Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 5 December 2012

Proyek Air di Sikka Rp 2,7 M Untuk Siapa?

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar 'digugat' warga Desa Wairhubing, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Proyek tanpa sasaran jelas itu kini mubazir karena warga Wairhubing tidak pernah menikmati air dari proyek itu. "Kami mau tanya, proyek ini dibangun untuk siapa. Kepentingan siapa. Masa bangun proyek bernilai miliaran rupiah, kami warga Wairhubing masih beli air. Padahal di desa ini ada pembangunan sarana air bersih," kata Yance Moa, warga Desa Wairhubing kepada Pos Kupang dan Kompas, Senin (26/11/2012) siang. Yance mengatakan, proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar itu dikerjakan oleh kontraktor tanpa melapor kepada pemerintah desa dan warga setempat. Makanya warga mempertanyakan untuk siapa pembangunan proyek air tersebut. "Awalnya untuk irigasi, lalu dialihkan untuk air bersih. Tetapi sampai sekarang pembangunan jaringan air bersih di Wairhubing hanya menjadi pajangan saja," ungkap Yance.

Ia mengatakan, proyek air di Desa Wairhubing itu tidak ada manfaatnya untuk masyarakat. "Maka itu kami tanya, bangun air bersih ini untuk kepentingan siapa. Kepentingan politik atau masyarakat?" tanya Yance.
Ia merincikan ada enam bak hydrant yang dibangun dan satu bak besar di permukiman warga. "Kalau ada bak hydrant, itu pasti untuk kepentingan banyak orang. Pak lihat sendiri bak hydrant itu. Setelah dibangun dipagari warga karena bak itu berada di tanah warga. Kami tidak bisa ambil air karena pemilik tanah memagar bak itu," ujar Yance.
Senada dengan Yance, Marten Adji, warga Desa Wairhubing juga mempertanyakan kapan proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar milik pemerintah pusat yang dikerjakan kontraktor asal Semarang, Jawa Tengah, menjadi tanggung jawab P2AT di Sikka untuk kepentingan masyarakat. "Proyek ini dananya dari pusat senilai Rp 2,7 miliar. Kontraktornya dari Semarang. Proyek ini melibatkan P2AT Sikka," kata Marten, Senin (26/11/2012) siang saat dihubungi Pos Kupang per telepon.
Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, yang dihubungi Pos Kupang, Senin (26/11/2012) mengatakan, banyak proyek propinsi di Sikka tidak pernah didata secara baik oleh pemerintah daerah.
Akibatnya, tumpah tindih dan sulit diawasi oleh DPRD dan masyarakat Sikka. Oleh karena itu, DPRD Sikka meminta pemerintah mendata proyek kabupaten, propinsi dan pusat di Sikka. "Ini penting sehingga bisa diawasi masyarakat. Banyak proyek yang dikerjakan di Sikka hasilnya tidak tepat sasaran. Maka itu perlu didata dan harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah di Sikka," kata Rafael.
Proyek air bersih di Wairhubing, diakui Rafael, DPRD Sikka sudah pernah mengangkat masalah itu. Namun pihaknya akan meminta DPRD Propinsi NTT untuk meminta pertanggungjawaban Dinas Pekerjaan Umum NTT. "Saya akan hubungi anggota DPRD NTT dari Sikka agar bicara masalah air bersih di Wairhubing," ujar Rafael.
Kooordinator P2AT Sikka, Petrus Rasnan, yang dihubungi Pos Kupang per telepon tidak mengangkat handphone (HP-nya) walau ada panggilan masuk. (ris/pos kupang))

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Proyek Air di Sikka Rp 2,7 M Untuk Siapa? | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---