Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 18 July 2012

Warga Selalu Ditipu Kontraktor

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Warga transmigrasi di lokasi Odang, Desa Ojang, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, merasa nyaman tinggal di rumah yang sudah dibangun sekalipun beberapa rumah sedang diperbaiki kontraktor. Persoalan menjadi kontroversi karena dipicu masalah utang-piutang dengan warga yang belum diselesaikan oleh kontraktor/pemborong. Warga kecewa karena selalu ditipu kontraktor. Untuk itu, pihak Dinas Nakertrans Propinsi NTT harus mendesak pemborong agar secepatnya menyelesaikan utang-piutang dan diberi batas waktu paling lambat tanggal 1 Agustus 2012. Apabila dalam batas waktu tersebut belum juga diselesaikan, maka pihak Nakertrans Propinsi NTT diharapkan memfasilitasi proses hukum dengan melapor kontraktor kepada pihak berwajib.
Demikian kesimpulan hasil dialog tim Komisi C DPRD Sikka bersama mitra kerja dengan warga saat meninjau UPT Lewomada di Odang Desa Ojang, Jumat (13/7/2012). 

Petikan dialog dan kesimpulan hasil dialog serta hasil pengamatan saat peninjauan lapangan itu kopiannya diterima Pos Kupang dari Kasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Transmigrasi Dinas Nakertrans NTT, Fransiskus Gabi Tola, di Kupang, Senin (16/7/2012) Tim Komisi C yang meninjau ke lokasi masing-masing Darius Evensius (Wakil Ketua Komisi C), Suaib, Yohanis Artikus Sem, Petrus Gande Ware, Siflan Angi (anggota Komisi C), Gregorius Rehi, S.H (Kadis Sosnakertrans Sikka), Drs. David Darong (Kabid Pembinaan Transmigrasi dan Pemberdayaan Kawasan), Fransiskus Gabi Tola (Kasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Transmigrasi Dinas Nakertrans NTT), Poa Gaspar (Kasi Bina Penyediaan Areal dan Pembangunan Sarana Transmigrasi) dan Paulus Sani (Kepala UPT Lewomada). Daud, salah seorang warga transmigrasi mengatakan, tidak ada masalah dengan bangunan rumah. 

"Kami merasa bersyukur dapat rumah dan lahan serta fasilitas umum lainnya. Hanya kami kecewa karena selalu ditipu kontraktor soal upah dan biaya material kami yang belum dibayar," kata Daud seraya meminta anggota Dewan memfasilitasi dengan kontraktor agar segera membayar upah dan material mereka. 

Keluhan soal belum dibayarnya upah dan material juga disampaikan warga lainnya, Emanuel dan Beni (sopir). "Upah sopir proyek selama satu tahun tujuh bulan belum dibayar sampai saat ini. Tolong Bapak DPRD bantu fasilitasi kontraktor supaya bayar upah kami," kata Beni. 

Warga translok lainnya, Yoseph Tupong mengakui, ada sambungan kayu pada rangka atap yang tidak sesuai dengan adat dan kebiasaan masyarakat setempat. Menanggapi keluhan ini, ketua tim, Darius Evensius mengatakan, kondisi tersebut harus menjadi pelajaran agar dalam pelaksanaan pekerjaan diawasi juga oleh warga setempat agar tidak terlanjur. 

Karena untuk membongkar dan memperbaiki kembali butuh biaya yang lebih besar. (kas) Akibat Miskomunikasi ANGGOTA Komisi C DPRD Sikka, Siflan Angi mengatakan, dalam perjalanan menuju lokasi transmigrasi ia sempat mewawancarai warga transmigrasi di beberapa rumah tentang kondisi mereka. Jawaban yang diperoleh, demikian Siflan, mereka nyaman tinggal di rumah yang ada. 

Apalagi dekat dengan kebun. "Polemik ini sebenarnya terjadi karena miskomunikasi antara warga transmigrasi, dinas nakertrans dan pemborong, dan ada yang memanfaatkan situasi ini. Masalah ini menjadi pengalaman dan pelajaran bagi kita selanjutnya. Dan, perlu diingat bahwa untuk mendapatkan program ini tidaklah gampang, butuh perjuangan dan pengorbanan," kata Siflan. 

 Anggota Komisi C lainnya, Suaib mengatakan, kedatangan mereka ke lokasi untuk melihat dari dekat apa sebenarnya yang terjadi dan dialami oleh warga transmigrasi di lokasi. Ini penting agar apa yang dibicarakan sesuai dengan yang dilihat dan ditemukan, bukan berbicara hanya karena mendengar. 

 "Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan program ini karena masyarakat di sini dibantu membangunkan rumah dan fasilitas umum lainnya. Sebab tidak semua desa dan kecamatan bahkan kabupaten mendapatkan program ini," katanya. 

 Dikatakannya, pembangunan bisa berjalan secara baik manakala ada sinergitas antara pemerintah, rekanan/pemborong dan masyarakat. Karena itu bila ada masalah itu menjadi masalah bersama dan perlu dicarikan jalan keluar secara bersama pula. 

 Sementara anggota Komisi C lainnya, Yanto meminta Dinas Nakertrans NTT segera menyampaikan kepada kontraktor agar hutang piutang warga segera dibayar. Sebab, salah satu masalah yang terjadi karena upah tukang yang belum dibayar. (kas)pos-kupang.com)

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Warga Selalu Ditipu Kontraktor | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---