Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday, 4 March 2009

Mancing, Mengusir Bosan Di Sadang Bui

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Tidak ada yang lebih asik di malam hari selain mengisi waktu luang dengan memancing. Demikian komentar salah seorang pemancing mania yang saban malam nongkrong di tepian Pelabuhan Sadang Bui bareng teman-temannya. Ditemani kerlip bintang dan senyum malu-malu sang rembulan, para pemancing ini bisa menghabiskan waktu berjam-jam berada di tepian pelabuhan. Pelabuhan Sadang Bui adalah nama sebuah pelabuhan kapal laut di Kabupaten Sikka yang berada dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Alok, Kota Maumere. Sadang Bui menjadi sentral bongkar muat barang dan penumpang dengan aktifitas kerja yang lumayan tinggi untuk wilayah Flores. Pelabuhan ini pernah rusak diterjang tsunami saat terjadi gempa tsunami ditahun 1992. Sadang Bui dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai tempat berlabuh/bersandar.

Perairan disekitar kawasan pelabuhan ini cukup jernih dan bebas dari limbah minyak yang sering tertumpah dari armada kapal. Dengan kondisi seperti itu tak heran bila perairan laut di sekitar pelabuhan ini kaya akan ikan dan cumi, hewan laut yang menjadi buruan utama para pecandu mancing.

Bahkan bila sedang musim cumi naik, perairan ini bisa berubah menjadi semacam tambak cumi . Di tempat ini pula akan menjadi ajang pesta para pemburu cumi se-Kota Maumere. Cumi yang tumpah ruah itu pun ibarat milik para pemburu cumi tersebut.

Tinggal menggunakan saok (alat penangkap cumi), puluhan cumi seketika berada dalam genggaman para pemancing. Jangan heran jika musim cumi tiba, tepian pelabuhan akan ramai dengan para pemburu cumi.

Om Anis, salah seorang pemburu cumi dan pemancing ikan menuturkan pada kami. Menurutnya, cumi yang menjadi buruan mereka biasanya ada dua jenis yakni cumi putih dan cumi merah.
Cumi putih akan naik ke permukaan air secara bergerombol jika bulan muncul dengan sinarnya yang terang sedang cumi merah naik meski bulan tak menampakan cahayanya.
Tapi teori ini kadang tak sepenuhnya benar karena kadang cumi akan lebih senang bermain saat bulan bersinar terang.

Saat berada di pelabuhan malam itu tak nampak para pemburu cumi. Maklum saja karena bukan harinya cumi naik.
Cuma terlihat Om Anis dengan saok (alat penangkap cumi) ditangannya.

Dengan telaten Om Anis mengintai setiap jengkal perairan. Sasarannya jelas cumi. Dan hupsss saok di gooyang lalu seekor cumi merah terlihat menggelapar dalam jaringnya.
Kami yang menyaksikan aksinya terlihat kecewa karena cuma satu cumi yang tertangkap namun lain halnya dengan Om Anis, wajahnya tetap terlihat cerah tak nampak ada kekecewaan.
”Ini akan saya jadikan umpan untuk tangkap ikan atau cumi yang lebih besar,” jelas Om Anis kepada kami.
Dan benar saja, cumi itu lalu di pasang Om Anis sebagai umpan di kailnya. Dilemparkan umpan tersebut ketengah perairan yang gelap gulita, sambil mengepulkan asap rokok ia dengan sabar menunggu umpan tersebut dimakan ikan.

Bersebelahan dengan Om Anis terlihat beberapa pemancing yang juga sedang sibuk menunggu umpan dimakan buruannya.Roy, salah seorang pemancing yang juga bekerja sebagai PNS menuturkan, setiap akhir pekan ia selalu menyempatkan waktunya untuk turun berburu ikan.

Sebagai seorang penggila mancing, Roy tahu bahwa untuk mendapatkan ikan perlu memilki tips-tips jitu agar ikan tertarik pada umpannya.
Ada beberapa umpan yang biasanya dipakai. Bisa menggunakan umpan cumi atau ikan kecil atau bisa pula menggunakan umpan yang biasa disebut umpan benang kaca atau biasa disebut binca.

Umpan benang kaca ini nantinya disertakan dengan batu kecil yang di ikat sedemikian rupa dengan menggunakan pucuk daun kelapa atau pucuk aren yang diiris, untuk kemudian di gunakan sebagai pemberat. Selain itu ada pula pemancing yang menggunakan rintas. Rintas ini menggunakan banyak mata kail dalam satu tali pancing.

Nah ada lagi nih salah satu jenis pancing yang menggunakan 3-4 mata kail yang di ikat menjadi satu dan akrab disebut radok oleh para pemancing tradisional. Uniknya, radok di gunakan tanpa umpan, jadi cuma menggunakan mata kail saja dan di fungsikan saat ikan sedang bergerombol..wahh!!

Untuk saat ini, kondisi cuaca di sekitar laut Flores masih belum stabil. Sekali waktu perairan bisa sangat tenang dilain hari kadang didatangi angin kencang yang mengakibatkan sedikit gelombang. Dengan situasi seperti ini tentu saja banyak pemancing yang memilih untuk libur berburu. Perairan Flores akan kembali stabil saat memasuki bulan April mendatang. Dengan perairan laut yang sangat tenang, para pemancing serasa dimanjakan dengan berkah berlimpah yang diberikan oleh Laut Flores.

Nah, jika Anda termasuk salah seorang penggila mancing dan berada di Kota Maumere atau berniat akan berlibur ke Maumere jangan lupa, kalau ingin berburu ikan atau cumi atau menyalurkan hoby memancing tak usahlah jauh-jauh ketengah laut.
Datang saja di kawasan perairan Pelabuhan Sadang Bui Maumere. Ajak pula pacar, keluarga atau sahabat...Tapi ingat jangan sekali -kali mencoba untuk menggunakan bom ikan, selain merugikan kita semua dan anak cucu kita kelak, Anda pun bisa di berurusan dengan hukum. Akhir Kata,Selamat Memaancing..!!


Foto..





Umpan benang kaca

www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Mancing, Mengusir Bosan Di Sadang Bui | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---