Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 24 October 2011

Massa Tuntut SODA Mundur

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Kantor Bupati Sikka Sempat di Segel

Ratusan massa dari berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam Laskar Pemuda Pelopor Perubahan Kabupaten Sikka (GMNI Sikka, LMND ESKOT Sikka, KPK PRD Sikka, Senat ABA) dan Alin-Rakang (Aliansi Rakyat Kabupaten Sikka Menggugat) berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Sikka, Jalan Eltari Maumere. Aksi yang mendapat pengamanan dari pihak Polres Sikka menuntut SODA (Sosi-Dami) bupati dan wakil bupati Sikka periode 2008-2013 mengundurkan diri karena dianggap gagal mengemban amanat rakyat. Laskar Pemuda Pelopor Perubahan Kabupaten Sikka menilai SODA telah mengkhianati janji-janji kampanye yang disampaikan pada masa pilkada. Sedangkan Alin-Rakang menilai Pemerintahan Kabupaten Sikka dibawah kepemimpinan Bupati Sosimus Mitang dan Wakil Bupati Sikka Wera Damianus telah mengalami kegagalan dalam mengemban mandat rakyat dan undang-undang, sumpah dan janji dan laporan bupati kepada Kejari Maumere yang saat itu telah diketahui telah diambil alih oleh Kejaksaan Tinggi NTT mengandung makna adanya upaya melindungi pelaku korupsi yang sesungguhnya.


Laskar Pemuda Pelopor Perubahan Kabupaten Sikka dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan orator Lorens Ritan membeberkan lima butir pengingkaran janji kampanye yakni; janji mendorong pemberantasan korupsi, ternyata tak ada yang dilakukan, janji membangun mulai dari desa menurut penilaian mereka hanyalah slogan semata, janji membangun dunia pendidikan, janji menata birokrasi agar dapat bekerja secara efektif, janji membangun kesehatan masyarakat.
Dari lima butir tersebut juga dibacakan beberapa hal yang dinilai terjadi tak sesuai dengan janji-janji tersebut.

Kedua massa yang bergabung bersama dalam aksi yang berlangsung hingga magrib tersebut berlngsung damai dalam pengawalan pihak keamanan. Aksi massa ini sepakat bahwa Sosimus Mitang dan Wera Damianus segera mundur dari jabatan sebagai bupati dan wakil bupati Sikka karena dinilai gagal.

Sebagai bentuk kekecewaannya massa kemudian menyegel Kantor Bupati Sikka. Meski demikian aktivitas dan kegiatan di kantor tersebut berjalan seperti biasa. Aparat yang berjaga di lokasi membiarkan aksi ini berlangsung. Beberapa aktivis dari GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Sikka kemudian melakuan aksi mogok makan sebagai simbol protes terhadap pemerintahan SODA.



Koordinator aksi John Bala bersama oraror aksi Hermanto Chiko, Loresn, Frederich Djoedye terus bergantian berorasi dihalaman kantor bupati. Aksi massa ini dimulai sekitar pukul 09.00 wita. Bermula dari Lapangan Umum Kota Baru Maumere, massa kemudian bergerak ke kantor Kejaksaan Negeri Maumere dilanjutkan ke gedung DPRD Sikka dan berakhir di halaman Kantor Bupati Sikka.
Aparat kepolisian terlihat sibuk mengatur laluliantas yang macet dibeberapa pusat keramaian akibat iring-iringan kendaraan baik sepeda motor maupun mobil yang membawa pendemo berjalan lamban.


Sempat terjadi ketegangan sekitar pukul 15.00 wita ketika pihak kepolisian meminta agar massa tak mendirikan tenda didepan kantor bupati dengan alasan tak mengantongi ijin. Dalam debat tersebut, tiba-tiba sekelompok orang muncul ditengah aksi dan berteriak agar pendemo menghentikan aksinya. Alin-Rakang dan elemen mahasiswa merapatkan barisan agar menghindari bentrok fisik yang tak diinginkan. Para pendemo juga membiarkan sekelompok orang tersebut membuka segel dari tali yang dipasang sebelumnya. Aparat kepolisiian kemudian menambahkan sejumlah personilnya ke lokasi aksi. Massa pendemo menyayangkan sikap pihak keamanan yang terkesan membiarkan sekelompok orang masuk ke tengah lokasi aksi.

Setelah cukup reda, aksi kemudian diteruskan hingga magrib. Menurut rencana, aksi massa ini akan diteruskan hingga tanggal 29 Oktober 2011.

Seperti diketahui aksi-aksi demonstrasi sering terjadi di Maumere setelah BPK Perwakilan NTT menemukan indikasi penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 10,7 miliar.


www.inimaumere.com

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Massa Tuntut SODA Mundur | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---