Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday 4 August 2011

KOTA

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Pada suatu siang dalam cuaca terik khas Maumere, seorang lelaki muda tergesa-gesa turun dari sepeda motornya dan langsung mendatangi kami. Diatas teras rumah dia cuma kasih hadiah senyum ramah sambil memberikan satu buah kertas berukuran A4 berwarna buram. Satu lembar saja. Lantas dia pergi. Tak ada kata, kalimat dan sapaan. Yang ada hanya kebingungan diantara kami. Kami menatap lembaran kertas itu. Paling tidak dalam pikiran kertas ditangan yang dibagikan lelaki tersebut pasti memuat suatu hal penting. Entah itu berkaitan dengan iklan produk ataukah mungkin selebaran berkaitan bansos. Maklum suasana saat ini di Maumere sedang panas-panasnya membicarakan kasus tersebut. Lantas kertas itu kami kerubuti sama-sama. Kami membaca isinya. Eh ternyata Koran Satu Lembar.Tertulis pojok kanan atas KOTA dengan anak kalimat Membangun Dengan Harapan. Yup, jujur kami baru saja tahu tentang ini. Lantas mata kami terus menjelajahi isinya. Tulisan Cuma satu biji. Dengan judul besar “Harus Pesta.”

Lantas kami ribut. Baku tanya ini itu, gerangan siapakah yang bagi-bagi ini. Dari mana mereka. Lantas koran ini dibuat lalu dibagikan? “LSM itu paling,” nyeletuk salah satu teman yang paling pemalas kalau diajak diskusi. Tapi mungkin ada benarnya juga.

Kami lihat koran selembar itu diterbitkan oleh Avemedia Simpul Perubahan, sebua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Maumere. Juga diterakan nomor telepon kantor serta nomor ponsel.
Lantas kami lihat lagi. KOTA sudah terbit edisi yang ke-9. Bagus. Artinya dia sudah jalan lama. Lantas motivasinya apa menerbitkan ini? Sekedar terbit main gila ataukah ada pesan yang ingin disampaikan?

Lantas kami membacanya. Baca juga harus antri. Yang belum baca duduk cerita sana sini sambil tahan kantuk. Hanya satu rubrik. Namanya Babong. Judul tulisan cukup gatal untuk dibaca. “Harus Pesta”. Pesta? Siapa orang Maumere yang tak mau pesta? Ayo mengaku. Mau mengaku tida? hehehe Diam seribu bahasa kan? Maklum pesta itukan sudah jadi ciri khas Maumere dan Flores umumnya. Orang bilang su jadi buaya eh budaya....

Dia kelupas pelan tentang pesta. Tentang bahagianya orang Maumere membuat pesta. Entah itu pesta sambut baru atau pesta nikah atau pesta-pesta lainnya. Tentang utang sana sini agar bisa pesta. Tentang jasa membalas budi karena sudah biasa dibantu saat membuat pesta. Lantas akhirnya berkutat dalam kemiskinan akibat uang yang dikumpulkan akhirnya habis untuk pesta. Dan lain-lain. Lumayan.

Ya sudah. Koran itu ditutup.Dilipat-lipat dan dibuang ke seorang teman yang siap antri disudut teras. Ada pesan tertulis, agar pesta dikurangi. Agar uang pesta yang diumpulkan susah payah lebih baik untuk bekal anak sekolah. Untuk perbaikan rumah, untuk perbaikan WC, untuk ini dan untuk itu. Selamat. Kita semua tahu dan paham itu teman. Bahwa pesta jangan glamour lagi, jangan ikut-ikutan karena orang sebelah juga bikin pesta. Kan sekali pesta bisa habis diatas Rp 3 juta ......

Tapi itulah kita. Orang selalu bilang, pesta disini sudah jadi tradisi. Jika kita berbicara tentang tentang kenapa ini itu, harusnya begini begitu, jangan ini itu. Yang punya hajat pasti jawab,”uang-uang kami sendiri juga kau repot.” Alamak. Butuh pelan-pelan untuk menyadarkan diri kita.

KOTA dengan cara sebar kayak selesman cocok sampai ke rakyat. Gaya pintu ke pintu. Gratis lagi meski cuma satu lembar. Itu juga tulisan hanya satu sisi. Dibaliknya kosong. Tapi lumayan mengena karena tulisan lebih condong bersentuhan dengan masyarakat.

Tak masalah sih KOTA lahir darimana dari pedagang sales ataukah ibu rumah tangga ataukah tukang jual kue. Yang penting masalah urgen bisa diangkat dengan cara sebar langsung kerumah, langsung ke jalan, langsung datang diteras, langsung dengan tulisan kesimpulan, bila perlu bersama solusi. Tetap bergaya ini teman, jangan omong-omong politik dan dikuasai politik sebab rakyat tak butuh. Rakyat butuh perubahan. Butuh makan dan sejahtera, butuh solusi.
Mari sama-sama bangun Nian Sikka. Salam.


www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: KOTA | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---