Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Tuesday 4 March 2014

Mengais Emas di Kampung Sikka

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT tiga minggu terakhir ini heboh. Pasalnya di desa yang memiliki keterkaitan sejarah dengan bangsa Portugis ini ditemukan berbagai macam potongan yang mirip emas. Emas? Yap benar. Emas-emas tersebut telah dikumpulkan kemudian dijual pada dua pedagang asal Makasar yang beroperasi di Kampung Sikka. Dari jerih payah mencari emas kini ada sejumlah warga megaku hasil tersebut bisa membantu keperluan anak-anak sekolah dan mencukupi kebutuhan rumah tangga. Kisah penemuan emas tersiar sampai Kota Maumere. Berbekal kabar tersebut, kami menuju Kampung Sikka. Maka inilah laporan kami dari kunjungan tersebut, Minggu 2 Maret 2014.

Kampung Sikka berjarak 28 Km dari Kota Maumere. Ia berada persis di pantai selatan Laut Sawu. Khasnya adalah ombak besar bergulung dan batu-batu karang yang menyebar rata di pesisir pantai.

Pukul 11.00 wita kami tiba. Selain saya (Oss) dari inimaumere.com ada juga rekan media Flobamora.net Vicky da Gomez dan Fico Koban TV-One. Sayangnya saat tiba air laut belum surut. Berarti belum ada warga yang turun mencari emas.

Menurut Agustinus Nong, tokoh pemuda di Kampung Sikka, air surut terjadi sekitar pukul 14.30 wita. Cukup lama. Maka untuk meluangkan waktu kami berisitirahat di rumah Agustinus. Ia menyiapkan makan siang, sebotol moke dan lepeng. Ah terima kasih Mo'at Agus. Sambutan yang tulus dari warga Sikka.

Setelah makan siang, masih ada waktu yang cukup lama. Menunggu air surut, kami putuskan bertemu nara sumber di Kampung Sikka yang sedikit banyak mengetahui keberadaan penemuan emas. Kami juga bertemu Bapak Kepala Desa Sikka.

Dari Mo'at Kepala desa dan Agustinus Nong, kami kemudian dituntun bertemu para penemu emas yang telah menikmati hasil penjualannya, juga warga yang masih menyimpas emas tersebut.

Moat Manda da Cunha: Emas Sudah Ada Sejak Dulu Kala

Pertama kali kami bertemu Moat Manda da Cunha. Beliau telah berumur 76 tahun. Rambutnya putih mengisahkan perjalanan hidupnya yang panjang. Ia menyambut kami dengan ramah. Dirumahnya yang sederhana ia kemudian bertutur soal kisah penemuan emas yang kini ramai dibicarakan dimana-mana.

Ditengah angin pantai yang bertiup kencang dan matahari yang ganas membakar, kami diperlihatkan sebuah mangkok antik bermotif bulu ayam. Mo'at Manda berkisah bahwa mangkok tua tersebut ditemukan didalam tanah di pekarangan rumahnya yang tak jauh dari pantai. Selain itu ia juga memperlihatkan kepada kami potongan-potongan emas hasil penemuan cucunya bernama Cindy da Cunha di pantai Sikka.

Cindy yang berumur 10 tahun dengan malu-malu bercerita bahwa emas yang didapatnya tersebut berasal dari pesisir pantai Sikka. Ia menemukan emas tersebut setelah mendengar kabar rekan ciliknya Da Eba menemukan emas dipantai Sikka.

Mo'at Manda yang duduk disamping cucunya kemudian bercerita tetang masa lau ketika ia masih sekecil Cindy. Dari kiisah Moat Manda ditemukan kisah menarik. Bahwa sebenarnya emas yang ditemukan di Pantai Sikka tersebut sudah ada sejak duku kala.

 "Saya waktu itu masih kecil umur SD (sekolah dasar) pernah dapat emas di Pantai Sikka, dekat Lepo Gete," cerita Mo'at Manda sambil menarik dalam rokoknya. Lepo Gete adalah pusat pemerintahan Kerajaan Sikka, merupakan Istana Kerajaan Sikka yang telah ada sejak tahun 1500-an.

 "Hanya saja tidak heboh seperti saat ini karena menjadi rahasia yang kami jaga," tuturnya.

Ia bercerita emas yang didapatnya tidak jauh dari Istana Lepo Gete. Seperti kisah penemuan sekarang dimana emas-emas tersebut ditemukan pada pesisir pantai yang tak jauh dari Lepo.

 "Anehnya, kalau dulu hanya dapat patahan-patahan (emas) sekarang ini sudah ditemukan butiran-butiran kecil, ini dari mana?" tanyanya.

Asap rokok mengepul di ruang beranda. Bunyi deburan ombak menghantam turap. Kami terdiam sejenak.


Da Eba, Si Cilik Penemu Emas Pertama

 Keluar dari beranda rumah Mo'at Manda, kami dituntun Mo'at Agus Nong dan Bapak Kades Sikka menuju rumah penemu emas pertama, tiga pekan lalu. Dia adalah gadis cilik hitam manis bernama Josephine da Eba.

Siang yang terik, si cilik sedang asik bermain bersama rekan-rekannya. Ia mengendarai sepeda kecil. Kami menyapanya dengan ramah. Ia malu-malu membalas dengan senyum ramah. Tak jauh dari kami nampak Oma (nenek) dan Mamanya sedang memperhatikan kami. Rupanya kabar kedatangan media di Kampung Sikka telah tercium. Sehingga keluarga da Eba telah menunggu kami dihalaman rumah, dibawah pohon sukun yang rindang menabur sejuk.

da Eba kemudian merapat bersama Cindy da cunha yang telah bertemu kami sebelumnya. Dua anak kecil ini kemudian bercerita dengan malu-malu. Menurut Eba, ia pertama kali menemukan emas di pantai Sikka. Kemudian ia membawa pulang dan mengisahkan pada keluarganya.

"Saat itu saya sedang mencari besi tua dipantai. Saya mengorek dan pasir dan sampah mencai besi tua ternyata menemukan emas. Saya tahu itu emas karena mama juga punya," kata Eba.

Menurut Oma dan Mama dari Eba, emas yang didapat sudah tiga kali. Masing-masing sekitar 4 gram.

"Terakhir dapat lima gram, sudah kami gadai Rp 800 ribu," jelas Mama Eba.

"Saya juga membelikan sepeda mini buat Eba, sepeda yang dipakai Eba tadi itu hasil dari emas yang didapatnya. Saya juga membelikan buku-buku pelajaran buat anak-anak. Lumayan membantu sekali keuangan," tutur Mama Eba kemudian.

Eba bercerita bahwa emas-emas yang didapatnya tidak jauh dari Lepo Gete berada. Hal ini sesuai juga dengan apa yang disampaikan Mo'at Manda sebelumnya. Adakah keterkaitan dengan Lepo Gete?

Ditempat ini kami juga diperlihatkan emas-emas yang ditemukan dari pantai Sikka. Ada bentuk patahan, batangan, butiran dan ada yang masih utuh dengan mainan salib kecil. Sungguh penemuan yang menarik.

"Mungkin ini ada hubungan dengan Bahar Lida (hantaran belis) jaman dulu," kisah Mo'at Manda sebelumnya.

Saat kami berbincang, tak disangka hari mulai turun. Matahari mengisaratkan sebentar lagi sore. Banyak warga sudah mulai berseliweran. Perburuan emas mungkin tak lama lagi berlangsung. Air surut sudah diambang pintu. Kami pun bersiap. Tak ingin moment mendebarkan ini terlewat begitu saja.


Bukti bahwa isu dan desas desus yang menghamipiri Kota Maumere benar adanya. So? klik di sini: Perburuan emas di Pantai Sikka!

www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Mengais Emas di Kampung Sikka | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---