Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 5 November 2011

TENUN NTT, SALAH SATU KEKAYAAN BANGSA

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Kerajinan tenun nusa tenggara timur merupakan aset budaya yang luar biasa. Selain sangat beragam motifnya, tapi proses pembuatannyapun tidak mudah dan tidak sembarangan yaitu : melalui proses ritual atau doa sakral, kain tenun NTT bukan sekedar kain biasa, dan kain tersebut memiliki sejarah dan nilai yang tinggi.
Ketika melewati kampung tua As Manuela dikecamatan sasita mean kabupaten Belu, NTT. Misalnya tim beritadaerah bertemu dengan para perajin perempun yang membuat kain tenun dari benang yang dipintal sendiri dari kapas.
Pada era 1990 an kegiatan memintal semacam itu masih kelihatan dimana-mana, terutama saat para gadis dan wanita dewasa pergi-pulang dari pasar. Sambil berjalan kaki, dengan junjungan dikepala, mereka memintal benang dari kapas lojal. Kini pemandangan tersebut sudah langka terlihat karena tergusurnya benang industri.
Seperangkat alat tenun kuno yang disebut : bninsa. Digunakan untuk membuat sebuah kain tenunan, bahkan sebuah selendang pria atau tais yang terbuat dari benang lokal harganya sangat mahal bahkan paling murah kira-kira Rp 5 juta per lembar.




Harganya mahal dikarenakan pengerjaannya sangat lama dan lebih dari setahun. Kita mungkin sedikit kaget dengan harga sebuah tersebut tetapi harga tersebut tidak sebanding dengan proses pengerjaan yang sangat panjang dan dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang penuh.

Bahkan banyak hal dilakukan oleh mereka adalah menanam sendiri kapas dipekarangan, dan biasanya hasilnya sangat terbatas, kalau menenun dengan benang dari kebun sendiri, harus menunggu bertahun-tahun hingga cukup untuk selembar kain.

Sedangkan diEnde ada jenis tenun yang tidak bisa sembarangan dapat dipakai. Dan kain terbut dapat dipakai oleh kalangan tertentu seperti keluarga tertua adat ( mosalaki ). Menurut kepala museum tenun ikat diEnde, Ali Abubakar Pae, pembuatan kain tenun ini umumnya dilakukan secara rahasia dan dilakukan dengan ritual atau doa khusus guna mendapatkan perlindungan leluhur. Bahkan umumnya dilakukan dengan ritual atau doa khusus guna mendapatkan perlinungan leluhur.

Umumnya masyakat Ende dipesisir selatan memanjatkan doa khusus itu pada petang atau malam hari didalam rumah. Bahkan biasanya sarung yang dipakai oleh seorang perempuan biasanya menunjukan kepribadian pemakainya, sarung yang dipakai bukan sarung biasa atau harian melainkan yang jarang digunakan. Ini menunjukan pemakainya bukan sembarangan melainkan orang yanh nerwibawa, bermutu dan berkepribadian baik, seperti sarunh yang dipakainya. Selain proses yang panjang dan rumit didalam membuatnya maka alasan lain adalah motif tenun NTT juga unik dan beragam . Hampir semua daerah diNTT memilki kerajinan tenun. Bahkan menurut berita yang ada adalah istri almarhun Frans Seda telah menggunakan sekitar 1000 kain tenun ikat NTT dari pulau Timor, sumba sampai Flores.

Motif kain tenun NTT sanagat banyak bahkan antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya sangat banyak, antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya berbeda-beda. Bahkan menurut hasil penelitian menurut Romo Bosco dipulau flores menyimpulkan ada dua kategori besar tenun, jemis ikat tradisional dan sulam songket. Jenis ikat menyebar dari flores bagian tengah, dari kabupaten Ende, hingga kabupaten flores Timur sampai lembata. Adapun tenun sulam songket banyak dibuat dari kabupaten Nagekeo sampai Manggarai barat.

Warna kain tenun ikat dihasiljan oleh pewarnaan kain baik dengan bahan alam ( mengkudu atau nila ), maupun bahan kimia. Warna kain tenun sulam dihasilkan dari proses penyulaman benang-bennag yang beraneka warna. Dan tiap kain tenun diberi nama oleh pembuatnya.

Menurut berita yang ada ROMO BOSCO, motif kain tenun diFlores beradasarkan catatan sejarah merupakan turunan dari motif Patola, india seperti gajah, bunga, burung yang kemudian berkembang dengan beragam variasi.(JackKkoshanNarotama/beritadaerah)

www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: TENUN NTT, SALAH SATU KEKAYAAN BANGSA | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---