Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 23 June 2010

Polisi Temukan Purel Di Bawah Umur

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Moke Juga di Razia..

Aparat Polres Sikka yang melakukan operasi penyakit masyarakat (pekat) menemukan lima purel yang bekerja di Shinta Pub Maumare masih di bawah umur. Hari Senin (23/6/2010) mereka dibawa ke Polres Sikka. Meski mengaku telah berusia dewasa, polisi tetap meminta keterangan.
Di antara purel itu ada yang baru bekerja seminggu dan ada yang telah beberapa bulan bekerja di pub. Angel Cikaboy (18), asal Oebufu, Kota Kupang mengaku baru seminggu bekerja di Maumere.
Angel dibawa seorang "Om" yang menjanjikan kerja di Maumere. Namun, tak disebut di mana dia akan diperkerjakan. Angel terkejut ternyata kerja di pub melayani dan menemani tamu minum.
Pekerja lainnya Febryanto Tuke (18), asal Kupang, Selian Irma (15), Indri (19), Saran (19) dan Nona (20) yang berasal dari Makassar. Mereka melakukan tugas serupa. Melayani minuman dan menemani tamu minum.

Tempat hiburan malam yang dirazia anggota Polres Sikka di antaranya Pub Flamboyan, Sinta Pub, Bintang Pub, Stevani Pub, Belang Beach, Playboy Pub dan sebuah rumah penampungan wanita pekerja seks komersial di Kali Mati, Kelurahan Kota Baru-Maumere. Di semua lokasi tersebut, semua pekerja diperiksa identitasnya. Dua PSK di Belang Beach diketahui tidak punya identitas.

Kepala Polres Sikka, AKBP Drs. Agus Suryatno melalui Kasat Reskrim, AKP Samuel Sumihar Simbolon, S.H, menegaskan polisi akan terus merazia semua lokasi penjualan miras dan tempat hiburan malam di Kota Maumere.

"Polisi akan rutin razia. Banyak kasus kriminal di Kota Maumere semua karena moke. Tempat penjualan moke akan kita imbau supaya ditertibkan sehingga mengurangi penjualan moke," kata Simbolon, Senin siang.

Operasi pekat kemarin juga dilakukan terhadap Toko Go, Swalayan Roxi, UD Cristal dan Toko Murni menjual minuman keras (miras). Polisi memeriksa surat izin penjualan alkohol, surat izin tempat usaha (SITU) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP). Keempat lokasi ini punya SIUP dan SITU, namun Toko Murni menjual anggur tanpa izin. Polisi membawa beberapa botol anggur untuk dijadikan barang bukti.

Razia Moke
Anggota Polres Sikka juga merazia penjual moke di Pasar Alok dan sejumlah kios, Senin (21/6/2010) siang. Kedatangan polisi ke pasar dalam operasi pekat sempat menimbulkan protes dari penjual. Mereka keberatan moke disita dan dibawa kantor polisi.
Kasat Reskrim Polres Sikka, AKP Drs. Samuel Simbolon yang memimpin operasi ini menyita puluhan liter moke untuk dijadikan barang bukti dan sampel pemeriksaan di laboratorium.

"Kami sudah jual moke dari tahun ke tahun di Maumere. Ini warisan nenek moyang. Kami sudah kerja dari dulu. Kami sudah kasih sekolah anak dari moke," keluh penjual moke di Pasar Alok.

Kasat Reskrim mendengar keluhan itu menyampaikan penjelasan kepada penjual. Ia mengatakan berbagai tindak pidana kejahatan berawal dari minum moke. "Kalau keberatan silakan ke kantor polisi hari Jumat (25/6/2010) pagi. Kami akan dengar keluhan bapak dan ibu. Kami tidak melarang, kami hanya mau kurangi peredaran miras. Kami hanya ambil lima liter mau dijadikan sampel. Mulai sekarang bapak jual moke jangan terlalu banyak," pinta Simbolon, kepada penjual moke, Yosef Ante.

Penjual lainnya, Isabela, Yasintha Jija, Frans Lino, dan Theresia Dalima pasrah ketika polisi mengambil beberapa jerigen moke miliknya. Mereka mengatakan, moke yang dijual tidak ada izin dari dulu. Jual moke sudah menjadi pekerjaan yang telah ditekuni sejak lama. Yasinta Jija protes kepada polisi yang mengambil satu jerigen moke. Protesnya tak dihiraukan.

Selain di Pasar Alok, kios di sepanjang jalan
Maumere-Magepanda, tak luput dirazia polisi.Di Kampung Wuring, polisi memeriksa kios moke dan mengamankan 10 liter minuman keras buatan petani di Sikka tersebut. Kios tersebut jadi langganan minum para buruh sehabis kerja. (Poskupang.com/ris)

www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Polisi Temukan Purel Di Bawah Umur | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---