Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 26 December 2009

Sederhananya Natal di Tengah Bunyi Meriam Bambu..

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Kesederhanaan Natal Bagi Kita Semua
Melewati malam di Kota Maumere kali ini tak seperti biasanya. Suasananya lain dan sungguh berbeda. Biasanya mendekati sekitar pukul 12 malam jalanan mulai sepi tapi menjelang natal kali ini kehidupan malam masih berlangsung. Dibeberapa tempat anak-anak muda menghabiskan waktu di pinggir jalan, kios-kios masih membuka diri, warung-warung makan pinggir jalan masih menunggu tamunya. Anak-anak muda lainnya bergerombol mengendarai sepeda motor, meraung-raung gasnya hingga memekakkan telinga. Ada lagi, yang paling spesial dan selalu menjadi tradisi sejak dulu, yakni bermain meriam bambu. Hampir di semua sudut Kota Maumere meriam bambu dengan bunyi khasnya ikut serta menghiasi suasana malam natal. Anak-anak remaja ini berusaha mengawali malam natal hingga menjelang pagi. Meriam yang dibuat dari bambu secara sederhana ini setahun sekali akan diperdengarakan suaranya khusus menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru. Ditengah pesta kembang api yang mewah, meriam bambu nyatanya tetap menjadi teman yang akrab bagi remaja-remaja Maumere.

Malam Natal juga menghiasi diri dengan kecelakan lalulintas. Kecelakaan ini terjadi di perempatan TK Panti Rini menjelang pukul 12 malam, beberapa petugas kepolisian kelihatan di lokasi. Sedikit kedepan dari TK Pantirini, di Lapangan Kota Baru juga nampak beberapa anak-anak muda merayakan natal dengan bermain kembang api. Kembang api yang indah tersebut diluncurkan berulang-ulang dan mampu mengukir keindahan langit legam diatas sana.

Sebelumnya di sore hari menjelang malam, gereja-gereja khususnya di Kota Maumere dibanjiri umat yang hadir untuk merayakan malam natal. Gedung gereja terlihat tak mampu menampung umatnya. Di Katedral saat misa pertama pukul 5 sore dalam pantuan www.inimaumere.com umat yang hadir cukup banyak. Misa dipimpin oleh Rm. Wilfrid Pr yang dalam kotbahnya meminta umat untuk merayakan natal secara sederhana.

Malam Natal di Maumere memang dilewati umat dalam suasana yang sederhana. Tak ada kemewahan, tak ada gemerlap pohon natal yang menjulang tinggi dengan lampu-lampu mewahnya. Natal kali ini adalah natal yang sederhana seperti pula kesederhanaan seorang bayi yang lahir dalam kandang hewan 2000 tahun yang lalu.

Lantas bagaimana perayaan natal di tempatmu ? Tentu banyak kesan yang tertinggal. Seperti pula mereka yang kali ini merayakan natal dalam kesederhanaan karena kehilangan sanak keluarga dalam suatu bencana, merayakan natal dalam keadaan makanan yang serba tak cukup dan mungkin pula merayakan natal dalam kesendirian karena tak ada keluarga dan sahabat disekeliling yang ikut serta merayakan bersama-sama. Tapi itu tak bisa mengurangkan niat untuk menghayati makna natal yang sebenarnya. Natal kali ini merayakan lahirnya seorang bayi yang menjadi Juru Selamat umat manusia dan seluruh bumi bersorak sorai karena Tuhan sudah datang....

Tapi kali ini pula kita perlu merasa prihatin karena di tengah semarak kesederhanaan natal , saudara-saudara kita yang beribadah di sebuah gereja di Bekasi harus terganggu kekhusukkannya akibat ratusan massa yang mencoba menghalangi ibadah mereka. Alasannya karena gereja tersebut belum mendapatkan surat ijin mendirikan bangunan. Kabar tersebut dilansir dalam pemberitaan di Metro TV. Apapun itu dengan tindakan ini kita hanya bisa mengelus dada . Mereka sepertinya tak mengerti betapa indahnya menghayati hidup berdampingan seperti di daratan Flores yang mayoritas beragama Khatolik. Sayang sekali, kenyataan telah berbicara, harusnya setiap tempat ibadah di Indonesia diperiksa, apakah telah berijin atau tidak, tanpa kecuali tempat ibadah apapun itu karena negara ini bukan negara agama.

Sedangkan saat siang hari, perayaan Natal di Kota Maumere berlangsung seperti biasanya. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Jalanan kota langgeng, toko-toko besar maupun kecil ditutup. Pasar tradisional pun sepi. Tapi hampir disebagian besar rumah warga ada perayaan. Nampak penuh suka cita. Musik tentang natal bergema mengiringi tawa suka cita para sanak keluarga yang mampir bersilahrutami sambil mencicipi lezatnya kue natal.

Tapi ditempat lain, para laki-laki tua dan perempuan tua yang kekurangan masih tetap berdagang. Duduk dengan sabar dipinggir jalan dengan menggunakan sarung bermotif tenunan Sikka sambil menjajakan hasil kebun. Ada hiasan kerut dan rambut putih yang tak terurus menghiasi kepenatan mereka, nampak dengan sabar menunggu para pembeli. Di tempat lain beberapa anak-anak muda asik menghabiskan bergelas-gelas moke, sambil mencicipi daging natal.
Natal kali ini juga masih dimaknai dengan pesta pora oleh sebagian masyarakat. Seperti di kota-kota besar yang berlomba-lomba membisniskan pesan natal Betlehem di mall-mall mereka. Berlomba-lomba mengadakan kegiatan ini itu ditempat-tempat mewah namun sayang terlihat seperti menempeleng wajah Betlehem.

Natal kali ini dan besok tetap adalah Natal yang sederhana, pesan yang menjadi pesan sukacita bagi dunia. Bukankah Bayi Yesus lahir dalam kesederhanaan?

SELAMAT HARI NATAL 2009
www.inimaumere.com


Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sederhananya Natal di Tengah Bunyi Meriam Bambu.. | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---