mereka ini hanya untuk diteruskan dan ditinggalkan buat anak cucu kita kelak,demikian cuplikan tulisan yang ada di sampul belakang buku Hikayat Kerajaan Sikka.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday, 24 November 2008

Selamat Datang Bang Pius di Bumi Flobamora..

Sebuah sms masuk di ponselku, mhh ternyata dari rekan Lucky, Manajer Radio Sonia Fm. Pesannya gini,”inimaumere di undang ke Wailiti Beach Hotel, Bang Pius aktivis reformasi lagi disini. ”. Terang saja, meski hujan baru saja mengguyur kota, sepeda motor langsung dipacu tanpa ampun menuju Hotel Wailiti. Siapa Bang Pius yang diberitahu rekan Lucky? Mhhhh, ternyata Bang Pius ini adalah merupakan salah seorang tokoh aktivis terkemuka. Bersama rekan-rekan aktivis lainnya ia pernah diculik dan hampir kehilangan nyawanya saat rezim Soeharto berkuasa. Pius merupakan salah seorang sosok terkemuka penentang rezim orde baru yang melawan kesewenangan-wenangan penguasa meski mempertaruhkan nyawanya sendiri. Banyak rekan-rekannya sesama aktivis yang hilang tanpa kabar hingga kini saat terjadi pergolakan besar ditahun 1998. Ya, aktivis itu bernama Pius Lustrilanang, korban penculikan jaman awal reformasi 97-98, Alumnus Hubungan Internasional Unpar Angkatan '87.


Lah, terus ngapain Bang Pius di Maumere? Neh ada ceritanya. Kedatangan Bang Pius ke bumi Flobamora ini berkaitan dengan Pemilu 2009 dalam rangka diangkatnya sang aktivis ini sebagai Calon Legislatif No 1 untuk Daerah Pemilihan NTT I oleh sebuah partai yang ikut dalam Pemilu 2009.

Tidak ada salahnya kini banyak tokoh muda diyakini bisa membawa perubahan penting bagi negara setelah kemenangan fenomenal Obama dalam Pilpres AS beberapa waktu lalu.

Bang Pius bagi semua reformis merupakan salah seorang tokoh dan symbol perlawanan. Saya bahkan mengingat kembali perjuangan bersama rekan-rekan sekampus dulu dimana kami dari satu panggung ke panggung lain berkoar-koar sampai mulut berbusa untuk melawan rezim Orba.

Meski kini saat rezim Orba jatuh semua yang kami perjuangkan itu cuma dinikmati oleh para politikus karbitan. Kepentingan mereka hanyalah partai, duit dan kedudukan.

Bang Pius datang bersama tiga rekannya dari Jakarta yakni Bung Oka Wijaya, Hendry Ismail dan Bung Dian Ali. Dari Wailiti akhirnya sekitar pukul 5 sore kami menuju studio radio Sonia Fm untuk take vocal Bang Pius. Take vocal dimaksud untuk iklan sosialisasi yang akan disebarkan di seluruh radio di wilayah NTT.


Ya,kayaknya sebulan ini Bang Pius berada di wilayah Flobamora dan rupanya kota Maumere dipilih sebagai Posko utamanya.

Akhir kata, selamat datang buat Bang Pius Lustrilanang dan rekan-rekan di bumi Flobamora, Semoga suaramu hanya untuk rakyat semata jika kau terpilih kelak.
Kami kenal sosok Bang Pius dan berharap tetap menjadi sosok yang sama seperti jaman ’98.
Jangan kelabui kami karena kami pasti tak akan suka !!(Oss)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Saturday, 22 November 2008

Romo Sans Diangkat Sebagai Uskup Keuskupan Denpasar

Bertempat di Wisma Keuskupan Maumere dan disiarkan secara langsung oleh radio Rogate FM,radionya Keuskupan Maumere,sekitar pukul 7 malam tadi tanggal 22 januari 2008 Uskup Keuskupan Maumere Mgr.Kharubim Parera,SVD mengumumkan berita dari Vatikan tentang pengangkatan Rm Silvester Sans.Pr,Preses Sekolah Tinggi Filsafat St Petrus Ritapiret sebagai Uskup Keuskupan Denpasar menggantikan Mgr.Benyamin Bria.SVD yang meninggal tanggal 18 Sept 2007 lalu.

Dengan demikian kerinduan umat se-Keuskupan Denpasar akan hadirnya seorang gembala di tengah mereka terjawab sudah.
Romo Sans,demikian panggilan akrabnya telah membaktikan dirinya di wilayah Kabupaten Sikka selama 14 tahun dan akan di angkat secara resmi sebagai Uskup Keuskupan Denpasar dalam 3 bulan mendatang.

Romo Sans merupakan putera kelahiran desa Maukeli kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagakeo dan merupakan putra pertama dari daerah Nagakeo atau Kabupaten Ngada yang diangkat menjadi seorang uskup.
Romo Sans yang dikenal rekan-rekan sejawatnya sebagai gembala yang bersahaja dan sederhana ini merupakan Doktor lulusan Universitas Urbaniana,Italia dalam bidang pendidikan Teologi Kitab Suci.
Romo Sans yang memiliki darah Thionghoa di tabis sebagai seorang imam bersama 14 imam baru pada tanggal 29 juli 1988 dimana tahun itu juga berlangsung Pekan Suci Perayaan Tahun Maria di kota Maumere.

Bung Anthony Fernandez/Bung Katon (Rogate FM,baju hitam)bersama Uskup Khaerubim Parera.SVD (baju putih) di wisma keuskupan semalam.

www.inimaumere.blogspot.com
Selengkapnya...

Wednesday, 19 November 2008

Kita Mesti Telanjang..


Ramainya demonstrasi seputar Undang-undang Pornografi semakin hari semakin marak.Bukan saja di Jakarta,tetapi Manado,Bali,Papua,Jogja,Maumere,Kupang dan beberapa daerah lain semakin bereaksi menolak.Bahwa ada banyak pasal dari UU itu yang rumusannya agak bengkok,ternyata tak membuat bapak-bapak di DPR jadi peka pada aspirasi rakyat.Bak orang asing yang baru tinggal di Indonesia,para wakil rakyat itu memperlihatkan pengetahuan dan pengelaman cultural yang amat minim.Pelbagai dialog yang ditayangkan ditelevisi justru semakin memperjelas bahwa UU ini dipaksa untuk diterapkan untuk rakyat,tanpa mempertimbangkan banyak hal.Ada sejuta hal.


Yang menarik televisi sempat menayangkan diskusi yang mendudukan para tokoh agama dalam mengkaji UU ini.dan kita sama sekali harus tersenyum sinis,karena argumen dan wawasan yang dilontarkan pun amat tidak luas.Maka carut marut seputar UU pornografi ini dalam banyak hal,hanya mempperlihatkan dangkalnya cara berpikir kita manusia Indonesia,termasuk para wakil rakyat dan tokoh masyarakat.Di Indonesia,pertarungan antar wacana selalu membingungkan.Kita tak pernah mendapat pencerahan,kalau suatu pendapat (termasuk UU) sudah dibekingi oleh kepentingan sesaat.Kita masih ingat kasus Undang-Undang Pendidikan yang menyita perhatian namun tak membuat pendidikan kita semakin bermutu.Sepertinya kita lebih suka berwacana,tanpa tahu entah wacana itu berguna bagi orang banyak atau tidak.Ibarat orang yang sok pintar,kita berbusa-busa berbicara kepada khalayak ramai,namun semua itu hanya tong kosong berbunyi nyaring.

Kenapa UU pornografi ditolak masyarakat?Sudah jelas,dibeberapa daerah yang menerapkan perda sejenis itu ,kaum perempuan menjadi korban utamanya.Dan ketika kaum hawa jadi korban,para wakil rakyat itu pura-pura tidak mendengar berita itu.Banyak orang bilang,bila UU ini diterapkan,bukan rahasia perempuan dan anak-anak akan jadi korban.Tapi betapa susahnya para wakil rakyat di negeri ini mencerna hal peka seperti ini.Sebaliknya,mereka begitu penuh percaya diri dalam mengklaim kebenaran subyektif mereka itu.Ibarat orang buta menuntun orang buta,negeri ini dituntun oleh si cebol yang merindukan bulan,sebuah khayalan yang tak pernah jadi kenyataan.

UU pornografi itu mungkin terlalu riskan untuk diterapkan dalam waktu dekat.Orang dalam budaya Papua,Bali,Kalimantan atau Jawa sendiri sulit menerima pelarangan dalam bentuk kesenian tradisional mereka.Siapa yang bisa merumuskan pornografi secara menyakinkan?Ini tidak berarti kita menyetujui pornografi dalam masyarakat.Namun bila sebuah UU menimbulkan kontroversial,maka,minus malum sepantasnya ia di tunda dulu,bukan dipaksakan untuk diterapkan dalam waktu sekarang ini.

Di Papua sejumlah tarian dan upacara adat memang dilakukan dalam “ketelanjangan”.Pria berkoteka tak harus ditahan dengan tuduhan melakukan tindakan pornoaksi.Atau perempuan dengan kostum tradisional dan memperlihatkan buah dada ,bagi orang Papua itu menjadi bagian integral dari kultur mereka.Kultur itu sudah ada ribuan tahun sebelum negara RI ini berdiri.Kultur Papua seperti ini memang hanya bermakna simbolis dan hanya dipahami oleh orang Papua sendiri.Sementara orang luar terutama politisi dan wakil rakyat dan decion maker yang tak memiliki wawasan luas hanya akan menjadi batu sandungan bagi penghayat pelbagai kutur di negeri ini.Kultur Indonesia terlalu besar dan berwarna-warni untuk dikarangkeng dalam kotak-kotak kedangkalan berpikir dan berwawasan.Tapi ini Indonesia,sebuah negara dengan kultur yang suka memaksa kehendak,akibatnya tindakan salah kaprah malah dianggap tindakan suci.

Inilah susahnya negara mau mengatur kehidupan privat masyarakat.Pada tataran teori negara,ini sebuah perbuatan penyimpangan.Dalam banyak hal di Indonesia,negara begitu dominan terhadap kehidupan rakyat.Pada titiknya yang krusial,negara banyak melakukan kekerasan terhadap rakyat.Maka,bukan keliru kalau kita harus berkata,bahwa di Indonesia,negara menjadi kolonialis baru bagi rakyatnya.Terkadang kolonialis baru ini lebih kejam dari kolonialis Belanda.Lalu bagaimana kita harus berbicara tentang kontrak sosial?Bukankah keberadaan kita sebagai warga negara diukur dari dari kontrak sosial?Rupanya,di Indonesia orang tak terbiasa membahas teori tentang negara sehingga dalam banyak hal membiarkan rakyatnya menderita.

Mungkin kita perlu membangun pemerintah dan masyarakat yang rasional,cerdas dan manusiawi.Otoriterisme tak membuat kita masuk surga.Lagi-lagi kita harus berbicara tentang ketelanjangan padahal sehari-hari kita bertelanjang diri saat mandi.Kenapa harus melarang orang telanjang?(Markus Marlon)


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Tuesday, 18 November 2008

Forum Masyarakat Sikka Tolak UU Pornografi

Sekitar 2500-an massa dari berbagai kelompok masyarakat dan kelompok elemen mahasiswa seperti STFK Ledalero,Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere,PMKRI Cabang Sikka,GMNI serta berbagai kelompok LSM yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sikka Tolak UU Pornografi pagi tadi atau tepatnya tanggal 18 november 2008 melakukan aksi damai dihalaman gedung DPRD Kabupaten Sikka untuk menyuarakan sikap menolak secara tegas UU (Undang-Undang) Pornografi yang telah disahkan oleh DPR RI dalam sidang paripurna tanggal 30 oktober lalu meskipun UU tersebut mendapat penolakan dari berbagai daerah di tanah air dan kecaman dari berbagai kalangan.

Aksi damai yang dimulai dari Lapangan Umum Kota Baru Maumere sekitar pukul 8 pagi berakhir di halaman gedung dewan.Para pelaku aksi diterima oleh Bupati Sikka Sosimus Mitang,Ketua DPRD Sikka A.M Keupung,Wakil EP da Gomez,Heny Doing dan anggota dewan lainnya.
Menurut peserta aksi kehadiran UU Pornografi ini mengancam akar-akar hidup bersama dalam masyarakat majemuk.UU ini adalah satu bentuk pemaksaan kehendak dari kelompok tertentu untuk kepentingan ideologis tertentu pula.DPR RI tidak mendengar aspirasi dan berbagai alasan penolakan terhadap RUU Pornografi yang disampaikan oleh masyarakat dari berbagai daerah dan berbagai kelompok.

Selama pembahasannya dan setelah diundangkan, UU ini maraknya mendapatkan penolakan dari masyarakat.Masyarakat Bali berniat akan membawa UU ini ke Mahkamah Konstitusi.Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama Ketua DPRD Bali Ida Bagus Wesnawa dengan tegas menyatakan menolak Undang-Undang Pornografi ini.Ketua DPRD Papua Barat Jimmya Demianus Ijie mendesak Pemerintah untuk membatalkan Undang-Undang Pornografi yang telah disahkan dalam rapat paripurna DPR dan mengancam Papua Barat akan memisahkan diri dari Indonesia.Gubernur NTT, Drs.Frans Lebu Raya menolak pengesahan dan pemberlakuan UU Pornografi.Masyarakat Manado dan Sulawesi Utara umumnya secara tegas menolak UU Pornografi.Berbagai aski-aksi di tanah air menentang pemberlakuan UU Pornografi rupanya cuma di anggap angin lalu oleh orang-orang di DPR RI yang merasa paling benar dalam mengambil keputusaan tanpa melihat pluralisme yang hadir dalam tatanan budaya NKRI.

Menurut peserta aksi ada beberapa alasan pokok mengapa UU Pornografi ini harus ditolak,yakni;
- UU Pornografi merendahkan dan menghina ekspresi budaya dan tata nilai yang dianut sejumlah suku bangsa di Indonesia.

- UU Pornografi mengkriminalkan kaum perempuan sebagai sumber kejahatan sosial dan dekadensi moral.

- UU Pornografi melegitimasi totalitarianisme negara terhadap warga negara.Negara mengintervensi dan mengontrol moralitas kehidupan pribadi warga.

- Oleh karena UU Pornografi memberi ruang kepada masyarakat untuk bertindak sendiri menentang apa yang dianggap pornografi,undang-undang ini disalahgunakan untuk melegitimasi aksi-aksi premanisme yang sekarang sudah marak.


Lewat pernyataan sikap yang dibacakan didepan Bupati dan jajaran dewan,Forum Masyarakat Sikka Tolak UU Pornografi menyatakan sikap tegas mereka;menolak UU Pornografi;mendesak pemerintah dan DPRD Kabupaten Sikka untuk menolak UU Pornografi dan membuat suatu pernyataan penolakan secara tertulis yang ditujukan kepada Presiden dan DPR RI;mendesak pemerintah Propinsi NTT dan DPRD NTT untuk menolak UU Pornografi dan membuat suatu pernyataan penolakan secara tertulis yang ditujukan kepada Presiden dan DPR RI;mendesak Gubernur NTT dan DPRD NTT untuk mengajukan judicial review atas UU Pornografi ke Mahkamah Konstitusi.


Ketua DPRD Sikka dan Bupati Sikka dalam tanggapannya menyatakan mendukung pernyataan sikap Forum Masyarakat Sikka Tolak UU Pornografi dan akan membuat surat pernyataan penolakan terhadap UU Pornografi dan segera mengirim utusan ke Jakarta untuk membawa aspirasi masyarakat Sikka ke Presiden dan DPR RI.

Setelah menyampaikan pernyataan sikap mereka,para peserta aksi mengundang Bupati dan dan perwakilan dewan terhormat untuk membubuhkan tanda tangan mereka diatas spanduk yang menyatakan mendukung aski penolakan terhadap UU Pornografi.
Aksi damai berakhir sekitar pukul 11.30 siang ketika perwakilan Forum Masyarakat Sikka Tolak UU Pornografi melakukan dialog bersama anggota dewan dan Bupati Sikka dalam gedung DPRD Sikka.

www.inimaumere.blogspot.com/Oss


UU Pornografi dan Pemilu 2009


Setelah 10 tahun lebih menimbulkan kontroversi, akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan undang-undang (UU) Pornografi. Namun pengesahan UU tersebut tidak akan pernah mengakhiri kontroversi, justru akan terus berlanjut dan lebih tajam lagi.

Lolosnya RUU Pornografi menjadi UU sebenarnya di luar dugaan masyarakat karena banyak masyarakat yang tidak suka. Lihat saja sampai sebulan, seminggu, bahkan pada saat sebelum DPR mengesahkan UU Pornografi demo, penolakan tetap marak terjadi di sejumlah daerah seperti di Yogyakarta dan Bali. Namun harus diakui pemberitaan tersebut memang sedikit tertutupi oleh laporan beramai-ramainya anggota DPR mengunjungi KPK. Mereka bukan melakukan rapat kerja atau studi banding, tapi diperiksa terkait kasus korupsi.

Tak hanya di masyarakat, di dalam gedung DPR juga masih terjadi pro kontra. Bukan hanya pada sejumlah pasal tapi paradigma dan logika penyusunannya juga dipersoalkan. Namun suasana di Senayan berubah drastis saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Golkar dilaporkan mengizinkan RUU Pornografi disahkan.

Dalam hal ini,pertimbangan SBY dan JK adalah untuk menarik dukungan partai Islam pada Pemilu 2009. Jika dalam Pemilu nanti duet SBY-JK melawan Megawati (PDIP) maka pembedanya hanya satu yaitu dukungan partai Islam. Jadi dalam hal ini lebih kepada politis demi Pilpres 2009 bukan demi prinsip hukum karena bila dilihat dari segi UU-nya juga banyak kelemahan.

Dari penilaian kami, kelemahan tersebut diantaranya adalah:

1. Paradigma dan logika yang keliru dalam penyusunan UU Pornografi, yaitu adanya campur tangan sektor publik ke dalam sektor privat. Negara kita adalah negara hukum maka harus memakai prinsip-prinsip hukum di dalam menyusun hukum. Jadi jangan masalah nilai-nilai subyektif dipakai dalam menyusun UU yang malah akhirnya bertabrakan dengan nilai-nilai orang lain.

2. Penyusunan UU Pornografi juga melanggar UU No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. UU tersebut menjadikan dan menjamin Bhineka Tunggal Ika sebagai prinsip setiap pembentukan perundang-undangan. Apalagi UU ini mencoba mengatur masalah pornografi untuk seluruh masyarakat Indonesia yang pada faktanya mememeluk ragam agama. Padahal masalah pornografi dalam beberapa bagian atau seluruhnya, seperti menyangkut masalah pakaian, sangat terkait dengan keyakinan seseorang. Misalnya, pakaian seorang Muslim tentu berbeda dengan pakaian seorang Hindu. Dengan demikian aspek pornografitasnya pun juga mestinya berbeda.

3. UU Pornografi merupakan kriminalisasi dan penghinaan terhadap perempuan. Penghinaaan terhadap wanita seakan-akan perempuan itu perayu. Perempuan dijadikan sebagai obyek bukan subyek. Seharusnya upaya perlindungan perempuan tidak hanya diukur untuk kegiatan pronografi, karena ukuran pornigrafi yang ditafsirkan sebagai kegiatan yang menyebabkan timbulnya hasrat seksual tidak dapat disamakan, tapi beragam tergantung pengaruh budaya dan konstruksi lingkungan sosial di tiap-tiap daerah.

4. UU Pornografi memberikan amunisi untuk masyarakat bersifat anarki karena dalam pasal 20 disebutkan 'Masyarakat dapat berperan serta dalam melakukan pencegahan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.

Adanya sejumlah kelemahan tersebut,UU Pornografi kendati sudah disahkan masih tetap ada upaya untuk menolaknya.Biasanya suatu UU guna dapat diterapkan maka harus ada aturan pelaksananya seperti peraturan pemerintah (PP).Dalam hal ini masyarakat bisa berjuang menolak PP pornografi, bahkan memperjuangkan adanya revisi/amandemen. Ingat, UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan sulit berlaku efektif karena Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Jaminan Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja, atau dikenal dengan RPP Pesangon terus ditolak serikat buruh. Jadi jangan patah semangat.(Hayat Mansur)


Selengkapnya...

Thursday, 13 November 2008

Senja Di Pantai Maumere,Dalam Foto..

Seperti yang pernah Andy/rif (vokalis band /rif,saat konser di Maumere) katakan tentang pantai Maumere yang indah saat bermalam di tepi pantai Maumere,"kalian sangat beruntung karena memiliki pantai yang indah,udara yang nyaman...."
Demikian juga,seorang Mas Andiko mengatakan hal yang sama ketika berpetualang ke Maumere,kota tercinta dalam kata-kata puitisnya,"Senja di Maumere. Lembayung menjilat permukaan cermin, melihat diri teramat jauh dari rumah."
Maumere memiliki pantai yang indahhhhh...














http://andiko2002.multiply.com/photos/album/16/Pantai_Maumere
www.inimaumere.blogspot.com

Selengkapnya...

Kontak Kami

Ingin mengucapkan sesuatu pada kami? Mungkin pertanyaan, kritik, saran, sharing informasi, curhat atau apa saja? Silahkan mengisi pesan dibawah ini untuk kontak dengan www.inimaumere.com. Terima kasih.



www.inimaumere.com






Terima kasih (Epang Gawang) telah menghubungi kami,jika tak ada halangan kami akan secepatnya membalas.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Wednesday, 12 November 2008

Cerita Humor Sara Maumere...(6)

Refresing dikit dulu eeeeee,ketawa dikit,senyum dikit biar tida cepat tuaaaa....

Nelayan Tangguh

Suatu pagi di Kampung Beru Maumere,Nong Manis dan teman-temannya sedang asik main inggo bulat,lagi asik sembunyi tiba-tiba Om Flory,bapanya Nong Manis,seorang nelayan tangguh dan mantan ABK Kapal panggil Nong Manis..

Om Flory: nonggg..nong eee…kau kesini dulueeee

Mendengar namanya dipanggil Nong Manis langsung cepat-cepat datang(kalau terlambat takut kena toki dari bapanya).

Om Flory: Nong,kau ikut bapa pi pancing eee..Om Sius yang biasa ikut Bapa ada kena nawar(pilek) sedikit,jadi kau ikut bapa dulu nanti bapa kasih uang,mau tida..

Nong Manis: Mau ka bapa,siapa takut?

Om Flory: kalo begitu te kau cepat-cepat siap,ingat GPL

Nong Manis (bingung): apa tuh bapa GPL

Om Flory: GPL te Ga Pake Lama,makanya gaulll sedikit..

Setelah semuanya siap mereka dua langsung ca’o menuju pantai dibelakang Toko Lion,kasih turun perahu dan langsung meluncur ketengah laut..Sampai dilaut,Om Flory langsung pancing ikan sedang nong manis tidur-tidur manis di atas perahu.Tunggu punya tunggu tida ada ikan yang mau makan Om Flory pu umpan,dalam hati Om Flory su mulai tuduh yang bukan-bukan,pasti gara-gara Nong Manis ikut makanya ikan tida ada yang mau makan sa pu umpan,begitu pikir Om Flory..akhirnya Om Flory kasih bangun Nong Manis.

Nong Manis: ada apa Bapa?tida bisa lihat orang bahagia ka?

Om Flory: kurang ajar ini anak,begini nong kau tunggu bapa dulu eee,bapa pake selam saja ,pake panah,soalnya ikan tida ada yang mau makan di.

Nong Flory:bae bapa,hati-hati eee,awas kena ekor pari..

Om Flory langsung selam,sedang nong Flory tunggu bapanya sambil nyanyi lagu daerah kesayangannya,”siapa bilang pelaut mata keranjang,kapal bastong lepas tali lepas cinta,orang bilang pelaut obral cinta…"

Om flory tiba-tiba muncul dipermukaan : Nong,kau jangan singgung-singgung bapa eeeee

Nong Manis yang heran karena bapanya tersinggung langsung ganti deng lagu daerah yang lain.Sampe 10 lagu su nong manis babat tapi Om Flory tida muncul-muncul.Karena takut bapanya dimakan hiu Nong Manis menangis sambil guling-guling diatas perahu.Menjelang sore Nong Manis pulang.Semua heboh,mereka cari-cari Om Flory di laut tida ketemu.Semua nelayan juga dikerahkan untuk mencari Om Flory yang punya cirri-ciri di tubuhnya ;kumis melintang,ada tato jangkar dilengan kiri dan tato hati kena panah di lengan kanannya.Tapi semua tida ketemu dia.

Keluarga pasrah.Mereka piker paling Om Flory su kena makan mamanya ikan hiu yang dendam karena anaknya dulu pernah di tangkap Om Flory.
Keluarga bikin sembayang dirumah,mereka anggap Om Flory su meninggal.Pas malam terakhir,lagi asik-asiknya mete tiba-tiba telpon dirumah berdering.Nong Manis langsung angkat telpon.Terdengar suara disebrang yang sangat nong manis kenal,suaranya Om Flory.

Om Flory:Nong..nong eee..ini bapa,cepat panggil mama,bapa mau omong sedikit..

Nong Manis yang ternganga langsung teriak panggil mamanya..: mamaaaaaa,cepat..!!bapa aada telpon..!!

Tukang mete (begadang) yang asik main dadu regang kaget setengah mati,mereka bisik-bisik satu sama lain,paling nong manis su gila.
Mama Flory dengan mata bengkak kurang tidur tambah nonstop menangis langsung lari ke tempat telpon diikuti beberapa keluarga lain,mereka ingin dengar pesan-pesan dari arwahnya Om Flory.

Mama Flory angkat telpon : bapa?aduhhhh bapa, mama kangen sekali dengan bapa,salam buat bapa besar dengan bapa kecil di alam sana eeeee…

OM Flory: enak saja,siapa yang mati?saya ini masih hidup tauuuuuuuuuuuuuu…

Mama Flory: bapa,jang bikin kita jengkel ko..kalo su mati bilang saja,jang pake tipu-tipu ko…

Om Flory(ngambek): mama,kau ini kenapa?kenapa kau tida percaya deng kau pu
suami?lama-lama saya mekes (malas) dengan mama..

Mama Flory: kalo begitu buktikan pada kami semua kalo bapa masih hidup..

Om Flory: baekkk!kirim uang,biar saya beli tiket kapal laut!!

Mama Flory(heran) : memangnya bapa ada dimana?

Om Flory:Tanjung Priok Jakarta..

Satu Keluarga: haaaaa?????

Rupanya Om Flory selam di Maumere muncul di Jakarta terus tida tau jalan pulang kembali ke Maumere..

Mama Flory: makanya bapa,kalo selam tuh ingat-ingat juga,jangan asal selam sajaaaa…kami pu uang su abis buat mete..begini,bapa kerja dulu di Jakarta sana,jadi pemulung kek,pengemis kek,atu konjak oto kek baru pulang,kami juga masih kumpul uang buat beli tiket..

Om Flory…pingsannnn
Ha haeeee..


Susar

Susar si tukang ojek di kota Maumere lagi sial hari ini.Su putar-putar sampai sore tapi pemasukan belum memenuhi target.Akhirnya Susar ambil keputusan buat ojek sampai malam,siapa tahu dapat penumpang banyak.Ternyata Susar benar,sampai pukul 9 malam susar su dapat uang banyak.Setelah merasa cukup,susar pulang buat istirahat.Sambil jalan-jalan santai tiba-tiba ada seorag gadis kasih berhenti dia pu motor,rupanya nona tersebut mau ngojek.Tapi Susar jalan terus sambil senyum manis ke cewek tersebut.Namun tiba-tiba Susar ingat,wah kasihan itu nona,su malam begini,sendiri lagi,kalo ada kuntilanak ganggu dia bagaimana.Akhirnya Susar putar dia pu motor kembali ke tempat cewek tersebut.Keadaan cukup remang-remang,namun begitu cewek tersebut punya rambut panjang yang indah .Susar semangat…

Susar: nona,ojek ko?Kalo ojek,mari sudah naik kebetulan saya juga lagi ojek..

Nona tersebut langsung naik,duduk manis dibelakang Susar sambil pegang Susar pu pinggang,Susar tambah semangat.

Susar: nona,saya antar kemana nih?

Tapi tida ada sahutan…

Susar: woe nona,ada telinga tida,saya antar kemana?
Nona: la’i di cerewet(laki-laki kok cerewet)..jalan terus saja,nanti belok kiri terus belok kanan..
Susar kaget,wah ini kan jalan menuju ke luar kota..

Susar: nona,jauh ka?

Nona: tida mo’at,jalan santai-santai saja..

Susar pun jalan motor santa-santai saja,karena hening Susar mulai basa-basi..

Susar: Nona pu nama siapa?

Nona: Saya Wati..kalo mo’at?

Susar: Saya Jefry

Susar titip peringatan:bagi yang baca dilarang protes !!

Susar: Wati kerja dimana?

Wati: kerja saya te ganggu orang

Susar(Pede) : gangguin gue dong

Wati: Saya ganggu baru tau rasa hehehe,kalo Jefry kerja dimana?

Susar: saya te tukang ojek saja,yang penting halal..

Wati: wah kita cepat akrab ya…

Susar : iya ya..

(kok kayak chatting?)

Lanjutttt…..

Jefry eh Susar terus melaju membawa motornya dan sampai di luar kota,keadaan cukup gelap karena tida ada lampu jalan yang menyala.Rumah yang ada juga cuma satu-dua itu juga jaraknya jauh-jauh.Wah kasihan juga Wati,rumahnya jauh sekali,piker Susar.Tiba-tiba,Wati teriak keras dibelakang Susar.

Wati: Berhentiiiiiii……..!!

Susar(heran) : kenapa?mau turun kencing ko nona?

Wati: tida,au rewong poi (ngawur aja) ,saya pu rumah disini tau..

Susar: Haaa?mana?tida ada rumah tuh…

Wati:itu ada didalam sana…

Susar (kolot/intip) : mana? Rasanya tida ada tuh..

Wati turun dan langsung menuju seberang jalan.Susar yang melihat Wati berjalan langsung kaget setengah mati,langsung kencing ditempat,tida kencing ganupae ko(bagaimana ko)kalo nona Wati pu kaki tida injak tanah alias melayang.Wati membalikkan mukanya,lebih seram lagi,mukanya tida ada hidung dan mata,rataaaaaa….Cuma mulutnya saja yang ada..Susar tambah takut,langsung teriak sekuat tenaga..

Susar : Kuntilanaaaaaakkkkkkkkkkkkk,Kuntilanakkkkkkk,Kuntilanakkk..!!

Kuntilanak: Biar tooo daripada kau tukang ojek…

Susar Pingsan,pas bangun di rumah sakit

Susar:Om dokter,saya ada dimana?

Dokter Mundus: di rumah sakit,istirahat sudah,cerewet poiiii

Susar: siapa yang bawa saya kesini?

Dokter Mundus: ada cewek yang bilang pacarnya mo’at,namanya Wati.

Mendengar Wati disebut Susar langsung pingsan,pas sadar masih dirumah sakit

Susar:Om dokter…

Dokter Mundus: kenapa moat?
Susar:kasih saya obat bius saja..babat yang banyak memang…..

Huaaahahahaha


Nong Tote..

Alkisah,ciieeeeee…disebuah sudut kota Maumere tinggalah seorang nenek dengan anaknya yang su berkeluarga.Nenek tersebut biasa dipanggil Nene’ Sarah.Dirumah tersebut Nene Sarah punya cucu laki-laki yang sangat dia sayangi yang biasa Nene’ Sarah panggil dengan sebutan sayang Nong Tote.Cucunya ini masih duduk di bangku sekolah dasar dan punya sifat yang sangat disiplin juga rajin belajar,rajin ke gereja,rajin olahraga,suka menolong dan yang pasti lain sekali dengan nene Sarah pu cucu-cucu yang lain.Nene’ Sarah juga mengajarkan kepada Nong Tote ini agar selalu berdoa disetiap kesempatan seperti berdoa sebelum tidur,berdoa sebelum makan atau berdoa sesudah makan dan kalau berdoa Nong Tote harus bersuara besar agar Nene’ Sarah kalau lagi tenun sarung dibelakang rumah atau lagi tumbuk jagung bisa dengar Nong Tote berdoa.Dan Nong Tote selalu patuh pada Neneknya.Maka kalau berdoa suara Nong Tote pasti keras golo(nyaring).

Nah,suatu sore pas Nene’ Sarah lagi asik tapis beras disamping rumah tiba-tiba Nong Tote lewat..

Nene Sarah: aduh nene pu cucu ganteng nih..mau mandi ka?

Nong Tote: ya iyalah..soalnya nong mau pi sekolah,ada les tambahan..

Nene Sarah: wahh..nong eeee..bagus sekali,nanti mandi abis Nene kasih uang 5 ribu buat beli kue lokosari dengan bolo poleng..

Mendengar dua kue kesayangannya disebut Nong Tote langsung lari cepat-cepat kekamar mandi.

Nene Sarah cuma tersenyum sambil membayangkan Nong Tote yang selalu patuh dengan orang tua,beda dengan nene Sarah pu cucu-cucu di Tuang Mu’ud sana,kalau lihat Nene Sarah datang langsung tida pake tanya minta uang jasa keamanan kalo tida Nene Sarah mereka ganggu terus,makanya Nene Sarah kalo ke Maumere pasti lebih pilih tinggal di rumahnya Nong Tote,aman.Ah,Nene Sarah jadi tersenyum membayangkan semua cucu-cucunya yang masih SD itu.

Tiba-tiba nene Sarah pu telinga berdiri,rasanya ada yang kurang beres dengan apa yang dia dengar.Nene Sarah pasang telinga lagi,tida salah lagi..Nene Sarah sangat terkejut,dia dengar dengan jelas sekali suara Nong Tote dari dalam kamar mandi yang sedang melantunkan doa sesudah makan.Wah,ini anak kenapa lagi nih,dia su gila ka apa?Nene Sarah menuju pintu kamar mandi..

Nene Sarah: Nong nong eeeeeee

Nong Tote: ada apa Nene?

Nene Sarah: kenapa kau babat doa sesudah makan dalam kamar mandi?bukannya mandi nong malah berdoa..

Nong Tote(takut-takut) : begini Nene,tadi pas nong gosok-gosok sabun di nong pu muka,tiba-tiba sabun masuk di mulut terus gogor(berguling) kedalam perut,makanya nong baca doa sesudah makan,betul to?masa nene lupa?

Heninggg………

Nong Tote kolot(intip) keluar..Nene Sarah su tidur(pingsan) didepan pintu…

Huahahahahaha…

www.inimaumere.blogspot.com
Selengkapnya...

Thursday, 6 November 2008

Panorama Bawah Laut Maumere..........

Maumere memiliki alam bawah laut yang menakjubkan,dengan berbagai koral dan spesies ikan yang menarik.
Penerbangan menuju Maumere, Flores dapat ditempuh dengan Merpati melalui Denpasar kurang lebih sekitar satu setengah jam. Terletak di Teluk Maumere Laut Flores, udara kota ini terasa panas dan humid . Setelah kerusakan gempa bumi dan tsunami tahun 1992, yang menghancurkan sebagian ekosistem terumbu karangnya. Perlahan, regenerasi kehidupan bawah lautnya mulai menunjukan pertumbuhan.
Maumere salah satu tempat penyelaman yang patut dikunjungi dengan keanekaragaman – diversity – bawah lautnya.









Di Pangah Balang, kita harus melewati arus yang kencang sepanjang slopping walls sampai 28 meter banyak ditemui soft coral dengan warna warni yang mengagumkan. Sea fans dengan ukuran besar berdiri diantara terumbu karang.
Setelah menghabiskan pemandangan di kedalaman, saat menuju permukaan – tepat diatas pasir - kita melihat beberapa hiu dan eagle ray sedang bermalas malasan di tengah arus. Bumphead parrotfish sampai leaffish. Kadang garden eels muncul dari lubang lubang pasir. Beberapa small creatures dapat ditemui di sekitar shallows.

Wai Terang - Disini terletak bekas kapal transportasi logistik milik Jepang semasa Perang Dunia II. Wreck ini mulai terlihat di kedalaman 12 meter sampai 27 meter. Karena bentuk sedimen lumpur pasir disekitar wreck, tidak disarankan penyelaman dalam jumlah group diver yang banyak. Juga berhati hati dalam kicking yang akan membuat jarak pandang makin keruh.

Pulau Babi secara mengejutkan menunjukan pertumbuhan ekosistemnya setelah diterpa badai tsunami tahun 1992 yang membunuh ribuan penduduknya. Setelah lebih dari satu decade kini Pulau Babi menjadi salah satu dive site di sekitar Maumere.
Terumbu karang mulai sehat di Wall sampai kedalaman 50 meter. Snapper, angelfish, mooray eel, parrotfish dan damselfish dapat ditemui disekitar dinding wall.
Disini soft coral dan sponges, dan crinoids warna warni menjadi primadona disekitar wall. Arus bisa tiba tiba kencang yang sekaligus menyenangkan untuk drift dive.

INFO LAINNYA

- Waktu terbaik untuk menyelam di Flores dari April sampai Desember
- Terumbu karang : baik
- Bagus untuk Small animals, drift diving and snorkeling
- Tidak disarankan untuk beginner divers and non-diving activities
- Rekomendasi kedalaman 12 – 28 meter
- Visibility 10 – 30 meter
- Current bisa sangat kuat, demikian juga permukaan surface bisa menjadi rough
- Temperatur 25 – 30 C
- Ecperience level untuk Intermediate sampai ke advance

Yang menarik, jika menyelam di Maumere, jangan melewatkan untuk wisata darat. Kebudayaan tuanya, peninggalan sejarah jaman Portugis serta pemandangan alamnya yang indah. Dari Maumere di utara menuju Sikka di selatan untuk melihat gereja katolik yang pertama kali di didirikan di Indonesia oleh misionaris Portugis beberapa ratus tahun lalu. Perjalanan bisa ditempuh sekitar 1,5 jam melewati bukit bukit dan pantai karang. Dari sana bisa melewati Ledalero, menuju Bukit Maria dengan patung raksasa diatas bukit yang mengingatkan patung Jesus di Rio De Janeiro, Brazil.
Bagi mereka yang menyukai pendakian, bisa mampir ke Danau kawah Kelimutu yang legendaris, masih dalam jarak tempuh dekat dari Maumere.
Oh ya, jangan lupa membeli tenun ikat flores yang indah dan terkenal itu ya.

Gereja Peninggalan Portugis

Peta Diving Maumere


From ; www.dunialaut.com

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday, 3 November 2008

Konser Reggae Peduli Lingkungan Di Samador


Music reggae adalah sebuah inspirasi. Bersama reggae gema cinta dan perdamaian terus dikumandangkan ke seluruh dunia merambah  kesetiap sudut muka bumi. Bahkan seorang Bob Marley tak akan pernah menyangka bahwa setelah kematiannya music reggae yang disuarakannya untuk melawan kesewenang-wenangan dan ketidakadilan penguasa tumbuh subur di kota-kota yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Kota-kota seperti Jakarta, Jogja, Malang, Bandung, Purwakerto dan kota lain dibelahan Indonesia timur seperti Maumere, Jayapura maupun Sorong dimainkan meski itu semua dinikmati tanpa keimanan terhadap Ras Tafari Makonnen. Seorang yang sangat dikultuskan oleh Bob Marley dan dianggap sebagai mesiah (penyelamat) karena sebelumnya dalam ajaran Rastafarian telah dinubuatkan oleh Marcus Garvey, aktivis gerakan politik Black Christian yang menubuatkan akan muncul seorang nabi dari Africa.

Demikian gaung reggae bergema dan menginspirasi sekelompok anak muda yang tergabung dalam grup music beraliran reggae, Revolution Band asal kota Jogja. Mereka mengajak masyarakat di Kabupaten Sikka bersama-sama mengambil sikap peduli terhadap lingkungan. Maka dengan semangat hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008 lalu, Revolution menggebrak Maumere, menembangkan 20 lagu reggae nonstop dan tanpa lelah mengajak masyarakat yang menyaksikan konser mereka untuk menjadi inspirator lingkungan bagi masyarakat lainnya.


Konser yang mengambil tema’ Konser Peduli Lingkungan 2008’ berlangsung di Gelora Samador tanggal 1 November 2008 dan dimulai pukul 20.00 Wita. Revolution digawangi enam anak muda asal Indonesia timur dengan 3 personil dari kota Maumere, 2 dari Papua dan satu dari Ende, Flores. Keenam personil ini masih menimba ilmu di kota gudek Jogja.

Sebelum Revolution tampil, sebagai bintang tamu beberapa band local Maumere yang beraliran music cadas seperti Total Alarm dan Bamboe Runcing juga band beraliran reggae dari SMA 1,  Smansa Band dan beberapa grup dancer.

Ini merupakan acara yang diharapkan mampu mempengaruhi anak-anak muda yang membanjiri Samador untuk bisa menjadi generasi baru yang tak segan-segan peduli terhadap lingkungan dan alam. Salah satu cara untuk berkampanye mengajak generasi penerus bangsa ini adalah melalui pesan yang disisipkan dalam lagu dan konsernya.

Dalam konser malam itu Revolution mampu memuaskan dahaga para reggae mania sekota Maumere yang didominasi anak-anak muda.

Tanpa lelah mereka terus bergoyang, terus meneriakan kata-kata untuk peduli terhadap lingkungan seperti dalam lagu-lagu mereka bertemakan lingkungan serta meneriakan perlawanan terhadap ketidakadilan lewat beberapa nomor lagu reggae seperti revolution (big mountain), Africa united, get up stand up maupun nomor-nomor lagu perdamaian seperti lagu Yerusalem, dll.

Sang vokalis yang biasa dipanggil Black disela-sela lagu bahkan tak segan-segan melompat turun dari atas panggung dan mendekati para penonton, mengajak bergoyang bersama, menari bersama, bernyanyi bersama. Sebuah hiburan yang menawan bagi kawula muda kota Maumere.

Seorang turis asal Jerman yang hadir cukup terkejut seakan tidak percaya bahwa di kota kecil yang jauh dari ibu kota Jakarta ,anak-anak muda Maumere bisa mengekspresikan bakat music mereka dan bermain sempurna lewat aliran-aliran music yang tak lazim seperti aliran music underground maupun reggae (ini maumere,bos!)

Ya,ini untuk pertama kali kelompok music reggae,Revolution band bermain di kampung sendiri yang menurut sang vokalis yang berdomisili di kawasan Centrum Maumere telah lama mereka nantikan.

Band reggae yang berdiri tanggal 30 agustus 2006 ini pernah meraih prestasi membanggakan dengan menyabet juara I Festival Reggae se-Daerah Istmewa Jogjakarta-Jawa Tengah, juga pernah mengisi acara pada pesta rakyat 76 di Ngawi dan tampil sebagagi bintang tamu pada perayaann HUT kota Jogja bersama band-band papan atas lainnya.

Tampilnya Revolution Band di Samador Maumere merupakan episode kedua dari grup-grup music anak Jogja asal Maumere setahun belakangan setelah penampilan Rasta Mof yang bermain di Samador bulan Desember 2007.

KAWULA MUDA MAUMERE PECINTA REGGAE

Semangat music reggae yang kental dengan lirik-lirik berisi pesan perdamaian, cinta dan anti penindasan kini telah menginspirasi sebagian besar kalangan anak muda kota Maumere untuk mencintai reggae.

Beberapa kelompok band reggae dibentuk dan yang paling fenomenal adalah band Canabis yang berasal dari kawasan Misir. Kehadiran Canabis telah mendapat tempat dikalangan pecinta music reggae Maumere. Sedangkan diluar Maumere, para Mofers (anak Maumere) membentuk grup-grup music beraliran reggae diberbagai kota dan bersama-sama menyuarakan pesan-pesan perdamaian lewat jeritan dan lengkingan suara mereka.

Lagu-lagu dari para dedengkot music reggae dunia seperti Bob Marley, Peter Tosh, Matiyashu, Ziggy Marley, Steel Pulse, Anthony B, Lucky Dube,dll  maupun dari kalangan sendiri seperti Tony Q Rastafara, Steven & Coconutrees, Ras Muhamad menjadi lagu-lagu yang sering menginspirasi mereka diatas panggung dan tidak asing bagi penikmat music reggae di Maumere.

Segmen khusus untuk acara request lagu semacam reggae nights di Radio Sonia Fm Maumere maupun di berbagai stasiun radio di kota Maumere menambah kekentalan akan warna reggae yang telah menyesaki khasana music di tanah Kabupaten Sikka.

Reggae yang diciptakan dari music tradisional Jamaika ,Ska, telah menjadi bagian dari kehidupan anak muda di kota tercinta Maumere.

Tarian reggae yang mengutamakan gerakan kaki mirip dengan tarian tradsional Kabupaten Sikka yang juga banyak mengutamakan gerakan-gerakan kaki. Maka seperti istilah yang sedang popular,ga ada loe ga rame atau dalam bahasa anak Maumere mereka bilang ,ga ada reggae ga ada pesta hehehehe..maka reggae seakan-akan telah menjadi idola.J angan salah, anak seumuran Sekolah Dasar di Maumere mampu bermain music reggae dalam kelompok bandnya dengan baik.

Tercatat beberapa kelompok music reggae yang dibentuk para Mofers (anak Maumere) diberbagai kota di Indonesia seperti Florasta (Jakarta), Raggy Raggae Band (Malang), Revolution band (Jogja), Rasta Mof (Jogja), Matahari (Jakarta) dan lain-lain.

Raggy (Malang) telah tutup usia setelah beberapa personilnya ditangkap dan dipenjara karena kasus penyalagunaan narkoba (dilarang ikut seperti mereka!!).

Sedangkan Matahari reggae band, baru-baru ini mengeluarkan album reggae dengan hits berjudul ‘Flores Island yang menggabungkan lirik berbahasa Inggris dan bahasa Sikka.

Lagu ini cukup popular di kota Maumere dan pernah dinyanyikan Matahari band dalam sebuah acara music di Tv-One. Band-band diatas kebanyakan berkoloborasi antara anak-anak Maumere dan para musisi dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti pesan yang disampaikan Revolution band , maka bersama music reggae tidak ada salahnya kita kembali menyadarkan diri akan keberpihakan kita terhadap lingkungan dan menjaga bumi agar senantiasa aman dan layak untuk ditinggali oleh generasi-generasi berikutnya.

Galery Foto;Music Peduli Lingkungan :

Download Lagu Reggae dulu baru lihat fotonya...
the buccs - rastaman sunset.mp3

Bamboe Runcing (Underground)

Revolution Reggae Band






Vokalis Turun Panggung











Mati-hidup dengan Bob Marley


Tika (Sman 1) & Lucky Reiner (Sonia Fm),Pembawa Acara

Bamboe Runcing,Trio Music Underground Maumere
Usai Gelar Konser, Komunitas Punk & Reggae Maumere


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 11.08 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---