Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday 10 June 2012

Guru dan Pemerintah, Penyebab Utama Anjloknya Hasil UN 2012 di NTT

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Buruknya hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2012 lebih disebabkan oleh peran guru dan pemerintah yang kurang maksimal. Sudah begitu, guru tidak mengupgrade diri sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, sementara pemerintah ciptakan program kurang menyentuh langsung kebutuhan guru dan siswa. “Hasil UN kita buruk. Ya, siswa tidak bisa disalahkan.
Yan dimintai komentarnya terkait buruknya tingkat kelulusan di NTT secara nasional. Lebih dari 2.500 siswa peserta Ujian Nasional SMA/SMK di NTT dinyatakan tidak lulus UN. Meski begitu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTT, Klemens Meba mengklaim ada kenaikan tingkat kelulusan kurang dari satu persen dibanding tahun lalu. “Hasil UN tahun 2011-2012, bergeser naik. Jadi tahun 2010-2011 itu secara persentase kita berada pada 94,43 persen. Dengan pesertanya adalah 32.532 orang. Sedangkan untuk tahun 2011 – 2012, persentase 94,50 naik 0,7 persen. Dengan jumlah siswanya 36.228. Sedangkan kualitas kelulusan, dilihat dari klasifikasi kelulusan, kita berada pada klasifikasi B,” imbuhnya.

Meba menyebut, beberapa alasan sehingga NTT tetap di urutan terakhir tingkat nasional. Di antaranya, kurang tersedianya sarana laboratorium, perpustakaan sekolah, serta kualitas guru yang belum memenuhi syarat.

 Sementara itu, Kanis Pari (47), salah satu orang tua murid warga Kupang mengatakan, jika pemerintah tahu bahwa sarana prasarana sekolah serta kualitas guru belum memenuhi syarat, maka sudah seharusnya pemerintah menciptakan program yang bisa langsung menyelesaikan persoalan tersebut. “Jangan sudah begini baru mau kasi salah guru. Kemarin kau pejabat ada kemana,” sergahnya.

 Alumni Universitas Pajajaran ini mengaku, kebijakan memanage mutu pendidikan di NTT selama ini lebih bernuansa politik. “Lihat saja alokasi anggarannya. Lebih banyak menuju daerah-daerah yang punya ikatan politik dengan para pemimpin yang ada. Padahal daerah sasaran itu tidak terlalu membutuhkannya. Sementara sekolah-sekolah yang seharusnya dibantu, koq tidak dibantu. Aneh,,,,” tandasnya.(sergapntt)

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Guru dan Pemerintah, Penyebab Utama Anjloknya Hasil UN 2012 di NTT | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---