Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 7 October 2013

Pemerintah Tetap Relokasi

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Lahan Relokasi Pulau Besar

Pengungsi yang menolak relokasi ke Pulau Besar, Kabupaten Sikka, tidak membuat mundur dan pindah ke lokasi lain. Pemerintah tetap jalan terus membangun rumah warga Palue di Pulau Besar. Saat iniu alat berat sudah dikirim ke Pulau ini untuk menggusur lokasi perumahan. Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar mengatakan itu didepan kantor BPBD Sikka, Kamis (3/10/2013) siang. Dia menjelaskan, pihaknya kini sedang mencari kapal feri di Larantuka guna membawa alat berta ke Pulau Besar untuk melakukan pengusuran lokasi pembangunan pemukiman pengungsi. "Kami sedang cari kapal feri mau angkut alat berat ke Pulau Besar. Kami akan bangun pemukiman bagi pengungsi di Pulau Besar," kata Nong Susar.

Mengenai penolakan, Nong Susar mengaku pemerintah akan tetap berupaya melakukan pendekatan agar warga Palue bisa menghuni rumah yang dibangun. Jika tidak ada yang mau ke Pulau Besar dan kembali ke Palue dan menghuni zona merah pemerintah akan bersikap tegas dengan melarang warga menghuni zona merah.

"Jika ada yang mau ke zona merahlalu ada larangan tidak menghuni zona merah akan kita lakukan pendekatan. Kami tidak ingin ada korban lagi karena ada yang menghuni zona. Kalau untuk warga yang tidak menghuni daerah relokasi, pemerintah akan siapkan format berupa surat pernyataan bersedia pindah dan tidak pindah," kata Nong Susar.

Menegenai pengungsi yang meninggalkan kamp pengungsian, Nong Susar mengaku memang benar. Namun ada yang melapor ada yang tidak melapor. Yang melapor, lanjutnya, pergi ke Palue untuk melihat rumah, harta benda dan ternak mereka.

Sedangkan yang pergi tanpa melapor, katanya, sedang ditelusuri pemerintah. "Mereka yang berada di kamp sekitar seribu jiwa yang menempati kamp pemerintah akan tetap mengganggap mereka sebagai pengungsi. Kami akan tetap memberikanperhatian karena ini tugas pemerintah. Nanti akan kami lakukan pendekatan," papar Nong Susar.

Bangun 251 Rumah 

Nong Susar mengatakan di Keluarahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, sudah ada satu rumah contoh bagi pengungsi.
"Kami sudah bangun satu rumah contoh yang pembangunannya dilakukan pengungsi. Di Hewuli akan dibangun 251 rumah bagi pengungsi menggunakan dana tahap pertama Rp 4,6 Miliar. Yang lain akan dibangun di Pulau Besar," ujar Nong Susar.

Untuk di Hewuli tegas Nong Susar, akan dibangun secara swadaya oleh pengungsi per-KK Rp 15 juta dan diberikan bertahap. Dimana sekarang dalam proses pembuatan rekening para pengungsi.

"Pengungsi yang bangun secara swadaya pemerintah akan awasi. Pemerintah akan siapkan jalan masuk kelokasi relokasi,"papar Nong Susar.(ris/pos-kupang)

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Pemerintah Tetap Relokasi | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---