Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
PKL Pelabuhan minta keadilan
Kalau mau gusur kami, semua harus digusur. Jangan hanya kami orang kecil yang digusur. Orang besar yang punya warung tidak digusur. Gusur duluan mereka baru kami. Pernyataan itu disampiakan oleh Ketua Pedagang Kaki Lima (PKL) Pelabuhan Lorens Say, Maumere, Maria Goretti Koten, Jumad (15/4/2011). “Kami tidak akan melawan, kami setuju dengan pengusuran tapi jangan kami yang digusur lalu yang lain tidak. Semua harus sama,” tandasnya.
Maria mengatakan, para PKL di Pelabuhan Lorens Say akan protes ke pemerintah daerah jika rencana penggusuran PKL dipelabuhan ini dilaksanakan pada Mei 2011. Kami minta pemerintah daerah bersikap adil dan tegas. Kalau mau gusur ya gusur semua, jangan PKL,” tegas Maria.
Ia menyebutkan saat ini PKL yang berjualan di Pelabuhan Lorens Say sebanyak 21 orang. Para PKL ini, lanjut Maria semua menyatakan keberatan kalau penggusuran yang dilakukan pemerintah pada Mei 2011 hanya berlaku untuk PKL.
Maria mengatakan, para PKL di Pelabuhan Lorens Say akan protes ke pemerintah daerah jika rencana penggusuran PKL dipelabuhan ini dilaksanakan pada Mei 2011. Kami minta pemerintah daerah bersikap adil dan tegas. Kalau mau gusur ya gusur semua, jangan PKL,” tegas Maria.
Ia menyebutkan saat ini PKL yang berjualan di Pelabuhan Lorens Say sebanyak 21 orang. Para PKL ini, lanjut Maria semua menyatakan keberatan kalau penggusuran yang dilakukan pemerintah pada Mei 2011 hanya berlaku untuk PKL.
Maria menegaskan, semua yang berjualan di Pelabuhan Lorens Say Maumere, mulai dari usaha warung, rumah makan dan kios serta usaha lainnya harus digusur jangan ada yang tidak digusur.
"Kami dukung penataan kawasan pelabuhan yang dilakukan pemerintah. Tetapi kami keberatan kami yang kecil yang digusur. Tahun 2010 kami digusur, orang lain tidak. Mau gusur dan tata ya semua harus pindah," tandas Maria.
Sementara itu Mama Oa, Mama Ani dan Mama Saver, pedagang di Pelabuhan Lorens Say mengatakan, perlu pemberatan. Ketiga OKL ini menyatakan, jangan hanya PKL yang digusur, semua yang berjualan di Perlabuhan L. Say Maumere harus pindah ketempat yang telah disepakati dengan pemerintah.
"Kami ini hanya orang kecil, jual pakai lapak bambu buat cari makan dan kasih anak sekolah. Pemerintah ingak kami juga. Anak saya sudah kuliah dari usaha makanan dan minuman ringan di Pelabuhan Maumere. Jadi kalau pindah, semua haurs pindah," tandas Mama Ani.
Ia mengatakan, penertiban dan penataan yang dilakukan pemerintah daerah dalam rangka menata Pelabuhan L. Say didukung PKL. Yang penting pemerintah harus bertindak adil dan merata.
"Katanya Mei 2011 semua harus pindah. Kami tunggu saja dan kami akan pindah. Setiap hari kami tidak jual di Pelabuhan Maumere. Kami jual akalau ada kapal masuk dan bayar Rp. 2000 perhari kepada pengelolah pelabuhan," kata Mama Oa.(Flores Star)
www.inimaumere.com