Sunday, 30 June 2013
Bupati Sikka Terpilih Dilantik 6 Juli
Diposkan oleh Megu Nora Au di 23:59 0 comments
Label: Berita
Menpora Buat Onar di Rote
wisatawan asing yang berada di situ. “Keributan itu sangat memalukan karena dilakukan oleh seorang menteri,” tambah Mozad. Manajer Nemberala Beach Hotel Yanto Kore Mega yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya menjelaskan, saat tim advance membooking hotel untuk Menpora, sebenarnya sudah tidak ada kamar kosong. Tapi karena untuk Menteri, maka dia memberikan dua kamar yang tamunya baru akan datang minggu depan.
Diposkan oleh Megu Nora Au di 23:34 0 comments
Label: Berita
Wednesday, 19 June 2013
Konser Amal Rokatenda, dari Sydney untuk Maumere
Ditengah Gerimis Konser tetap Berlangsung
![]() |
Theresia Tomahu (foto: Bernard Samalona) |
Diposkan oleh Megu Nora Au di 11:18 0 comments
Label: HiburaN..
Tuesday, 18 June 2013
Gubernur Sahkan SK Bupati Sikka Terpilih
Diposkan oleh Megu Nora Au di 12:40 0 comments
Label: Berita
Hitung-hitungan Subsidi BBM
Diposkan oleh Megu Nora Au di 09:44 0 comments
Label: Artikel
Thursday, 13 June 2013
Lagi, Antri Bensin
Diposkan oleh Megu Nora Au di 10:12 0 comments
Label: Berita
TAUFIQ KIEMAS dan KUALITAS LAYANAN KESEHATAN KITA
Diposkan oleh Megu Nora Au di 09:13 0 comments
Label: ARTIKEL Peduli Sikka..
Monday, 10 June 2013
Sosi-Dami Berakhir, Ansar-Susar 2013-2018
menerima salam perpisahan |
Mantan Bupati Sikka periode 2008-2013, Sosimus Mitang mengatakan ia bersama dengan Wera Damianus (mantan wakil bupati), secara pribadi, keluarga dan daerah mengucapkan banyak terima kasih kepada semua elemen yang telah bersama-sama membangun Kabupaten Sikka.
“Kami akan kembali lagi ke masyarakat, dan dari hati yang paling dalam kami berdua sebagai pribadi, keluarga dan daerah ini mengucapkan banyak terima kasih. Perjalanan lima tahun telah kita lewati bersama. Hal-hal yang positip kita jalankan, yang negatip kita tinggalkan,” ujar beliau.
Ia menambahkan, dalam lima tahun kepemimpinan bersama Damianus telah bersusah payah membangun Kabupaten Sikka meski diakui belum semua hal terlaksana.
"Untuk itu bersama bupati dan wakil bupati yang baru, mari kita sama-sama membangun, mari kita bantu bupati dan wakil bupati yang baru" kata Sosimus.
Serah Terima Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Harian Bupati Sikka tersebut berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: T.131.53/3403/OTDA Tanggal 21 Mei 2013. Dengan demikian dr. Valentinus Sili Tupen, MKM telah ditunjuk sebagai pelaksana roda pemerintahan dan kemasyarakatan sementara di Kabupaten Sikka, pasca berakhirnya masa jabatan bupati dan wabup Sikka hingga pelantikan bupati dan wakil bupati Sikka Terpilih 2013.
Selanjutnya pemerintahan kabupaten nyiur melambai ini akan dipimpin bupati dan wakil bupati, Yos Ansar Rera dan P. Nong Susar. Keduanya akan melalui upacara pelantikan sebagai bupati dan wakil bupati Kabupaten Sikka yang dijadwalkan berlangsung di Maumere 22 Juni 2013.
Seperti diketahui, tanggal 23 Mei 2013 lalu masyarakat Kabupaten Sikka telah melaksanakan proses regenerasi kepemimpinan daerah melalui pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Dan sesuai dengan keputusan KPU Sikka Nomor 36/kpts/PilBup/KPU-Kab-018.433971/2013 tanggal 27 Mei 2013 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Sikka Tahun 2013, pasangan Drs.Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar memperoleh suara terbanyak dengan jumlah 74.988 suara (52,50%)
www.inimaumere.com
Diposkan oleh Megu Nora Au di 11:20 0 comments
Label: Berita
Butuh Waktu dan Proses Berpolitik di NTT
"Bukan hanya urusan partai politik tapi semua pihak, termasuk lembaga pendidikan dan keluarga. Maka itu butuh waktu yang lama dan kita sedang menuju ke sana. Tergantung campur tangan semua pihak agar masyarakat NTT menjadi cerdas. Selama ini, di NTT, isu agama, kampung dan suku paling gampang dipakai untuk meraih kemenangan jika orang berpolitik. Dalam berpolitik segala cara pasti dipakai untuk meraih kemenangan," kata Romo Ewal.
Ketua Majelis Sinode GMIT Sion Nangahure, Pendeta Dhyana Babys DD Funu, S.Si, mengatakan, isu agama dalam Pilgub NTT harus diakui semua pihak memang sangat berpengaruh. Tetapi, lanjutnya, jika dicermati secara baik, isu agama dan suku itu menunjukkan bahwa masyarakat NTT belum dewasa dalam berpolitik.
Hal itu sejalan dengan tingkat pendidikan masyarakat NTT yang tergolong rendah sehingga masyarakat mudah dipengaruhi.
"Masyarakat dengan kondisi ini bisa terpengaruh tanpa melihat kualitas dan realitas calon pemimpin yang ada. Hal ini membuktikan bahwa peranan gereja atau tokoh agama untuk memberikan pemahaman bagi umat yang didampinginya masih kurang. Gereja masih berpikir sempit atau sebatas kepentingan umat atau basisnya saja tanpa melihat kepentingan yang lebih luas," kata Dhyana.
Wacana Tidak Bagus Wacana ada pemilih memilih gubernur berdasarkan agama, itu tidak bagus untuk kebersamaan dan kerukunan umat beragama. Apalagi kerukunan antarumat beragama di NTT sudah terbangun bagus selama ini.
"Saya sebagai tokoh agama mengimbau kepada masyarakat jangan seperti itu. Pemilukada sudah ada tahapannya. Dengan demikian, dalam rangka belajar dan menegakkan demokrasi ini, ikuti tahapan yang sedang berjalan," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTT, Drs. IGM Putra Kusuma, kepada Pos Kupang, Sabtu (8/6/2013).
Bila ada kelompok yang tidak puas, kata Kusuma, ada saluran- saluran atau jalur yang bisa ditempuh. Jangan sampai terjadi ada kelompok ini dan itu untuk menjaga kerukunan umat beragama. Ia mengatakan, kalau tidak rukun lagi maka akan mengganggu proses pembangunan. Untuk itu, ia mengimbau agar pihak yang tidak puas dapat menempuh jalur yang ditempuh sesuai mekanisme yang diatur undang-undang.
Pengamat Hukum Tata Negara dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, John Tuba Helan, menyatakan, hasil pemilihan gubernur putaran kedua tampak sekali para pemilih menjatuhkan pilihannya karena berlatar belakangkan agama.
Ia mencontohkan kabupaten yang pendudukukan mayoritas Katolik akan memilih Frenly. Sebaliknya kabupaten yang penduduknya mayoritas beragama Kristen Protestan memilih Esthon.
Fakta itu, kata Tuba Helan, merupakan peristiwa alamiah yang terjadi. Bila dilihat dari sisi demokrasi, hal itu bisa diterima asalkan tidak dipengaruhi dan dimainkan para elit politik. Pengaruh itu bisa dilakukan dengan cara memilih harus sesuai dengan agamanya masing-masing.
"Itu hal yang alamiah kalau para pemilih memilih pasangan yang satu suku, agama dan daerah. Dan itu tidak menjadi masalah. Kalau itu terjadi dengan sendirinya, saya pikir tidak apa-apa," ujar Tuba Helan.
Hal itu menjadi tidak bagus, kata Tuba Helan, manakala elit politik memanfaatkan isu agama dan mempengaruhi pemilih untuk memilih pasangan tertentu. "Dan hal itu menjadi pendidikan politik yang tidak bagus bagi masyarakat," katanya. (ris/aly/pos-kupang))
Diposkan oleh Megu Nora Au di 11:10 0 comments
Label: SerBa sErBi..
Ende Kenangan Terakhir
Selamat Jalan Taufiek Kiemas!
Boediono mengatakan itu dalam jumpa pers mendadak di Hotel Premier Basko, Jalan Prof. Dr. Hamka, Padang, saat melakukan kunjungan kerja di Sumatera Barat, Sabtu (8/6/2013).
Boediono mengaku sangat terkejut dengan berita kepergian Taufiq. Boediono mengaku belajar banyak dari Taufiq bagaimana caranya mengelola bangsa.
"Peran beliau sangat unik, di mana kehidupan politik di tanah air diwarnai oleh lebih banyak pragmastisme dan pertimbangan jangka pendek. Beliau mengingatkan pada kita dasar-dasar kebangsaan, 4 pilar selalu beliau ingatkan," jelas Wapres.
"Kalau kita ingin menghormati beliau, saya kira yang terbaik adalah kita kembali menghayati mengamalkan pilar bangsa," sambung Boediono lagi.
Diberitakan sebelumnya, pada 1 Juni lalu, Taufik Kiemas mendampingi Wakil Presiden Boediono ke Ende, NTT, untuk merayakan hari lahir Pancasila. Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, menambahkan, setelah menghadiri acara itu, Taufiq Kiemas kelelahan sehingga harus dirawat di Singapura.
Pak Taufiq dirawat akibat rasa lelah setelah menjalankan tugas negara tanggal 1 Juni 2013 di Ende, NTT, dalam rangka memperingati kelahiran Pancasila bersama Wapres. "Kami semua mengharapkan doanya agar beliau segera sehat dan sembuh seperti sedia kala," pungkas Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo. (tribunnews)
Diposkan oleh Megu Nora Au di 10:51 0 comments
Label: SerBa sErBi..