Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 26 May 2012

DUA KROWE MANUSIA ASAL TANAH DI MEKEN DETUN WOLOLARU

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
oleh Longginus Diogo
Kisah tradisi lisan lepo meken, desa Meken Detun, kecamatan Kangae, Kab. Sikka, bertutur tentang adanya DUA KROWE DUA TAWA TANA (dua krowe perempuan asal tanah ) di kawasan Meken Detun-Nuhan Ular Tana Loran. Dua krowe inilah menjadi leluhur pertama dari dua etnis penduduk asli di Nuhan Ular Tana Loran. Yaitu Etnis Krowe dan Etnis Krowin. Naruk Duan Moan Latung Lawang atau kisah tradisi lisan itu bertutur sebagai berikut: Au lai laka moan lalang - Aku putra laka lalang Nuhu ora ata liman blon - Perang dengan orang tangan panjang Ata epak klewang - Dan bertelapak lebar Atan saben rigan - Orang berbulu kasar Mole unur leen - Dan berkuku runcing Ata ikit etan lea mein - Pemangsa daging,peminum darah Ata higi mitan - Orang pengecup hitam Ata here meran - Orang pencedok merah Ata wada ponun koparaE - Kuntilanak koparaE
Lutan bita doto wulan - Puntung terbang menuju bulan Waran gogo dolu lero - Bara begulir menuju matahari Poto glejor Jlin Goran - Nyala menjilata gunung goran KaparaE ami lobo - Musuh – musuh kutaklukan Nuhu tia au weta - Perang itu ku beri nama
 NUHU LUTAN BITO - PERANG PUNTUNG TERBANG WARAN GOGO - BARA BERGULIR

 Au lai laka lalang - Aku putra laka lalang
 kare tua wali gajun loran - Menyadap tuak ditengah rimba
 Gu ita ora dua ha - Dan kulihat seorang gadis
 Bepur lora tanah luk - Bercebur debu tanah
 Au wae hale weta koparaE - Kukira itu kuntilanak
 Gele nora tua bura - Menginginkan tuak putih
 Beta wair blatan epan - Sebagai air penyejuk
 Kaman paret wiin boir - Untuk pemuas dahaga
 Aning liro bliran - Angin bertiup menyegarkan
 Balatan jaju jek - Sejukpun membuat kantuk
 Lupan glumak geru nolek - Kantuk hingga tertidur lelap
  Nora au matan naran - Ketika aku terjaga
 Ita wulu kruut pereng sawe - Bulu kotor habis tercukur
 Dadi nan waebuan mior - Ia jadi gadis yang cantik
 Nimu hui wiin dau wiin - Ia memandikan diri
 Lou wiin nore wiin - Menyiram dan menguras rambutnya
Hubit wiin sokung wiin - Menyisir dan menata rambutnya
 Ganu ata dua bukan - Bagai gadis pingitan
 Waebuan bura barek - Gadis mudah yang cantik
 Nimu tia - Dia itulah INA DUA LUK TANA - IBUNDA LUK TANA DUA WAI LAKA LALANG – ISTRI DARI LAKA LALANG.

 Rangkuman isi kisah tradisi lisan ini dapat dapat di uraikan sebagai berikut:

  1. Moan laka lalang keturunan dari Leluhur Uka. Pale Manusia pertama di pulau Ular Naga Sawaria yang disebut ATA BEKOR.Laka Lalang menemukan kawasan Meken Detun Wololaru.Ia ingin menguasai kawasan itu tetapi dalam rimba itu terdapat banyak musu. a. Ata liman Blom Epak Klewang artinya makhluk bertangan panjang, bertelapak lebar. Kemungkinan makhluk ini adalah RAKSASA. b. Ata Saben Rigan Unur Leen artinya makhluk berbulu kasar, dan berkuku runcing.kemungkinan makluk ini adalah ORANG HUTAN. c. Ata Wada Ponun KoparaE artinya kuntilanak KoparaE Sebagai makhluk “ikitetan lea mein” artinya makhluk pemangsa daging dan peminum darah. 
  2. Laka Lalang melakukan sebuah siasat perang yaitu “Nuhu Lutang Bito Waran Gogo” artinya Perang Puntung Terbang Bara Bergulir. Laka Lalang melontarkan puntung kayu api menuju bulan dan menggulingkan bara api menuju matahari. Laka Lalang memohon doa restu dari sang penguasa tertinggi yang disebutnya AMA LERO WULAN ( BAPAK LANGIT). Nyala api menjilati gunung Jlin Goran( Gunung yang gundul )dan Laka Lalang mengalahkan semua musuh penghuni kawasan Meken Detun wololaru Mei Erin Blata Tatin Poma Pihak Watu Daring. 
  3. Laka Lalang menguasai kawasan Meken Detun,dan mulai melakukan kegiatan bercocok tanam (=Gua Uma Kare Tua). Pada suatu hari ia sedang meyadap tuap di tengah rimbah di sebuah tempat bernama Todang Tedung (sebelah barat daya gunung Jlin Goren). Dari atas pohon tuak (pohon enauk) ia melihat seorang gadis yang sedang bercebur debur di pemukaan tanah. Dan ia mengirah itu adalah kuntilanak / KoparaE yang mau minta minum tuak putih untuk pemuas dahaganya. Karena tiupan angin yang menyegarkan dan ia pun terlelap sejenak, ketika terjaga di lihatnya semua buluh kotor dari gadis itu sudah habis tercukur. Perempuan itu menjelma menjadi seorang gadis yang sangat cantik bagai gadis pingitan. Laka Lalang memperistri gadis itu dan diberi nama DUA LUK TANA (=perempuan debu tana) sebuah nama yang mengandung arti simbolik manusia yang masih sangat primitif.  
Kemudian anak dari Laka Lalang dan Dua Luk Tana, bernama Lai Meken (=putra asal Meken Detun) membangun sebuah ”MAHE MOAN” (=megalit agung) di Todang Detung tempat Dua Luk Tana ditemukan Mahe Moan itu sebagai Tugu peringatan ”munculnya Dua Luk Tana”yang diberi nama MAHE KROWE KUAT PUAN artinya megalit krowe asal-mu-asal marga. Dan sejak itu Dua Luk Tana mulai di panggil Dua Krowe. Dua Krowe juga di juluki Dua Tawa Tana artinya perempuan asal tana di Mekenng, Detun Wololaru-Nuhan Ular Tana Loran. Dua krowe menjadi leluhur pertama etnis Krowe dan etnis Krawin (=berasal dari Krowe ). etnis Krowe adalah keturunan dari Lai Meken, Raga,Wanga, Pore, Dopeng, Tobi, Hoba, Sira dan Bao, yang tercebur di wilayah Hoak Hewer, Jli, Wetakara, Nele, Koting, Nita, Wolokoli , Doreng, Hewokloang dan Waigete. Sedangkan etnis Krowin adalah keturunan dari Kesa, Kuit, Kudi, dan Kleteng yang tersebar di wilayah hoak Hewer Kringa dan Werang termaksud hewa yang sekarang masuk flores timur. 
 
Todang Detun selanjutnya disebut ”OLANG BEKOR ”atau tempat munculnya manusia dari tanah. Disana ada Mahe Moan Kelan Kirek (= megalit agung yang terukir indah ). Olang Bekor itu menjadi tempat AI TALI atau tempat untuk bertemu dengan leluhur yang disebut Regang Ai Tali, pada setiap ada hajatan keluarga. Semua Mahe di KangaE sudah habis di porak porandakan pada 26 November 1902 dalam penyerbuan tentara ” MARSESE ”( tentara bayaran Belanda ), terhadap kerajaan KangaE. 
 
Dua Krowe Kuat Puan. Dua Tawa Tana di Meken Detun Wololaru. Nuhan Ular Tana Loran. Dua Krowe Manusia asal tanah di Meken Detun Wololaru, yang keturunanya sebagai penduduk asli adalah etnis Krowe dan etnis Krowin.
Kewapante, April 2011 LONGGINUS DIOGO


                             www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: DUA KROWE MANUSIA ASAL TANAH DI MEKEN DETUN WOLOLARU | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---