Kisah Pilu Usai Tabisan Imam..
Keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor Tersanjung tak bisa menyembunyikan perasaan mereka. Setiap kali ada mobil yang masuk dan berhenti didepan UGD dalam sekejap dikerubungi. Bukan hanya ingin melihat siapa yang dibawa tapi juga ingin sekali mendengar berita terakir tentang penyelamatan. Meski sia-sia tapi hal itu terus dilakukan.
Di Beru, dirumah salah seorang korban tenggelamnya KM Tersanjung bernama Thomas Aquino keluarga berkumpul dan melakukan doa bersama untuk memohon keselamatan korban. Thomas Aquino yang biasa disapa Tommy adalah seorang yang ikut menjadi korban. Tommy ikut serta ke Palue dalam kapastasnya sebagai pemain keyboard dalam perayaan Tabisan Imam Katolik. Selain Tommy, Om (dede) kandungnya bernama Dolfus dan istrinya Erni ikut serta menjadi korban yang belum ditemukan hingga kini.
Di Beru, dirumah salah seorang korban tenggelamnya KM Tersanjung bernama Thomas Aquino keluarga berkumpul dan melakukan doa bersama untuk memohon keselamatan korban. Thomas Aquino yang biasa disapa Tommy adalah seorang yang ikut menjadi korban. Tommy ikut serta ke Palue dalam kapastasnya sebagai pemain keyboard dalam perayaan Tabisan Imam Katolik. Selain Tommy, Om (dede) kandungnya bernama Dolfus dan istrinya Erni ikut serta menjadi korban yang belum ditemukan hingga kini.
Banyak cerita mengenai peristiwa tragis tersebut. Banyak yang bilang bahwa peristiwa tersebut terjadi pukul 13.15 wita (22/10.2010). Dan sekitar pukul 16.00 baru berita naas tersebut menyebar luas. Romo Yan, asal Aibura merupakan salah satu keluarga korban yang masih menunggu berita terakhir tentang pencarian korban. Adiknya bernama Sam selamat tapi ayahnya dan adiknya Budi hilang dan belum ditemukan hingga kini. Sam kini dalam perawatan intenssif di RS. TC.Hillers.
Ada lagi seorang anggota polisi yang berhasil menyelamatkan istri, anak bayinya (berumur 1 tahun) dan seorang wanita dengan menggunakan sebatang kayu.
Kisah tenggelamnya KM Tersanjung yang berangkat dari Palu’e menuju Maumere kini menjadi pusat perhatian masyarakat Kabupaten Sikka. Cerita tentang tenggelamnya kapal yang membawa 66 penumpang ini dibicarakan dimana-mana.
Sampai dengan berita ini ditulis, pencarian terhadap 22 korban tenggelamnya KM Tersanjung belum menemukan hasil. Tim SAR dan sejumlah tim pencarian korban masih terus melakukan sisiran di perairan Ndondo, Laut Flores, Kabupaten Ende.
Informasi menyebutkan, untuk membantu pencarian korban warga setempat melakukan ritual adat. Ritual adat dalam suku Flores sering dilakukan untuk meminta dukungan dari para leluhur, demikian dikatakan Wento yang sebelumnya berada di Pantai Ndondo. Sedangkan di Unit Gawat Darurat RS. TC Hillers, puluhan keluarga dari korban hilang masih menyemuti halaman UGD.
Daftar nama-nama korban yang dirawat di UGD RS. TC Hillers bisa dilihat disini.
www.inimaumere.com