Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Suatu malam di sebuah tempat pernikahan dirumah mempelai perempuan terdengar dentuman music dengan irama musik lagu daerah.Tua muda laki perempuan memenuhi lantai dansa,menari dan bergoyang dengan riang gembira tanpa kenal lelah.Lagu dengan irama riang terebut memiliki hentakan beat yang memaksa kaki dan tubuh turut bergoyang kini telah menjadi ungkapan para penikmat pesta dan pecinta musik daerah untuk terus saja berada di tengah-tengah tempat pesta.
Oba Gete dan Lau Tahi Loran telah menjadi lagu-lagu yang paling disukai (ngetrend) oleh sebagian besar kalangan orang Sikka.Fenomena kedua lagu tersebut berawal dari 2-3 bulan lalu dan terus mengelinding sampai sekarang ini.Jika ada tangga lagu-lau Flores paling populer di Maumere maka kedua lagu tersebut akan bergantian menduduki puncak lagu-lagu daerah paling populer dan bertahan hampir 2-3 bulan.
Di kajang-kajang (tenda pesta) manapun kedua lagu ini akan menjadi lagu-lagu utama untuk menghibur tuan pesta dan para undangan.Tanpa kedua lagu ini maka pesta terasa kurang menggigit.Kami menyaksikan sendiri ketika mengahdiri pesta pernikahan yang berada di sudut kota Maumere.Benar saja antusias warga dengan lagu Oba Gete terlihat saat itu.Baru saja musik pembuka berjalan,tenda telah diisi penuh para tukang pesta.Penuh.Irama musik lagu tersebut yang sangat akrab dengan warga Sikka membuat orang seakan terhipnotis untuk segera berdiri dan berada di lantai dansa atau cukup saja bergoyang di tempat.
Seperti lagu Oba Gete yang dinyanyikan oleh Babo asal Nita,lagu Lau Tahi Loran juga memperlihatkan kejayaan mereka di kajang-kajang (tenda pesta) diseluruh wilayah Kabupaten Sikka.Siapa seh yang ga kenal lagu ini?Anak seumuran SD sampai dengan orang dewasa mengenal lagu ini dengan baik.Dimana saja baik di tempat-tempat pesta,di taksi(angkutan kota/pedesaan) atau diradio-radio lokal kedua lagu ini selalu menjadi yang terdepan.Hal ini yang membuat kami untuk menulis tentang fenomena kedua lagu tersebut yang cukup menghebohkan blantika musik tanah Sikka (busyeetttt..blantika hihihihi).Lagu Lau Tahi Loran dinyanyikan oleh Fortes yang telah banyak mengeluarkan album-album musik daerah dan selalu diterima pasar musik di Sikka.Fortes adalah sekelompok pemusik yang berasal dari sebuah kota kecamatan di Kewapante,Geliting,Kabupaten Sikka.
Mungkin Anda bertanya,kenapa pesta pernikahan di Flores selalu indentik dengan kemeriahan dan pesta?Sebuah pernikahan bagi orang Sikka dan Flores pada intinya merupakan sesuatu yang sangat sakral(menurut iman Khatolik,agama mayoritas di pulau Flores dan sekitarnya) karena dalam hidupnya pasangan yang telah menikah dilarang untuk bercerai,menikah hanya untuk sekali seumur hidup.Jadi dengan begitu keluarga yang akan melangsungkan pernikahan anaknya akan memberikan yang terbaik untuk anak mereka salah satunya dengan menggelar pesta pernikahan yang meriah dimana semua orang akan ambil bagian dan turut bergembira bersama keluarga mempelai.Kenapa harus meriah?Ya,mungkin pernikahan cuman sekali seumur hidup.
Coba kalau nikah terus cerai,nikah lagi cerai lagi,lagi-lagi nikah lagi-lagi cerai kayak artis-artis tenar itu kan bisa refotttttt duit akan keluar banyak,kawin kok gonti-ganti?...Seperti kata Jenderal Naga Bonar,”Apa kata dunia?”
Dapatkan lagunya dibawah ini:
lau tahi loran.mp3
oba gethe.mp3
www.inimaumere.blogspot.com
Oba Gete dan Lau Tahi Loran telah menjadi lagu-lagu yang paling disukai (ngetrend) oleh sebagian besar kalangan orang Sikka.Fenomena kedua lagu tersebut berawal dari 2-3 bulan lalu dan terus mengelinding sampai sekarang ini.Jika ada tangga lagu-lau Flores paling populer di Maumere maka kedua lagu tersebut akan bergantian menduduki puncak lagu-lagu daerah paling populer dan bertahan hampir 2-3 bulan.
Di kajang-kajang (tenda pesta) manapun kedua lagu ini akan menjadi lagu-lagu utama untuk menghibur tuan pesta dan para undangan.Tanpa kedua lagu ini maka pesta terasa kurang menggigit.Kami menyaksikan sendiri ketika mengahdiri pesta pernikahan yang berada di sudut kota Maumere.Benar saja antusias warga dengan lagu Oba Gete terlihat saat itu.Baru saja musik pembuka berjalan,tenda telah diisi penuh para tukang pesta.Penuh.Irama musik lagu tersebut yang sangat akrab dengan warga Sikka membuat orang seakan terhipnotis untuk segera berdiri dan berada di lantai dansa atau cukup saja bergoyang di tempat.
Seperti lagu Oba Gete yang dinyanyikan oleh Babo asal Nita,lagu Lau Tahi Loran juga memperlihatkan kejayaan mereka di kajang-kajang (tenda pesta) diseluruh wilayah Kabupaten Sikka.Siapa seh yang ga kenal lagu ini?Anak seumuran SD sampai dengan orang dewasa mengenal lagu ini dengan baik.Dimana saja baik di tempat-tempat pesta,di taksi(angkutan kota/pedesaan) atau diradio-radio lokal kedua lagu ini selalu menjadi yang terdepan.Hal ini yang membuat kami untuk menulis tentang fenomena kedua lagu tersebut yang cukup menghebohkan blantika musik tanah Sikka (busyeetttt..blantika hihihihi).Lagu Lau Tahi Loran dinyanyikan oleh Fortes yang telah banyak mengeluarkan album-album musik daerah dan selalu diterima pasar musik di Sikka.Fortes adalah sekelompok pemusik yang berasal dari sebuah kota kecamatan di Kewapante,Geliting,Kabupaten Sikka.
Mungkin Anda bertanya,kenapa pesta pernikahan di Flores selalu indentik dengan kemeriahan dan pesta?Sebuah pernikahan bagi orang Sikka dan Flores pada intinya merupakan sesuatu yang sangat sakral(menurut iman Khatolik,agama mayoritas di pulau Flores dan sekitarnya) karena dalam hidupnya pasangan yang telah menikah dilarang untuk bercerai,menikah hanya untuk sekali seumur hidup.Jadi dengan begitu keluarga yang akan melangsungkan pernikahan anaknya akan memberikan yang terbaik untuk anak mereka salah satunya dengan menggelar pesta pernikahan yang meriah dimana semua orang akan ambil bagian dan turut bergembira bersama keluarga mempelai.Kenapa harus meriah?Ya,mungkin pernikahan cuman sekali seumur hidup.
Coba kalau nikah terus cerai,nikah lagi cerai lagi,lagi-lagi nikah lagi-lagi cerai kayak artis-artis tenar itu kan bisa refotttttt duit akan keluar banyak,kawin kok gonti-ganti?...Seperti kata Jenderal Naga Bonar,”Apa kata dunia?”
Dapatkan lagunya dibawah ini:
lau tahi loran.mp3
oba gethe.mp3
www.inimaumere.blogspot.com