Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday, 17 May 2010

Tak Perlu Jauhi Penderita HIV/AIDS

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Malam Renungan Di Tengah Nyala Lilin Kepedulian


OMK Katedral VG

Hujan baru usai diambang malam setelah lelah menyirami kota panas ini sejak siang. Debu-debu yang selalu menjadi bedak alam malu-malu terhapus dari wajah kota. Wajah si legam Maumere sepertinya kini berseri riang bagai gadis manis dititipi salam oleh pujaan hatinya. Oh ada apakah gerangan? Rupanya ada yang menggoda, ada yang menerkam hati Maumere Manise dengan cinta. Cinta yang besar bagi orang-orang yang menderita karena HIV/AIDS, yang merasa kehilangan segalanya akibat terbuang dari orang-orang disekitarnya. Lalu siapakah yang memberikan cinta itu? Adalah orang-orang muda katolik, mereka bukanlah orang-orang pilihan tapi mereka datang dengan sebuah pilihan yakni berbagi kasih dan kepedulian terhadap sesama serta korban-korban HIV/AIDS.

“Lalu apa yang mau kita pedulikan dengan HIV/AIDS ini apanya? Penyakitnya supaya jangan menyebar atau orang-orang yang terkena HIV/AIDS yang ada supaya mendapat perhatian khusus? Dua-duanya menyangkut perilaku hidup.
Yang kita pedulikan sesungguhnya adalah keduanya. Seperti kampanye HIV/AIDS: Stop HIV/AIDS, kita mau perhatikan dan menyatakan kepedulian kita pada usaha agar HIV/AIDS dibatasi penyebarannya dan orang-orang yang sudah terkena virus mendapat perhatian khusus,”ujar Romo Eman Pine,Pr dari Paroki Katedral Maumere di Malam Renungan yang mengambil tema “Merubah Kenangan Menjadi Aksi” Sabtu 15 Mei 2010.

Ditengah nyala lillin Romo Pine, Pr kembali menantang kepedulian kita, “Satu Kenyataan yang tak bisa kita tolak bahwa virus ini ada disekitar kita bahkan dia telah hidup bersama kita. Buktinya semakin banyak orang yang terdeteksi terserang virus ini. Itu baru tercatat belum yang tersembunyi. Siapa yang menjamin virus ini bisa diatasi? Lalu kita mau buat apa sehubungan dengan kepedulian kita? Kita tidak bisa tinggal diluar dan menonton pergulatan saudara/i kita yang sudah terserang virus ini. Syarat penting untuk menjadi pemerhati adalah harus dewasa dan menanggapi HIV/AIDS dan berani melihat HIV/AIDS secara menyeluruh bahwa penyakit ini sama dengan jenis penyakit berbahaya lainnya.”

Romo bahkan mempertanyakan kepedulian kita sesungguhnya kepada para penderita HIV/AIDS,"Bahkan, para penderita HIV/AIDS ditolak oleh keluarganya sendiri, cerita ini sering kali terjadi. Kadang mereka menjadi asing dirumahnya sendiri. Lalu mereka mau lari kemana? Mujur kalau ada yang mau menerima mereka dan merahasiakan statusnya. Kalau tidak mereka menjadi amat menderita. Dan derita paling hebat bagi mereka bukan pada penyakitnya tapi soal persaudaraan tadi. Dan kehilangan itu memudahkan mereka hidup dalam tekanan yang sering kita sebut "Stress".

Kuncinya lanjut Romo, kita harus menerima keadaan saudara-saudari yang terkena penyakit ini. Karena dari mereka kita akan dengar dan tahu banyak mengenai perilaku hidup yang perlu kita jalani. Mereka juga merasa di perhatikan.
"Karena jika kita menolak mereka akan membentuk kelompok sendiri. Paling kurang untuk memiliki teman dan rasa persaudaran diantara mereka. Mereka akan takut kalau ketahuan orang. Kalau ada kelompok yang berbaik hati mereka selalu punya ketakutan mereka bisa dimanfaatkan sebagai alat proyek yang bisa mendatangkan keuntungan. Itu bahaya lain yang mengatakan, kita semua belum peduli dengan keadaan mereka. Lalu apakah kita pas, bila kita berteriak kita peduli AIDS?"

Malam Renungan di Lapangan Katedral Maumere bagi korban-korban HIV/AIDS merupakan puncak kegiatan dari tiga (3) hari kegiatan OMK Peduli HIV/AIDS yang diselenggarakan oleh Orang Muda Katolik Paroki Katedral Maumere.
Hadir diacara yang mengambil tema “Merubah Kenangan Menjadi Aksi” antara lain Bapak Wakil Bupati yang diwakili, Ketua DPRD Sikka yang diwakili Bapak Alexander Longginus, Uskup Keuskupan Maumere Mgr. KharubimPareira,SVD serta para undangan baik dari utusan tiap paroki, Osis SMU, Remaja Mesjid, Pemuda GMIT serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Selama Malam Renungan tersebut, masyarakat membludak disekitar arena, menikmati hiburan yang disajikan disela sela acara.

Oleh Badan Dunia yang mengurusi AIDS setiap tahun di bulan Mei diperingati untuk mengenang Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah meninggal maupun menderita karena Aids. Dan di Maumere, Orang Muda Katolik Paroki Katedral berinisiatip melakukannya.

*******************
Lebih dari enam grup band dari berbagai aliran musik memawarnai Malam Renungan HIV/AIDS yang Di gelar di Lapangan Gereja Katedral Maumere. Selain Grup Band juga ada Kelompok Paduan Suara. Nah ini nih yang bikin heboh karena para penyanyinya diisi oleh anak-anak OMK sendiri. Selain itu masih ada pula acara lainnya. Tuh lihat saja dibawah panggung musik. Ada bebera tenda yang berdiri tegar menahan dingin malam (ceileee..). Tenda-tenda ini merupakan bagian dari bazar yang sengaja disediakan bagi para pengunjung. Mereka menjajakan segala macam barang. Ada juga makanan loh (..laparrrr..). Mau tahu dari mana saja? Tak banyak kok (kan ada yang batal gara-gara ujan hehe) misalnya dari stasi Katedral, stasi Perumnas, Stasi Napung Langer dan Stasi Wolomarang. Nama-nama stasi itu diambil dari nama daerah dimana stasi itu berasal. Jelaas?

Oke lanjuttt..

Kelompok Band bernama Plur Band menjadi band yang bermain di awal acara Malam Renungan OMK Peduli HIV ADIS. Meski masih dibangku sekolah Smu tapi skill musik mereka lumayan oke. Band ini sering mentas sana-sini, naik panggung satu pindah pentas lain, Plur Band jagonya. Nih Band yang paling banyak membawakan lagu diatas pentas malam itu.

Ada pula Sumana Pitu Band. Band ini bisa dibilang salah satu band beraliran punk yang selalu eksis di panggung apa saja. Lagu-lagu mereka kata orang bikin pusing kepala. Syairnya banyak yang menohok ketidakadilan, mengkritik penguasa dan anti kemapanan. Tapi mereka enjoy. Seperti ketika tampil malam itu.

Ada pula Canabis Band, ini band emang bukan band kemarin sore. Band yang berasal dari Misir Maumere ini selalu gonta-ganti personil diberbagai posisi. Tapi selalu punya tempat di hati para pecintanya sendri. Kata orang kalo bicara musik reggae di Maumere pasti band mereka adalah mereknya. Ah, ada-ada saja...

Selain itu masih ada beberapa band lainnya. Seperti Smater Band yang berasal dari SMAK Frater Maumere. Tau tida, kebanyakan dari mereka personilnya berusia sekolah tapi kalo bicara musik mhhhhhh... mereka akan all out tampil dimana saja. Skill musik mereka rata-rata bagus coy..

Seperti tak mau kalah, anak-anak OMK Katedral Maumere yang nota bene adalah panitia penyelenggara mau juga ikutan berdendang. Biar cuma diiringi keyboard tunggal tapi kekompakan suara mereka ternyata menawan. Lagian mereka kan yang punya gawean masa seh grogi berdiri didepan hehehe..


Nah, Grup Vokal OMK Katedral tadi nembak dengan lagu pembuka dari daerah Batak..(horas bah..) berjudul Sinanggar Tulo, entah kenapa mereka memilih lagu tersebut. Selain lagu itu ada lagi beberapa lagu lainnya seperti lagu sebuah rohani yang sudah biasa kita hapal seperti Semua Bunga serta tembang Kupu-Kupu Malam, Damai, Karena Cinta dan beberapa lagu lainnya. Pokoknya malam itu OMK benar-benar nenghanyutkan suasana. Lagian salah seorang personilnya bernama Ina Ladapase ternyata pede tampil tunggal dan bernyanyi. Eh jangan salah bro, suaranya bagus kok....


Romo Pine,Pr

Bazar

Sumana Pitu (akustik)

Plur Band



Malam renungan dan hiburan juga menjadi aksi yang mearik karena setiap penampilan musisi dan bandnya mereka selalu meneriakan kepedulian dan rasa keprihatinan yang mendalam bagi korban-korban akibat virus ini. Mereka juga berkampanye untuk hidup sesuai aturan dan menghindari perilaku hidup yang bebas serta jauh dari narkoba. Karena kehidupan yang tak terkendali dan bebas akan menghantar kita mendekati virus ini. So, mari bergandengan tangan berkampanye untuk menjauhi seks bebas dan penggunaan narkoba..!!

Oya, MalamRenungan juga diisi dengan sambutan dari Bapak Uskup dan lainnya. So, berita tentang kegiatan ini bisa di klik disini.

www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Tak Perlu Jauhi Penderita HIV/AIDS | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---