Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 11 May 2013

Dibungkus 3 Tahun, Polisi Bongkar BBM Tower Telkomsel

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami

Jaringan pembelian bahan bakar minyak (BBM) buat tower telkomsel di Pulau Flores dari Ende, Sikka, Flotim dan Lembata yang dibeli dari SPBU di Kota Maumere dibongkar aparat Polsek Alok, Jumat (3/5/2013) malam. Jaringan pembelian BBM yang dibeli untuk operasional tower telkomsel di Flores Bagian Timur ini telah dibungkus rapi selama kurang lebih 3 tahun lamannya. Di mana pihak ketiga yang bermitra dengan telkomsel bukannya membeli BBM industri malah membeli BBM bersubsidi di SPBU. Dalam kasus ini, sudah ada dua pelaku yang ditahan aparat Polsek Alok masing-masing Lukas Lupa (40), warga Desa Watuliwung, Kecamatan kangae, Kabupaten Sikka dan Alfonsus Anton Badar (57), warga Desa Watugong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. Polisi akan mengembangkan kasus ini karena ada dugaan melibatkan banyak pihak sehingga pembelian BBM ini bisa berjalan aman dan tanpa diketahui aparat kepolisian.


Lukas Lupa, tersangka BBM yang ditemui Pos Kupang di Mapolsek Alok, Jumat (3/5/2013) malam, menjelaskan, dirinya disuruh oleh Marsel Lodan, yang bekerja mengurus tower telkomsel di Flores Bagian Timur.
Marsel memintanya menyimpan BBM yang di rumahnya di Watuliwung. Yang mana BBM tersebut dibawa dengan mobil panther yang dikemudikan Jever, warga Nangalimang.
BBM tersebut, kata Lukas, disimpan di rumahnya hingga satu ton baru diambil Marsel guna diantar ke semua tower telkomsel agar bisa dihidupkan.
"Marsel itu keluarga saya. Dia yang suruh saya simpan BBM di rumah saya. Dulu simpan di Wailiti lalu pindah ke rumah saya dan rumah Alfonsus Anton Badar, warga Watugong," kata Lukas.
Ia menjelaskan, BBM yang disimpan berupa solart menurut penjelasan Marsel untuk kepentingan operasional tower telkomsel.
"Marsel bilang untuk tower telkomsel. Marsel kasih kami uang Rp 100.000,00 sampai Rp 200.000,00. Kami sudah kerja dua bulan dan simpan BBM di rumah saya," kata Lukas.
Lukas menjelaskan, semua BBM yang ditimbun di rumahnya diambil dari SPBU di Kota Maumere lalu diangkut dengan mobil panther. Selanjutnya, ada satu mobil silver ferios juga sering dipakai membawa BBM ke semua tower telkomsel.
Alfonsus Anton Badar, tersangka BBM juga kepada Pos Kupang, mengatakan, rumahnya di Watugong dipakai menyimpan BBM karena ada permintaan Marsel, yang adalah keluarga. Di mana Marsel bekerja untuk mengurusi tower telkomsel di Flores Bagian Timur.
"BBM di rumah saya baru disimpan satu bulan. Kalau sudah banyak ada yang datang ambil dengan mobil. Mereka antar ke rumah pakai mobil," kata Anton.
Baik Lukas dan Anton mengatakan, cara mengisi BBM di SPBU menggunakan mobil lalu di rumah disalin ke dalam jerigent 30 dan 20 liter.
Malam itu, dalam penggerebekan polisi di rumah Lukas di Watuliwung ada 5 jerigent berukuran 20 dan 30 liter berisi solar.
Sedangkan di rumah Anton di Watugong ada 21 jerigent berukuran 20 dan 30 liter. Dengan demikian total BBM yang ditemukan 712 liter di dua lokasi penggerebakan.
Indra, Staf Telkomsel Maumere, yang ditemui wartawan, di Kantor Telkomsel Maumere, Sabtu (4/5/2013) siang, mengatakan,sepengetahuan dirinya BBM untuk tower dibeli dengan harga industri dan dibeli langsung ke pertamina.
"Kami tidak beli langsung di pertamina tapi ada pihak ketiga yang dipakai untuk mengurus tower telkomsel termasuk mengurusi masalah BBM untuk tower telkomsel. Untuk pembelian BBM industri bagi operasional tower telkomsel semua ada kwitansi dari pertamina," kata Indra.
Namun Indra tidak menjawab lagi pertanyaan mengenai keterlibatan Marsel, pihak ketiga yang bekerjasama dengan telkomsel.
Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, S.Ik melalui Kapolsek Alok, Iptu Nur'aini, kepada wartawan di Mapolsek Alok, Sabtu (4/5/2013) siang, menegaskan,semua pihak yang terlibat akan dipanggil dan diproses secara hukum.
"Kalau terlibat kita panggil dan periksa dalam kasus ini. Sementara ini tersangkanya masih dua orang," kata Kapolsek Nur'Aini.(ris/oma(Pos-kupang.com)

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Dibungkus 3 Tahun, Polisi Bongkar BBM Tower Telkomsel | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---