Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 26 August 2013

Sudah 1024 Orang di Evakuasi ke Maumere

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Patut diberi apresiai atas perhatian Pemerintah Kabupaten Sikka sejak letusan dahsyat yang menewaskan lima orang terus memberikan perhatian terhadap pengungsi korban letusan Gunung Rokatenda. Diawali letusan 10 agustus lalu, pemimpin Kabupaten Sikka yang baru, Yos Ansar Rera terjun langsung ditengah lokasi letusan memimpin evakuasi. Beliau rela menginap di Palue ditengah bau belerang akibat erupsi Rokatenda. Beginilah wajah pemerintah yang memang seharusnya memiliki respon postip terhadap saudara-saudara kita di Palue. Masyarakat Sikka mendukung penuh. Hingga tanggal 24 agustus 2013, sesuai data yang dikeluarkan BPBD Sikka jumlah pengungsi yang menetap di lokasi bekas kantor bupati, Kelurahan Beru berjumlah 1024 orang atau 372 KK.

Rinciannya sebagai berikut:

  • Jumlah Laki-laki, 405 orang 
  • Perempuan: 619 orang 
  • Bayi: 13 orang Balita: 113 orang 
  • Ibu Hamil: 10 orang
  • Lansia: 102 orang. 
  •  Cacat: 3 orang.


Jumlah pengungsi diatas merupakan pengungsi akibat letusan Rokatenda yang terjadi 10 agustus 2013 lalu. Situasi di lokasi pengungsian, selain gedung kantor bupati digunakan, membludaknya pengungsi mengakibatkan daya tampung kantor yang terbakar 2009 lalu tidak lagi mampu menampung. Hingga dibangunlah tenda-tenda darurat disekitar gedung kantor tersebut.
Para relawan dari 14 organisasi kemanusiaan dengan jumlah 118 orang menjadi ujung tombak yang patut pula diberi apresiasi. Mereka bekerja 24 jam ditengah pengungsi. Tim kesehatan mendirikan tenda pengobatan disamping pintu masuk. Tim Palang Merah Remaja dari siswsi-siswi SMAN 1 berjibaku usai pulang sekolah hingga malam membantu para relawan lainnya bekerja. Luar biasa.
Untuk mengusir kebosanan, sejumlah masyarakat Maumere menghibur saudara-saudara kita pengungsi dengan sejumlah lagu-lagu pengiring waktu dimalam hari. Anak-anak diajak bermain bola kemanusiaan oleh Baba Ice atau Moat Babong. Bahkan beliau yang dikenal sebagao seorang pecinta kemanusiaan ini membuka layanan potong rambut gratis, membantu ibu-ibu menenun, yang lainnya membantu dengan cara mereka sendiri-sendiri.
Bagaimana dengan kelanjutan nasib anak-anak yang bersekolah? Sesuai janji pemerintah, sejak tanggal 19 agustus lalu, sebanyak 368 siswa pengungsi Gunung Rokatenda yang terdiri dari 259 siswa SD dan 109 siswa SLTP telah mengikuti kegiatan belajar mengajar sementara di gedung sekolah SMK Yohanes XXIII Maumere dan SMPK Yapenthom. Kegiatan belajar mengajar ini dilakukan siang hari usai kegiatan belajar mengajar bagi siswa siswi SLTP dan SLTA sekolah tersebut.
Pemerintah sedang menyiapkan lahan relokasi bagi para pengungsi di Nangahure dan Hewuli. Harapan pemerintah bahwa masyarakat tidak lagi kembali ke Palue seperti yang diucapkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya kala bertemu pengungsi beberapa waktu lalu. Ia mengajak masyarakat menetap di Maumere dan tidak lagi kembali ke Palue. Sesekali boleh saja melihat pekarangan di sana, begitu kata Lebu Raya kala itu.
Bantuan untuk pengungsi terus mengalir. Selain pemerirah, pihak swasta, perorangan, organisasi, gereja dan lainnya terus bergerak dalam satu tujuan agar saudara-saudara kita tidak berjalan sendiri.
www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sudah 1024 Orang di Evakuasi ke Maumere | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---