Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Jangan heran kalau akhir-akhir ini kita sering menerima undangan untuk ikut menghadiri pertemuan dialogis dan sosialisasi dari calon anggota legislatif yang akan ikut bertarung dalam pemilu legislatif.Banyak cara dan strategi yang dibangun para caleg ini untuk menyentuh hati para pemilihnya.Beruntung bagi para caleg jika para calon pemilih masih ada hubungan kekerabatan,persahabatan,figurnya telah dikenal masyarakat maupun kekentalan hubungan yang diwarisi darah partai.Jika tidak tentu harus bekerja keras lagi dengan cara dan strategi yang dipakai untuk membuat sang calon pemilih tertarik dengan sang caleg.Caranya?Bisa dengan penyebaran kartu pengenal,pemasangan baliho dititik-titik strategis,penayangan iklan diberbagai radio,TV maupun strategi lain yang diharapkan mampu menarik hati calon pemilih.
Rupanya pola-pola lama seperti itu masih terus dipakai.Belum ada terobosan baru dari para caleg untuk menyiasati persaingan yang maha berat ini. Namun begitu ada pula para caleg lain yang melakukan terobosan kampanye yang rada-rada lain dari yang lain.Misalnya Ada yang tiba-tiba berubah menjadi penari tradisional dan mengunjungi langsung masyarakat yang berada di lokasi keramaian.Ada pula yang berkeliling dengan sepeda sembari memperkenalkan diri dan misi kampanyenya,ada pula yang melakukan hal-hal spektakuler yang diharapkan mampu menarik perhatian kalangan masyarakat dan media.
“Para caleg harus pandai menentukan media komunikasi yang tepat untuk mengedukasi pemilih agar mengingat nama caleg, partai dan nomor urut. Untuk pemilu 2009, era spanduk sudah selesai. Spanduk hanya diingat sesaat dan tidak meninggalkan ingatan (memori) yang mendalam bagi para pembacanya yang sebagian besar adalah pelintas jalan dengan kendaraan bergerak. Pembaca tidak mungkin diedukasi untuk mengingat karena pemasang spanduk tidak sedikit dan para pembaca sebagian terkonsentrasi pada jalan,“ ujar Putut Prabantoro, Managing Partner Veloxxe Consulting, praktisi komunikasi dan konsultan PR,mantan wartawan Surya Surabaya.
Omong-omong tentang caleg,pemilu dan konco-konconya,kita jadi bertanya,kenapa sih banyak orang menginginkan menjadi caleg alias calon anggota lesgislatif serta rela meninggalkan pekerjaannya demi mendapatkan posisi sebagai anggota DPRD Kota/Kabupaten DPRD Propinsi atau pun Pusat?? Bahkan ada yang misalnya udah berumur dan telah pensiun sebagai pejabat tapi masih getol juga ingin menduduki jabatan sebagai anggota dewan disaat ia telah lengser sebagai pejabat pemerintah?Mungkinkah ini murni sebuah usaha untuk memperjuangkan kepentingan rakyat banyak? Apakah karena memang benar-benar ingin merubah Indonesia menuju kemajuan dan kebaikan?Hanya Tuhan dan para Caleg yang tahu.Inilah berkah dari sebuah sistem demokrasi yang sedang kita jalani.
Banyak rakyat yang kini digelayuti rasa pesimis,tak yakin,tak percaya dengan apa yang dijual para caleg.Rakyat selalu bertanya,apakah janji-janji yang selalu disuapkan ketelinga mereka akan dibuktikan saat para caleg duduk manis di parlemen?Lucunya rakyat bawah (non pendidikan) tak pernah dikasih tahu,jika saat duduk di parlemen perjuangan sebuah program pembangunan selalu melewati sebuah mekanisme fraksi yang ada aturannya.Tak ada seorang anggota legislatif yang mampu bermain sendiri untuk menggolkan progam yang telah secara sadar di janjikan kepada para pemilihnya.Untuk itu janganlah mengali lobang sendiri terus kecebur kedalam lobang tersebut!!Rakyat cuma ingin agar para caleg mampu melihat rakyat pemilihnya sebagai partner yang terus digandeng bukan hanya saat sebelum duduk di parlemen tapi juga saat duduk diparlemen.Lagian rakyat juga malas kalau tiap kali ada apa-apa terus berdemo di gedung parlemen eh malah tak ada seorang pun anggota legislatif yang keluar menemui mereka jika tak dipaksa dengan bertarung melawan panasnya terik matahari,hujan bahkan badai dan lain-lain hehehe.Ini bukan cerita kemarin sore.
Dalam demokrasi dikenal slogan “Vox Populi vox Dei (Suara Rakyat Suara Tuhan)”.Artinya inti demokrasi adalah kedaulatan rakyat yang berarti dalam sistem demokrasi rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan.Dalam bahasa Abraham Lincoln,demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat.Ini nih yang sering disuapin saat masih duduk dibangku sekolah.
Agar klaim diatas tak sekedar cuma omong kosong atau hanyalah sebuah lagu yang dinyanyikan tanpa judul makanya marilah mulai sekarang untuk selalu menempatkan rakyat sebagai tujuan dari demokrasi yang sedang dijalani.Janganlah menempatkan diri sebagai seorang BIG BOSS tapi tempatkanlah diri sebagai wakil rakyat yang akan menyuarakan kepentingan rakyat yang telah memilih Anda.
Berapa seh gaji seorang Anggota DPR?
Penerimaan anggota DPR terbagi menjadi tiga kategori, yaitu rutin per bulan, rutin non per bulan dan sesekali.
Sumber; /www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/03/18/91536/ha-gaji-dpr-rp-1-miliar/tahun/
Rutin perbulan meliputi :
Gaji pokok : Rp 15.510.000
Tunjangan listrik : Rp 5. 496.000
Tunjangan Aspirasi : Rp 7.200.000
Tunjangan kehormatan : Rp 3.150.000
Tunjangan Komunikasi : Rp 12.000.000
Tunjangan Pengawasan : Rp 2.100.000
Total : Rp 46.100.000/bulan
Total Pertahun : Rp 554.000.000
Masing-masing anggota DPR mendapatkan gaji yang sama. Sedangkan penerimaan nonbulanan atau nonrutin. Dimulai dari penerimaan gaji ke-13 setiap bulan Juni.
Gaji ke-13 :Rp 16.400.000
Dana penyerapan ( reses) :Rp 31.500.000
Dalam satu tahun sidang ada empat kali reses jika di total selama pertahun totalnya sekitar Rp 118.000.000. Sementara penghasilan yang bersifat sewaktu-waktu yaitu:
Dana intensif pembahasan rencangan undang-undang dan honor melalui uji kelayakan dan kepatutan sebesar Rp 5.000.000/kegiatan
Dana kebijakan intensif legislative sebesar Rp 1.000.000/RUU
Jika dihitung jumlah keseluruhan yang diterima anggota DPR dalam setahun mencapai hampir 1 milyar rupiah. Data tahun 2006 jumlah pertahun dana yang diterima anggota DPR mencapai Rp 761.000.000, dan tahun 2007 mencapai Rp 787.100.000.
Wow!
* * *
Mhhhhhhh...lihat di Kota Solo sekarang ini.Sebuah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Kota Solo telah membangun paviliun untuk menampung pasien kalangan menengah ke atas.Pengelola RSJ juga mempersilakan caleg yang stres akibat gagal dalam pemilu untuk berobat ke rumah sakit tersebut.Ketatnya persaingan untuk memperebutkan kursi dewan yang terbatas ternyata bisa memicu terjadinya goncangan psikis bagi yang gagal terpilih.
Ada peribahasa bangsa Romawi yang bisa digunakan untuk menjelaskan bagaimana pemilu itu harus dilihat. “Humana vita est alea, in qua vincere tam fortuitum quam necesse perdere – hidup manusia itu seperti permainan dadu, di mana kemenangan merupakan suatu kebetulan dan kekalahan menjadi sebuah keharusan.”
Akhir kata,SELAMAT BERTARUNG SECARA SEHAT BAGI SEMUA CALON ANGGOTA LEGISLATIF !!
Kegagalan adalah waktu yang tertunda..
Oss
www.inimaumere.com