Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday 28 February 2013

Uskup: Calon Korupsi, Jangan Pilih

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat inimaumere.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung... Kontak Kami
Pilkada Sikka dan Pilgub NTT
Jelang Pilkada Sikka dan Pilgub NTT, Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD, mengeluarkan surat gembala bagi umat katolik di Sikka. Umat diminta memahami rekam jejak politik masing-masing calon. Tidak boleh memilih calon-calon (Bupati Sikka dan Gubernur NTT) yang secara publik diketahui berdasarkan rekam jejak politiknya berseberangan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh gereja seperti korupsi. "Surat gembala ini agar menjadi tuntunan bagi umat guna memilih pemimpin di Sikka dan NTT tanggal 18 Maret 2013 nanti. Apalagi Sikka mayoritas katolik dan calon pemimpinnya banyak katolik. Tujuan politik itu kan baik untuk mensejahterakan orang. Oleh karena itu, calon pemimpin jangan mementingkan jabatan. Jangan mengutamakan dirinya dan keluarganya. Tetapi untuk kesejahteraan orang banyak, terutama orang kecil," kata Uskup Kherubim di Istana Keuskupan Maumere, Selasa (19/2/2013) siang.

Uskup Kherubim menjelaskan, dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Sikka dan Gubernur NTT nanti, akan berurusan dengan dua hal penting.
Pertama, pengembangan sistem politik yang lebih baik yang menjamin kehormatan terhadap harkat pribadi manusia dan kesejahteraan bersama, khususnya peningkatan kesejahteraan sebagian besar warga yang sebagian besar miskin.
Kedua, pemilihan kepala daerah diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk menyelenggarakan satu pemerintahan yang bersih dan mendukung nilai-nilai yang dianut.
"Acuan yang diajarkan oleh gereja ini menjadi penting pada saat ini ketika rakyat kebanyakan hanya dimobilisasi oleh kepentingan politik segelintir orang, politik uang yang merasuk sampai ke desa-desa. Sangat lemahnya, lembaga-lembaga pengawas, suku dan agama sering ditunggangi oleh segelintir elit untuk kepentingan politik sesaat. Berkembangnya apatisme politik di kalangan warga, kesejahteraan rakyat belum sungguh diperhatikan dalam penyelenggaraan negara dan korupsi yang terus merajalela di tengah penegakan hukum yang sangat lemah," kata uskup.
Dalam surat gembalanya, Uskup Kherubim menekankan sembilan hal penting.
Pertama, terlibat secara aktif dalam kegiatan pemilihan kepala daerah Kabupaten Sikka dan Gubernur NTT. Pastikan bahwa Anda terdaftar sebagai pemilih, terlibat dalam kegiatan pemilihan dan ikut mengawal prosesnya.
Kedua, tidak terlibat dalam praktek politik uang.
Ketiga, tidak menyebarkan isu-isu dan bersikap kritis terhadap isu-isu yang disebarkan. Berdiskusilah secara dewasa di dalam KUB, stasi, paroki dan dipelbagai kelompok kategorial serta secara bebas menentukan pilihan tanpa tekanan dari pihak manapun.
Keempat, tidak tergoda oleh kepentingan jangka pendek memilih orang tertentu demi uang atau karena calon berasal dari suku atau agama yang sama. Berpikirlah dan bekerjalah untuk perubahan yang lebih berkelanjutan dan jangka panjang.
Kelima, semua pastor paroki untuk bekerjasama dengan rekan-rekan fungsionaris pastoral lainnya, lembaga-lembaga gereja dan organisasi lain serta orang-orang yang berkehendak baik merancang dan melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi di KUB-KUB agar umat katolik dan siapa saja yang bersimpati secara sadar dan bertanggung jawab mengembangkan komunitas politik di wilayah ini sesuai dengan nilai-nilai kristiani.
Keenam, pilihlah pemimpin yang sungguh-sungguh mampu dan mempunyai komitmen untuk memperjuangkan prinsip-prinsip politik yang kita dukung. Saudara-saudari perlu memahami rekam jejak politik masing-masing calon.
Ketujuh, hendaknya saudara-saudari tidak boleh memilih calon-calon yang secara publik diketahui berdasarkan rekam jejak politiknya berseberangan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh gereja seperti korupsi.
"Saya meminta perhatian kalian secara khusus pada kasus-kasus korupsi yang terjadi di wilayah kita. Korupsi merupakan salah satu sebab pokok keterbelakangan wilayah ini dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia," ujar Uskup Kherubim.
Kedelapan, untuk semua pastor paroki, biarawan-biarawati tidak boleh menjadi anggota tim sukses dan mengiring umat untuk memilih pasangan calon tertentu.
Kesembilan, bagi yang bekerja di media massa supaya kembali ke misi dasar dari media massa yakni memperjuangkan kepentingan publik dan secara kritis mengontrol pelbagai kekuatan yang bisa merugikan kepentingan masyarakat banyak termasuk negara.
"Saya mengajak kalian semua untuk melakukan investigasi secara mendalam dan membuat pemberitaan secara kritis, tidak hanya sekadar mengikuti para pihak yang memberi keuntungan sesaat," papar Uskup Kherubim.(pos-kupang.com)

Artikel Terkait



 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Uskup: Calon Korupsi, Jangan Pilih | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---