Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Friday 4 March 2011

Berantas Prostitusi di Rumah Penduduk

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Lurah Kota Baru Amankan Aset Daerah
Kelurahan Kota Baru yang terletak persis di jantung kota Maumere kini gencar memberantas praktek prostitusi liar di rumah-rumah penduduk. Hal itu seiring dengan pengamanan aset-aset daerah di lingkup Kelurahan Kota Baru.
Demikian disampaikan Lurah Kota Baru, Yosefina Ilvani Kuki Jumat (25/2) di Maumere. Kuki menjelaskan, pengamanan aset khususnya di wilayah Kelurahan Kota Baru telah dilakukannya dengan terlebih dahulu memberikan sosialisasi kepada penduduk. Sejumlah aset yang diamankan diantaranya di wilayah taman kota dimana para pedagang dan kaki lima dengan sengaja tanpa izin menjajakan dagangannya di tempat tersebut.
Sebelumnya dilakukan sosialisasi, jelas Kuki, tempat itu sering diklaim sebagai hak milik oleh oknum tertentu. Namun, setelah dilakukan sosialisasi hal itu tidak terjadi lagi dan menjadi areal taman kota.

"Sejumlah aset daerah yang kami amankan khususnya di wilayah Kelurahan Kota Baru sudah dijalankan dengan baik. Kini tidak ada lagi para pedagang liar yang berusaha di tempat tersebut," jelas Kuki.

Kuki menambahkan, aset daerah lainnya yang kini harus diamankan adalah wilayah bantaran kali mati yang saat ini oleh sejumah penduduk dijadikan sebagai tempat tinggal. Bahkan ada rumah penduduk juga dijadikan sebagai tempat prostitusi liar dimana para Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan bebas beroperasi di tempat tersebut.

Kuki selaku lurah sudah memberi peringatkan baik secara terlulis maupun secara lisan. Bahkan ada yang diberikan peringatan berulang kali namun masih tetap melakukan aktifitas tersebut. Karena itu ia berjanji dalam waktu dekat akan mengambil langkah untuk segera mengeluarkan warga tersebut dari lokasi tersebut.

"Kami sudah mengarahkan dan meminta agar yang bersangkutan yang sering menampung para PSK itu segera membongkar rumahnya karena rumah yang dibangun itu terletak di atas aset daerah. Teguran lisan maupun tertulis sudah dilakukan, hanya saja kami nilai masih bandel. Hal itu terbukti dengan belum terealisasi apa yang dibuat dalam surat pernyataannya," tegas Kuki.

Kuki menambahkan, sejumah aset daerah yang oleh penduduk dijadikan sebagai tempat tinggal akan segera dibersihkan dalam waktu dekat. Sedangkan rumah-rumah penduduk yang dijadikan sebagai tempat beroperasinya para PSK selain dibongkar juga tidak diizinkan untuk berpraktek di wilayah Kelurahan Kota Baru. Menurut Kuki, sangat tidak etis di tengah kota masih ada rumah penduduk yang dijadikan sebagai tempat esek-esek.

Berdasarkan hasil pantauannya, tempat esek-esek yang terletak di bantaran kali mati itu, menjadi sangat ramai ketika menjelang tengah malam dimana para PSK adalah wanita dari kampung yang melayani kaum pria hidung belang dari berbagai kalangan.

"Di bantaran kali mati itu ada rumah penduduk yang dijadikan sebagai tempat prostitusi. Banyak lelaki hidung belang yang menjadi pelanggan para PSK. Para PSK itu bukan berasal dari luar Flores tetapi orang kampung yang berkeliaran di tengah kota dan tidak jelas di mana tempat tinggalnya," jelas Kuki. (kr5/ Timorexpress)

www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Berantas Prostitusi di Rumah Penduduk | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---