Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday, 29 May 2010

PS Centrum Juara Di Tengah Sepak Bola Sikka yang Merana

Gebuk PS Putra Kabor, Turnamen Sepak Bola PSSI Pengcab SIKKA Berakhir



Pendukung PS Centrum langsung berhamburan ketengah lapangan begitu wasit senior Idris Boli meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Luapan kegembiraan menjadi warna yang indah bagi semua pemain PS Centrum. Tim asal kawasan Centrum Kota Maumere ini berhasil mengkandaskan perlawanan alot kesebelasan PS Putra Kabor. Sebaliknya, diseberang lapangan pendukung PS Kabor hanya terdiam. Pelatihnya Oscar Ariyanto nampak tegar memeluk satu persatu pemainnya yang sedih. PS Putra Kabor secara tim mampu mengimbangi permainan PS Centrum yang menerapkan taktik satu dua dengan skema pendek merapat, hanya keberuntungan tak berpihak pada klub yang cukup disegani di Kabupaten Sikka ini. Blunder salah satu pemain belakang PS Putra Kabor berbuah kekalahan 1 : 0.
“Kami mengakui kekalahan kami. Anak-anak sudah bermain bagus tapi PS Centrum lebih bagus karena dinaungi keberuntungan, salut untuk PS Centrum,”ucap Oscar, pelatih PS Kabor usai pertandingan.

Sedangkan Edi Dori, pelatih PS Centrum mengatakan anak-anak asuhnya kurang maksimal menerapkan taktik yang diinginkannya. “Anak-anak terlalu tegang di lapangan, banyak peluang tapi terbuang sia-sia,”ucap mantan pelatih Persami Sikka ini.

Gol PS Centrum berawal dari serangan yang dikoordinir pemain-pemain tengah PS Centrum. Yano pemain PS Centrum langsung melepas tembakan kegawang PS Putra Kabor begitu melihat peluang. Petaka terjadi kala salah seorang pemain belakang PS Putra Kabor bermaksud menghalau bola. Sayang bola tersebut malah masuk kegawang sendiri. Gol dimenit 37 tersebut menjadi satu-satunya gol dipertandingan final yang memperebutkan Piala PSSI Pengcab Sikka 2010.

Meski didukung penuh suporternya PS Putra Kabor terlihat bermain tak lepas. Kabor terlihat sulit melewati pemain bertahan PS Centrum yang bermain taktis dan percaya diri. Satu peluang berbahaya dari PS Kabor ketika di menit 70 bola yang seharusnya masuk malah tertepis dan mengena tiang gawang. Beberapa kali serangan sayap dan tengah berhasil dipatahkan. Sedangkan PS Centrum tetap bermain taktis. Mengandalkan kecepatan sayap dan pemain depannya, beberapa kali palang pintu PS Putra Kabor harus bekerja keras menghalau bola.

PS Centrum maju ke babak final setelah mengalahkan Manters Ledalero 2 : 1. Sedangkan PS Putra Kabor di semi final mengalahkan Persewa Wai Oti 3 : 1. Juara 3 untuk turnamen ini dimenangkan Persewa Wai Oti.

Lengkapnya :

Juara I (PS Centrum) : Uang Tunai Rp. 5 Juta, Piala Bergilir dan Piala Tetap
Juara II (PS Putra Kabor) : Uang Tunai Rp. 3 Juta, Piala Tetap
Juara III (PS Persewa) : Uang Tunai Rp. 2 Juta, Piala Tetap
Juara II (PS Manters) : Uang Tunai Rp. 1 Juta, Piala Tetap

Top Skor : Vicky Dei (8 Gol), Persewa Wai Oti

Pemain Terbaik : Ridho, Manters.

Tim Fair Play direbut : Persebal Wuring.

Turnamen Sepak Bola Piala PSSI Sikka 2010 ini berlangsung dari tanggal 19 April sampai 28 Mei dan diikuti 24 klub se-Kabupaten Sikka. Klub Sikka United merupakan juara tahun lalu. Turnamen ini dimaksud sebagai media untuk menjaring atlet-atlet sepak bola yang akan dipersiapkan untuk Piala Eltari dan Piala Gubernur selain menjalankanprogram Pengcab PSSI Sikka yang diadakan setiap tahun.

Oscar (Coach PS P.Kabor) &Edi (PS Centrum)

SUPORTER PS Centrum




Gengsi Sepak Bola Sikka Yang Merana
Sportifitas antar sesama generasi muda Sikka dilapangan begitu terlihat dan nyata. Diluar lapangan waktu, tenaga dan biaya begitu besar dikeluarkan demi memajukan sepak bola Kabupaten Sikka yang sedang mati suri. Klub-klub bola kaki dengan uang sendiri berusaha hidup dan terus bernapas ditengah himpitan ketidak berdayaan mereka. Tapi demi sepak bola klub-klub ini tetap hidup meski terlihat tak hidup. Anak-anak yang mencintai bola terus berlatih. Bakat mereka yang begitu besar dan nyata cuma menjadi cerita yang tak nyata. Huh! Mana sepak bola Sikka yang dulu begitu disegani ?

Disela-sela kemenangan terlihat Om Guntur Abu Bakar, salah seorang pentolan Persami 1984 yang membawa sepakbola Kabupaten Sikka menjadi juara di ELTARI tahun 1984. Dengan rokok di bibirnya, ia asik menikmati kemenangan sepak bola generasi sekarang. Sampai kini tak ada satu pun yang bisa menyaingi kehebatan generasi 84. Om Guntur adalah seorang penjaga gawang Persami yang melegenda bersama sejumlah pemain lawas lainnya seperti Pedro Rodriguez, Yus Pedo, Paskalis, Nur, Jari, Yance Padeng, Omy Rodriquez dan lain-lain.
Dibawah duet pelatih Kus Pareira dan Pater Klaus Persami berhasil mengalahkan tim kuat PSN Ngada 3:2 dipartai final.

Kemenangan tersebut membawa PERSAMI 84 bertarung di kompetesi regional wilayah Nusatenggara untuk maju ke kompetisi Divisi Satu Nasional. Persami mewakili NTT, Mataram mewakili NTB dan Perseden Denpasar mewakili Bali. Menggebuk Mataram 2:0 di partai awal, Persami akhirnya terdepak setelah "kalah" menyakitkan dari Perseden. Unggul 3 : 0 sampai menit terakhir, tiga buah gol pinalti Perseden dimenit-menit terakhir melemparkan PERSAMI 84 kembali ke kampungan halamannya. Itulah sepak bola Indonesia.

Melihat kembali ke jaman dulu, sepak bola Sikka saat itu didukung penuh oleh pemerintah daerahnya dalam hal ini Bupati Daniel Woda Pale. Bupati penggila bola ini menjadi sosok penting lahirnya gengsi sepak bola Sikka di bumi Flobamora. Sampai sekarang di Kabupaten Sikka belum ada yang bisa menandingi prestasi Persami ’84 dan sepak terjang Daniel Woda Pale dalam memajukan sepak bola Sikka.

Tak bisa di pungkiri bahwa turnamen kali ini memiliki banyak kekurangan sana sini yang menjadi lagu lama setiap tahun. Mulai dari protes akibat wasit, lapangan pertandingan yang begitu-begitu saja sampai kurang antusiasnya para pejabat teras kabupaten ini yang turut hadir menyaksikan sepak bola Sikka. Padahal dukungan nyata sangat dibutuhkan oleh generasi muda untuk mengangkat kembali citra dan gengsi sepak bola Sikka ke kedudukannya semula.

Kemenangan PS Centrum semoga menjadi awal yang baru bagi sepak bola Sikka untuk berdiri tegak membanggakan dihadapan semua pecintanya. Mari berbenah...

PS CENTRUM


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Nona Layak Dapat Bintang

Nindi Out dari Mamamia Show 2010

Nona dan Mama Llili menyakinkan lolos ke babak 4 besar Mamamia Show 2010, Jumad 28 Mei 2010. Keberhasilan ini didapat setelah Nona diputuskan lolos tanpa melewati zona kirits. Ketiga juri yang menjadi momok bagi setiap peserta hanya mencari-cari kekurangan Nona. Kali ini salah satu kekurangan yang disorot adalah mata. Menurut Om Ben (Beny Simanjuntak) dan Ka Lusi (Rahmawati) tatapan mata Nona seperti tak bersemangat.”Tak mecing sama gerak tubuh dan lagunya,”kata Om Ben. Padahal secara keseluruhan penampilan Nona tadi malam hampir tak ada cacat. Semua juri menyatakan Nona sangat mempesona dengan lagu berjudul Akulah Dia dari Drive Band.
Dengan penampilan yang luar biasa tadi malam, Nona bersama 3 rekannya yakni Inka, Putri dan Ingga melaju ke babak 4 Besar. Nindi akhirnya harus Out dari persaingan olah vokal tersebut.

Putri sebenarnya sudah out di putaran ke tujuh. Tapi jumad lalu 9 PUTRI dan MAMA yang telah tereksekusi tersebut kembali tampil untuk mendapatkan 1 tiket WILD CARD. Dan akhirnya membawa Putri asal Medan keluar sebagai pemegang tiket Wild Card tersebut.

Penampilannya tadi malam membawa dia bersama Nona, Inka dan Ingga maju ke babak 4 Besar Mamamia Show 2010. Keempatnya akan bertarung jum’ad depan memperebutkan tempat di 3 Besar Mamamia Show. Final Result yang menjadi impian semua peserta Mamamia.

Lagi kali ini Nonton Bareng di Maumere batal digelar karena satu dan lain hal. Akhirnya, layar berkembang di home base www.inimaumere.com. Yang menonton pun tak seramai biasanya. Cuma tetangga, sahabat, keluarga dan para pelintas jalan raya Teka Iku alias Jalan Brai. Bagi Nona dan Mama Lili,selamat ya...Doa Flores selalu berserta kalian.
Kalian layak dapat Bintang...!!

WWW.INIMAUMERE.COM

Selengkapnya...

Monday, 24 May 2010

Sparky Band dan Re-Band Bagi-Bagi Tembang Cinta

Gratis 10 lagu SPARKY BAND & RE-BAND
Sudah satu taon lebih duo band ini mengeluarkan album perdana mereka bertajuk Album Kompilasi Sparky Band dan Re-Band. Album ini berisi 10 lagu ciptaan sendiri berbahasa Indonesia. Dan diproduksi oleh Choin Record Maumere. Jika mau dihitung, memang tak ada keuntungan yang didapat secara komersil. Maklum kurang promosi. Tapi lagu-lagu mereka cukup cantik bagi kita-kita yang sedang dilanda kasmaran. Oya? Ya gitu deh, Okelah kalo begitu..hehehe..

Satu hal yang pasti, lagu-lagu kedua band ini keren abezzz...

Oya, bagi kalian yang belum tau Sparky Band dan Re-Band, sedikit info ya, kedua band ini asalnya dari Kota Maumere. Dimana tuh letaknya Maumere? Makasih, sekarang Anda telah berada di Maumere. Kok bisa? Ya iyalah, kan kalian lagi di www.inimaumere.com.

Omong banyak kapan downloadnya? Sabar....mana kopi manis plus gorengannya? mana? mana? hehe
Lanjut...

Eng Ing Eng.......ketemu lagi.......wah kenafa cemberut? Iya..iya..iya..

Tuh lagunya dibawah..abis donlod jangan lupa bilang makacih buat SPARKY BAND dan RE-BAND yang telah menghasilkan album perdana dan kini memberikan secara gratis kepada kita semua.

Buat teman-teman di luar Mof, jika punya rekanan di radio penyiaran tolong dikasih buat ditayangin ya, (lopa hulir golo ee demi membantu band anak Mof dikenal diluar..)..

Sparky - Kekaguman Cinta.mp3 >> Kekaguman atas cinta indah yang sedang dijalani..

Reband - Dia.mp3 >> bercerita tentang kesabaran seorang kekasih menanti pujaan hatinya dengan hati terluka..

Sparky - Keresahan Hati.mp3 >> Ingin melupakan kekasihnya tapi tak bisa menahan sepi, dan tak bisa membohongi hatinya yang ternyata mencintainya..

Reband - Putri HayaLan.mp3 >> Putri hayalan hanya sebatas mimpi? bercerita tentang hayalan terhadap seseorang namun ada keinginan tuk memilikinya..

Sparky Band - KemBaliLah.mp3 >> Kerinduan seseorang terhadap kekasihnya yang telah pergi, Merindukan segala hal yg pernah membuatnya bahagia di peluk kekasih hatinya

ReBand-Pencarian Hidup.mp3 >> bercerita tentang seorang yang sedang mencari belahan jiwa..

Sparky Band - CLBK.mp3 >> Cinta Lama Bersemi Kembali..

Reband-Hanya Cerita.mp3 >> Kisah cinta yang berakhir hanyalah cerita, tanpa dendam,,,

Sparky Band - Biarlah Aku Pergi.mp3

ReBand - SajaDah CinTa.mp3

Oya Info personil SPARKY BAND dan RE-BAND bisa

Bergabung yook..


Anda punya komentar?

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Saturday, 22 May 2010

Pilih Mana Setelah Minum Moke?

Moke di Jaman Pak Dan..

Mantan Bupati Sikka tampil beda kala menghadiri acara peresmian Harian Flores Star di Maumere awal bulan ini. Ia terlihat segar dalam balutan baju kaos berkerah. Dengan baju ukuran XL terlihat cocok dengan ukuran tubuhnya, bukan sekedar gagah-gagahan.
Merujuk pada berita Headline (berita utama) pada penerbitan perdana Flores Star,"Moke Buat Pusing Polisi Sikka," demikian Pak Dan mengembalikan kenangannya ke masa lalu. Semasa menjabat Bupati Sikka dengan semangat mudanya di usia 40-an, kata Pak Dan, ulah peminum moke (minuman alkohol tradisional) memusingkannya. Dia 'mengamuk' dan memerintahkan memberantas moke di seluruh Kabupaten Sikka. Namun semangatnya yang menggebu-gebu mendapat perlawanan dari wakil rakyat zaman itu, beberapa nama anggota DPRD semapt dingatnya namun banyak juga yang lupakannya datang menemuinya. Kata DPRD minum moke merupakan adat orang Sikka yang sulit dihilangkan.

"Pak Bupati jangan larang. Minum Moke punya filosofi adat, ada tata krama yang kuat bagi orang Sikka. Bahasa moke, matan naha wiri nora wanan (mata ada di kiri dan kanan). Minum setelah makan,"katanya.

Tulisan Moke kata Pak Dan juga mengingatkannya pada masa remajanya di bangku SMP sekitar 1950-an. Kala itu orang Sikka yang yang minum moke dilukiskan sangat jahat.

Pater Deken Maumere, Pater Holified yang dikenal luas umat dan masyarakat Sikka saat itu berkata demikian. Kalau kamu minum moke satu botol, kamu bisa menjadi kera. Sikap kera akan muncul. Tidak bisa menyanyi jadi bisa, bisa omong banyak, pidato. Sikapnya seperti kera. Kalau nekad minum sampai botol kedua akan berlaku seperti anjing. "Dadi raning (jadi berani) seperti anjing. Anjing tidak takut dengan siapapun. Siapa saja akan dilawan. Kalau sudah mabuk polisi juga dilawan, tembok saja dipukul," tutur Pak Dan.

Kalau minum sampai tiga botol, orang bisa jadi babi. Tidak bisa membedakan anatara keadaan yang bersih dan kotor. Makanan yang dimunta, lumpur bahkan kotorannya pun dianggapnya bersih. "Yang dimuntahkannya juga dianggap bersih. Yang suka minum moke berlebihan tinggal pilih saja. Satu botol jadi kera, dua botol jadi anjing atau tiga botol jadi babi,"tutur Pak Dan, membuat Bupati Sikka dan Wabup Sikka Sosimus Mitang dan Wera Damianus, muspida dan undangan tertawa.

****

Moke Hokor dan Kisahnya

Bincang-bincang dengan Pak Daniel Woda Pale dapat banyak inspirasi dan gagasan baru. Cerita pengelaman masa lalunya, mengkritisi kondisi terkini. Untuk kebaikan daerahnya yang lebih dimasa depan, tokoh ini banyak memberi gagasan. Segala macam persolaan yang dianggap tidak tepat dibeberkannya.

Kembali kepada cerita dimasanya menjabat Bupati dua periode silam. Kerja keras tanpa pamrih telah banyak menorehkan pretasi dalam berbagai aspek pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Sudah pensiun dari segala macam hiru pikuk politik dan pemerintahan, ide-ide Pak Dan layak diperhitungkan, dipertimbangkan dan dipergunakan.

Infrastruktur kurang pada masanya menjabat pimpinan daerah, Pak Dan tak kenal lelah berkeliling. Dia keluar masuk desa dan kampung, naik turun gunung dan menyusuri lembah agar bisa bersua dengan rakyat. Pelosok paling udik tempat warganya tinggal ia kunjungi. Jangan heran nama Pak Dan terus dikenal dan dikenang hingga saat ini.

Nostalgia dengan warganya di kampung, makan dan minum, senda gurau, merasakan langsung suasana dan penderitaan rakyatnya, itulah bagian dari kenangan masa lalu Pak Dan. Suguhan makan dan minuman lokal selalu disajikan masyarakat menghormati kedatangannya.

Setiap kali Pak Dan datang ke desa, ia disuguhi moke. Masyarakat merasa bangga dan terhormat bisa menyuguhkan moke yang terbaik kepada tamunya, apalagi kepada pemimpinnya. Setiap kali disuguhi moke Pak Dan tak pernah menolaknya.

Suatu hari Pak Dan harus mengunjungi Desa Hokor di Kecamatan Bola. Letak desa itu sangat jauh dan dimasa itu kendaraan hanya bisa menjangkau ibukota kecamatannya saja. Karena itu mereka turun dari mobil dan jalan kaki. "Cukup jauh sampai di desa Hokor. Kami jalan kaki. Saya harus kunjung warga saya disana,"kisah Pak Dan.

Malam hari Pak Dan menginap di desa itu. Dia tertkejut ketika besok pagi, saat pamit ia harus datang dari rumah ke rumah. Setiap rumah menyuguhkan moke kelas satu yang paling enak. Ia meminumnya disetiap rumah yang didatanginya untuk pamit.

"Bayangkan berapa banyak moke yang harus saya minum saat itu. Setiap rumah yang menyuguhkan moke saya meminumnya. Suguhan ini mempunyai nilai filosofi adat sangat tinggi bagi masyarakat. Saya sendiri heran saya tidak merasa mabuk atau apa-apa,"cerita Pak Dan.

Menurutnya meminum moke dalam suasana batin yang nyaman terasa berbeda dengan orang minum moke dalam suasana yang lain. "Kita tidak merasa muak. Saya puji moke-nya orang Hokor. Saya bilang, ini moke terbaik,"ujarnya.

Sudah banyak minum, Pak Dan berjalan kali melalui Wukur menuju Desa Sikka. Mobil menunggu menjemput rombongan Bupati di Kampung Sikka. Di tempat-tempat tertentu, kata Pak Dan, kemiringan wilayah ini mencapai 90-an derajat. Naha wi nosor, oneng da'a bihang, artinya roso ditanah celana sampai robek.

"Ketika sampai di Maumere saya bilang ke Kepala Dinas PU saat itu, Ir, Yance de Rosari, kau bangun jalan di Hokor sana, saya tidak mau celana saya sobek kedua kali," kenang Pak Dan.

Pak Dan tak sepakat pemerintah dan DPRD minuman keras mengatur moke. Yang justru harus dibangun dan diatur adalah mendidik masyarakat cara mengkomsumsi moke yang benar. "Minum moke tergantung orang yang minum. Harus tahu cara minum. Minum moke seperti pisau,"kata Pak Dan.(Harian Flores Star).

www.inimaumere.com



Selengkapnya...

Friday, 21 May 2010

80,37 Persen Guru di NTT Bukan Sarjana

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengungkapkan sekitar 80,37 persen dari sekitar 51.506 guru yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan di wilayah provinsi kepulauan ini, belum berijazah sarjana.

"Kualifikasi guru yang belum memiliki ijazah Diploma IV (D-IV) atau setara dengan S1 (sarjana) di NTT mencapai sekitar 41.395 orang atau sekitar 80,37 persen dari total 51.506 guru di NTT," kata Gubernur Lebu Raya di Kupang.

Sementara kualifikasi pendidik dari semua jenjang pendidikan yang memiliki ijazah D-IV atau S1, berjumlah 10.111 orang guru atau hanya sekitar 19,63 persen dari total guru yang ada, ujarnya.

Menurut Gubernur Lebu Raya, faktor kualifikasi guru ini diduga kuat menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan dan menurunnya hasil ujian nasional dan ujian sekolah di NTT tahun ini.

Hasil ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA di NTT dalam tahun ajaran 2010 hanya mencapai 47,92 persen atau mengalami penurunan yang sangat signifkan dari tahun sebelumnya yang mencapai 70 persen.

Prestasi yang tidak menggembirakan juga terjadi pada hasil UN tingkat SMP/MTS di NTT yang hanya mencapai 60 persen dari tahun sebelumnya 70 persen.

Gubernur Lebu Raya menilai belum adanya program yang sinergis sehingga adanya kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG) yang ada di kabupaten/kota menjadi tidak efektif.

Padahal, katanya menambahkan, wadah atau organisasi tersebut merupakan tempat para guru berkumpul melakukan diskusi atau tukar pendapat terhadap hal-hal yang belum mampu dipecahkan dalam kegiatan belajar mengajar sebagai solusi terbaik dalam rangka meningkatkan mutu guru dan mutu pendidikan.

Menurut Gubernur Lebu Raya, sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai serta belum optimalnya pelaksanaan otonomisasi sekolah yang berkaitan dengan School Basic Management atau Manajemen Berbasis Sekolah juga ikut memberi andil terhadap peningkatan mutu guru dan kualitas pendidikan di NTT.

"Banyak intervensi politik dalam penerimaan siswa baru, pengangkatan kepala sekolah dan pengawas yang tidak sesuai aturan, serta tidak dilakukan analisis penempatan guru sesuai kebutuhan sekolah, sehingga terjadi penumpukan guru di satu sekolah dan terjadi kelangkaan guru di lain sekolah," ujarnya.

Hal lain adalah belum optimalnya dukungan orangtua terhadap bimbingan belajar anaknya di rumah dan minimnya dukungan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi kemajuan pendidikan anak, katanya.

Demikian pula pemberian kesra berupa sertifikasi belum merata karena dibatasi oleh kuota dan aturan-aturan sehingga terjadi kecemburuan di lapangan.

Untuk mengatasi hal ini, kata Gubernur Lebu Raya, pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan dana sekitar Rp1 miliar untuk memperbaiki kualifikasi pendidikan guru di daerah ini.

Solusi lain yang telah dibuat pemerintah adalah melakukan TOT (Training Of Trainers) secara bertahap kepada kepala sekolah dan pengawas sebagai jawaban terhadap masalah banyaknya sekolah di NTT yang belum melaksanakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

"KTSP ini telah diberlakukan sejak 2006, namun karena berbagai keterbatasan personal dan kemampuan pemahaman, sehingga penerapan KTSP antarsekolan menjadi sangat bervariatif," katanya.(nttprov)

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Monday, 17 May 2010

Tak Perlu Jauhi Penderita HIV/AIDS

Malam Renungan Di Tengah Nyala Lilin Kepedulian


OMK Katedral VG

Hujan baru usai diambang malam setelah lelah menyirami kota panas ini sejak siang. Debu-debu yang selalu menjadi bedak alam malu-malu terhapus dari wajah kota. Wajah si legam Maumere sepertinya kini berseri riang bagai gadis manis dititipi salam oleh pujaan hatinya. Oh ada apakah gerangan? Rupanya ada yang menggoda, ada yang menerkam hati Maumere Manise dengan cinta. Cinta yang besar bagi orang-orang yang menderita karena HIV/AIDS, yang merasa kehilangan segalanya akibat terbuang dari orang-orang disekitarnya. Lalu siapakah yang memberikan cinta itu? Adalah orang-orang muda katolik, mereka bukanlah orang-orang pilihan tapi mereka datang dengan sebuah pilihan yakni berbagi kasih dan kepedulian terhadap sesama serta korban-korban HIV/AIDS.

“Lalu apa yang mau kita pedulikan dengan HIV/AIDS ini apanya? Penyakitnya supaya jangan menyebar atau orang-orang yang terkena HIV/AIDS yang ada supaya mendapat perhatian khusus? Dua-duanya menyangkut perilaku hidup.
Yang kita pedulikan sesungguhnya adalah keduanya. Seperti kampanye HIV/AIDS: Stop HIV/AIDS, kita mau perhatikan dan menyatakan kepedulian kita pada usaha agar HIV/AIDS dibatasi penyebarannya dan orang-orang yang sudah terkena virus mendapat perhatian khusus,”ujar Romo Eman Pine,Pr dari Paroki Katedral Maumere di Malam Renungan yang mengambil tema “Merubah Kenangan Menjadi Aksi” Sabtu 15 Mei 2010.

Ditengah nyala lillin Romo Pine, Pr kembali menantang kepedulian kita, “Satu Kenyataan yang tak bisa kita tolak bahwa virus ini ada disekitar kita bahkan dia telah hidup bersama kita. Buktinya semakin banyak orang yang terdeteksi terserang virus ini. Itu baru tercatat belum yang tersembunyi. Siapa yang menjamin virus ini bisa diatasi? Lalu kita mau buat apa sehubungan dengan kepedulian kita? Kita tidak bisa tinggal diluar dan menonton pergulatan saudara/i kita yang sudah terserang virus ini. Syarat penting untuk menjadi pemerhati adalah harus dewasa dan menanggapi HIV/AIDS dan berani melihat HIV/AIDS secara menyeluruh bahwa penyakit ini sama dengan jenis penyakit berbahaya lainnya.”

Romo bahkan mempertanyakan kepedulian kita sesungguhnya kepada para penderita HIV/AIDS,"Bahkan, para penderita HIV/AIDS ditolak oleh keluarganya sendiri, cerita ini sering kali terjadi. Kadang mereka menjadi asing dirumahnya sendiri. Lalu mereka mau lari kemana? Mujur kalau ada yang mau menerima mereka dan merahasiakan statusnya. Kalau tidak mereka menjadi amat menderita. Dan derita paling hebat bagi mereka bukan pada penyakitnya tapi soal persaudaraan tadi. Dan kehilangan itu memudahkan mereka hidup dalam tekanan yang sering kita sebut "Stress".

Kuncinya lanjut Romo, kita harus menerima keadaan saudara-saudari yang terkena penyakit ini. Karena dari mereka kita akan dengar dan tahu banyak mengenai perilaku hidup yang perlu kita jalani. Mereka juga merasa di perhatikan.
"Karena jika kita menolak mereka akan membentuk kelompok sendiri. Paling kurang untuk memiliki teman dan rasa persaudaran diantara mereka. Mereka akan takut kalau ketahuan orang. Kalau ada kelompok yang berbaik hati mereka selalu punya ketakutan mereka bisa dimanfaatkan sebagai alat proyek yang bisa mendatangkan keuntungan. Itu bahaya lain yang mengatakan, kita semua belum peduli dengan keadaan mereka. Lalu apakah kita pas, bila kita berteriak kita peduli AIDS?"

Malam Renungan di Lapangan Katedral Maumere bagi korban-korban HIV/AIDS merupakan puncak kegiatan dari tiga (3) hari kegiatan OMK Peduli HIV/AIDS yang diselenggarakan oleh Orang Muda Katolik Paroki Katedral Maumere.
Hadir diacara yang mengambil tema “Merubah Kenangan Menjadi Aksi” antara lain Bapak Wakil Bupati yang diwakili, Ketua DPRD Sikka yang diwakili Bapak Alexander Longginus, Uskup Keuskupan Maumere Mgr. KharubimPareira,SVD serta para undangan baik dari utusan tiap paroki, Osis SMU, Remaja Mesjid, Pemuda GMIT serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Selama Malam Renungan tersebut, masyarakat membludak disekitar arena, menikmati hiburan yang disajikan disela sela acara.

Oleh Badan Dunia yang mengurusi AIDS setiap tahun di bulan Mei diperingati untuk mengenang Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah meninggal maupun menderita karena Aids. Dan di Maumere, Orang Muda Katolik Paroki Katedral berinisiatip melakukannya.

*******************
Lebih dari enam grup band dari berbagai aliran musik memawarnai Malam Renungan HIV/AIDS yang Di gelar di Lapangan Gereja Katedral Maumere. Selain Grup Band juga ada Kelompok Paduan Suara. Nah ini nih yang bikin heboh karena para penyanyinya diisi oleh anak-anak OMK sendiri. Selain itu masih ada pula acara lainnya. Tuh lihat saja dibawah panggung musik. Ada bebera tenda yang berdiri tegar menahan dingin malam (ceileee..). Tenda-tenda ini merupakan bagian dari bazar yang sengaja disediakan bagi para pengunjung. Mereka menjajakan segala macam barang. Ada juga makanan loh (..laparrrr..). Mau tahu dari mana saja? Tak banyak kok (kan ada yang batal gara-gara ujan hehe) misalnya dari stasi Katedral, stasi Perumnas, Stasi Napung Langer dan Stasi Wolomarang. Nama-nama stasi itu diambil dari nama daerah dimana stasi itu berasal. Jelaas?

Oke lanjuttt..

Kelompok Band bernama Plur Band menjadi band yang bermain di awal acara Malam Renungan OMK Peduli HIV ADIS. Meski masih dibangku sekolah Smu tapi skill musik mereka lumayan oke. Band ini sering mentas sana-sini, naik panggung satu pindah pentas lain, Plur Band jagonya. Nih Band yang paling banyak membawakan lagu diatas pentas malam itu.

Ada pula Sumana Pitu Band. Band ini bisa dibilang salah satu band beraliran punk yang selalu eksis di panggung apa saja. Lagu-lagu mereka kata orang bikin pusing kepala. Syairnya banyak yang menohok ketidakadilan, mengkritik penguasa dan anti kemapanan. Tapi mereka enjoy. Seperti ketika tampil malam itu.

Ada pula Canabis Band, ini band emang bukan band kemarin sore. Band yang berasal dari Misir Maumere ini selalu gonta-ganti personil diberbagai posisi. Tapi selalu punya tempat di hati para pecintanya sendri. Kata orang kalo bicara musik reggae di Maumere pasti band mereka adalah mereknya. Ah, ada-ada saja...

Selain itu masih ada beberapa band lainnya. Seperti Smater Band yang berasal dari SMAK Frater Maumere. Tau tida, kebanyakan dari mereka personilnya berusia sekolah tapi kalo bicara musik mhhhhhh... mereka akan all out tampil dimana saja. Skill musik mereka rata-rata bagus coy..

Seperti tak mau kalah, anak-anak OMK Katedral Maumere yang nota bene adalah panitia penyelenggara mau juga ikutan berdendang. Biar cuma diiringi keyboard tunggal tapi kekompakan suara mereka ternyata menawan. Lagian mereka kan yang punya gawean masa seh grogi berdiri didepan hehehe..


Nah, Grup Vokal OMK Katedral tadi nembak dengan lagu pembuka dari daerah Batak..(horas bah..) berjudul Sinanggar Tulo, entah kenapa mereka memilih lagu tersebut. Selain lagu itu ada lagi beberapa lagu lainnya seperti lagu sebuah rohani yang sudah biasa kita hapal seperti Semua Bunga serta tembang Kupu-Kupu Malam, Damai, Karena Cinta dan beberapa lagu lainnya. Pokoknya malam itu OMK benar-benar nenghanyutkan suasana. Lagian salah seorang personilnya bernama Ina Ladapase ternyata pede tampil tunggal dan bernyanyi. Eh jangan salah bro, suaranya bagus kok....


Romo Pine,Pr

Bazar

Sumana Pitu (akustik)

Plur Band



Malam renungan dan hiburan juga menjadi aksi yang mearik karena setiap penampilan musisi dan bandnya mereka selalu meneriakan kepedulian dan rasa keprihatinan yang mendalam bagi korban-korban akibat virus ini. Mereka juga berkampanye untuk hidup sesuai aturan dan menghindari perilaku hidup yang bebas serta jauh dari narkoba. Karena kehidupan yang tak terkendali dan bebas akan menghantar kita mendekati virus ini. So, mari bergandengan tangan berkampanye untuk menjauhi seks bebas dan penggunaan narkoba..!!

Oya, MalamRenungan juga diisi dengan sambutan dari Bapak Uskup dan lainnya. So, berita tentang kegiatan ini bisa di klik disini.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

"Merubah Kenangan Menjadi Aksi"

Puncak Kegiatan Orang Muda Katolik Peduli HIV/AIDS Berakhir di Memorial Candle


Uskup Keuskupan Maumere Mgr. Khaerubim Parera menyampaikan dukungannya kepada muda-mudi katolik yang telah berupaya menyampaikan pesan-pesan kepedulian bagi penderita HIV/AIDS. Uskup juga mengucapkan salut serta profisiat buat Orang Muda Katolik Paroki Katedral Maumere yang telah menyelenggarakan seluruh rangkaian kegiatan bertema OMK Peduli HIV/AIDS dari tanggal 13 Mei 2010 hingga 15 Mei 2010. “Semoga apa yang telah dimulai diteruskan oleh semua Orang Muda Katolik di Keuskupan ini,”ucap Mgr. Khaerubim Pareira.
Uskup juga mengingatkan“Jika selama ini tindakan kita lebih kepada hal-hal yang sementara, maka malam ini saatnya bagi kita mengangkat kepala kembali. Kita bangkit bersama Kristus dengan senjata terang yaituh iman Allah yang selalu menginginkan masa depan yang terbaik bagi kita.”
“Ketika banyak orang muda berkumpul dan menyatakan tekad melawan HIV/AIDS bagi saya merupakan langkah tepat dan berguna karena 87% kasus HIV/AIDS justru dialami anak-anak muda yang berumur 20-39 tahun,”lanjut Uskup.

Sambutan Uskup tersebut disampaikan di hadapan seluruh undangan serta masyarakat umum yang hadir di puncak acara Malam Renungan Bagi Korban HIV/AIDS dengan tema “Merubah Kenangan Menjadi Aksi”. Malam renungan yang menjadi puncak rangkaian kegiatan selamatiga(3) hari ini berlangsung di Lapangan Katedral St Yoseph Maumere Sabtu (15/05/2010).

Acara malam itu juga diisi dengan berbagai hiburan seperti live music, bazar dan lain-lain. Dua hari sebelumnya “Orang Muda Katolik Peduli HIV/AIDS”, menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti Workshop tentang HIV/AIDS,Pemasanga Pita Peduli HIV/AIDS, Penyebaran Brosur dan Pamflet, Lomba Esai dan Poster, Gerak Jalan Sehat dan games serta kuis serta berbagai kegiatan lainnya.

Ketua Panitia Hendrik Jon dalam laporan kegiatannya mengatakan tujuan dari kegiatan selama tiga hari ini dimaksud untuk mengenang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang telah meninggal dan keluarga yang ditinggalkan serta ODHA yang masih hidup diberi kekuatan dan ketabahan hidup, meningkatkan kesadaran akan ancaman HIV/AIDS serta menggalang solidaritas dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Sikka dan NTT serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan jauh dari perilaku hidup bebas yang mengarah pada seks bebas dan narkoba.

Lanjut Jon, kasus HIV/AIDS di NTT hingga akhir 2009 berjumlah 953 orang dan yang telah meninggal 225 orang. Dikabupaten Sikka hingga Desember 2009 tercacat berjumla 175 kasus dengan 40 diantaranya meninggal.

Sedangkan Alexander Longginus mewakili Ketua DPRD Sikka memuji Orang Muda Katolik Katedral Maumere sebagai pemuda dan pemudi yang luar biasa. “Diantara sekian banyak orang-orang muda ternyata ada kalian yang dengan hati tulus mau mengajak berbagi keprihatinan dan kepedulian terhadap penderita HIV/AIDS sehingga mengingatkan kepada khalayak bahwa virus mematikan tersebut memang telah hadir dan berada bersama kehidupan kita, sadar atau tidak sadar,” demikian Longginus. Ia juga menambahkan, bahwa seharusnya para penderita HIV/AIDS tak perlu ditolak. "Karena akan membuat mereka rendah diri dan menjauh dari kehidupan kita,"ujarnya.

Puncak dari Malam Renungan tersebut adalah Memorial Candle atau Lilin Kenangan. Acara ini dimaksud untuk mengajak semua elemen masyarakat agar berkenan kembali memberi perhatian terhadap para penderita dan korban-korban yang ditimbulkan oleh virus ini.

Malam Renungan di Lapangan Katedral Maumere bagi korban-korban HIV/AIDS merupakan puncak kegiatan dari tiga (3) hari kegiatan OMKA Peduli HIV/AIDS. Oleh Badan Dunia yang mengurusi AIDS setiap tahun di bulan Mei diperingati untuk mengenang Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah meninggal maupun menderita karena Aids. Dan di Maumere, Orang Muda Katolik Paroki Katedral berinisiatip melakukannya.

Acara semakin khusyuk saat penyalaan lilin dari para tokoh yang hadir dan dari kalangan kaum muda. Sebuah lagu berjudul Lilin-Lilin Kecil mengiringi ajakan dari Orang Muda Katolik Katedral Maumere agar masyarakat dan semua unsurnya memberikan kepeduliannya terhadap korban-korban yang ditimbulkan oleh HIV/AIDS serta mewaspadai akan bahayanya.

Hadir diacara yang mengambil tema “Merubah Kenangan Menjadi Aksi” antara lain Bapak Wakil Bupati yang diwakili, Ketua DPRD Sikka yang diwakili Alexander Longginus, Uskup Keuskupan Maumere Mgr. KharubimPareira,SVD serta para undangan baik dari utusan tiap paroki, Osis SMU, Remaja Mesjid, Pemuda GMIT serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Selama Malam Renungan tersebut, masyarakat membludak disekitar arena, menikmati hiburan yang disajikan disela sela acara.

Sajian acara dan Malam Renungan lainnya bisa dibaca disini

Ki-ka: KPA Sikka,Uskup &Alex Longginus

Bazar



www.inimaumere.com

Selengkapnya...

TV - LIVE

Selamat Menyaksikan

loading sebentar, :)






MaUmErE oF FlOrEs - Nian Tana - Gabung eee..



Selengkapnya...

Sunday, 16 May 2010

Nona dan Mama Lili Menuju Empat Besar Mamamia Show

Nonton Bareng Babak 5 Besar Batal Gara-Gara Hujan..

Katarina Dwilita Sabatini Simon alias Nona bersama Mama Lili semakin menunjukan peforma menjanjikan. Anak dan Ibu yang menjadi konstetan Mamamia Show Indosiar 2010 secara meyakinkan lolos menuju Babak 4 Besar Mamamia Show. Padahal sebelumnya Nona dan Mama Lili harus dua kali melewati Zona Kritis dan membuat semua pecintanya berada dalam keadaan cemas. Namun Jumad 14 Mei 2010, Nona yang didapuk berduet bersama Firman kembali pada peforma aslinya. Tiga (3) komentator Mamammia Show yakni Lusi Rahmawati, Dona Harun dan Beny Simanjuntak memberikan komentar seragam. Ketiganya tanpa banyak kata kompak memberikan apresiasi positif terhadap apa yang telah diberikan Nona diatas panggung. Bersama dengan Firman, Nona yang tampil menawan dengan kostum panggung berwarna kuning membawakan lagu berjudul Kehilangan ciptaan Charly ST12. 100 Juri Vote Lock pun menempatkan Nona berada di jalur aman tanpa melewati Zona Kritis. Yap, Nona dan Mama Lili lolos ke Babak 4 Besar Mamamia Show 2010.
Namun, keberhasilan Nona dan Mama Lili tersebut tak bisa disaksikan bersama diacara Nonton Bareng yang biasa digelar www.inimaumere.com dan Komunitas Kampoeng Hijau. Hujan yang turun sejak pagi hingga malam rupanya membatalkan pegelaran Nonton Bareng.

Dukungan Tak pernah Surut dari Kaum Bawah..

Miris juga ketika mendengar bahwa beberapa peserta Mamamia Show Indosiar 2010 mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerahnya sedangkan Nona yang lahir di Jakarta dan berdomisili di Bogor hanya mendapatkan dukungan dari pecintanya. Pemda Bogor tempat Nona berdomisili pun diam, Pemda Sikka tanah asli kedua orangtuanya tak bergerak meski nama Kabupaten Sikka dan Maumere melambung tinggi dibawah sang calon bintang masa depan ini.

Tapi Nona tetap tegar, Mama Lili dan suaminya Tadeus Talo tetap tegar. Atas doa semua pendukung Nona dan Mama Lili dimana saja berada, keduanya masih bertahan di Mamamia Show Indosiar 2010 sampai dengan saat ini.

Tak seperti yang kita bayangkan, Nona dan Mama Lili pun mengalami beberapa kendala. Perjalanan jauh dari Bogor ke Jakarta setiap waktu dan pengorbanan pada segala hal mulai dari kostum hingga kesiapan apapun membuat keduanya harus pintar-pintar memutar otak. Biaya yang dibutuhkan begitu besar, sedangkan keduanya harus berjuang sendiri. Tak ada bantuan dari manapun seperti para peserta Mamamia yang lain.

Melihat kondisi dan situasi tersebut Panitia Nonton Bareng Dukung Nona dan Mama Lili tergerak hati dan berinisiatif untuk membantu keduanya. Lewat Aksi Peduli Dukung Nona dan Mama Lili, Panitia menyebar dukungan dana dari semua pecinta Nona dan Mama Lili di Kota Maumere dan sekitarnya.
"Semua ini kami lakukan demi untuk membantu Nona dan Mama Lili. Mewakili Nona dan Mama Lili, pantia mengucapkan limpah terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua dukungan yang diberikan,"Ujar Boim mewakili Panitia.

Panitia Nonton Bareng selanjutnya akan kembali ke jumad ini dengan menggelar Nonton Bareng seperti biasanya. Lokasi masih direncanakan. Ada beberapa tempat yang dibidik, seperti parkiran Roxy Swalayan, Halaman eks Kantor DPRD, Lapangan Katedral Keuskupan Maumere, Halaman depan Gelora Samador Maumere, Parkiran Barata Dept. Store dan beberapa tempat lainnya.

Panitia berharap hujan tak turun yang akhirnya membatalkan acara tersebut. Karena antusias masyarakat untuk Nonton Bareng di Kota Maumere begitu tinggi. Buktinya saja, ketika jumad kemarin Pantia membatalkan acara Nonton Bareng karena hujan yang tak mau kompromi, puluhan sms masuk ke nomor ponsel mengkomfirmasi keadaan. Hmmm, apapun yag terjadi dukungan kita dimana saja berada akan sangat berarti bagi Nona dan Mama Lili.(Oss)

MARI DUKUNG TERUS DENGAN DOA...
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Friday, 14 May 2010

Tiga Hari Bersama "Orang Muda Katolik Peduli AIDS"

Workshop HIV/AIDS Di Hari Pertama
13-15 Mei 2010 OMK Katedral Maumere Gelar Kepedulian Terhadap Bahaya HIV/AIDS

Aksi Peduli HIV/AIDS yang diprakarsai oleh Orang Muda Katolik Katedral Maumere resmi dimulai pagi tadi, Kamis 1(13/95/2010). Bertempat di Aula Paroki St Yosep Maumere, kegiatan positif yang ditujukan bagi korban-korban HIV/AIDS diisi dengan Workshop dari pukul 12.00 hingga sore hari.
Para pembicara diberi ruang berbicara dalam dua sesi. Sesi pertama mengupas habis tentang masalah Seputar HIV dan AIDS dengan narasumber dari KPA Kabupaten Sikka, Yarkestra dan dr. Asep Purnama,SpPD. Sesi Kedua berbicara tentang Pandangan Agama dan Perilaku Positif OMK (Orang Muda Katolik) bersama nara sumber Romo Jhon Eo Towa,Pr, Romo Sipri Hormat,Pr serta wakil dari OMK Katedral Maumere. Acara dipandu oleh moderator Drs. Kanis Lewar.


Para pembicara yang hadir di Workshop mengupas habis tentang berbagai masalah yang ditimbulkan oleh virus yang mematikan tersebut dan dampaknya bagi kehidupan manusia. Dari data yang ada disebut bahwa NTT sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1997 sampai dengan akhir November 2009 terdapat 646 kasus HIV/AIDS dengan rincian 353 orang mengidap HIV dan 293 penderita AIDS.

Untuk Kabupaten Sikka, sampai dengan Desember 2009 tercatat 175 kasus HIV/AIDS dengan perincian 123 orang terindetifikasi sebagai penderita AIDS dan 52 orang pengidap HIV. Dari keseluruhan kasus tersebut, 40 orang diantaranya telah meninggal dunia.

Berbagai kasus HIV/AIDS bahkan diyakini yang mencuat keluar atau yang muncul dipermukaan hanya sedikit tetapi sesungguhnya yang terjadi dibawah permukaan adalah banyak. WHO, Badan Kesehatan PBB bahkan memprediksi bahwa apabila disuatu waktu pada suatu daerah terdapat 1 kasus HIV positif maka sesungguhnya yang terjadi didaerah tersebut terdapat 100 orang yang telah terinfeksi HIV positif.
Demikian pula untuk AIDS, apabila disuatu daerah terdapat 1 kasus AIDS yang dilaporkan secara resmi maka sesungguhnya sudah terdapat 1.000 orang yang sudah terinfeksi HIV positif.

Workshop berakhir sekitar pukul 16.00. Kegiatan Orang Muda Katolik yang bertema OMK Peduli HIV/AIDS dilanjutkan sampai dengan tanggal 15 Mei 2010. Berbagai kegiatan positif telah dipersiapkan seperti Lomba Poster, Lomba Esai, Bazar Pameran dan Hiburan, Renungan Malam Kenangan, Upacara Lilin Kenangan dan berbagai kegiatan positif yang menitikberatkan pada kepedulian oramg muda terhadap HIV dan Aids.


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Komodo Butuh Dua Juta 'Vote' untuk Masuk Tujuh Keajaiban Dunia

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang berupaya mencari dukungan dari seluruh warga Indonesia di dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung komodo. Karena jika ingin terpilih sebagai tujuh keajaiban dunia, dibutuhkan sebanyak dua juta suara.
"Untuk menggolkan komodo sebagai tujuh keajaiban dunia dibutuhkan dua juta dukungan melalui vote komodo," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT, Wely Rohimone di Kupang, selasa (27/4).

Menurut dia, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan semua pihak di daerah agar mau memberikan dukungan kepada komodo melalui vote agar bisa masuk sebagai tujuh keajaiban dunia.

Walaupun saat ini komodo masih berada pada urutan 14, namun pemerintah daerah masih punya kesempatan untuk menggalang dukungan karena vote tersebut masih baru berakhir pada Juni 2011. "Pengumuman pemenangnya baru akan dilakukan pada Oktober 2011 mendatang," katanya.

Berdasarkan hasil koordinasi, katanya, beberapa instansi sudah menyatakan akan memberikan dukungan melalui vote. Namun, dukungan yang diberikan belum mencapai dua juta vote yang dibutuhkan.

PT Telkomsel menjanjikan sebanyak 48 ribu vote mendukung komodo, Badan Pengelola Data Elektronik (PDE) sebanyak 21 ribu, dan pihak lain sebanyak empat ribu vote. Total vote ini hanya mencapai 73 ribu sehingga masih kurang satu juta lebih vote.

Karena itu, ia berharap adanya dukungan dari masyarakat Indonesia di dalam negeri dan luar negeri bagi komodo agar terpilih sebagai tujuh keajaiban dunia. "Kampanye komodo secara nasional dan internasional dilakukan oleh Kementerian Budpar. Kita hanya untuk daerah saja," katanya.

Untuk memberikan dukungan komodo sebagai tujuh keajaiban dunia dapat dilakukan melalui 'vote', langsung klik di www.new7wonders.com. (tempo).

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sunday, 9 May 2010

Dari Bumi Watu Cruz BOLA, Nonton Bareng Dukung Nona dan Mama Lili

Nona dan Mama Lili Lagi-Lagi Masuk Zona Kritis......



Histeria pendukung Nona dan Mama Lili tak terbendung. Spontan mereka berhamburan ketengah halaman Nonton Bareng. Dengan gempita mereka menumpahkan segala macam bentuk kegembiraan karena sang bintang pujaannya, Nona dan Mama Lili lolos dari zona kritis. Disisi sebelahnya, layar yang sebelumnya menjadi perhatian utama sudah ditinggalkan, halaman Kantor Camat Bola bahkan telah berubah menjadi menjadi area dance floor bersuara sumbang penyanyi dadakan yang melantunkan lagu-lagu riang khas daerah Maumere. Dengan atap langit kelam bercahaya redup bintang dan rembulan, masyarakat Kecamatan Bola menjadi saksi berikutnya saat Nona dan Mama Lili lagi-lagi lolos mendebarkan dari zona kritis.
Bank NTT
Cabang Sikka menjadi sponsor utama “Nonton Bareng Mendukung Nona dan Mama Lili” yang diselenggarakan oleh www.inimaumere.com dan Komunitas Kampoeng Hijau. Nonton Bareng juga didukung sepenuhnya oleh Toko Buku Gramedia Maumere, Radio Sonia FM, Suara Sikka FM, Rogate FM, UD Mentari Abadi (Sound Sistem). Nonton Bareng ini berlangsung Jumad Malam 8 Mei 2010.

Bola adalah sebuah wilayah kecamatan (salah satu dari 21 kecamatan di Kabupaten Sikka) yang terletak di pesisir selatan Kabupaten Sikka, Flores (Kota Maumere berada dipesisir utara Flores). Watu Cruz (Salib di atas Batu Karang) dan Sumur Balukh adalah salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di Bola.

Bapak Camat Bola, Barnabas SM yang didampingi istri tak dapat menyembunyikan perasaan bahagia. Dengan terharu Bapak Camat mewakili masyarakat Bola mengatakan bahwa warga Bola dan sekitarnya malam ini pantas merasa bangga atas prestasi yang telah ditorehkan Nona.
“Nona adalah Putri dari Pantai Selatan Flores yang telah berjasa mengharumkan nama Maumere, Flores dan NTT lewat suara emasnya. Kita boleh berbangga dan patut memberikan dukungan penuh bagi Nona dan Mama Lili dalam bentuk apapun,”ujar Barnabas ditengah histeria pendukung Nona. Secara garis keturunan, ayah Nona adalah putra asli dari dusun Pomat Kecamatan Bola.

Nonton Bareng di halaman Kantor Kecamatan Bola ini merupakan sebuah moment yang tepat disaat dukungan dan perhatian terhadap prestasi Nona sedang disorot oleh berbagai masyarakat.

“Sengaja kami menggelar acara Nonton Bareng ini, selain sebagai bentuk dukungan dan spirit bagi perjuangan Nona dan Mama Lili juga sebagai motivator yang diharapkan bisa melahirkan nona-nona lainnya,”ungkap Yance Moa Ketua Panitia Nonton Bareng.

Nona tampil malam itu berduet dengan penyanyi senior Audy. Keduanya cukup kompak kala berduet diatas panggung Mamamia. Tapi Nona juga menunai kritik terutama pada kostum panggung yang dikenakannya. Nona dan Mama Lili akhirnya harus berdebar karena diputuskan berada pada zona kritis.

100 Juri Vote Lock akhirnya memutuskan nilai yang dimiliki Nona tak bisa dilewati oleh Putri, konstetan dari Medan. Dengan demikian Nona dan Mama LiLI melaju ke putaran 5 Besar Mamamia Show Indosiar 2010. Kemenangan ini langsung disambut histeria pendukung Nona dan Mama Lili.

Nonton Bareng juga diwarnai dengan berbagai acara yang menghibur. Selain kuis yang dipersembahkan Bank NTT dan Toko Buku Gramedia Maumere Nonton Bareng juga diisi dengan hadirnya dua penyanyi remaja yang sedang menanjak saat ini yakni Lince Keytimu (SMP St Anthonius Kefamenanu,Timor) yang didampingi Mama Esy dan Maya (SMK Mathilda Maumere) yang didampingi Mama Yanti. Keduanya dengan luwes bergantian membawakan beberapa nomor lagu yang sedang trend di blantika musik tanah air bersama iringan Tomy di posisi Keyboard.

Acara semakin semarak karena langsung di pandu oleh MC kondang Lucky Reyner. Penyiar acara Gokil di Sonia FM ini berhasil membuat Nonton Bareng semakin hidup dan bersemangat. Semua pendukung Nona dan Mama Lili terpingkal-pingkal dengan berbagai ungkapan yang mengundang tawa. Bahkan Tadeus Talo, ayah dari Nona dan suami dari Mama Lili pun tak luput dari gojlokan Lucky. Suasana Nonton Bareng yang cukup tegang karena Nona berada pada posisi tak aman akhirnya mencair karena kebolehan Lucky “berkotbah”. Benar-benar maut.....!

Nonton Bareng Mendukung Nona dan Mama LiLI yang digelar di Halaman Kantor Camat Kecamatan Bola selain mengundang sebagian besar masyarakat Bola juga dihadiri oleh pejabat dari Bank NTT Cabang Sikka Unit Kewapante, pimpinan Toko Buku Gramedia Maumere dan Bapak Camat, Ibu Camat serta staf Kantor Kecamatan Bola.

Dukungan doa dan berbagai bentuk dukungan lainnya sangat diharapkan agar Nona dan Mama Lili tetap memberikan yang terbaik. Salam Dukungan Bagi Nona dan Mama Lili, Satu hati untuk Maumere Manise, satu hati untuk Flobamora. Ita Di Norang....!


Video di Ajang 6 Besar Mamamia Show Indosiar 2010






MC-nya Lucky Reyner

Menangkan Kuis Bank NTT



Oss & Boim

www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Model dari Maumere di Uang Kertas Tahun 1952


Blikon Blewut artinya sisa dari yang punah. Museum ini terletak sekomplek dengan Sekolah Tinggi Filsafat Khatolik (STFK) Ledalero. Berjarak sekitar 6 Km dari Kota Maumere selintasan menuju Kabupaten Ende. Di museum ini kita bisa menggali beberapa peninggalan baik dari jaman pra sejarah hingga sejarah yang dikumpulkan dari berbagai belahan dunia. Namun menjadi menarik ketika diketahui bahwa dari sekian peninggalan itu ada selembar uang kertas kuno bernilai Rp.2,5 yang didalamnya memuat model asli asal Maumere bernama Moat Noeng. Bapa Tua yang sehari-hari berjualan kelapa seharga Rp.2,5 itu didapuk oleh Soekarno, Presiden RI kala itu untuk segera diabadikan dalam selembar uang.

Ahhh, ada-ada saja Bung Karno ini.....yukkkk intip ceritanya...

Menarik sekali ketika melihat selembar uang kertas kuno yang tertata rapi bersama uang kertas kuno lainnya. Uang kuno ini berada dalam sebuah bingkai kaca yang melekat di dinding museum.
Uang kertas yang menarik perhatian tersebut adalah uang kertas yang memiliki nilai seharga Rp.2,5.

Sedikit terkejut namun ada terbersit rasa bangga juga bahwa museum ini menyimpan uang kertas kuno yang gambarnya adalah model asli dari Kabupaten Sikka. Menjadi menarik ketika tahu bahwa uang tersebut memuat wajah bapa tua nan lugu bernama Moat Noeng asal Kampung Wolohuler, sebuah desa yang berdekatan dengan Desa Nele. (Mo'at adalah panggilan khas untuk lelaki Maumere).

Mengapa Bapa Noeng bisa menjadi model uang kertas yang berlaku dari tahun 1952-1956 tersebut?

Ceritanya, saat berjualan kelapa muda (kabor kelut) di pinggiran jalan raya menuju Bandara Wai Oti yang sekarang telah berganti nama menjadi Bandara Frans Seda (4 Km dari pusat Kota Maumere) sosok petani miskin ini rupanya menarik perhatian Sang Proklamator Indonesia, Mo'at Soekarno (Bung Karno).

Bung Karno saat itu bersama rombongan transit di Maumere. Bung Karno lalu meminta memberhentikan mobil dan menanyakan harga beberapa butir kelapa muda yang di jual Moat Noeng. Oleh Moat Noeng dijawab dengan harga Rp.2,5 untuk sebutir kelapa. Terjadilah tegur sapa (kula babong) antara Sang Proklamator dengan Mo'at Noeng.

Adalah yang membuat terkejut Sang Proklamator bahwa Moat Noeng dengan sosok kampung, berwajah polos dan lugu ini kok bisa berbahasa Indonesia dengan baik.

Melihat sosok lugu dengan senyum tulus bersahaja namun pintar berbahasa Indonesia tersebut, Bung karno pun tertarik. Sang Proklamator tersebut lantas memerintahkan stafnya untuk segera memotret Moat Noeng. Gambar dalam uang kertas itu adalah hasil dari foto yang diambil di pinggir jalan raya menuju Bandara Wai Oti (Bandara Frans Seda). Dan harga sebutir kelapa yang dijual Bapa Noeng pun akhirnya dijadikan nilai uang tersebut. Uang tersebut berlaku dari tahun 1952 hingga 1956.

Cerita diatas disampaikan oleh penjaga museum Blikon Blewut kepada www.inimaumere.com ketika kami menapaki sejarah masa silam di Museum Blikon Blewut.

Senyum khas lelaki kampung bersahaja seperti juga senyum –senyum khas tanpa basa-basi nan tulus menjadi cermin senyum dari hati yang dalam. Kita bisa menjumpai dan menikmati senyum tulus ini di hampir seluruh kampung-kampung di Kabupaten Sikka dan Flores pada umumnya.

Sayang sosok pemimpin yang tegas, berani dan mampu merangkul semua kalangan masyarakat Indonesia seperti Bung Karno telah jarang ditemukan dimasa kini...

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 05.10 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---