Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Tuesday, 30 July 2013

Ayo Semua Dukung Kevin Hillers!

Nama Hillers kembali jadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini, terutama di kalangan pengguna jejaring sosial di Maumere. Bukan menyangkut nama Rumah Sakit T.C Hillers. Bukan. Tapi ini berhubungan dengan Pemilihan Model International yang melibatkan 41 negara, termasuk Indonesia. Nah, salah satu Model Indonesia yang mengikuti ajang tersebut menyandang nama Hillers. Dia adalah Kevin Hillers. Pemuda ganteng berumur 23 tahun bertinggi badan 194 Cm, cucu kandung dari Bapak Rumah Sakit T.C Hillers atau Tjark Cornel Hillers, keturunan Belanda. Nah, putra Maumere ini sedang mengikuti ajang bergengsi tersebut. Anak muda ini mengharapkan dukungan kita semua dengan cara memberikan suara di: http://www.modelmanagement.com/contests/fresh_faces_2013_indonesia/contestant/108383/
silakan diklik, Anda bisa memberikan suara tersebut.

Dengan dukungan ini, diharapkan anak muda yang semua keluarganya berdomisili di Kota Maumere ini mampu menaikan peringkat. Kevin Sementara berada di Rangking 153 Dari 2460 Model International dari 41 Negara.
Yuk, Klik dan berikan suara disini:
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

2013, Jatah CPNS NTT Hanya 192 Orang

Pemerintah pusat telah menyetujui formasi untuk seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Propinsi NTT sebanyak 192 orang dari sekitar 300 orang yang diusulkan oleh Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT. Dari jatah 192 orang, 60 persen dialokasikan untuk tenaga kesehatan, 40 persen tenaga teknis lainnya. Kepala Biro Kepegawaian Propinsi NTT melalui Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Biro Kepegawaian, Paul Manehat, menyampaikan hal itu saat dihubungi Pos Kupang melalui telepon selularnya, Minggu (28/7/2013) sore. Paul membenarkan pihaknya baru saja mengikuti rapat di Jakarta membahas alokasi CPNS untuk Propinsi NTT tahun 2013.

"Memang ada 192 yang disetujui untuk itu (formasi CPNS Propinsi NTT). Formasi 60 persen untuk tenaga kesehatan dan 40 persen teknis lainnya. Untuk tenaga teknis lebih banyak akuntansi dan ekonomi," jelas Paul dan mengaku tidak menghafal rincian pasti alokasi formasi CPNS itu.
Ditanya jadwal seleksi CPNS tingkat Propinsi NTT, Paul mengatakan, kemungkinan dilakukan bulan Oktober 2013. Namun, lanjutnya, belum bisa dipastikan karena masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.
"Ini masih persetujuan prinsip sampai minggu keempat Juli 2013 ini. Kemungkinan besar jadwal seleksi bulan Oktober 2013 mendatang. Kita masih menunggu petunjuk dari pusat," ujarnya.
Tentang seleksi CPNS di kabupaten/kota seluruh NTT, Paul menjelaskan, tidak semua kabupaten/kota di NTT mendapat jatah formasi CPNS.
"Untuk seluruh kabupaten di NTT, belum ada rapat koordinasi sehingga belum diketahui berapa jumlahnya. Nanti awal Agustus 2013 kita akan melakukan rapat koordinasi dengan kabupaten yang mendapat jatah formasi CPNS pelamar umum. Yang jelas tidak semua kabupaten dapat jatah. Karena ini domainnya pusat, maka apakah mereka akan dapat atau tidak, kita belum tahu pasti," kata Paul.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Frans Salem, yang dihubungi terpisah mengatakan, jatah formasi CPNS tingkat Propinsi NTT tahun 2013 yang disetujui pemerintah pusat kurang dari jumlah diusulkan oleh Pemerintah Propinsi NTT.
"Kebutuhan PNS kita sudah kirim. Tenaga kesehatan dan tenaga teknis paling banyak itu memang tenaga akuntansi. Memang tidak hanya akuntansi, tapi dari semua. Yang terbanyak akuntansi dalam rangka membenahi pengelolaan keuangan kita," jelas Frans. Frans mengaku belum mengetahui kapan seleksi CPNS tingkat Propinsi NTT karena belum ada informasi dari pemerintah pusat.(pos/kupang)
Selengkapnya...

75 Kapal Layar Belum Tiba, Sail Komodo 2013 Ditunda

Pelaksanaan Sail Komodo yang sedianya dilaksanakan mulai hari ini, Senin, 29 Juli 2013, ditunda karena keterlambatan peserta Sail dari 20 negara tiba di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Harusnya upacara penjemputan peserta Sail dilaksanakan hari ini. Ternyata belum semua peserta tiba di Kupang, sehingga diundur lagi hingga besok," kata Sekretaris Dinas Pariwisata NTT, Doris Rihi, Senin, 29 Juli 2013. Menurut dia, hingga siang ini, baru dua kapal yang tiba di Kupang. Sedangkan 158 peserta lainnya masih dalam perjalanan menuju Kupang dan diprediksi baru akan tiba di Kupang pada Selasa, 30 Juli 2013. "Baru satu kapal yang telah selesai menjalani pemeriksaan," katanya.

Dia memperkirakan malam ini ada enam kapal peserta Sail Komodo yang akan tiba di Kupang, sehingga pemerintah setempat bisa menggelar acara penjemputan peserta Sail Komodo, sebelum dilepas pada 4 Agustus 2014 ke 21 destinasi di daerah itu. Rencananya, peserta Sail akan dilepas Wakil Presiden Boediono. "Peserta lain masih dalam perjalanan," katanya.
Informasi yang diterima, keterlambatan tibanya peserta Sail Komodo karena dihadang angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga tidak bisa tiba sesuai jadwal. "Mereka dihadang gelombang tinggi, sehingga terlambat masuk Kupang," katanya.
Jumlah peserta Sail Komodo yang dilepas dari Darwin, Australia Utara, pada 27 Juli 2013 lalu sebanyak 160 kapal. Terdiri dari 86 kapal layar dari Darwin, Australia; menyusul Portugal dengan 60 kapal layar; 30 kapal dari Filipina; dan 15 kapal dari Timor Leste.(tempo.co)
Selengkapnya...

Wednesday, 17 July 2013

Aksi Damai, Usut Tuntas Kasus Penembakan


Ratusan warga dari Pemana berunjuk rasa dalam aksi simpatik mengelilingi Kota Maumere, Selasa (17/7/2013) pagi. Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap kematian dua nelayan asal Pulau Pemana Baharudin La Bau (46) dan La Salim Asis (15). Kedua korban ditembak hingga tewas di perairan Riung, Kabupaten Nagakeo, Flores, Kamis (4/7/2013) lalu. Kecaman datang berbagai pihak, menuntut pihak kepolisian menangkap pelakunya. Pihak Polda NTT pun menahan dan menetapkan oknum Polair Briptu IS sebagai tersangka. Untuk kepentingan penyidikan IS ditahan di Polda NTT dalam waktu 20 hari kedepan. Penatapan ini tidak serta merta selsai. Warga Pemana terus bertanya hingga terjadi aksi damai hari ini, Selasa (17/7). Salah satu tuntutannya adalah agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.

Aksi damai dimulai sekitar pukul 11.00 wita. Dengan iringan motor dan mobil yang berjumlah puluhan, mereka melakukan long marc dimulai dari jalan Hasanudin. Melintasi beberapa ruas jalan, massa kemudian berorasi di Polres Sikka sebelum melanjutkan aksinya di Gedung DPRD Sikka, Jalan Eltari.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Api Bakar Rumah di Kimangbuleng


Sebuah rumah yang berada di Jalan Kimangbuleng Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Selasa (17/7) pagi sekitar pukul 09.30 wita dilahap si jago merah. Kebakaran tersebut hampir merambat ke rumah tetangga lainnya. Untungnya petugas pemadam kebakaran tiba dilokasi. Dengan bantuan mobil pemadam kebakaran tersebut api tidak berhasil merambat dan membakar rumah tetangganya. Namun rumah yang menjadi sumber api ludes terbakar. Tak tersisa seikitpun barang-barang yang bisa dimanfaatkan. Kebakaran yang cukup menghebohkan ini terjadi kala masyarakat sedang beraktivitas. Bantuan warga sekitar di kompleks tersebut turut membantu memadamkan api.


Menurut informasi yang berkembang, kebakaran tersebut berawal dari pemasak nasi listrik magic jar. Setelah memasang magic jar, sang ibu dan anaknya keluar untuk keperluan membeli obat. Tak disangka, sekembalinya dari membeli obat, rumah yang dihuninya tersebut telah terbakar. Api yang berkobar tak mampu dielakan. Oto tangki dan pemdam kebakaran tiba diloksi ketika rumah dalam jilatan api. Sebelum merambat kerumah tetangganya, api tersebut dipadamkan dengan bantuan warga sekitar.
Hingga berita ini dinaikan, puing-puing sisa kebakaran masih terlihat. Masyarakat sekitar mengumpulkan sumbangan untuk membantu korban.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Oknum Polair Jadi Tersangka Penembakan Dua Nelayan


Polda NTT menetapkan oknum Polair Briptu IS sebagai tersangka dalam kasus penembakan dua orang anak buah kapal nelayan asal Pulau Pemana, Kabupaten Sikka.Oknum Polair IS menjadi tersangka utama dalam kasus penembakan hingga menewaskan Baharudin La Bau (46) dan La Salim Asis (15), di perairan Riung, Kabupaten Ngada, Kamis (4/7/2013) lalu. Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Polisi I Ketut Untung Yoga Ana yang dikonfirmasi melalui Kabid Humas AKBP Okto Riwu membenarkan penetapan oknum Polair IS sebagai tersangka kasus penembakan tersebut di Kupang, Kamis (11/7/2013). Untuk kepentingan penyidikan IS ditahan di Polda NTT dalam waktu 20 hari kedepan.


Menurut Okto, penetapan IS sebagai tersangka setelah polisi memeriksa beberapa saksi dan alat bukti lainnya. Dari pemeriksaan itulah untuk sementara IS orang yang paling bertanggung jawab terhadap tewasnya Baharudin dan Salim dalam kasus tersebut.
Tentang motif penembakan, Okto menyatakan, tersangka IS menembak keduanya lantaran mengira kapal yang ditumpangi korban mengangkut bahan peledak. Lantaran melawan maka IS menembak kedua nelayan tersebut.
Kendati demikian, kata Okto, penyidik tidak begitu saja mempercayai dalih yang disampaikan tersangka. Polisi akan terus mendalami keterangan dari para saksi untuk menungkap fakta yang sebenarnya.*(pos-kupang)
Selengkapnya...

Thursday, 11 July 2013

Magewaer Tu'ir, Kuliner dari Maumere

Salah satu kuliner terbaik dari Nian Tana (Kabupate Sikka) adalah Mage Waer alias kuah asam. Olahan bumbu-bumbu pilihan kuah asam selalu membangkitkan selera khas yg menggoda. Jadi jika Anda mampir di Kota Maumere jangan lupa mencicipi kuah asam tersebut. Selain rasa yang membangkitkan selera, kuah asam juga diisi berbagai macam daging ikan. Jeni ikan apa saja bisa diolah sesuai selera. Mau pedis atau tidak. Bisa diatur. Nah, suatu saat saya pernah mencoba rasa kuah asam yang unik. Mungkin baru pertama kali mencoba. Kuah asam alias magewaer tersebut dimasak bukan ditempat biasa. Loh?!

Koki kampung asal Koting bernama panggilan Masto adalah biangnya. Menurut lelaki yang pintar memasak makanan khas daerah Maumere ini mengelolah kuah asam mesti ada seninya. Dan seninya itu mesti beda, unik.
Maka, saat berpetualang ke Kolisia beberapa hari lalu, Masto mempraketkan masakan kuah asam lezat. Gimana tidak coba! Kuah Asam tersebut dimasak didalam bambu dan menggunakan air kelapa muda.
Potongan daging ikan dimasukan bersama bumbu-bumbu penyedap alamiah tanpa satupun penyedap berbahan yang dibeli di kios/toko. Semuanya asli dari alam. Ikan yang telah dipotong-dipotong dan dihaluskan lantas dimasukan kedalam bambu.
Terakhir air kelapa muda dan asam beberapa potong. Lantas bagian bambu ditutup rapat dengan daun pisang sedemikian rupa. Olahan kuah asam dalam bambu kemudian dimasukan kedalam api yang berkobar. Seru!!
Beberapa saat kemuduan, setelah dirasa cukup matang, bambu tersebut diangkat dari api. Kemudian dibuka tutupnya dan bruarrrrrrrrrr....isi dan kuahnya mengepulkan selera yang tiada tara. Enak dan lezat.
Jangan ditanya lagi rasanya, host jejak petualang Ratna Dewi sampe berkeringat menikmati masakan yang enak ini.
Begitu juga teman2 dr Maumere Offroad (MOFF) bersama kami dibibir pantai Waer Nokerua mereguk tiada puas hingga kekenyangan bersama ikan bakar pilihan.
Maknyus-nya masakan ini sesekali memang perlu dicoba (lagi).


Magewair TU'IR (kuah asam dr masakan dlm bambu), cita rasa khas dr Nian Sikka bisa menjadi masakan unggulan utk wisata. Nah, jika berkelana ke Maumere bisa mengontak inimaumere.com untuk mencoba masakan magewaer dengan dimasak langsung oleh Koki Masto, gimana?

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Lagi, "Sikka Bergerak" Drop Bantuan untuk Pengungsi Palue


Melanjutkan aksi-aksi sebelumnya, hari Minggu (7/7/2013), sekelompok anak muda Maumere yang tergabung dalam komunitas "Sikka Bergerak" kembali turun ke lapangan. Bantuan dalam bentuk uang yang telah dijadikan barang kemudian diangkut menggunakan dua oto pick up. Bantuan tersebut didrop ketengah pengungsian yang berjumlah 43 KK (kepala keluarga). Mereka adalah warga korban letusan Gung Rokatenda di Pulau Palue.  Para pengungsi ini menetap pada lahan yang diberikan Mosalaki (kepala suku) di Ae Wora, Kabupaten Ende. Aksi dikoordinir Willy Otak Mofers dibantu Hiler Ratu, Mark Jago'z dan sahabat-sahabat lainnya. Aksi Sikka Bergerak telah berlangsung beberapa bulan, meski minim dalam dukungan namun terus bergerak.


Minggu 7 Juli 2013 pukul 10.00 Wita, dimulai dari Studio Radio Sonia FM di Jalan Wairklau, Sikka Bergerak bersiap menuju Ropa. Wialayah ini meruapakan salah satu tempat pengungsian di wilayah Kabupaten Ende. Menurut Willy, sejumlah rekan tidak bergabung karena berhalangan. Pukul 12.00 wita menggunakan 2 mobil pickup dengan barang bantuan yang telah siap komunitas kemanusiaan ini bergerak menuju ke lokasi.

Willy,  Koordinator Gerakan Sikka Bergerak mengatakan, perjalanan ke lokasi penerima bantuan memakan waktu kurang lebih satu setengah jam. Melintasi beberapa jalan berliku dan berlubang akibat kikisan ombak pantai sebelum tiba dilokasi.
 "Kami parkirkan di salah satu rumah warga pengungsi dan barang-barang sumbangan disiapkan untuk di bagikan," kata pemuda yang selalu ramah ini.

Ia menambahkan, sumbangan yang selama ini di salurkan dari wilayah Maumere maupun Ende kebanyakan yang diketahui yaitu pengungsian di Ropa, sehingga para pengungsi di wilayah Aewora sering di lewatkan.

Padahal kebanyakan pengungsi di camp pengungsian Jitabewa, Aewora mengalami kekurangan air. Air yang biasanya mereka peroleh dengan mengangkut menggunakan jerigen dan ember harus menempuh jarak yang berkilo-kilo . 
Air sebagai kebutuhan sehari - hari mereka juga biasanya 4 hari sudah habis dan mereka setiap 4 hari harus berjuang mengengkut air sebagai kebutuhan sehari-hari mereka, jelas Willy.

Para kepala keluarga dan pemuda yang berada di camp pengungsian umumnya mengisi aktifitas sehari-hari sebagai nelayan di wilayah sekitar pengungsian dan apabila masyarakat setempat membutuhkan jasa mereka untuk bekerja di ladang , maka mereka juga langsung mengambil bagian agar mendapatkan upah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kegiatan pembagian sumbangan di awali dengan membagikan sabun mandi dan deterjen bubuk, dimana tiap-tiap Kepala Keluarga (KK) memperoleh 6 bungkus sabun mandi dan 16 sachet deterjen bubuk. Di lanjutkan lagi dengan pembagian minuman kemasan dan pakaian dan perlengkapan penerangan berupa kabel, lampu, viting dan steker bagi KK yang membutuhkan persediaan penerangan.

"Kegiatan di tutup dengan pembagian alat penerangan dan kami juga bersiap untuk berpamitan dengan warga, kata Wily.

"Motivasi kami untuk terus berjuang bagi nasib mereka..dan rasa amarah dan sejuta pertanyaan , kenapa saudara-saudara kami ini belum mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah???? Apakah mereka harus mengemis dan memohon? Apakah mereka harus bersembah sujud kepada sesama kita manusia?," tanya Willy kemudian.

Kegiatan pengumpulan sumbangan telah berlangsung beberapa bulan,dari ngamen di lampu merah hingga ngamen bersama sejumlah musisi lokal Maumere di Lapangan Katedral St. Yoseph dan pemutaran film dokumenter Palu'e "Kampung Diatas Api" di Paroki Sanctissima Bloro dan Paroki St. Petrus Kloangpopot. Sumbangan berasal dari kasih tulus sejumlah warga Kabupaten Sikka yang peduli.

Setelah disurvey kebutuhan, akhirnya sumbangan dalam bentuk uang dijadikan barang-barang.  Sesuai yang dibutuhkan bantuan tersebut langsung didrop ke sasaran, bercampur dengan sumbangan barang dari masing-masing paroki, yakni Paroki Sanctissima Bloro dan St.  Petrus Kloangpopot.

Kegiatan "Sikka Bergerak" dalam pengumpulan dana sumbangan di lapangan didukung penuh oleh inimaumere.com, Sonia FM, Choin Entertainment, sejumlah musisi  Maumere, Kominfo Sikka, Punk Sikka, Soniers dan para sahabat lainnya yang dgn sukarela telah mengorbankan tenaga, keringat dan waktu utk membantu pencarian dana.

"Sikka Bergerak" hingga tulisan ini dimuat masih menerima segala macam bentuk bantuan untuk disalurkan ke pengunsian. Bisa hubungi Oss di inimaumere.com (082 135 024 996)

Barang yang di sumbangkan : Jumlah KK 43
  •  1. Air minum Kemasan 45 DOS 
  • 2. Sabun mandi (GIV) : 6 Bungkus / KK (dari 43 KK yang ada di desa Aewora). 
  • 3. Deterjen Bubuk : 16 Sachet / KK 
  • 4. Pakaiyan layak Pakai : 28 DOs 
  • 5. Buku Tulis (EB 26 ) : 13 Lembar / Anak ( dari 35 Anak Sekolah) 
  • 6. Pulpen : 4 Buah / anak 
  •  7. Bola Lampu Hemat Energi,Viting dan Steker : 49 buah 
  • 8. Kabel : 3 Rol = 90 Meter 
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday, 8 July 2013

Ansar Rera dan Nong Susar Resmi Dilantik

Pimpin Sikka 2013-2018

Akhirnya secara resmi Drs. Ansar Rera dan Drs. P. Nong Susar menjabat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sikka setelah diambil sumpah dan dilantik di Gedung DPRD Sikka oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Sabtu (6/7). Keduanya akan memimpin Nian Tana Kabupaten Sikka selama lima tahun yakni periode 2013-2018. Pelantikan yang berlangsung sekitar pukul 10.00 wita berlangsung khidmat dan dihadiri sejumlah pejabat sedaratan Flores, mantan pejabat, anggota dewan, pemuka masyarakat, kalangan akademisi, rohaniwan dan masyarakat umum serta berbagai media. Sidang Paripurna pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sikka dipimpin oleh PLT. Ketua DPRD Sikka Nago Bapa dan dihadiri seluruh anggota dewan.

Usai pelantikan Bupati Ansar Rera dan Wakil Bupati Nong Susar mendapat jabatan salam dari segenap kalangan. Kedua pemimpin baru tersebut selanjutnya meninggalkan gedung dewan menuju kediaman Bupati Ansar di Jalan Litbang, Kota Uneng. Ditempat ini sebuah adat dari kebudayaan Lio dipersembahkan bagi kedua pemimpin yang dikenal sebagai Paket An-sar. Mereka diterima dengan percikan air kelapa muda dalam ungkapan adat Huler Wair. Ditempat ini pula sejumlah keluarga dan warga umum menjabat dan memeluk erat pemimpin yang baru saja dilantik.
Dari Litbang, kedua pemimpin lantas menuju kediaman Wakil Bupati Nong Susar yang berada di Lingkar Luar. Seperti pula penerimaan di kediaman Bupati Ansar, bedanya di kediaman ini diterima secara adat Koting, Kabupaten Sikka.
Kemeriahan usai pelantikan dilanjutkan Misa Syukuran dipimpin Uskup Keuskupan Maumere Mgr. Kherubim Pareira, SVD dan dihadiri berbagai kalangan. Tenda misa tak mampu menampung.
Drs. Y. Ansar Rera dan P. Nong Susar lewat Paket An-Sar terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sikka setelah dalam Pemilukada Putaran II 23 Mei 2013 berhasil mengumpulkan suara lebih dari 50%. Keduanya menggantikan kekuasaan Sosimus Mitang dan Wera Damianus yang menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sikka periode 2008-2013.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Wednesday, 3 July 2013

Bercumbu di Savana, Klimaks di Waer Nokerua

Bersama Maumere Offroad dan Jejak Petualang

Komunitas Maumere Offroad dengan 8 mobil meninggalkan jejak Waer Nokerua saat mentari mulai terbenam. Pengambilan adegan dari kru Jejak Petualang Trans7 cuma beberapa bagian, tapi perjalanan ini benar-benar memuaskan. Dahsyatnya alam Pantura Nian Sikka yang cantik seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata unggulan. Treking savana perbukitan yang mengiurkan dengan sajian pemandangan luar biasa bisa menjadi salah satu obyek wisata yang tak boleh disia-siakan. Ya, pantura dan perbukitannya memang layak dinikmati! Dengan bentangan luas pantai Waer Nokerua di Kolisia, sang Misionaris St. Fransiskus Xaverius tertarik menyinggahinya. Dari sinilah mengalir cerita tentang nafas katolik yang terpatri lewat sumber airtawar, persis dibawah bibir tebing.

Selasa 2 Juli 2013, sekitar pukul 10.00 wita, 8 mobil melaju meninggalkan Kota Maumere. Mengarah ke bagian barat, tujuan kali ini adalah perbukitan Kolisia, Kecamatan Magepanda dan berakhir di pesisir Waer Nokerua. Ke-delapan mobil yang melaju perlahan-lahan berasal dari Komunitas Offroad Maumere. Sebuah komunitas mobil offroad yang ada di Kota Maumere dan telah lama berdiri.
Sayangnya, dalam perjalanan ada beberapa kendala. Namun berkat kepiwaian, semua bisa diatasi. Saya sendiri berada satu mobil dengan Bung Ferly, salah satu Offroader Maumere yang paling gila berpetualang. Alhasil, perjalanan ini semakin menarik apalagi ditopang para offroader lainnya yang sama-sama gemar berpetualang..hehe...Mereka adalah driver Lucky Reyner, Hery Gode, Antonius Kioek, Ava Erilian, Fredy Aprilian, Alfons Tjindra dan Cristianus. Semuanya adalah offroader yang memperkenalkan Maumere lewat beberapa petualangnya ke tempat-tempat ekstrim nan cantik.
Maka melajulah kami. Perjalanan ke arah barat bisa dibilang sebagai perjalanan paling menyenangkan. Selain jalur jalan yang sedikit berkelok, pemandangan yang disajikan jangan ditanya lagi. Indah. Sisi kanan, kita dihadiahi bentangan pantai utara yang menawan sedangkan disisi kiri, perbukitan savana menggoda untuk segera "memperkosanya". Tubuhnya yang elok bagaikan gadis seksi. Tertidur disiram terik mentari yang tak pernah mampu membuatnya layu.
Untuk menopang petualangan, puluhan ikan dibeli, tak lupa bumbu-bumbu masak, tempurung kelapa, kayu bakar, daun pisang, kelapa muda dan lainnya. Semua setuju saja. Mungkin saya saja yang heran, mau diapakan tuh bambu-bambu? daun pisang? kelapa muda? Duh, jalan saja bisik malaikat dalam hati :)
Maka, kami terus berjalan. Ferly menghadiai saya sebuah topi cowboy, lumayanlah bergaya ditengah terik yang kasar. Kaca mata hitam yang menempel di dua bola mata indah ini pantas mengusir terik yang kelewatan.

Ketika tiba di Wairri'i, salah satu mobil offroader menyerah. Kami menitipkannya di rumah salah satu warga sebelum menembus jalan belok menuju bukit savana.
Nah, dari sinilah awal mula bersetubuh dengan megahnya padang savana. Kami jelas beruntung. Anda? Kami sarankan kesini jika ingin menjadi saksi hidup bagaimana rupawannya pemandangan yang disuguhkan.
Permulaannya, kita akan menembus jalan beraspal hingga mencapai TPA alias Tempat Pembuangan Akhir alias wilayah sampah. Sampahnya warga Maumere rupanya semua ditumpukan disini, baru tahu Bung. Baunya menyengat mengorek lobang idung. Lalat-lalat menyolek mengajak menikmati bau yang menyebar. Ogah. Offroader membanting setir menjauh dari kerumunan lalat.


Oya Gyus, bersama kami hadir pula kru dari Jejak Petualang Trans7. Itu tuh, acara keren yang paling fenomenal di layar tipi. Dari jaman Riyanni Jangkaru hingga Ratna Dewi Jejak Petualang tak pernah membosankan. Maka kehadiran mereka di tengah kami merupakan sebuah tawaran menarik yang tak boleh dibuang. Dan tahulan, bersama host keren seperti Ratna Dewi, siapa seh yang tak mau berpetualang? Maka dari itu kami berkoloborasi. Ya iyalah nampang sedikit di tipi kan lumrah, ini jaman narsis untuk semua, Bukan hanya milik kaum Abg..Betul ka tida?? Hahaeee..
Okey kembali ke sampah eh savana. Perbukitan Wairi'i ini bisa dibilang sangat keren. Padang rumput yang luas menumpuki hampir semua punggung bukit. Di bawah sana, pemandangan yang terlihat lebih fenomenal. Pantai yang biru segar menunjukan kemilaunya yang tak pernah habis. Nyiur melambai seperti kanvas yang sedang melukis sang alam. Offroader berkumpul menimati segarnya alam pegunungan dan cantiknya laut serta pasir putihnya.
Menurut saya, jika saja pemerintah jeli, perbukitan Namang Bue ini mampu dijadikan salah satu objek parwisata. Kawasan ini menjanjikan petualangan seru dengan rangkaian trekking yang mengasikan. Suer, Masa bohong! Lihat saja dulu kesini :)
Maka kami terus bergegas. Offroader kembali menaiki punggung bukit, lantas turun menuju empang yang mirip bentuknya dengan hati. Disini banyak kerbau sedang membersihkan diri. Juga beberapa kuda yang diikat.
Dari Namang Bue ini, Offroader terus bergerak. Lagi, sajian pemandangan cantik tak mampu menipu mata. Kagum!

Rupanya dari empang menuju bukit, sedikit ada kendala. Mobil offroad milik salah satu driver kandas. Butuh bantuan offroader lain. Maka, bergegaslah mereka bekerja. Mobil diikat lantas ditarik menuju titik aman. Meski untuk menuntaskannya membutuhkan waktu dan curahan semangat. Ah, saya kira mereka su sangat biasa ba'a...Sudah pengelaman...
Didalam mobil yang dikendarai Ferly, selain saya ikut pula Masto. Beliau yang berasal dari Koting ini didaulat sebagai juru koki untuk adegan di tepi pantai. Lucunya, sepanjang perbukitan Namang Bue, Masto mengambil tempat duduk di luar alias di moncong mobil, Bagi saya beliau terlalu action. Terlalu gaya. Mau uji nyali dengan saya?hmmm kita lihat saja e..
Akhirnya, para offroader selesai berdansa dengan perbukitan Kolisia. Jalan mulai menurun. Dibawah sana, nampak jalur jalan aspal. Kami akan segera tiba. Dan Waer Nokerua menjadi titik terakhir.


Kolisia. Waer Nokerua. Selalu saja ketika berbicara tentang Waer Nokerua, ungkapan sejarah kafila Katolik bernama St. Fransiskus Xaverius tak bisa ditampik! Ini dia sajian religi yang membersit dalam perjalanan panjang seorang misionaris Spanyol menuju Maluku. Alhasil, dalam letihnya beliau bersama para pengikutnya mendapati bentangan pantai luas yang tersembunyi dari balik perbukitan keras.
Dari sinilah cerita religi ini mengalir. Waer Nokerua adalah nama sumber mata air tawar sekaligus pantai berpasir putih yang dipercaya masyarakat setempat sebagai jejak mujizat beliau. Waer Nokerua dalam bahasa setempat berarti Air (Waer) (Yang Berasal Dari) Pendeta (Noke Rua - St. Fransiskus Xaverius.
Menuju lokasi ini dibutuhkan kesabaran dan tenaga ekstra. Meski merupakan salah satu wisata religi namun belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah khususnya dibidang pariwisata.

Dimanakah titik masuk menuju Pantai Nokerua? Di sungai Kolisia yang membelah jalan raya. Yups, dari sini kita mengambil arah belokan ke kanan. Lantas melajulah terus. Nah, disisi kanan dan kiri disajikan pemadangan alamiah. Pedesaan ini diwarnai aliran sungai dengan air yang sangat jernih. Beberapa keluarga kerbau nampak mengusir terik didalamnya. Persawahan hijau menyaksikan laju para offroader.
Hingga sampai dititik terakhir, offroader kelimpungan. Jalan tanah terhadang akar pohon besar. Nampak jelas menelikung. Namun ini yang menjadi bagian menarik. Tapi bagi pejalan kaki atau motor tak perlu kuatir. Cukup saja treking perlahan keatas hingga menyentuk perbukitan. Dari sinilai tebing Waer Nokerua yang bersejarah tersebut terlihat.
Dengan riang gembira, mobil-moil offroad berhasil bergerak dan menembus hadangan. Yang menarik host Ratna Dewi ikut memacu adrenalin sebagai salah satu driver "kepala batu" yang ikut ambil bagian di medan perjuangan.
Yups dari atas perbukitan dengan pemandangan spektakuler pelan-pelan offroader bergerak menuju pesisir pantai yang berada dibawahnya. Fantastik! Bukit savana berkarakter keras menjadi salah satu lukisan yang maha dahsyat! Semilir angin laut dan buih ombak menyentuh pasir putihnya seakan menambah takjub fenomanena ini.



Alhasil semua melepas penat. Lantas disini, kepiawaian sang maestro masakan ala kampung bernama panggilan Bung Masto mulai terlihat. Puluhan ikan dibersihkan. Pisang dan ubi dibakar seadanya di atas bara api dikendalikan Lucky Reyner.
Bumbu-bumbu mulai diolah sang koki bersama para asisten dadakan seperti Ratna Dewi, Lie Jonson dan mata kami yang menatap ngiler.
Masaskan ala kampung semakin nikmat dengan olahan Mage Wair Tu'ir alias Kuah Asam dari Bambu. Yups ini salah satu kuliner unik ala Masto dari Koting yang beratraksi didepan kami. Terang saja, menikmati kuah asam sudah biasa tapi kuah asam yang dimasak didalam bambu dicampur air kelapa muda dan dimasukan daging ikan bersama bumbu-bumbu alaimah, ini nih yang paling unik. Lantas dibakar diatas api. Kami menunggu hingga matang sesekali menghabiskan pisang bakar dan ikan bakar yang gurih. Nikmat!
Demontrasi perut yang protes sedari siang akhirnya bisa diatasi. Ketika tu'ir mulai diangkat, perlahan-lahan daging ikan tumpah ruah keatas daun pisang yang dikreasi sedemikian rupa, termasuk kuah asamnya. Maka semua berebutan, ramai! Nikmat! Sensasinya sampai kedalam perut hahaee..
Selain tu'ir, masakan ala kampung yang cukup fenomenal adalah Lawar Kligong. Lawar ini terbuat dari sayur yang dalam bahasa daerahnya dinamakan Kligong. Entah sebutan dalam bahasa Indonesia-nya. Bahkan sayur tersebut juga saya baru melihatnya. Enak? Yups. Meski dibuat mentah namun sampai kedalam perut jangan ditanya lagi. Cacing pun diam tak mau protes! hehee..

Akhirnya sesaat ketika sunset mulai menampakan genit menggodanya, kami meninggalkan jejak di Waer Nokerua. Sumber air tawar St Fransiskus Xaverius tak mampu kami lihat meski kami telah berada di lokasinya. Hadangan air pasang memastikan kami menahan diri. Mungkin sesuatu saat kami akan kesana lagi. Artinya info pertama tentang pasang dan surutnya air di Nokerua bisa kita peroleh sebelum berangkat. Catatan ini sebagai info agar kita bisa sampai ke titik dimana Sang Kafila tersebut pernah menyinggahinya.
So, jika Anda penasaran ayo ke Kolisia. Bisa ajak teman-teman. Bisa treking sambil menikmati savana membentang dan alam indah dibawahnya. Wisata lintas alam sungguh menarik bagi para petualang yang senang menikmati alam bebas.
Pemandangan yang disajikan bagi masyarakat lokal mungkin tak lebih dari pemandangan sehari-hari. Tapi tidak bagi yang sedang ingin bermesraan dengan alam natural perbukitam dan pantai.
Waer Nokerua yang berada di Kolisia termasuk dalam Kecamatan Magepanda. Berjarak kurang lebih 20 Km dari Kota Maumere. Aspal jalan mulus.

Wilayah Pantura Kolisia merupakan salah satu bentangan wisata alam yang indah hingga wisata pasir putih Kajuwulu dan perbukitan Pantai Tanjung yang mempesoana. Rangkaian Wisata Nian Sikka yang elok dan perlu segera dibenahi untuk daerah dan masyarakat!
So, terima kasih dan salam buat Komunitas Maumere Offroad alias MOFF, Jejak Petualang Trasn7, Masto, Cece Lie Jonson, Wempy Candra, Ferly, Lucky Reyner, Koko Feng, Daeng, Bang Sam dan sahabat lainnya serta warga Kampung Waer Nokerua yang telah memberikan akses jalan.! (ossrebong)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Petani, Nelayan dan Pendorong Gerobak Hadiri Syukuran Bupati Sikka

"Semua pihak di Sikka dan di luar Sikka kami akan undang dalam acara syukuran Pelantikan Bupati dan Wabup Sikka yang dilantik Gubernur NTT, Drs.Frans Lebu Raya, Sabtu (6/7/2013) pagi di Kantor DPRD Sikka. Habis pelantikan kami akan lakukan misa syukuran yang dipimpin oleh Uskup Maumere, Mgr.Gerulfus Kherubiem Pareira,SVD. Misa syukuran yang diadakan dalam rangka syukuran pelantikan kami ini sebagai tanda syukuran atas kemenangan rakyat yang telah memilih Paket An-Sar menjadi Bupati dan Wabup Sikka. Semua akan kami undang baik yang pro dan kontra. Sekarang ini kita satu untuk sama membangun Sikka. Kami sudah undang kalau mau baik ke depan mari kita sama merayakan syukuran melalui misa," Demikian penegasan Bupati Sikka Terpilih, Drs.Yoseph Ansar Rera alias Bupati Ansar, yang ditemui wartawan di kediamannya di Jalan Litbang, Kota Uneng, Selasa (2/7/2013) pagi.

Bupati Ansar menjelaskan, undangan yang disiapkan keluarga ada 2.000 undangan yang akan disebarkan. Yang mana undangan itu diberikan kepada Bupati dan Walikota di NTT, Ketua DPRD se-NTT, Sekda se-NTT, mantan Bupati di Sikka, mantan para calon yang ikut bertarung dalam Pilkada Sikka Putaran Pertama dan Kedua, mantan Sekda di Sikka, Muspida di NTT, Muspida di Sikka, para tokoh di Sikka dan unsur masyarakat seperti petani, nelayan, tukang gerobak dan buruh pelabuhan serta semua masyarakat.*(pos kupang).
Selengkapnya...

Monday, 1 July 2013

Kebebasan Itu Telah Diraih

Kebebasan kadang menjadi barang yang mahal. Kadang air mata ikut berderai ketika kekebasan mampu diraih dengan penuh kesabaran. Doa dan harapan yang tak putus menggambarkan bahwa sesuatu yang dipercaya akan terbukti. Begitu pula yang terjadi dengan Jun. Setelah divonis bersalah dalam sidang di Pengadilan Negeri Maumere dengan hukuman kurungan 5 tahun penjara. Akhirnya lelaki yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Sikka dibebaskan pada tingkat kasasi. Thomas Claudius Ali Junaidi (38) nama lengkap dari Jun, dibebaskan oleh putusan kasasi MA bernomor 920K/Pid.Sus/2013 karena telah membantu penyidik mengungkap mafia narkoba di Maumere. Pidana penjara 1 tahun diberikan, namun Thomas tak perlu menjalaninya jika dalam 2 tahun tidak mengulangi perbuatannya memakai narkoba.

Kamis (27/6) siang, disambut para saudara dan sahabatnya, Jun melangkah pasti keluar dari penjara Rutan Kelas IIB Maumere. Seketika itu pula ia menangis histeris meledak kesunyian. Satu tahun dikurung dalam bui pengap, ia menumpahkan semua kegundahan hati. Air mata yang berderai menyiratkan kebahagiaan yang tiada tara.
Dari Rutan, menumpang mobil, Jun ngebut menuju Pantai Paris. Disini, sesuai kepercayaan umum mandi di laut merupakan suatau cara untuk membuang sial. Demikian juga kejadian siang itu ditengah keluarga. Kepalan tangan meninjau langit seakan menyatakan sebuah penegasan masa depan yang yang terbentang luas.
Putusan sebelum sampai di kasasi, Jun divonis Pengadilan Negeri Maumere karena melanggar pasal 114 ayat 1 UU No 35/2009 tentang Narkotika. Pidana penjara 5 tahun dan denda Rp 1 miliar diganjarkan kepadanya pun dikuatkan Pengadilan Tinggi Kupang.
"Salah satu aspek yang harus dibenahi dalam penegakan hukum kita itu bukan berarti vonis 5 tahun terus semuanya juga 5 tahun begitu, tapi konsistensi pertimbangan hakim, konsisten penugasan hakim termasuk pelaksanaan pemberian status justice collaborator," ujar Komisioner Komisi Yudisial bidang Pengawasan dan Investigasi, Suparman Marzuki, kepada detikcom.
Suparman pun menilai putusan majelis hakim kasasi Artidjo Alkotsar, Surya Djaya, dan Sri Murwahyuni yang mengampuni Thomas adalah benar. Hal ini memperkuat peran Thomas yang berani membongkar mafia narkoba sebagai justice collaborator.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 07.13 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---