Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday, 17 December 2012

Konser Romantis Doddie di Maumere

Satu Dekade Sonia FM

Nyong Ambon Doddie Latuharhary sukses membuat penonton histeris lewat konser yang digelar tadi malam, Sabtu (15/12/12). Penyanyi yang dikenal lewat tembang-tembang manis penuh romantis mampu menyihir sejumlah fans-nya. Diatas panggung utama yang berdiri disisi kiri Samador, Doddie melelehkan hati mereka. Tampias. Menusuk hingga ada yang sukarela meneteskan airmata. Mereka berteriak histeris disetiap tembang dan membiarkan tubuh mereka berdesak-desakan demi menyentuh pujaannya. Tampil tanpa beban, Doddie membawakan lagu-lagu cinta miliknya yang populer dan digilai fansnya . Beberapa kali dia mengajak penonton ikut bersama bernyanyi. Dalam suanasa romantis tembang-tembang cinta disantap seisi Samador. Memukau.

Pegelaran bertajuk "Konser Amal Mendukung Sikka Menuju Kabupaten Layak Anak" merupakan persembahan Radio Sonia FM, KPID NTT dan FAS (Forum Anak Sikka) dalam semarak 10 Tahun Radio Sonia FM Maumere. Disela pegelaran, diisi penyerahan SIP (Surat Ijin Penyiaran) untuk 7 lembaga penyiaran di NTT dan penandatanganan MOU antara FAS dengan lembaga penyiaran.
Memasuki pukul 21.30 Wita. lampu panggung redup sejenak dan band pengiring memainkan musik instrumen. Band yang diisi Martin (Keyboard), Adrian (Gitar), Judit (Bass), Dave (Keyboard) dan Nyong Latuharhary (Drum) membuka konser dengan instrumen musik yang hangat. Tak berapa lama, MC Lucky Reyner dan Jalu meminta Doddie naik ke pentas. Selang beberapa detik, sang pujaan telah berada diatas panggung dan langsung memberi suprise dengan nomor reggae. Ketika pertama kali menampakkan wajahnya, ketika itu pula penonton yang telah lama menunggunya berteriak histeris. Doddie dalam balutan jaket itam sepertinya tahu benar apa yang mesti dilakukannya. Dan saat itu pula Samador dalam genggamannya. Tembang reggae berjudul ''Tree Little Bird' disambung 'To Love Somebody' tersebut dimainkan energik. Penonton menyambutnya dengan meriah. Hangat. Diikuti dengan lagu-lagu romantis seperti Beta Su Bilang, Sunyi, Beta Cuma Tanya. Penonton berhasil dihanyutkan dalam suasana manis. Fansnya ikut bersama bernyanyi.
Beberapa kali ia berusaha mendekati penonton yang berada di bagian VIP. Doodie juga tak lelah memberi sapaan bagi penonton yang berdiri dan jauh dari panggung. Ia tak peduli keringat yang mengalir diwajahnya. Wajahnya selalu memperlihatkan senyum.
Ditembang berjudul 'Cinta Semata Wayang' menjadi lagu jelous bagi sebagian penonton perempuan. Tentu saja. Diatas panggung Doddie nampak berbagi kemesraan dengan seorang gadis. Kemesraan semakin romantis dengan usapan lembut sang gadis menyeka keringat diwajah Doddie. Apalagi ketika Doddie memanggil-manggil sang gadis seakan tak rela si nona meninggalkan panggung. Dibawah panggung, teriakan nama Doddie semakin menjadi-jadi.
Berturut-turut beberapa lagu kembali menghangtakan Samador. Papa Nakal, Mari Datang, Beta Cuma Tanya. Doddie tampil prima dan selalu menarik perhatian.
Lagu romantis 'Dingin' dengan tempo pelan dibawakannya dengan penuh perasaan. Penonton yang mendengar lagu tersebut langsung mengikuti tiap bait lirik yang dilantunkan. Suasana romantis pun semakin terasa. Apalagi sejumlah penonton merupakan pasangan.
Doddie yang telah dua kali menghibur Maumere, mengakhiri pegelaran dengan tembang terakhir berjudul Dangke. Ditembang ini ia turun dari panggung dan berusaha mendekati fansnya. Sambutan dan teriakan histeris membahana kearah mana ia meletakan tangannya memberi salam. Ia terus membiarkan senyum dan keramahannya menyentuh penonton. Dalam kawalan ketat, kepada penonton yang datang ia mengucapkan salam perpisahan. Total selama 90 menit penampilannya, Doddie membawakan sekitar 10 lagu. Usai konser, Doddie dikerubungi fansnya. Meski nampak lelah, sang bintang masih menunjukan keramahan dengan berfoto bersama. Para pengawalnya berusaha keras menyelamatkan Doddie menuju mobil. Ia kembali ke hotel dirngi teriakan para fansnya.
Pegelaran dalam semarak Satu Dekade Ultah Sonia FM dihadri komisaris Radio Sonia Fm Greva Seda, kru Sonia dan sejumlah Soniers. Hadir juga Ketua KPID NTT Ibu Mutia bersama anggotanya serta KPI Pusat. Sejumlah penyiar dari Radio FAS juga turut hadir dan berbahagia. Doddie dan para personil band yang akan meninggalkan Maumere Senin, (17/12/12) diberikan cinderamata kenangan dari KPID NTT dan Sonia FM yang diserahkan Mutia  dan Greva Seda. Secara khusus masing-masing diberikan replika komodo dan kalung Rosario. "Doddie paling suka mengenakan rosario, dan beliau mengoleksi rosario dari berbagai daerah, kata Lucky.
Pegelaran di malam minggu nan cerah didukung oleh Sao Wisata Hotel Maumere, Lintas Arung Tour & Travel Maumere, Dealer Motor Fajar Timur, Resto 78, Apotik K-24, Orin Ita, inimaumere.com dan Event Organizer-nya oleh Choin Enetertaiment.



www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Thursday, 13 December 2012

20 TAHUN BERLALU

12-12-1992 =>12-12-2012
Kampung Wuring/google
Dua puluh tahun berlalu. Kisah tragis merobek ingatan kita. Dua puluh tahun lampau itu, kita pernah mengalami kisah perih ketika sanak saudara, sobat dan orang-orang yang kita cintai direnggut dari sisi kita. Tanah yang kita diami berlinang duka. Lebih dari 2000 nyawa melayang. Ribuan bangunan rubuh. Ribuan manusia lainnya luka-luka, kehilangan tempat tinggal dan meratapi harapan yang sirna. Flores dilanda malapetaka. Bumi Indonesia terhenyak dan berduka. Jutaan anak bangsa mengulurkan bantuan dan masyarakat dunia memberikan perhatian yang luar biasa. Maumere, kota mungil ditepi laut utara porak poranda. Dia tidak sendirian. Kabipaten Flores Timur, Ende dan Ngada juga mengalami hal serupa.

Dua puluh tahun lalu pesisir pantai meratapi dahsyatnya alam yang menghantam dan merenggut nyawa manusia. Kisah pedih 20 tahun yang lampau tak mungkin hilang dari ingatan.
Gempa tsunami yang demikian parah, merusak sebagian besar infrastruktur yang telah dibangun dengan susah payah. Goyangan gempa memutuskan jalur jalan trans Flores. Longsor dimana-mana. Dan semua bergandengan tangan, saling memanjatkan doa meski dengan cara berbeda.

Di pengungsian seadanya, dibawah kemah yang berdiri dihujani rintik gerimis usai gempa, pengungsi berdesakan sambil memanjatkan doa dalam kegelapan. Listrik mati ditengah hujan dan angin. Dijalanan sepi. Semua waspada sambil memeluk keluarga rapat-rapat.

Presiden Soeharto kala itu bersama Nyonya Tien serta rombongan Jakarta terbang ke Maumere, meluangkan waktu memberi perhatian bagi para korban tsunami.

Kini sekelumit kenangan itu masih ada. Meski sudah 20 tahun berlalu. Terpatnya tanggal 12 bulan 12 tahun 2012, mendekati pukul 2 siang.

Saat ini, Rabu 12 Desemeber 2012, mendekati pukul 14.00 wita hujan lebat jatuh pun di bumi Maumere setelah berbulan-bulan kota ini disiram terik. Seakan-akan langit ikut berduka mengenang 20 tahun yang lampau.

Tak ada peristiwa mencolok dari bumi Maumere memperingati 20 tahun gempa Flores. Hanya beberapa komunitas yang ikut memberikan doa dan tabur bunga.


Misalnya para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkup Setda Sikka menggelar misa dan renungan untuk korban dan gempa tsunami 1992. Penaburan bunga di pesisir pantai utara oleh sejumlah komunitas dan gelar Seminar Gempa Tsunami Flores oleh para pakar di Universitas Nusa Nipa dan pegelaran pameran foto-foto gempa tsunami Flores 1992.


***

Gempa dashyat Flores telah berusia 20 tahun. Waktu terasa begitu cepat bergulir. Para ahli meramal bahwa gempa dashyat akan terulang dalam kurun waktu 25-30 tahun, maka kita tinggal menghitung hari.
Sejak tahun 1608 hingga 2008, ada 217 tsunami yang menghantam bumi Indonesia.
Selama 20 tahun pastilah telah terjadi banyak perubahan di perut bumi Flores serta pulau-pulau sekitarnya seperti Adonara, Solor, Lembata, Alor dan Pantar yang masuk dalam kawasan Cincin Api Nusantara.
Lempengan kulit bumi yang patah berderai pada 12 Desember 1992 mungkin telah membentuk calon lokasi patahan baru yang jauh lebih dasyhat.
Kita hidup di tengah Cincin Api, kawasan yang dikelilingi gunung berapi dan lempeng tektonik aktif. Kita seakan diintip teror yang terus mengintai. Semoga bumi Flores dan NTT dilindungi Sang Kuasa, dan tak ada lagi peristiwa serupa yang maha dahsyat mendatangi bumi kita. GBU Flores!

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Unipa Kembangkan Mahaler

Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere kini mengembangkan rumah halar plester (mahaler) setelah belajar dari pengalaman gempa tahun 1992 yang memporak-porandakan Flores dan pengalaman dari gempa-gempa yang pernah terjadi di daerah lain. Demikian disampaikan Siprianus W Goetha, ST, MT, dari Fakultas Teknik Unipa Maumere dalam seminar, "Refleksi 20 Tahun Gempa Flores dan Antisipasinya," di Hotel Sylvia Maumere, Rabu (12/12/2012). Seminar ini digelar Unipa Mamumere. Seminar dihadiri 225 orang dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Sikka dan daerah lainnya di Flores dan Lembata.
Seminar dibuka Rektor Unipa Maumere, Amandus Embo. Goetha yang mengupas materi bertajuk, "Membangun Masyarakat Sadar Gempa, Suatu Upaya Meminimalisir Risiko Bencana Gempa Bumi di Wilayah Propinsi NTT," mengatakan, "Kita jangan berusaha untuk merombak seluruhnya atau memulai sesuatu yang seluruhnya baru."
Ia menjelaskan, mahaler merupakan aplikasi regionalisme rumah berdinding halar yang diplester dan mampu bertahan terhadap gempa dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan kekinian.

Dikatakannya, pendekatan yang digunakan untuk membangun rumah dengan memanfaatkan kearifan lokal seperti mahaler, yakni menggali dan mengkaji proses perencanaan dalam sistem budaya bermukim masyarakat setempat.

Selain itu, menyatukan elemen bangunan rumah yang paling banyak diaplikasikan dalam rumah tinggal bermaterial lokal menjadi rumah berdinding tembok dengan komposisi yang kompak.

Pemateri lainnya, Prof. Dr. Benjamin Lumantarna, M.Eng, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur, mengatakan, banyak bangunan di daerah yang tidak sesuai perencanaan, bahkan tanpa perencanaan sama sekali.

Inilah yang menyebabkan bahaya jika terjadi bencana atau gempa. Untuk meminimalisir bahaya gempa, kuncinya terletak pada perencanaan.

Lumantarna mempertanyakan, "Apakah bangunan kita sekarang tahan gempa?" Ia juga menyinggung pergantian regulasi tentang peraturan gempa. Hal ini yang menyebabkan sulitnya menentukan kepastian suatu daerah yang merupakan daerah jalur gempa atau tidak.

"Indonesia sudah beberapa kali mengalami pergantian peraturan gempa, dimulai dari PMI 1970, NI-18 yang sebelumnya dipelopori oleh Teddy Boen dan Wiratman Wangsadinata. Ada juga peraturan PPTGIUG 1983, dan SNI 03-1726-2002. Banyaknya aturan inilah yang menyebabkan sulit dipastikannya suatu daerah yang merupakan jalur gempa atau tidak," tandas Lumantarna.

Pemateri Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng, Ph.D, Dipl, GCTT, Kepala Pusat Penelitian dan Dosen Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, yang membedah materi, "Membangun Rumah Tembok di Daerah Gempa," menjelaskan, kebanyakan rumah yang rusak akibat gempa berupa atap bergeser dari elemen pendukung, dinding rubuh, kegagalan di sudut-sudut bukaan, kegagalan di sudut-sudut dinding, serta beberapa tipikal kerusakan lainnya.

Djawantoro menyebut tips dasar untuk membangun rumah di daerah gempa berupa mutu bahan bangunana harus baik, mutu pengerjaan harus baik dan semua komponen bangunan dimulai dari pondasi, kolom, balok, dinding, rangka atap dan atap harus bersambung satu dengan yang lainnya.

Dengan demikian, ketika digoncang gempa, bangunan bergetar sebagai satu kesatuan.

Seperti disaksikan Pos-Kupang.Com, seminar ini diisi dengan pemutaran film dokmenter tentang gempa Flores tahun 1992 dan pameran foto pasca gempa Flores.(pos kupang)
Selengkapnya...

Saturday, 8 December 2012

Satu Dekade Radio Sonia FM bersama Doddie Latuharhary

Stadion Gelora Samador, 15 Desember 2012

Menyemaraki 10 tahun Radio Sonia FM Maumere, manajemen radio yang beralamat di Wairklau Maumere berencana mendatangkan artis penembang lagu-lagu cinta berbahasa Ambon Doddie Latuharhary. Artis yang memiliki sejumlah pengemar fanatik di berbagai wilayah Indonesia Timur ini didapuk menjadi bintang utama dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka memperingati Ultah Radio Sound of Nian Tana (Sonia) FM. Lucky Reyner, General Manager Radio Sonia mengatakan pegelaran bertema Konser Amal Mendukung Sikka Menuju Kabupaten Layak Anak  merupakan persembahan Radio Sonia FM, KPID NTT dan Forum Anak Sikka (FAS) bagi Soniers dan fans Doddie di Maumere.

Radio Sonia FM katanya, diusia satu dekade ini telah mengalami perjalanan panjang dengan sejumlah dinamika, namun mampu melewatinya hingga berada digaris terdepan menjadi radio legal pertama di Kabupaten Sikka. Ia mengatakan punggawa Sonia, manajemen dan Soniers merupakan kunci keberhasilan radio swasta ini bertahan hingga sekarang, bahkan menjadi satu-satunya radio yang mengudara di bumi Sikka. Untuk itu lanjutnya, kehadiran Doddie di Satu Dekade Sonia FM adalah kebanggaan bagi para Soniers yang telah bersama Sonia FM dalam 10 tahun di Maumere. Rencananya Doddie akan manggung di Stadion Samador Maumere tanggal 15 Desember 2012 dengan harga tiket masuk variatif.

Harga tiket untuk konser malam tersebut dijual untuk kelas undangan VIP, VVIP dan untuk umum. Untuk kelas VIP undangan disebar dengan harga Rp 150 ribu, kelas VVIP Rp 250 ribu dan kelas umum tiket dijual dengan harga Rp 10 ribu. Penjualan tiket VVIP dan VIP terbatas sehingga jangan lewatkan kesempatan mendapatkan kenyamanan. Sedangkan tiket umum dijual pada pukul 17.00 Wita tanggal 15 Desember menjelang konser Doddie malam hari.

Untuk kelas VIP dan VVIP undangan akan berada disekitar panggung konser. Kelebihannya undangan bisa lebih dekat dengan sang maesto cinta. Tentunya sambil duduk nyaman tanpa saling berdesakan. Sedangkan penonton dengan tiket umum akan berada di bawah panggung dengan barikade pembatas tanpa kursi. Kelas festival tersebut diperkirakan akan dibanjiri para penggemar Doddie hingga memenuhi seisi lapangan stadion.
Undangan VVIP dan VIP bisa didapatkan di Studio Radio Sonia FM, Jalan Wairklau Maumere. Undangan terbatas, kata Lucky.

Dalam catatan inimaumere.com, konser Doddie Latuharhary di Maumere merupakan yang kedua. Doddie Latuharhary yang meledak dengan tembang "Dingin", "Seng Usah Lai", "Putus Di Lampu Lima" memiliki ribuan penggemar di Maumere, Flores juga NTT.

  Untuk melengkapi Konser Nyong Ambon Manise di Maumere tanggal 15 Desember 2012, Doddie Production,. manajemen dari artis Doddie akan mendukung dengan menampilkan band pengriing dan dancer. Anda pasti penasaran, bagaimana sang maestro cinta ini meledakan hati anda? Datang saja di Samador Tanggal 15 Desember 2012. Eitssss...jangan lupa pesan dulu undangannya. Langsung ke Studio Sonia FM.

Konser bertabur cinta satu dekade Sonia FM di dukung oleh: Hotel Sao Wisata, Lintas Arung Tour & Travel, Fajar Timur Motor, Apotik K-24 dan inimaumere.com. Penyelenggara event ini adalah Choin Entertainment.

 Akhir kata, Selamat Datang Bung Doddie, Happy Berthday Sonia FM....!!

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Wednesday, 5 December 2012

Pantai yang Terbengkalai

Keindahan pantai berpasir putih di wilayah Kabupaten Sikka tidak kalah dibanding di daerah lain. Mulai dari pesisir pantai utara hingga pantai selatan. Keelokan dan pesona pasir putihnya telah mengundang segelintir wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung. Sayangnya dukungan pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata belum maksimal. Mulai dari promosi hingga pengelolahannya. Bisa dikatakan pariwisata alam di Sikka belum mampu menghasilkan sesuatu bagi daerah dan masyarakat setempat. Jika dibanding daerah lain, jelas wisata Sikka tertinggal jauh. Pesonanya masih menunggu garapan dan campur tangan pemerintah lebih serius. Termasuk infrastruktur jalan misalnya. Kita lihat saja di Koka. Pantai yang sangat indah ini bahkan seolah-olah dipandang tak berharga.

Akses jalan menuju Pantai Koka dikeluhkan sebagian besar wisatawan. Jalan sepanjang 2,5 Km rusak berat. Mobil tak berani masuk dan menerrjang ruas jalan berbatu tersebut.
Kita bisa berbenah, ada pemasukan dari sektor ini jika pariwisata alam dikelolah dengan baik. Harapannya, pantai-pantai indah tersebut bisa dijadikan salah satu modal pengembangnan ekonomi rakyat. Termasuk penyerapan tenaga kerja dan promosi masing-masing wilayah. Sayangnya kita masih berdiam diri. Entah sampai kapan.
Foto dibawah ini adalah contoh dari berbagai pantai yang ada di wilayah Kabupaten Sikka:



www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sumur Baluk dari Ksatria Asal Bola

Baluk diambil dari nama seorang ksatria dari Bola, dia adalah pemberani yang berperang kemana-mana.. Dona Agnes da Silva yang memerintah Kerajaan Sikka 1613-1620, mensyairkan Baluk yg bertempur kemana-mana, dalam baitan adat; “Ung Baluk raning, wi neti nora urung, neti nora urung, halo Terong Lamahala. Lobo Lau Terong, atang mole Lamahala, mole Lamahala, brau hala mate golo. Lobo ei Terong, Tau mole Lamahala, Lamahala laeng raning, poi rado laeng pasak” “Bahwa lasykar dari Bola, Baluk yang gagah berani, telah membumihanguskan Terong serta Lamahala. Kalau tidak bertahan, karena kecut, pasti kalah. Bahwa lasykar Lamahala hanya membidik dengan senjata dan belum menembak”.

Kepahlawanan dan kehebatan Baluk sampai Pantai Bola dimateraikan dengan namanya, bahkan sumur Portugis itu juga diberi nama Wair Baluk ( air Baluk) yang masih di fungsikan sampai sekarang. Wair Baluk itulah yang menyegarkan dan mengharumkan masyarakat Bola dengan syair terkenal:
Blatan Plahar, blatan plahar, Wair Baluk blatan plahar. Mi hure, Mi hure, otang Bola mi hure// Bahwa dinginnya ketawaran air baluk, dapat membuat orang suka minum dan merasa betah. Sampai dengan sekarang ini Sumur Baluk yang terletak tak jauh dr pantai Watu Cruz masih difungsikan oleh penduduk setempat..
(foto: sumur Baluk/inimaumere.com)
Selengkapnya...

Proyek Air di Sikka Rp 2,7 M Untuk Siapa?

Proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar 'digugat' warga Desa Wairhubing, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Proyek tanpa sasaran jelas itu kini mubazir karena warga Wairhubing tidak pernah menikmati air dari proyek itu. "Kami mau tanya, proyek ini dibangun untuk siapa. Kepentingan siapa. Masa bangun proyek bernilai miliaran rupiah, kami warga Wairhubing masih beli air. Padahal di desa ini ada pembangunan sarana air bersih," kata Yance Moa, warga Desa Wairhubing kepada Pos Kupang dan Kompas, Senin (26/11/2012) siang. Yance mengatakan, proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar itu dikerjakan oleh kontraktor tanpa melapor kepada pemerintah desa dan warga setempat. Makanya warga mempertanyakan untuk siapa pembangunan proyek air tersebut. "Awalnya untuk irigasi, lalu dialihkan untuk air bersih. Tetapi sampai sekarang pembangunan jaringan air bersih di Wairhubing hanya menjadi pajangan saja," ungkap Yance.

Ia mengatakan, proyek air di Desa Wairhubing itu tidak ada manfaatnya untuk masyarakat. "Maka itu kami tanya, bangun air bersih ini untuk kepentingan siapa. Kepentingan politik atau masyarakat?" tanya Yance.
Ia merincikan ada enam bak hydrant yang dibangun dan satu bak besar di permukiman warga. "Kalau ada bak hydrant, itu pasti untuk kepentingan banyak orang. Pak lihat sendiri bak hydrant itu. Setelah dibangun dipagari warga karena bak itu berada di tanah warga. Kami tidak bisa ambil air karena pemilik tanah memagar bak itu," ujar Yance.
Senada dengan Yance, Marten Adji, warga Desa Wairhubing juga mempertanyakan kapan proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar milik pemerintah pusat yang dikerjakan kontraktor asal Semarang, Jawa Tengah, menjadi tanggung jawab P2AT di Sikka untuk kepentingan masyarakat. "Proyek ini dananya dari pusat senilai Rp 2,7 miliar. Kontraktornya dari Semarang. Proyek ini melibatkan P2AT Sikka," kata Marten, Senin (26/11/2012) siang saat dihubungi Pos Kupang per telepon.
Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, yang dihubungi Pos Kupang, Senin (26/11/2012) mengatakan, banyak proyek propinsi di Sikka tidak pernah didata secara baik oleh pemerintah daerah.
Akibatnya, tumpah tindih dan sulit diawasi oleh DPRD dan masyarakat Sikka. Oleh karena itu, DPRD Sikka meminta pemerintah mendata proyek kabupaten, propinsi dan pusat di Sikka. "Ini penting sehingga bisa diawasi masyarakat. Banyak proyek yang dikerjakan di Sikka hasilnya tidak tepat sasaran. Maka itu perlu didata dan harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah di Sikka," kata Rafael.
Proyek air bersih di Wairhubing, diakui Rafael, DPRD Sikka sudah pernah mengangkat masalah itu. Namun pihaknya akan meminta DPRD Propinsi NTT untuk meminta pertanggungjawaban Dinas Pekerjaan Umum NTT. "Saya akan hubungi anggota DPRD NTT dari Sikka agar bicara masalah air bersih di Wairhubing," ujar Rafael.
Kooordinator P2AT Sikka, Petrus Rasnan, yang dihubungi Pos Kupang per telepon tidak mengangkat handphone (HP-nya) walau ada panggilan masuk. (ris/pos kupang))
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 12.12 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---