Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
inimaumere.com_ Tokoh Masyarakat Propinsi Nusa Tenggara Timur asal Kabupaten Sikka, Drs. Daniel Woda Pale, 05 November 2009 lalu di Istana Wakil Presiden Boediono Jakarta, mendapat anugerah tanda kehormatan satyalencana pembangunan karena telah berjasa ikut membangun negara di bidang lingkungan hidup.
Demikian hal ini dikemukakan Kepala Badan Lingkungan Hidup, Mauritz Da Cunha, saat menggelar konferensi pers di Aula Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka Jl. Jenderal Sudirman, Sabtu (19/12/2009) pagi.
Menurut da Cunha, Anugerah Setyalencana Pembangunan ini diserahkan Wakil Presiden RI Boediono, berdasarkan surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 056 / TK / Tahun 2009, tertanggal 28 Oktober 2009.
Demikian hal ini dikemukakan Kepala Badan Lingkungan Hidup, Mauritz Da Cunha, saat menggelar konferensi pers di Aula Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka Jl. Jenderal Sudirman, Sabtu (19/12/2009) pagi.
Menurut da Cunha, Anugerah Setyalencana Pembangunan ini diserahkan Wakil Presiden RI Boediono, berdasarkan surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 056 / TK / Tahun 2009, tertanggal 28 Oktober 2009.
Pemberian satyalencana pembangunan kepada Daniel Woda Palle ini karena pemerintah pusat melalui kajian terhadap Daniel Woda Pale yang dianggap telah berhasil menggerakan masyarakat melakukan kegiatan penghijauan dengan lamtoroisasi dan tanaman perkebunan seperti mete, coklat dan jenis tanaman lainnya.
Selain berhasil menggerakan masyarakat melakukan kegiatan penghijauan, Daniel Woda Pale juga sukses membangun kerja sama dengan daerah – daerah di luar NTT untuk pengadaan bibit tanaman unggul yang dapat dikembangkan di Kabupaten Sikka.
Sehingga lahan kritis milik masyarakat yang semula tandus dan selalu mengalami erosi dan longsor menjadi daerah yang subur dan mampu meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat Kabupaten Sikka.
Daniel Woda Pale saat konferensi pers menyampaikan bahwa anugerah yang diterimanya merupakan anugerah milik masyarakat Kabupaten Sikka. Sebab penghijauan di Kabupaten Sikka kala dirinya menjabat sebagai Bupati Sikka merupakan bentuk kerja keras dari masyarakat Kabupaten Sikka sendiri.
Untuk itu, Daniel Woda Pale mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya terus membangun niat dan menggerakan diri supaya gemar melakukan penghijauan.
Mamo Dan Pale Jadi Panutan
Mamo (bahasa lio : kakek) Dan Pale bagi kita generasi muda pantas menjadikannya tokoh idola yang patut kita panuti. Kesuksesannya dibidang penghijuan harus kita ambil maknanya, sebagai generasi muda kita tidak boleh tinggal diam, bergerak dan terus bergerak mengikuti contoh kecil dari mamo Dan Pale untuk menghijaukan NianSsikka ini.
Mamo, diusia pensiunnya pun ia terus berusaha tampil untuk memberikan motivasi dan sokongan bagi kita cucu – cucunya. Halaman rumah di Samping Lapangan SMA Sint Gabriel Maumere ditanami berbagai jenis tanaman, walau sekedar mengisi masa pensiun, namun kita juga harus berbuat demikian dihalaman rumah kita.
Mamo Dan Pale, diberbagai kesempatan tidak pernah merahasiakan pengalamannya. Ia selalu berbagi, walau dengan kerendahan hatinya Mamo Dan Pale tidak mau tampil menggurui namun kita sendirilah yang harus belajar dan memaknai setiap cerita pengalamannya.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka M.T. da Cunha keberhasilan Mantan Bupati Sikka itu diantaranya sukses mengurangi lahan kritis dari 151.420 ha menjadi 83.492,44 ha; menjadikan Kabupaten Sikka menjadi Kabupaten yang paling terdepan di NTT dalam hal terasering; berhasil mengantar Kabupaten Sikka meraih penghargaan dari Pemerintah Pusat berupa Parasamya Karya Nugraha pada tahun 1984; dan keberhasilan di bidang upaya penghijauan, pemberdayaan kakao, mete, cengkeh, dan tanaman perdagangan lainnya.
Salah satu pengalaman yang tak terlupakan Daniel Woda Pale, berkat kegiatan penghijauan di kali Batik Wair, Kecamatan Lela, kali yang semulanya kering kerontang. Namun pasca penghijauan menjadi sumber mata air baru. Sumber mata air ini melayani kebutuhan warga 3 kecamatan: Lela, Koting, dan Nelle.
Woda Palle pada kesempatan ini juga secara detail mensyeringkan pengalamannya bersama elemen masyarakat Sikka, di antaranya Pater Bolen, da Rato, A.M. Theod, dan Viator Parera, Yaspem, Dian Desa yang telah mendukung pemerintahan yang dipimpinnya dalam pengembangan lamtoronisasi, dan pengembangan pertanian lainnya.
Woda Palle meminta semua elemen masyarakat Sikka untuk terus melakukan upaya konkret atasi masalah lingkungan hidup, meminimalisasi dampak pemanasan global, dan memajukan kesejahteraan masyarakat melalui penanaman tanaman pertanian dan perdagangan seperti kakao, mete, dan komoditas unggulannya lainnya. (djo)